(Minghui.org) Catatan editor: Baik di kebudayaan Barat dan Tionghoa, prinsip pembalasan karma, akibat perbuatan sendiri, diterima secara luas. Pelajaran dasar dari Falun Gong adalah karakteristik alam semesta, Sejati-Baik-Sabar. Alam semesta akan menghargai tindakan harmonis dengan prinsip ini, sementara melakukan seperti pemukulan, penyiksaan dan pembunuhan terhadap orang akan mendapatkan pembalasan karma.  Dinyatakan dengan cara lain, perbuatan baik akan diganjar dengan kebaikan, sementara perbuatan jahat akan menerima pembalasan. Artikel seperti ini dimaksudkan sebagai peringatan belas kasih akan prinsip ini bagi mereka yang melakukan kejahatan. Sementara banyak dari mereka yang menganiaya Falun Gong karena “mematuhi perintah,” hukum universal menyatakan mereka juga dianggap bertanggung jawab atas perbuatan mereka dan hanya dengan memperbaiki perbuatan salah mereka baru bisa lepas dari pembalasan karma.

Mantan pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin memulai penganiayaan sistematis terhadap 100 juta praktisi Falun Gong di Tiongkok pada 20 Juli 1999.

Sementara ketidakadilan terus berlanjut di Tiongkok selama 14 tahun terakhir, banyak pelakunya menerima pembalasan karma.

Berikut ini adalah sembilan kejadian di mana pejabat pemerintah dari Shiyan, Provinsi Hubei meninggal akibat menganiaya Falun Gong.

1. Polisi Meninggal dalam Perjalanan Menangkap Praktisi

Di bawah kebijakan Jiang, kekayaan dan promosi adalah cara utama yang digunakan untuk memikat orang ikut dalam penganiayaan.

Setelah mendengar polisi hendak menangkap praktisi, petugas dari Kantor Polisi Hanjianglu segera menghentikan makan malamnya dan bergegas bergabung dengan rekan-rekannya. Mengebut dengan motornya, ia menabrak truk dan meninggal di tempat kejadian.

2. Bis Wartawan Dihantam Batu Bbesar

Setelah menghadiri pertemuan kerja publisitas di Shiyan mengenai bagaimana menganiaya Falun Gong, tujuh orang dari Stasiun TV dan Koran Kabupaten Zhushan meninggal dalam perjalanan pulang, ketika sebuah batu besar jatuh menimpa bis yang mereka tumpangi.

Satu orang, yang tadinya duduk di belakang, pindah ke depan sebelum kejadian ini dan meninggal.

3. Kepala Partai Kabupaten Meninggal Akibat Kanker Kerongkongan

Masyarakat umum di Tiongkok tidak hanya satu-satunya yang terpengaruh propaganda Partai Komunis menyerang Falun Gong. Para pejabatnya juga menjadi korban.

He Xingguo, kepala Partai Kabupaten Zhushan, yang percaya kebohongan bakar diri di Lapangan Tiananmen, sangat membenci Falun Gong. Ia menggelar pertemuan dengan semua pejabat Partai pada awal 2001 dan menyatakan hendak melenyapkan Falun Gong dari kabupaten.

Segera setelah itu, ayahnya terdiagnosa mengalami kanker kerongkongan dan meninggal enam bulan kemudian. Ia tidak sadar akan peringatan ini. Malah terus menerus ikut dalam penganiayaan.

Pada Maret 2002, ia sendiri terdiagnosa kanker kerongkongan dan meninggal di usia empat puluhan.

4. Wakil Direktur Biro Pekerjaan dan Buruh Meninggal Akibat Kanker Ginjal

Seorang praktisi dari Biro Pekerjaan dan Buruh Kota Shiyan menjadi tunawisma untuk menghindari penangkapan ketika penganiayaan dimulai. Kuang Chenglu, wakil direktur biro, memimpin sekelompok orang mencari praktisi di setengah penjuru negeri.

Setelah menemukan praktisi dan membawanya kembali, Kuang menghina dan mencari-cari kesalahan praktisi tersebut di tempat kerjanya.

Tiga bulan kemudian, ia meninggal akibat kanker ginjal.

5. Kematian Aneh Manajer Umum Perusahaan Jasa Keamanan

Departemen Kepolisian dan Kantor 610 Kota Shiyan bekerja sama dengan perusahaan jasa keamanan untuk mengadakan sesi cuci otak di kampus mereka pada tahun 2000, 2001 dan 2007. Manajer umum perusahaan, Lan Jiyun, sering memerintahkan personil keamanannya untuk memukuli praktisi yang menolak melepaskan keyakinan mereka.

Ketika praktisi memintanya untuk tidak ikut dalam penganiayaan, ia tidak mendengarkan, tetapi malah menghina dan memfitnah Falun Gong dan penciptanya, bahkan ikut memukuli praktisi.

Ia sedang menyetir dari Wuhan pada 9 November 2007, ketika tiba-tiba merasa sangat lelah, sehingga bertukar dengan supir lain dan beristirahat di belakang mobil. Ia diam cukup lama. Ketika orang di mobil berusaha membangunkannya, mereka menemukan ia telah meninggal. Ia baru berusia 49 tahun dan tampak sehat.

6. Direktur Biro Pembangkit Listrik Menerima Pembalasan Karma

Liu Xudong adalah direktur Biro Pembangkit Listrik Kota Shiyan antara tahun 2000-2001. Ia membawa tiga praktisi dari tempat kerjanya ke pusat cuci otak. Satu praktisi ditahan di sana lebih dari enam bulan, satu dipecat dan lainnya divonis penjara. Liu mengantongi gaji ketiga praktisi itu.

Liu menjadi direktur Biro Pembangkit Listrik Xiangfan pada Mei 2001 dan menyalahi keuntungan pekerja. Para pekerja menjadi sangat marah sehingga memukulinya beberapa kali dan mematahkan kakinya.

Ia terdiagnosa menderita kanker usus besar dan meninggal pada Agustus 2002 pada usia 42 tahun.

7. Chen Hui Menerima Pembalasan Karma Saat Liburan

Chen Hui adalah karyawan dari Grup Tongda di Kota Shiyan. Istrinya adalah teman sekolah seorang praktisi yang bekerja di perusahaan yang sama. Praktisi itu menulis surat kepada istrinya dan memasukkan beberapa materi tentang penganiayaan.

Chen menyerahkan surat itu kepada kepala perusahaan. Pasangan itu diberi penghargaan namun praktisi itu ditangkap, kehilangan pekerjaan dan akhirnya menjadi tuna karya.

Selagi liburan pada Oktober 2004, Chen mengalami kecelakaan mobil dan meninggal.

8. Direktur Kerja Sama Marketing dan Suplai Meninggal Beberapa Hari Setelah Didiagnosa Menderita Kanker Paru-paru

Bai Shiju, kepala Kerja Sama Marketing dan Suplai Shiyan, telah membantu personil Kantor 610 dan petugas polisi mengawasi, mengganggu dan menangkap beberapa praktisi dari tempat kerjanya setelah penganiayaan dimulai pada 20 Juli 1999. Praktisi Shang Junxiu dianiaya hingga meninggal dunia.

Bai pergi ke rumah sakit untuk periksa kesehatan setelah merasa tidak nyaman pada April 2004. Ia didiagnosa menderita kanker paru stadium lanjut. Ia meninggal dunia pada 18 April 2004.

9. Kepala Divisi Keamanan Meninggal Akibat Kanker Ginjal

Gan Quanfu, kepala divisi keamanan Pabrik Kalbulator Shiyan, berkali-kali membantu polisi menangkap praktisi yang bekerja di pabrik. Praktisi itu kemudian divonis penjara atau dibawa ke pusat cuci otak. Beberapa praktisi terpaksa menjadi tuna wisma untuk menghindari penganiayaan.

Pada 2002, praktisi yang baru lulus dari universitas dibawa dari kantor oleh Gan. Praktisi ini menghilang dan keberadaannya masih tidak diketahui.

Gan terkena berbagai penyakit langka dan akhirnya menderita kanker ginjal pada 2009. Ia meninggal pada Maret 2010 pada usia 53 tahun.

Chinese version click here

English version click here