(Minghui.org) Sekelompok penyerang bersenjata pisau dan pedang menyerang 33 orang sampai tewas dan menyebabkan lebih dari 140 orang terluka di stasiun kereta api Kota Kunming Tiongkok, Provinsi Yunnan tanggal 1 Maret 2014. Kejadian ini dijuluki sebagai Kunming Massacre 2014. Berikut adalah cerita dari dua orang yang mendukung Falun Gong, dan selamat dari serangan.

Pisau Berhenti Di atas Kepalanya

A berusia 60 tahun, dari Kabupaten Shilin, Kota Kunming. Tahun 2007, beberapa praktisi setempat mengunjungi rumahnya, mengatakan pada dia dan ibu mertuanya tentang fakta Falun Gong. Keduanya memahami kebaikan dan telah mendukungnya sejak saat itu.

Tanggal 1 Maret, dia pergi ke stasiun kereta api Kunming untuk mengucapkan selamat jalan pada cucunya. Setelah cucunya pergi, A kembali ke lobi. Tiba-tiba ia mendengar teriakan mengerikan. Sebelum ia menyadari apa yang terjadi, ia melihat pedang diangkat tepat di depannya.

Tertegun karena rasa takut, dan tidak mampu berpikir, tanpa sadar dia menempatkan tangan dalam posisi heshi, di mana kedua telapak tangan dicakupkan bersama-sama di depan dada.

Dia tidak menyadari berapa lama tangannya terus dalam posisi itu, tapi ketika dia membuka matanya, penyerang bersenjatakan pedang itu tidak terlihat. Namun dia dikelilingi oleh empat orang tewas, dengan tubuh berlumuran darah.

A masih gemetar ketika dia mengingat adegan berdarah dan brutal itu. Dia sangat bersyukur bahwa praktisi menceritakan fakta-fakta tentang Falun Gong, dia percaya, ini telah menyelamatkan hidupnya.

Nasib Berubah dalam Beberapa Menit

B, warga setempat, belajar tentang Falun Gong dari praktisi dan mundur dari keanggotaan Partai Komunis beberapa hari sebelum pembantaian.

Praktisi menyuruhnya untuk mengucapkan "Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik," setiap kali menghadapi bahaya apapun, hal ini akan menyelamatkan hidupnya.

Tanggal 1 Maret, B sedang menunggu kereta di stasiun kereta api. Tepat sebelum para pembunuh bergegas masuk ke lobi, tiba-tiba B ingin pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian ia kembali dari kamar mandi dan terkejut dengan apa yang dilihatnya: mayat dan darah di mana-mana. Orang-orang berteriak dan berlari. Dalam kekacauan itu, ia melihat bahwa semua orang yang duduk di sampingnya sebelum ia pergi ke kamar mandi telah meninggal.

Kemudian dia pergi mengunjungi praktisi yang menceritakan fakta tentang Falun Gong dan yang telah membantunya mundur dari Partai. "Segala yang Anda katakan itu benar. Falun Gong baik, dan apa yang Anda katakan menyelamatkan hidup saya," teriaknya, air mata mengalir di wajahnya.

Chinese version click here
English version click here