Lanjutan dari Bagian 11

(Minghui.org)

18. Dalam perjalanan hidup sangat mulus, daya tahan terhadap penderitaan sangat lemah, tidak mengerti makna penderitaan, kesulitan kecil berubah menjadi ujian besar.

Tidak pernah menderita, kemampuan menderita jadi lemah, rekan praktisi yang demikian sangat susah memahami makna penderitaan dalam xiulian, susah mencapai taraf “menganggap penderitaan sebagai kegembiraan” (“Taraf Kondisi” dalam Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju 1)

Setelah membaca sampai bagian: “Xinxing meliputi De (De adalah sejenis materi)” yang dikatakan dalam Buku Zhuan Falun:

“Meliputi Ren, meliputi kesadaran, meliputi kerelaan melepas, melepas berbagai macam nafsu keinginan manusia biasa, berbagai keterikatan hati, masih harus dapat menanggung penderitaan dan lain-lain, termasuk banyak aspek lainnya.”

Semua praktisi sudah membaca paragraf ini banyak kali, namun banyak yang tidak ingat bahwa mengalami penderitaan adalah bagian yang penting dari xinxing.

Saya melihat rekan praktisi yang demikian, yang diderita pada dasarnya sama adalah karma penyakit, rekan praktisi yang lain tidak menganggapnya, dengan teguh bertahan seperti biasa belajar Fa dan latihan gong, dua tiga hari sudah melewatinya, sedangkan dia harus berada di atas ranjang, berbaring, tidak mampu membaca hanya mendengar Fa (sering tidak konsentrasi), harus memakan waktu 10 hari atau setengah bulan, akhirnya dengan susah payah melewatinya, dan karma penyakit ini pun menghilang, namun  pikirannya tidak meningkat, malah makin menjauh dari taraf menganggap penderitaan sebagai kegembiraan, ketika menemui penderitaan malah menyalahkan, wibawa de yang diakumulasi dari penderitaan dianggap sebagai gangguan, atau mengalami penganiayaan. Xinxing tidak dapat melewati ujian, lain kali bencana yang sama masih akan datang, semakin menumpuk semakin banyak, akhirnya ujian kecil di tarik menjadi ujian besar.

Dengan susah payah menahan penderitaan yang semacam ini melewati ujian, tindakan yang tidak meningkatkan xinxing, seperti Tao kecil yang dahulu, bukan xiulian Dafa yang langsung ditujukan pada hati. Sedangkan hati semacam ini yang tidak kuat menderita, masih tidak bisa dibandingkan dengan Tao kecil duniawi, terhadap pemahaman Fa juga tidak bisa masuk lebih mendalam, dalam jangka panjang bertahan pada pemahaman perasaan.

19. Rekan praktisi tua, yang mempunyai kebiasaan memanjakan anak-anaknya

Baru-baru ini mendengar ada seorang praktisi setengah baya meninggal dunia karena karma penyakit, Shifu memperlihatkan kepada saya alasan penganiayaannya, salah satu di antaranya: karena memanjakan anak, memusnahkan praktisi Dafa.

Rekan praktisi dengan teliti menjelaskan kondisinya, saya sambil mendengar sambil memeriksa, menemukan masalah dia ini cukup khas, dan ini masih sebuah perwujudan yang agak umum, kelak akan disharingkan lebih mendalam, di sini kita angkat yang agak sederhana.

Anak gadisnya mempunyai bakat yang sangat baik, adalah termasuk jenis yang datang ke duniawi untuk mendapatkan buah status, perwujudan yang agak khusus adalah: ketika anaknya masih sangat kecil, melepaskan tugas belajar sekolah, dibawa ibunya pergi ke Tiananmen untuk membuktikan Fa. Dia juga pernah mengalami penderitaan besar, bukan keluarga kaya, dia berusaha semaksimal mungkin anak gadisnya tidak mengalami penderitaan, dia menggunakan yang Shifu katakan dalam Zhuan Falun:

“Terhadap siapa pun juga sama, terhadap orang tua maupun putra putri seyogianya bersikap baik, dalam segala hal selalu memikirkan orang lain”

Dia berpikir tidak akan membiarkan anak-anaknya menderita, mengalami kerugian, begitu adalah tidak baik terhadap anak, selalu memikirkan anak-anaknya, semaksimal mungkin mewujudkan keinginan anak-anaknya, anak-anak menginginkan apa selalu berusaha memenuhinya, diri sendiri hemat makan hemat pemakaian, juga supaya anaknya tidak mengalami kerugian. Dasarnya di dalam manusia biasa adalah taraf yang paling parah memanjakan anak (manusia biasa mengatakan “memanjakan anak seperti membunuh anak”), dilihat dari tingkat tinggi adalah tidak bisa membedakan baik dan buruk. Anaknya menghafal Hongyin “Mengalami penderitaan dianggap bahagia,” Pemahaman hanya di mulut saja, tidak bisa berasimilasi.

Shifu di dalam Zhuan Falun mengatakan: “Anda tidak boleh berbuat semata-mata mengikuti keinginan anda.” Anak didikannya berbuat sesuka hatinya, sangat nakal! Semakin jauh dari Tao. Ketika masih kecil masih bisa melafal Hongyin, tetapi dari kecil sudah senang makan, suka bermain, bermalas-malasan, menikmati kenyamanan, ketika sudah besar sudah tidak bisa xiulian lagi.

Shifu di dalam Zhuan Falun mengatakan: “Menanggung penderitaan yang terlalu besar akan membuat anda tidak sanggup berkultivasi.” Orang lain melihat itu hanya sebuah penderitaan kecil, hanya sebagian karma kecil, bagi anak yang demikian adalah sangat menderita, masih xiulian apalagi? Apalagi dia meninggal karena karma penyakit, sudah menciptakan sebuah trauma yang menghambatnya, di masa kini anak ini mau berjalan masuk ke dalam Dafa adalah sangat-sangat susah. Kelak meskipun lingkungan tidak begitu banyak tekanan, mau kembali sepertinya sudah tidak memenuhi syarat. Seorang sang sadar yang mempunyai bakat besar, hanya demikian telah musnah di dalam manusia biasa, apakah dosanya tidak besar? Sebenarnya dosanya sama dengan memusnahkan rekan praktisi, namun cara yang di pakai adalah “Baik.” Tetapi “Baik” semacam ini, dilihat dari tingkat yang lebih tinggi, apakah benar-benar baik.

Dulu adalah seorang praktisi cilik yang gigih maju, setelah dewasa sudah tidak gigih maju lagi, kadang berkultivasi kadang tidak, bahkan tidak belajar Fa, semua adalah karena tercemar oleh konsep manusia biasa rekan praktisi. Lingkungan di keluarga rekan praktisi biasa (kondisi keuangannya yang biasa-biasa saja) kondisi semacam ini agak sedikit, dalam keluarga rekan praktisi yang kaya lebih agak umum.

Banyak sekali rekan praktisi setengah baya, praktisi tua, masih tidak mengakui memanjakan anak, karena bukan saja pemahaman mereka terhadap prinsip Fa hanya berhenti di tingkatan manusia biasa, mempertimbangkan masalah juga berbasis di manusia biasa. Belajar Fa dengan gigih maju hanya formalitas, tidak bisa meningkat dalam prinsip Fa, meningkat secara rasional, karma penyakitnya juga datang berulang-ulang, ditambah dosa yang tidak baik-baik mendidik anak, karma penyakit benar-benar sulit untuk dilewatinya. Harus secara fundamental mengubah konsep manusia biasa, baru benar-benar adalah berkultivasi.

Bersambung ke Bagian 13

Chinese version click here
English version click here