New York: Nyala Lilin Memperingati Permohonan Damai 25 April
(Minghui.org)
Lima belas tahun yang lalu, pada tanggal 25 April 1999, lebih dari
10.000 praktisi Falun Gong menggelar permohonan damai di Beijing
meminta pemulihan hak mereka untuk berlatih keyakinan mereka. Tidak
pernah sebelumnya terlihat di Tiongkok, dalam ruang lingkup dan
ketenangan, permohonan damai telah menjadi tonggak bersejarah
keberanian tanpa kompromi dalam menegakkan keadilan dan hati
nurani. Setiap tahun pada bulan April, para praktisi Falun Gong di
seluruh dunia mengadakan berbagai kegiatan untuk memperingati
peristiwa ini.
Praktisi Falun Gong di New York
berkumpul di dermaga di samping Konsulat Tiongkok pada tanggal 25
April 2014 untuk memperingati peristiwa bersejarah ini dan
menyerukan diakhirinya 15 tahun penganiayaan di Tiongkok. Di malam
hari mereka mengadakan nyala lilin untuk memperingati ribuan
praktisi yang telah kehilangan nyawa mereka dalam penindasan di
Tiongkok.
Praktisi Falun Gong memperingati
ulang tahun ke 15 permohonan damai 25 April di dermaga di samping
Konsulat Tiongkok di New York pada 25 April 2014
Kekuatan dan ketekunan dari praktisi Falun Gong yang ditampilkan pada 25 April 1999 telah membawa terobosan melewati lima belas tahun perlawanan anti-kekerasan dalam penganiayaan brutal. Praktisi telah terus-menerus menunjukkan keindahan Falun Gong, mengungkap penganiayaan brutal dan menyerukan segera dihentikan.
Kenangan Permohonan 25 April
Dai Liguo dari Jinzhou, Provinsi Liaoning, berpartisipasi dalam permohonan damai 25 April.
"Saya mendengar tentang penangkapan praktisi Falun Gong di Tianjin. Beberapa praktisi bertanya apakah akan pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah. Saya setuju dan pergi ke Beijing dengan orang lain tanpa penundaan," kenang Dai. "Saya berpikir bahwa pemerintah tidak mengetahui fakta tentang Falun Gong ketika mereka melakukan penangkapan. Kami merasa bahwa kami harus pergi ke Beijing untuk menjelaskan bahwa Falun Gong memiliki efek yang luar biasa dalam penyembuhan dan kebugaran, dan praktisi hanya ingin menjadi orang baik. Kami meminta pemerintah membebaskan para praktisi yang tidak bersalah." Dai mengatakan bahwa niat mereka hanya untuk meminta pemerintah mengembalikan hak mereka untuk berlatih Falun Gong.
Dai Liguo mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Radang sendi dan herniated disc lumbal (linu panggul), yang telah mengganggunya selama lebih dari sepuluh tahun, lenyap setelah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 hari.
"Setelah kami tiba di sana, saya melihat praktisi lansia duduk diam di ujung barisan. Saya berusia 40 tahun, dan berdiri di depan dan berlatih. Itu sangat tenang. Beberapa petugas polisi maju untuk berbicara dengan kami dan mengambil foto. Ada beberapa kendaraan dikendarai bolak-balik. Beberapa praktisi pergi ke toko terdekat untuk membeli air dan roti sekitar tengah hari. Kami mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam kantong plastik setelah makan."
Setelah menerima tanggapan positif dari Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji, semua orang merasa bahwa masalah itu telah diselesaikan. Dai kembali ke Jinzhou malam itu.
Hanya dalam waktu tiga bulan, pada tanggal 20 Juli 1999, Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan nasional Falun Gong. Di bawah kebijakan genosida, PKC berusaha melenyapkan Falun Gong dalam waktu tiga bulan. Rezim memobilisasi seluruh aparatur negara, dari militer, polisi, organ propaganda, sistem pengadilan, untuk menganiaya Falun Gong dengan kekerasan dan penipuan. Hidup Dai Liguo berbalik ke titik terendah. Polisi melecehkannya terus-menerus. Dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan pada bulan Oktober tahun itu. Polisi menangkapnya dan memukulinya dengan brutal. Dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia dan mengalami penyiksaan yang tak terbayangkan.
Permohonan 25 April Membawa Falun Gong ke Panggung Dunia
Praktisi Zenon Dolnyckyj dari New York mengatakan bahwa tidak banyak orang tahu tentang Falun Gong pada waktu itu. "Outlet media barat mencetak ulang laporan fitnah media Tiongkok. Saya merasakan penindasan tak terlihat bahkan di Kanada, menyelimuti seluruh dunia dari Tiongkok," kenangnya.
Tapi di negara-negara Barat, kebohongan PKC dengan cepat dibantah. Mama Zenon juga mulai berlatih Falun Gong dan kesehatannya membaik. Zenon menyampaikan penghargaan kepada praktisi Falun Gong di Tiongkok karena keberanian mereka untuk membiarkan dunia tahu tentang Falun Gong.
Mendukung Falun Gong setelah Mempelajari Fakta
Semakin banyak orang mengetahui tentang Falun Gong dan penindasan di Tiongkok akibat upaya terus menerus praktisi Falun Gong mengungkap fakta-fakta.
Hannah Martinez, seorang penyanyi yang tinggal di dekat Konsulat Tiongkok, melewati kegiatan praktisi di dermaga dan berkata kepada koresponden bahwa ia mengetahui, bahwa praktisi Falun Gong adalah orang baik. Dia mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir ia telah melihat banyak orang berlatih Falun Gong di sana hampir setiap tahun. Dia percaya bahwa itu adalah hak mereka. Dia mengatakan di Tiongkok, hak ini dirampas oleh rezim. Martinez percaya bahwa Tuhan akan memberkati mereka dan hak-hak mereka akan dikembalikan.
Wang, pejalan kaki yang lain, mengatakan bahwa permohonan damai di Beijing pada tahun 1999 adalah sama seperti praktisi melakukan latihan damai di depannya sekarang. Dia tidak bisa mengerti bagaimana sebuah kelompok yang damai kemudian secara brutal dianiaya di Tiongkok. "Seseorang tidak boleh ditangkap jika tidak melanggar hukum," kata Wang. Dia memuji praktisi atas keberanian mereka melawan ketidakadilan.
Kekuatan dan ketekunan dari praktisi Falun Gong yang ditampilkan pada 25 April 1999 telah membawa terobosan melewati lima belas tahun perlawanan anti-kekerasan dalam penganiayaan brutal. Praktisi telah terus-menerus menunjukkan keindahan Falun Gong, mengungkap penganiayaan brutal dan menyerukan segera dihentikan.
Kenangan Permohonan 25 April
Dai Liguo dari Jinzhou, Provinsi Liaoning, berpartisipasi dalam permohonan damai 25 April.
"Saya mendengar tentang penangkapan praktisi Falun Gong di Tianjin. Beberapa praktisi bertanya apakah akan pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah. Saya setuju dan pergi ke Beijing dengan orang lain tanpa penundaan," kenang Dai. "Saya berpikir bahwa pemerintah tidak mengetahui fakta tentang Falun Gong ketika mereka melakukan penangkapan. Kami merasa bahwa kami harus pergi ke Beijing untuk menjelaskan bahwa Falun Gong memiliki efek yang luar biasa dalam penyembuhan dan kebugaran, dan praktisi hanya ingin menjadi orang baik. Kami meminta pemerintah membebaskan para praktisi yang tidak bersalah." Dai mengatakan bahwa niat mereka hanya untuk meminta pemerintah mengembalikan hak mereka untuk berlatih Falun Gong.
Dai Liguo mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1995. Radang sendi dan herniated disc lumbal (linu panggul), yang telah mengganggunya selama lebih dari sepuluh tahun, lenyap setelah berlatih Falun Dafa selama lebih dari 20 hari.
"Setelah kami tiba di sana, saya melihat praktisi lansia duduk diam di ujung barisan. Saya berusia 40 tahun, dan berdiri di depan dan berlatih. Itu sangat tenang. Beberapa petugas polisi maju untuk berbicara dengan kami dan mengambil foto. Ada beberapa kendaraan dikendarai bolak-balik. Beberapa praktisi pergi ke toko terdekat untuk membeli air dan roti sekitar tengah hari. Kami mengumpulkan sampah dan memasukkannya ke dalam kantong plastik setelah makan."
Setelah menerima tanggapan positif dari Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji, semua orang merasa bahwa masalah itu telah diselesaikan. Dai kembali ke Jinzhou malam itu.
Hanya dalam waktu tiga bulan, pada tanggal 20 Juli 1999, Partai Komunis China (PKC) memulai penganiayaan nasional Falun Gong. Di bawah kebijakan genosida, PKC berusaha melenyapkan Falun Gong dalam waktu tiga bulan. Rezim memobilisasi seluruh aparatur negara, dari militer, polisi, organ propaganda, sistem pengadilan, untuk menganiaya Falun Gong dengan kekerasan dan penipuan. Hidup Dai Liguo berbalik ke titik terendah. Polisi melecehkannya terus-menerus. Dia pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan pada bulan Oktober tahun itu. Polisi menangkapnya dan memukulinya dengan brutal. Dia dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia dan mengalami penyiksaan yang tak terbayangkan.
Permohonan 25 April Membawa Falun Gong ke Panggung Dunia
Praktisi Zenon Dolnyckyj dari New York mengatakan bahwa tidak banyak orang tahu tentang Falun Gong pada waktu itu. "Outlet media barat mencetak ulang laporan fitnah media Tiongkok. Saya merasakan penindasan tak terlihat bahkan di Kanada, menyelimuti seluruh dunia dari Tiongkok," kenangnya.
Tapi di negara-negara Barat, kebohongan PKC dengan cepat dibantah. Mama Zenon juga mulai berlatih Falun Gong dan kesehatannya membaik. Zenon menyampaikan penghargaan kepada praktisi Falun Gong di Tiongkok karena keberanian mereka untuk membiarkan dunia tahu tentang Falun Gong.
Mendukung Falun Gong setelah Mempelajari Fakta
Semakin banyak orang mengetahui tentang Falun Gong dan penindasan di Tiongkok akibat upaya terus menerus praktisi Falun Gong mengungkap fakta-fakta.
Hannah Martinez, seorang penyanyi yang tinggal di dekat Konsulat Tiongkok, melewati kegiatan praktisi di dermaga dan berkata kepada koresponden bahwa ia mengetahui, bahwa praktisi Falun Gong adalah orang baik. Dia mengatakan bahwa selama beberapa tahun terakhir ia telah melihat banyak orang berlatih Falun Gong di sana hampir setiap tahun. Dia percaya bahwa itu adalah hak mereka. Dia mengatakan di Tiongkok, hak ini dirampas oleh rezim. Martinez percaya bahwa Tuhan akan memberkati mereka dan hak-hak mereka akan dikembalikan.
Wang, pejalan kaki yang lain, mengatakan bahwa permohonan damai di Beijing pada tahun 1999 adalah sama seperti praktisi melakukan latihan damai di depannya sekarang. Dia tidak bisa mengerti bagaimana sebuah kelompok yang damai kemudian secara brutal dianiaya di Tiongkok. "Seseorang tidak boleh ditangkap jika tidak melanggar hukum," kata Wang. Dia memuji praktisi atas keberanian mereka melawan ketidakadilan.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org