Setelah Mengalami Penyiksaan di Pusat Pencucian Otak, Li Cuiling Terpaksa Meninggalkan Rumah untuk Menghindari Pelecehan Tak Berkesudahan
(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong Li Cuiling dari Kota Yichun, Provinsi
Heilongjiang berulang kali dilecehkan oleh Partai Komunis China
(PKC) setelah dia dibebaskan dari Pusat Pencucian Otak Kota Yichun
pada tahun 2012. Selama dia ditahan di sana, dia disiksa hingga
hampir meninggal. Pelecehan berkelanjutan menyebabkan tekanan besar
terhadap diri dan keluarganya. Dia harus meninggalkan rumah pada
Maret 2014 untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut.
Keluarga Hancur Karena
Pelecehan yang Tanpa Belas Kasihan oleh PKC
Setelah mengalami penyiksaan berat, Li dibebaskan dari Pusat Pencucian Otak Kota Yichun pada sore hari tanggal 15 Agustus 2012. Sejak saat itu, para pejabat PKC telah berulang kali melecehkan dia dan keluarganya.
Petugas dari Kantor Polisi Daonan pergi ke rumahnya tiga kali pada hari dia dibebaskan. Cheng Xiangdong, kepala Kantor 610 Kota Yichun terus mengganggu dan mengancam keluarganya. Cheng juga memerintahkan anggota komite lingkungan setempat untuk mengawasinya.
Shao Zuomin dari Komite Bidang Politik dan Hukum Wumahe, bersama dengan sekelompok petugas polisi masuk ke rumahnya dan mengancam keluarganya pada awal Agustus 2013. Polisi setempat secara rutin memeriksa keluarganya.
Karena intimidasi dan ancaman yang tak berkesudahan yang dilakukan oleh PKC, keluarga Li tidak bisa hidup dengan normal. Mereka berada di bawah tekanan besar dan sangat ketakutan.
Ayah mertuanya jatuh sakit karena pelecehan dan dikirim ke rumah sakit. Meski demikian, polisi pergi ke rumah sakit dan mengancamnya, walau dia belum pulih dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Ibu mertuanya menjadi sangat gugup setiap kali ada seseorang mengetuk pintu. Kesehatannya memburuk secara signifikan dan dia tidak bisa melihat dengan jelas.
Intimidasi memburuk setelah tanggal 6 Maret 2014, saat Departemen Kepolisian Wumahe menggeledah tempat produksi materi Falun Gong dan mencoba untuk membebankan kepada Li. Polisi mulai lebih sering melecehkan keluarganya untuk menangkapnya.
Li harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut dan belum bisa bersama kembali dengan suaminya, anak-anak, dan orang tua yang sangat merindukannya.
Disiksa Sangat Kejam di Pusat Pencucian Otak Kota Yichun
Sebelum ini, Li mengalami penganiayaan di Pusat Cuci Otak Kota Yichun dan disiksa sampai hampir meninggal.
Li ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Xicheng ketika ia memposting materi Falun Gong pada tanggal 29 Juni 2012. Ia pertama kali dikirim ke Pusat Penahanan Wumahe di mana dia ditahan selama 15 hari dan kemudian dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Kota Yichun oleh Zhang Hu dari Kantor 610.
Saat ditahan di pusat pencucian otak, Li mengalami berbagai bentuk penyiksaan, termasuk digantung di udara, pemukulan, cekok paksa makan, cuci otak dan pengurangan waktu tidur. Dia menderita patah tulang rusuk akibat pemukulan.
Digantung di Udara Sebanyak Lima Kali
Setelah mengalami penyiksaan berat, Li dibebaskan dari Pusat Pencucian Otak Kota Yichun pada sore hari tanggal 15 Agustus 2012. Sejak saat itu, para pejabat PKC telah berulang kali melecehkan dia dan keluarganya.
Petugas dari Kantor Polisi Daonan pergi ke rumahnya tiga kali pada hari dia dibebaskan. Cheng Xiangdong, kepala Kantor 610 Kota Yichun terus mengganggu dan mengancam keluarganya. Cheng juga memerintahkan anggota komite lingkungan setempat untuk mengawasinya.
Shao Zuomin dari Komite Bidang Politik dan Hukum Wumahe, bersama dengan sekelompok petugas polisi masuk ke rumahnya dan mengancam keluarganya pada awal Agustus 2013. Polisi setempat secara rutin memeriksa keluarganya.
Karena intimidasi dan ancaman yang tak berkesudahan yang dilakukan oleh PKC, keluarga Li tidak bisa hidup dengan normal. Mereka berada di bawah tekanan besar dan sangat ketakutan.
Ayah mertuanya jatuh sakit karena pelecehan dan dikirim ke rumah sakit. Meski demikian, polisi pergi ke rumah sakit dan mengancamnya, walau dia belum pulih dan tidak bisa mengurus dirinya sendiri.
Ibu mertuanya menjadi sangat gugup setiap kali ada seseorang mengetuk pintu. Kesehatannya memburuk secara signifikan dan dia tidak bisa melihat dengan jelas.
Intimidasi memburuk setelah tanggal 6 Maret 2014, saat Departemen Kepolisian Wumahe menggeledah tempat produksi materi Falun Gong dan mencoba untuk membebankan kepada Li. Polisi mulai lebih sering melecehkan keluarganya untuk menangkapnya.
Li harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut dan belum bisa bersama kembali dengan suaminya, anak-anak, dan orang tua yang sangat merindukannya.
Disiksa Sangat Kejam di Pusat Pencucian Otak Kota Yichun
Sebelum ini, Li mengalami penganiayaan di Pusat Cuci Otak Kota Yichun dan disiksa sampai hampir meninggal.
Li ditangkap oleh petugas dari Kantor Polisi Xicheng ketika ia memposting materi Falun Gong pada tanggal 29 Juni 2012. Ia pertama kali dikirim ke Pusat Penahanan Wumahe di mana dia ditahan selama 15 hari dan kemudian dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Kota Yichun oleh Zhang Hu dari Kantor 610.
Saat ditahan di pusat pencucian otak, Li mengalami berbagai bentuk penyiksaan, termasuk digantung di udara, pemukulan, cekok paksa makan, cuci otak dan pengurangan waktu tidur. Dia menderita patah tulang rusuk akibat pemukulan.
Digantung di Udara Sebanyak Lima Kali
Ilustrasi Penyiksaan: Digantung
dengan Tangan Dibelenggu di Belakang
Para penjaga menjadikan Li
sasaran penyiksaan kejam seperti ini sebanyak lima kali. Dengan
kedua tangan diborgol di belakang punggung dan hanya jari-jari
kakinya menyentuh tanah, Li digantung pada pipa langit-langit
dengan borgol selama dua hari, menyebabkan cedera parah pada lengan
dan tangannya. Setelah itu, dia mengalami kesulitan menggunakan
tangannya dalam waktu yang lama.
Peragaan Penyiksaan: Diborgol pada
pipa panas dalam jangka waktu lama
Penjaga juga memborgol tangan dan
kakinya pada pipa panas setiap malam selama hampir satu bulan yang
menyebabkan sakit parah dan patah tulang.
Penjaga Mo Zhenshan berkata kepadanya, "Kami akan menyiksa anda walaupun sampai mati atau cacat di ruangan ini."
Tulang Iga Patah karena Pukulan dan Tendangan Kejam
Li sering dipukuli dan ditendang oleh penjaga. Gu Songhai menyiksa dan menendang wajahnya dengan sepatu kulitnya. Mu Zhenjuan menendang kakinya sampai warnanya ungu. Seorang penjaga bernama Yuan menjambak rambutnya dan berulang kali menampar wajahnya.
Penjaga Mo Zhenshan berkata kepadanya, "Kami akan menyiksa anda walaupun sampai mati atau cacat di ruangan ini."
Tulang Iga Patah karena Pukulan dan Tendangan Kejam
Li sering dipukuli dan ditendang oleh penjaga. Gu Songhai menyiksa dan menendang wajahnya dengan sepatu kulitnya. Mu Zhenjuan menendang kakinya sampai warnanya ungu. Seorang penjaga bernama Yuan menjambak rambutnya dan berulang kali menampar wajahnya.
Peragaan penyiksaan: Pemukulan
kejam
Karena Li mengatakan, "Falun Dafa
baik" dan menolak untuk menonton program CCTV, penjaga
menendangnya, mematahkan rusuknya. Mu Zhenjuan menusuk paha dan
kakinya dengan ujung pena sampai berdarah untuk menghentikan dia
duduk bermeditasi.
Cuci Otak dan Kurang Tidur
Para penjaga memaksa Li untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong setiap hari. Volume suaranya begitu keras yang membuat hatinya sakit. Mereka juga membuatnya duduk di bangku kecil untuk waktu yang lama setiap hari.
Kadang-kadang Li dipaksa diam berdiri sepanjang malam. Ketika ia diizinkan untuk tidur, penjaga menutup bibirnya dengan isolasi. Tempat tidurnya diletakkan di samping jendela, di mana cuacanya terlalu panas di siang hari tapi dingin di malam hari.
Para penjaga hanya memberinya sisa makanan orang lain untuk dimakan dan sering tidak mengizinkannya menggunakan toilet.
Cekok Paksa Makan
Li melakukan mogok makan untuk memrotes penganiayaan. Namun, para penjaga mencekok paksa makan. Dengan Mu Zhenjuan memegang tubuhnya dan Song menekan kepalanya, Du Guijie memaksa agar mulutnya terbuka dan dicekok paksa makan, menyebabkan cedera parah pada gusinya. Dia hampir pingsan.
Para penjaga juga mengancam bahwa mereka akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa jika dia tidak makan.
Dianiaya Karena Berkultivasi untuk Menjadi Orang Baik
Sebelum Li mulai berlatih, dia memiliki temperamen dan kesehatan yang buruk. Suaminya menceraikannya pada tahun 2001. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2006. Dia mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong 'Sejati-Baik-Sabar’ dalam kehidupan sehari-hari dan dia dikenal sebagai orang yang baik. Suaminya menikahi lagi di 2006 dan mereka pindah ke Kabupaten Wumahe di Kota Yichun.
Namun, orang yang baik seperti dia dianiaya karena keyakinannya yang mengajarkan orang untuk menjadi baik. Kantor 610 PKC telah mendirikan pusat-pusat pencucian otak khusus untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Meskipun banyak pusat diberi nama, "Pusat Pendidikan Hukum," mereka sebenarnya menggunakannya mencuci otak dan menyiksa praktisi untuk memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka.
Cuci Otak dan Kurang Tidur
Para penjaga memaksa Li untuk menonton video yang memfitnah Falun Gong setiap hari. Volume suaranya begitu keras yang membuat hatinya sakit. Mereka juga membuatnya duduk di bangku kecil untuk waktu yang lama setiap hari.
Kadang-kadang Li dipaksa diam berdiri sepanjang malam. Ketika ia diizinkan untuk tidur, penjaga menutup bibirnya dengan isolasi. Tempat tidurnya diletakkan di samping jendela, di mana cuacanya terlalu panas di siang hari tapi dingin di malam hari.
Para penjaga hanya memberinya sisa makanan orang lain untuk dimakan dan sering tidak mengizinkannya menggunakan toilet.
Cekok Paksa Makan
Li melakukan mogok makan untuk memrotes penganiayaan. Namun, para penjaga mencekok paksa makan. Dengan Mu Zhenjuan memegang tubuhnya dan Song menekan kepalanya, Du Guijie memaksa agar mulutnya terbuka dan dicekok paksa makan, menyebabkan cedera parah pada gusinya. Dia hampir pingsan.
Para penjaga juga mengancam bahwa mereka akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa jika dia tidak makan.
Dianiaya Karena Berkultivasi untuk Menjadi Orang Baik
Sebelum Li mulai berlatih, dia memiliki temperamen dan kesehatan yang buruk. Suaminya menceraikannya pada tahun 2001. Dia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2006. Dia mengikuti prinsip-prinsip Falun Gong 'Sejati-Baik-Sabar’ dalam kehidupan sehari-hari dan dia dikenal sebagai orang yang baik. Suaminya menikahi lagi di 2006 dan mereka pindah ke Kabupaten Wumahe di Kota Yichun.
Namun, orang yang baik seperti dia dianiaya karena keyakinannya yang mengajarkan orang untuk menjadi baik. Kantor 610 PKC telah mendirikan pusat-pusat pencucian otak khusus untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Meskipun banyak pusat diberi nama, "Pusat Pendidikan Hukum," mereka sebenarnya menggunakannya mencuci otak dan menyiksa praktisi untuk memaksa mereka melepaskan keyakinan mereka.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org