(Minghui.org) Praktisi Falun Gong Pan Deng dari Kota Wuhan secara ilegal dijatuhi hukuman penjara pada 11 Desember 2013, karena menghentikan polisi membawa ibunya ke pusat pencucian otak. Dia diadili di Pengadilan Distrik Hanyang, Kota Wuhan. Keluarganya kemudian menyadari bahwa polisi telah membohongi mereka.

Pan Menggagalkan Usaha untuk Menahan Ibunya

Pan pergi ke Pusat Penahanan No. 1 Kota Wuhan untuk menjemput ibunya, Huang Haiying, pada 8 Mei 2013, tanggal pembebasannya. Ketika dia melihat ibunya dipaksa masuk ke dalam mobil di luar pusat penahanan, dia segera menghampiri dan meminta penjelasan kepada mereka yang sedang memaksa ibunya, tidak ada satupun dari mereka yang mengenakan seragam, untuk menunjukan identitas diri mereka.

Orang-orang itu mengatakan kepadanya bahwa mereka akan membawa ibunya ke pusat pencucian otak. Pan mengatakan bahwa menurut hukum yang berlaku di China, Huang adalah orang bebas sejak 8 Mei 2013, karena masa tahanannya telah berakhir, dan ia berada di sana untuk menjemputnya. Dia kemudian membawa ibunya pulang.

Pan Ditangkap

Dua hari kemudian, Pan diserang oleh petugas berpakaian preman yang berusaha untuk menangkapnya tepat setelah dia meninggalkan rumah. Pan menolak dan melawan. Seorang saksi mata menelepon dan melaporkan kejadian itu kepada polisi. Semua ini terjadi di Komunitas Yuehu di Distrik Hanyang.

Pan dan ketiga petugas yang menyerangnya tersebut dibawa ke Kantor Polisi Yuehuqiao di Distrik Hanyang. Para petugas - Chen Zhilong, Jiang Xiaobing, dan Jiang Ran dari Divisi Keamanan Domestik Distrik Qiaokou – segera dibebaskan. Namun, Pan, sebagai korban, ditahan oleh polisi selama 15 hari dan kemudian dipindahkan ke Pusat Penahanan Taojialing di mana dia masih ditahan sampai saat ini.

Pan Dituntut oleh Polisi

Petugas polisi mengajukan gugatan terhadap Pan karena "menyerang petugas." Petugas Chen Zhilong mengaku telah dilukai oleh Pan. Sekretaris Partai Komite Komunitas Perumahan Cao Jinbao dan pejabat Li Shuangli, di mana keduanya berpartisipasi dalam upaya untuk menangkap ibunda dari Pan, mengaku telah menyaksikan insiden tersebut.

Direktur Yin dan wakil direktur Leng dari Kantor Polisi Yuehuqiao dan petugas dari Departemen Kepolisian Hanyang menyerahkan dokumen kasus itu kepada Kejaksaan Distrik Hanyang.

Bukti Tidak Cukup

Keluarga Pan menyewa seorang pengacara dari Beijing untuk membelanya. Setelah bolak-balik antara Kantor Polisi Yuehuqiao dan Kejaksaan Distrik Hanyang, pengacara tersebut akhirnya diizinkan untuk bertemu dengan Pan di Pusat Penahanan Taojialing.

Pan menceritakan kepada pengacara bahwa pada 8 Mei 2013, petugas polisi Chen Zhilong, Xu Jinping, Cai Xiaobing, dan Jiang Ran dari Distrik Qiaokou, saat itu berpakaian sipil dan dengan kendaraan jenis van biasa berplat nomor luar provinsi, berusaha untuk membawa ibunya ke pusat pencucian otak. Karena para petugas itu tidak menunjukkan dokumen ataupun tanda pengenal yang legal, Pan sama sekali tidak tahu bahwa mereka adalah polisi dan kemudian membawa ibunya pulang.

Pada 10 Mei, polisi Chen Zhilong, Cai Xiaobing, dan Jiang Ran, berpakaian sipil, melewati batas wewenang mereka dan melakukan penangkapan di Distrik Hanyang, di mana Pan tinggal. Meskipun Pan menolak dan melawan saat ditangkap, tuduhan menyerang petugas itu tidak berlaku karena saat itu para petugas sedang tidak bertugas.

Para pejabat Kejaksaan Hanyang menolak kasus ini karena tidak cukup bukti.

Mengaku Cedera dan Menuntut Kompensasi

Polisi Chen Zhilong dan lainnya dari Divisi Keamanan Domestik Qiaokou pergi ke majikan istri Pan dan bertanya di mana Ny. Huang tinggal. Mereka mengaku bahwa Pan telah melukai mereka dan meminta ganti rugi. Pihak keluarga memberi hadiah dan mentraktir mereka makan.

Keluarga Pan berulang kali diganggu dan diancam oleh direktur Yin dan wakil direktur Leng dari Kantor Polisi Yueqiaohu serta petugas dari Kejaksaan Distrik Hanyang dan Pengadilan Negeri Hanyang.

Pihak keluarga disarankan untuk memecat pengacara dari Beijing dan mempekerjakan pengacara dari provinsi. Mereka mengatakan kepada pihak keluarga untuk menekan Pan agar mengaku bersalah. Mereka mengatakan bahwa itu adalah satu-satunya cara agar dia bisa dibebaskan. Mereka menceritakan kisah seseorang yang telah ditahan selama lebih dari enam tahun dan masih ditahan karena menolak untuk bekerja sama. Hal itu mendorong ayah dan istri Pan untuk mematuhi saran mereka.

Pan diadili pada 11 Desember 2013, di Pengadilan Distrik Hanyang dan dijatuhi hukuman penjara.

Chinese version click here
English version click here