Penjara Wanita Liaoning: Sebuah Tempat untuk Penyiksaan, Banyak Praktisi Falun Gong yang meninggal
(Minghui.org)
Terletak di pinggiran barat laut Shenyang, Penjara Wanita Liaoning
merupakan bagian dari kompleks penjara besar. Kompleks menelan
biaya 500 juta yuan (sekitar $ 80 juta) untuk membangun tempat
seluas 330 hektar tersebut. Hanya ini penjara wanita di Provinsi
Liaoning.
Sekitar sepersepuluh dari tahanan
merupakan praktisi Falun Gong, yang semuanya dihukum ilegal karena
keyakinan mereka. [1] Ratusan orang menderita berbagai bentuk
penyiksaan di sana, dan penjara ini adalah salah satu yang paling
terkenal di seluruh negeri karena menyebabkan kematian. [2]
Sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai 15 tahun lalu, para pejabat pemerintah di Provinsi Liaoning sangat erat dengan kebijakan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) –ada begitu banyak praktisi dianiaya sampai meninggal di Liaoning sehingga menjadi peringkat 5 teratas dari 23 provinsi Tiongkok. [3]
Untuk "perlakuan teladan" terhadap praktisi Falun Gong, Penjara Wanita Liaoning menerima penghargaan "Penjara Nasional" PKT pada tahun 2003. [4]
Tampak Depan Penjara
Sejak penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai 15 tahun lalu, para pejabat pemerintah di Provinsi Liaoning sangat erat dengan kebijakan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok (PKT) –ada begitu banyak praktisi dianiaya sampai meninggal di Liaoning sehingga menjadi peringkat 5 teratas dari 23 provinsi Tiongkok. [3]
Untuk "perlakuan teladan" terhadap praktisi Falun Gong, Penjara Wanita Liaoning menerima penghargaan "Penjara Nasional" PKT pada tahun 2003. [4]
Tampak Depan Penjara
Penjara Wanita Liaoning
Penjara Wanita Liaoning, juga
dikenal sebagai Penjara Wanita Shenyang, adalah cabang dari Penjara
Dabei, nama keseluruhan dari kompleks lima penjara independen
Provinsi Liaoning. [5]
Selama perbaikan didanai oleh pemerintah provinsi, kompleks penjara dipindahkan ke Desa Baixintai, Kecamatan Pingluo, Distrik Yuhong Shenyang. [3]
Penjara Wanita Liaoning memiliki 11 bangsal, masing-masing dengan beberapa tim, dan praktisi Falun Gong tersebar di seluruh masing-masing tim. Setiap tim memiliki sekitar 20 penjaga, yang berarti bahwa lebih dari 200 penjaga yang terlibat dalam penganiayaan langsung praktisi di sana. [6]
Pada tahun 2005, pemerintah provinsi menyediakan dana tambahan untuk membangun rumah sakit-pada dasarnya menjadi pusat penganiayaan terpisah. [7]
PKT menyusun kembali sistem kerja paksa pada akhir 2013. Pada saat itu, Kamp Kerja Paksa terkenal Masanjia berubah menjadi bangsal baru Penjara Wanita Liaoning, di mana staf yang sama terus menggunakan taktik yang sama dalam fasilitas yang sama persis. [8]
Menurut laporan Minghui sebelumnya, setidaknya 84 praktisi masih ditahan di Penjara Wanita Liaoning pada Mei 2014. [9]
Menjadi 'Pusat Perubahan'
Didirikan pada tahun 2010, "Pusat Perubahan"[10] dalam rumah sakit penjara itu berubah menjadi tempat yang lebih terpusat untuk menganiaya praktisi Falun Gong-termasuk pendatang baru dan orang-orang yang tetap teguh dalam keyakinan mereka.
Di sana, narapidana diperintahkan oleh sipir penjara untuk mengawasi praktisi sepanjang waktu dan "mengubah mereka menggunakan segala cara yang mungkin." Setiap praktisi ditahan di ruang yang terpisah dengan dinding berlapis.
Kerja Paksa
Selain penyiksaan dan cuci otak, praktisi Falun Gong juga menjadi buruh penjara kerja paksa- pembuatan pakaian, kain, dan kerajinan tangan untuk konsumsi domestik dan ekspor [11].
Setiap orang harus bekerja-kadang lebih dari 14 jam sehari, termasuk akhir pekan. Jika seseorang menolak untuk melakukan kerja atau tidak mampu memenuhi kuota mereka, para penjaga akan menyetrum mereka dengan tongkat listrik, menaruh mereka pada suhu beku, atau menjadikan mereka subjek berbagai macam penyiksaan.
Kasus Kematian
Dengan total 25 kematian didokumentasikan di Penjara Wanita Liaoning, sebagian besar praktisi menderita jangka panjang dan berbagai bentuk penyiksaan termasuk pemukulan, duduk di bangku berduri, cekok paksa makan, paparan suhu beku, disetrum dengan tongkat listrik, kurang tidur, pengurangan makanan atau menggunakan kamar kecil, menusuk dengan obeng atau benda runcing lainnya, menyiram dengan air panas, digantung, pelecehan seksual, dan / atau suntikan obat secara paksa, serta yang lain. [12]
Yang Chunling
Yang Chunling (杨春玲) [13] dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada tahun 2006. Yang dijatuhi hukuman karena menerobos sensor media negara ketika ia menyadap jaringan televisi kabel dan memutar video yang menguraikan sejarah berdarah rezim komunis di Tiongkok dan perlakuan terhadap Falun Gong.
Di Penjara Wanita Liaoning, dia disiksa oleh narapidana, dilarang tidur, pengurangan makanan dan air, dan tidak diizinkan menggunakan kamar kecil. Dengan cara ini, ia menjadi sangat lemah dan menderita detak jantung tidak teratur.
Ketika Yang meninggalkan penjara pada tanggal 11 Maret 2013, dia memiliki tiga benjolan keras di payudaranya. Kemudian, tidak lama setelah itu, kondisinya memburuk, dan ia meninggal pada tanggal 2 April 2014.
Wang Xiuxia
Wang Xiuxia (王秀霞) [14] ditangkap saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada tahun 2002. Dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Selama perbaikan didanai oleh pemerintah provinsi, kompleks penjara dipindahkan ke Desa Baixintai, Kecamatan Pingluo, Distrik Yuhong Shenyang. [3]
Penjara Wanita Liaoning memiliki 11 bangsal, masing-masing dengan beberapa tim, dan praktisi Falun Gong tersebar di seluruh masing-masing tim. Setiap tim memiliki sekitar 20 penjaga, yang berarti bahwa lebih dari 200 penjaga yang terlibat dalam penganiayaan langsung praktisi di sana. [6]
Pada tahun 2005, pemerintah provinsi menyediakan dana tambahan untuk membangun rumah sakit-pada dasarnya menjadi pusat penganiayaan terpisah. [7]
PKT menyusun kembali sistem kerja paksa pada akhir 2013. Pada saat itu, Kamp Kerja Paksa terkenal Masanjia berubah menjadi bangsal baru Penjara Wanita Liaoning, di mana staf yang sama terus menggunakan taktik yang sama dalam fasilitas yang sama persis. [8]
Menurut laporan Minghui sebelumnya, setidaknya 84 praktisi masih ditahan di Penjara Wanita Liaoning pada Mei 2014. [9]
Menjadi 'Pusat Perubahan'
Didirikan pada tahun 2010, "Pusat Perubahan"[10] dalam rumah sakit penjara itu berubah menjadi tempat yang lebih terpusat untuk menganiaya praktisi Falun Gong-termasuk pendatang baru dan orang-orang yang tetap teguh dalam keyakinan mereka.
Di sana, narapidana diperintahkan oleh sipir penjara untuk mengawasi praktisi sepanjang waktu dan "mengubah mereka menggunakan segala cara yang mungkin." Setiap praktisi ditahan di ruang yang terpisah dengan dinding berlapis.
Kerja Paksa
Selain penyiksaan dan cuci otak, praktisi Falun Gong juga menjadi buruh penjara kerja paksa- pembuatan pakaian, kain, dan kerajinan tangan untuk konsumsi domestik dan ekspor [11].
Setiap orang harus bekerja-kadang lebih dari 14 jam sehari, termasuk akhir pekan. Jika seseorang menolak untuk melakukan kerja atau tidak mampu memenuhi kuota mereka, para penjaga akan menyetrum mereka dengan tongkat listrik, menaruh mereka pada suhu beku, atau menjadikan mereka subjek berbagai macam penyiksaan.
Kasus Kematian
Dengan total 25 kematian didokumentasikan di Penjara Wanita Liaoning, sebagian besar praktisi menderita jangka panjang dan berbagai bentuk penyiksaan termasuk pemukulan, duduk di bangku berduri, cekok paksa makan, paparan suhu beku, disetrum dengan tongkat listrik, kurang tidur, pengurangan makanan atau menggunakan kamar kecil, menusuk dengan obeng atau benda runcing lainnya, menyiram dengan air panas, digantung, pelecehan seksual, dan / atau suntikan obat secara paksa, serta yang lain. [12]
Yang Chunling
Yang Chunling (杨春玲) [13] dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada tahun 2006. Yang dijatuhi hukuman karena menerobos sensor media negara ketika ia menyadap jaringan televisi kabel dan memutar video yang menguraikan sejarah berdarah rezim komunis di Tiongkok dan perlakuan terhadap Falun Gong.
Di Penjara Wanita Liaoning, dia disiksa oleh narapidana, dilarang tidur, pengurangan makanan dan air, dan tidak diizinkan menggunakan kamar kecil. Dengan cara ini, ia menjadi sangat lemah dan menderita detak jantung tidak teratur.
Ketika Yang meninggalkan penjara pada tanggal 11 Maret 2013, dia memiliki tiga benjolan keras di payudaranya. Kemudian, tidak lama setelah itu, kondisinya memburuk, dan ia meninggal pada tanggal 2 April 2014.
Wang Xiuxia
Wang Xiuxia (王秀霞) [14] ditangkap saat membagikan materi informasi tentang Falun Gong pada tahun 2002. Dia dijatuhi hukuman empat tahun penjara.
Wang Xiuxia
Karena memegang kuat
keyakinannya, penjaga penjara melarang dia berbicara kepada siapa
pun, dan mereka memaksanya untuk melakukan kerja berat dengan kuota
yang mustahil. Ketika dia tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang
ditugaskan, narapidana akan memukulinya, mencubit putingnya, dan
tidak mengizinkan dia tidur.
Setelah bekerja selama lebih dari 10 jam sehari, narapidana terpaksa harus tidur di lantai dan menuangkan air dingin pada dirinya. Segera kesehatannya mulai memburuk dengan cepat.
Ketika keluarganya mengunjunginya pada bulan Juli 2005, Wang tampak kurus. Namun, dua penjaga penjara berdiri disisinya, dan dia hanya mengatakan kepada keluarganya bahwa dia tidak punya nafsu makan.
Kesehatannya terus memburuk, dan penjara membebaskannya pada bulan Desember 2005. Pembebasannya hanya sebuah upaya penjara untuk mengelak dari tanggung jawab atas kematian yang akan menimpanya.
Pada saat itu, Wang dalam kondisi kritis, dan ia mengalami luka di seluruh tubuhnya. Dadanya penuh dengan luka, ia kehilangan semua gigi depannya, dan kakinya bengkak sehingga ia tidak bisa berjalan.
Ketika keluarganya mengirimnya ke rumah sakit, ia didiagnosis dengan TB ganda dan gagal jantung. Dia segera meninggal pada usia 41 tahun, kurang dari satu bulan setelah dia dibebaskan.
Kasus Penganiayaan berat
Liu Pintong
Liu Pintong (刘 品 彤) [15] dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Setelah tiba di penjara pada tanggal 11 Desember 2012, ia pertama kali dibawa ke "Pusat Perubahan," di mana dia dipaksa untuk berdiri diam dan kemudian duduk di "bangku kecil" berduri. Dia tidak diizinkan untuk membersihkan dirinya atau menggunakan toilet-bahkan selama periode menstruasi. Para penjaga juga melarang dia tidur dan memukulinya sewaktu-waktu.
Ketika kakaknya pergi menemuinya pada 16 Oktober 2014, ia terkejut dan sedih melihat anggota badan Liu terikat begitu erat ke tempat tidur. Pada saat ini, Liu sangat kurus dan terlalu lemah untuk berbicara. Tali yang begitu ketat sampai tangan dan kakinya bengkak.
Setelah bekerja selama lebih dari 10 jam sehari, narapidana terpaksa harus tidur di lantai dan menuangkan air dingin pada dirinya. Segera kesehatannya mulai memburuk dengan cepat.
Ketika keluarganya mengunjunginya pada bulan Juli 2005, Wang tampak kurus. Namun, dua penjaga penjara berdiri disisinya, dan dia hanya mengatakan kepada keluarganya bahwa dia tidak punya nafsu makan.
Kesehatannya terus memburuk, dan penjara membebaskannya pada bulan Desember 2005. Pembebasannya hanya sebuah upaya penjara untuk mengelak dari tanggung jawab atas kematian yang akan menimpanya.
Pada saat itu, Wang dalam kondisi kritis, dan ia mengalami luka di seluruh tubuhnya. Dadanya penuh dengan luka, ia kehilangan semua gigi depannya, dan kakinya bengkak sehingga ia tidak bisa berjalan.
Ketika keluarganya mengirimnya ke rumah sakit, ia didiagnosis dengan TB ganda dan gagal jantung. Dia segera meninggal pada usia 41 tahun, kurang dari satu bulan setelah dia dibebaskan.
Kasus Penganiayaan berat
Liu Pintong
Liu Pintong (刘 品 彤) [15] dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong. Setelah tiba di penjara pada tanggal 11 Desember 2012, ia pertama kali dibawa ke "Pusat Perubahan," di mana dia dipaksa untuk berdiri diam dan kemudian duduk di "bangku kecil" berduri. Dia tidak diizinkan untuk membersihkan dirinya atau menggunakan toilet-bahkan selama periode menstruasi. Para penjaga juga melarang dia tidur dan memukulinya sewaktu-waktu.
Ketika kakaknya pergi menemuinya pada 16 Oktober 2014, ia terkejut dan sedih melihat anggota badan Liu terikat begitu erat ke tempat tidur. Pada saat ini, Liu sangat kurus dan terlalu lemah untuk berbicara. Tali yang begitu ketat sampai tangan dan kakinya bengkak.
Peragaan Penyiksaan: Terikat
di tempat tidur
Meskipun kondisi kesehatannya
buruk, para penjaga menolak untuk membebaskannya dengan jaminan
medis karena adiknya tidak bisa membayar "biaya" besar.
Teng Xiuling
Setelah Teng Xiuling (滕秀玲) [16] ditangkap secara ilegal pada tanggal 25 Juni 2013, ia menderita kebrutalan polisi dan kehilangan kemampuan untuk berbicara. Dia dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara pada tanggal 16 September 2013.
Penjara melarang pengacaranya mengunjungi dia, dan itu tidak sampai 19 Juni 2014 ketika pengacaranya akhirnya berhasil menemuinya untuk pertama kalinya sejak penangkapannya.
Menurut keluarganya setelah mereka mengunjungi dia, penjaga mencekok paksa obat yang tidak diketahui di rumah sakit penjara. Keluarganya menggambarkan dirinya sebagai "kurus dan dengan anggota badan gemetar. Dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dan penuh kecemasan."
Meskipun kondisi Teng mengerikan, penjara menolak pembebasan bersyarat medisnya.
Guo Yunlan
Guo Yunlan (郭运兰) [17] dibawa ke Bangsal Masanjia Penjara Wanita Liaoning pada tanggal 21 Agustus 2013, untuk menjalani hukuman tiga tahun. Dokter mendiagnosanya dengan tekanan darah tinggi dan gejala stroke.
Penjara menahannya di Rumah Sakit Penjara Masanjia, dan ketika suaminya mengunjunginya, dia tidak bisa berjalan.
Meskipun kondisinya memburuk, petugas penjara menolak untuk membebaskannya dengan jaminan karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.
Penjara juga melarang kunjungan pengacaranya.
Wang Hong
Wang Hong (王红) [18], berusia 47 tahun, menderita berbagai bentuk penyiksaan selama tiga setengah tahun dia penjara di Penjara Wanita Liaoning. Dalam rangka untuk mengubah dirinya, para penjaga menyetrumnya dengan tongkat listrik, memborgolnya dari belakang, memukulinya, dan melarang tidur.
Seorang penjaga sekali menyeretnya ke kamar mandi, dia merobek pakaian, dan membasahi seluruh badannya dengan air dingin. Penjaga itu kemudian membuka jendela untuk membekukan, dan dia terkunci di kamar mandi beku selama berjam-jam.
Wang melakukan mogok makan untuk memprotes pelecehan. Para penjaga kemudian mengikatnya ke tempat tidur dalam posisi menyebar-elang dan mencekok paksa makan. Mereka juga melarang dirinya penggunaan toilet.
Kemudian, dia dikurung di sel isolasi. Keluarganya juga tidak diizinkan untuk mengunjunginya.
Referensi:
Teng Xiuling
Setelah Teng Xiuling (滕秀玲) [16] ditangkap secara ilegal pada tanggal 25 Juni 2013, ia menderita kebrutalan polisi dan kehilangan kemampuan untuk berbicara. Dia dijatuhi hukuman tiga setengah tahun penjara pada tanggal 16 September 2013.
Penjara melarang pengacaranya mengunjungi dia, dan itu tidak sampai 19 Juni 2014 ketika pengacaranya akhirnya berhasil menemuinya untuk pertama kalinya sejak penangkapannya.
Menurut keluarganya setelah mereka mengunjungi dia, penjaga mencekok paksa obat yang tidak diketahui di rumah sakit penjara. Keluarganya menggambarkan dirinya sebagai "kurus dan dengan anggota badan gemetar. Dia kehilangan kemampuan untuk berbicara dan penuh kecemasan."
Meskipun kondisi Teng mengerikan, penjara menolak pembebasan bersyarat medisnya.
Guo Yunlan
Guo Yunlan (郭运兰) [17] dibawa ke Bangsal Masanjia Penjara Wanita Liaoning pada tanggal 21 Agustus 2013, untuk menjalani hukuman tiga tahun. Dokter mendiagnosanya dengan tekanan darah tinggi dan gejala stroke.
Penjara menahannya di Rumah Sakit Penjara Masanjia, dan ketika suaminya mengunjunginya, dia tidak bisa berjalan.
Meskipun kondisinya memburuk, petugas penjara menolak untuk membebaskannya dengan jaminan karena dia menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong.
Penjara juga melarang kunjungan pengacaranya.
Wang Hong
Wang Hong (王红) [18], berusia 47 tahun, menderita berbagai bentuk penyiksaan selama tiga setengah tahun dia penjara di Penjara Wanita Liaoning. Dalam rangka untuk mengubah dirinya, para penjaga menyetrumnya dengan tongkat listrik, memborgolnya dari belakang, memukulinya, dan melarang tidur.
Seorang penjaga sekali menyeretnya ke kamar mandi, dia merobek pakaian, dan membasahi seluruh badannya dengan air dingin. Penjaga itu kemudian membuka jendela untuk membekukan, dan dia terkunci di kamar mandi beku selama berjam-jam.
Wang melakukan mogok makan untuk memprotes pelecehan. Para penjaga kemudian mengikatnya ke tempat tidur dalam posisi menyebar-elang dan mencekok paksa makan. Mereka juga melarang dirinya penggunaan toilet.
Kemudian, dia dikurung di sel isolasi. Keluarganya juga tidak diizinkan untuk mengunjunginya.
Referensi:
[1] http://www.minghui.org/mh/articles/2014/1/4/大陆各地迫害机构恶人录(1-4-2014)-284373.html
[2] http://www.minghui.org/mh/articles/2013/12/12/中共酷刑虐杀法轮功学员调查报告-6--283673.html
[3] http://library.minghui.org/index.htm
[4] http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/4/辽宁女子监狱还在残忍迫害法轮功学员-299878.html
[5]http://library.minghui.org/company/c8786.htm
[6]The Torture I Experienced in Liaoning Province Women's Prison
[7] Ms. Teng Xiuling Denied Medical Parole Despite Dire Health Conditions
[8] Same Places, Different Names: China's Notorious Labor Camps Morph into Black Jails
[9] 84 Falun Gong Practitioners Confirmed Still Detained in Liaoning Women's Prison (Graphic Photo)
[10] http://www.minghui.org/mh/articles/2013/2/22/辽宁省女子监狱“矫治大队”迫害法轮功学员-270286.html
[11] http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/19/辽宁女子监狱的高强度劳役和体罚-300482.html
[12] Torture Methods Used in Liaoning Women's Prison
[13] Ms. Yang Chunling Dies as a Result of Torture and Abuse for Tapping into a TV Network to Broadcast Falun Gong Programs
[14]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/7/辽宁省女子监狱的罪恶-299982.html
[15]Ms. Liu Pintong Continues to be Persecuted in Liaoning Province Women’s Prison
[16]Liaoning Prison Denies Medical Parole to Woman in Dire Condition
[17]Ms. Guo Yunlan Paralyzed As a Result of Persecution, Prison Refuses to Allow Bail
[18]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/15/王红遭受的迫害-“死人床”、冷冻、野蛮灌食-300132.html
Chinese version click here
English version click here
[1]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/1/4/大陆各地迫害机构恶人录(1-4-2014)-284373.html[2]http://www.minghui.org/mh/articles/2013/12/12/中共酷刑虐杀法轮功学员调查报告-6--283673.html[3]http://library.minghui.org/index.htm[4]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/4/辽宁女子监狱还在残忍迫害法轮功学员-299878.html[5]http://library.minghui.org/company/c8786.htm[6]The
Torture I Experienced in Liaoning Province Women's
Prison[7]Ms. Teng
Xiuling Denied Medical Parole Despite Dire Health
Conditions[8]Same
Places, Different Names: China's Notorious Labor Camps Morph into
Black Jails[9]84 Falun
Gong Practitioners Confirmed Still Detained in Liaoning Women's
Prison (Graphic Photo)[10]http://www.minghui.org/mh/articles/2013/2/22/辽宁省女子监狱“矫治大队”迫害法轮功学员-270286.html[11]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/19/辽宁女子监狱的高强度劳役和体罚-300482.html[12]Torture
Methods Used in Liaoning Women's Prison[13]Ms. Yang
Chunling Dies as a Result of Torture and Abuse for Tapping into a
TV Network to Broadcast Falun Gong Programs[14]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/7/辽宁省女子监狱的罪恶-299982.html[15]Ms.
Liu Pintong Continues to be Persecuted in Liaoning Province Women’s
Prison[16]Liaoning
Prison Denies Medical Parole to Woman in Dire
Condition[17]Ms. Guo
Yunlan Paralyzed As a Result of Persecution, Prison Refuses to
Allow Bail[18]http://www.minghui.org/mh/articles/2014/11/15/王红遭受的迫害-“死人床”、冷冻、野蛮灌食-300132.html
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org