Kopenhagen, Denmark: Pengunjung Tersentuh Oleh Keindahan Seni dan Cerita Dibalik Pameran Seni Internasional Sejati-Baik-Sabar
(Minghui.org)
"Apa yang Anda lakukan adalah usaha besar. Energi lukisan sangat
kuat, murni dan indah. Kemurnian ini akan mengubah dunia!"
Pengunjung membuat komentar di atas di Pameran Seni Internasional
Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar) di Denmark selama 9 dan 11
Mei.
Para praktisi yang mengorganisir
acara tersebut bergabung dengan pameran seni Nordic di Oksnehallen,
pusat konferensi besar di Denmark, untuk merayakan Hari Falun Dafa
Sedunia ke-15 tanggal 13 Mei. Seni Nordic adalah pameran seni
terbesar di negara-negara Nordik. Sekitar 200 seniman dari 10
negara tergabung di pameran tahun ini.
Boi Boi Wynsch (kiri), manajer
Seni Nordic dan Eddie Aitken, Direktur Seni Zhen Shan Ren
(Inggris)
Pengunjung menghargai lukisan di Pameran Seni Zhen Shan Ren
Eddie Aitken, Direktur Seni Zhen Shan Ren (Inggris), berbicara kepada para pengunjung tentang lukisan
Pengunjung menghargai lukisan di Pameran Seni Zhen Shan Ren
Eddie Aitken, Direktur Seni Zhen Shan Ren (Inggris), berbicara kepada para pengunjung tentang lukisan
Menurut situs resminya, Pameran
Seni Internasional Zhen, Shan, Ren (Sejati, Baik, Sabar) adalah
"sebuah pameran keliling yang megah, akrab dan penuh inspirasi yang
menampilkan kehidupan spiritual dan tragedi hak asasi manusia.
Lukisan minyak dan cat air Tiongkok yang realistis sebagian besar
seniman Tiongkok memberikan wawasan yang unik dalam disiplin
spiritual Falun Gong, juga disebut Falun Dafa."
Pengunjung: "Kami menyaksikan lukisan-lukisan ini dan melihat harapan."
Henny MC Callum dari Loland, Denmark meneteskan air mata oleh beberapa lukisan. Dia menangis untuk anak yatim piatu dari praktisi Falun Gong dan melihat harapan dalam lukisan yang menggambarkan keindahan kultivasi. Dia mendapat tanda tangan dari Profesor Zhang Kunlun, pendiri pameran dan mantan Direktur Institut Patung di Institut Seni di Shandong.
Matin Calson mengajukan banyak pertanyaan tentang Falun Gong dan penganiayaan. Dia paling tersentuh oleh "Kesedihan Anak Yatim" dan "Tunawisma," "Ini sangat sedih melihat anak-anak menderita penganiayaan."
Pasangan Denmark menemukan kembali kesukaan mereka terhadap lukisan realistik tradisional saat melihat pameran seni Zhen Shan Ren. "Kami menyaksikan lukisan-lukisan ini dan melihat harapan."
Cerita Dibalik Lukisan Juga Mendapat Perhatian
Surat kabar Denmark dan stasiun TV melaporkan Pameran Seni Zhen Shan Ren dan kisah di balik lukisan. Pelukis seperti Profesor Zhang Kunlun dan Fan Hong berbagi inspirasi untuk karya seni mereka dan pengalaman pribadi menjadi sasaran penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Fan menampilkan lukisannya "Fa Yang Menakjubkan" dalam pameran ini. Lukisan tentang perasaan yang indah putrinya berusia 17 tahun diperoleh dalam melakukan latihan Falun Gong.
Fan pernah ditahan di rumah sakit jiwa di Tiongkok. Di sana, dia dicekok paksa makan dan mengalami metode penyiksaan lainnya. "Saya masih enggan mengingat kembali kenangan mengerikan di sana. Saya disiksa sampai kehilangan kesadaran. Banyak teman-teman baik saya meninggal karena penganiayaan. Saya berharap dapat mengekspos kejahatan di Tiongkok dengan karya seni dan berharap bahwa kita semua mengakhiri penganiayaan bersama-sama."
Boi Wynsch, manajer Seni Nordic, bersumpah untuk mendukung keberanian praktisi dan semangat keadilan.
Profesor Zhang Kunlun memperkenalkan pameran pada upacara pembukaan: "Semua karya seni di Pameran ini diciptakan oleh praktisi Falun Gong. Guru kami Guru Li Hongzhi menuntun kami bahwa pameran harus menampilkan fakta kebenaran, kemurnian, kebaikan, keindahan dan kecerahan." Pameran berkembang dengan materi baru setiap tahun, menurut Profesor Zhang.
Pengunjung: "Kami menyaksikan lukisan-lukisan ini dan melihat harapan."
Henny MC Callum dari Loland, Denmark meneteskan air mata oleh beberapa lukisan. Dia menangis untuk anak yatim piatu dari praktisi Falun Gong dan melihat harapan dalam lukisan yang menggambarkan keindahan kultivasi. Dia mendapat tanda tangan dari Profesor Zhang Kunlun, pendiri pameran dan mantan Direktur Institut Patung di Institut Seni di Shandong.
Matin Calson mengajukan banyak pertanyaan tentang Falun Gong dan penganiayaan. Dia paling tersentuh oleh "Kesedihan Anak Yatim" dan "Tunawisma," "Ini sangat sedih melihat anak-anak menderita penganiayaan."
Pasangan Denmark menemukan kembali kesukaan mereka terhadap lukisan realistik tradisional saat melihat pameran seni Zhen Shan Ren. "Kami menyaksikan lukisan-lukisan ini dan melihat harapan."
Cerita Dibalik Lukisan Juga Mendapat Perhatian
Surat kabar Denmark dan stasiun TV melaporkan Pameran Seni Zhen Shan Ren dan kisah di balik lukisan. Pelukis seperti Profesor Zhang Kunlun dan Fan Hong berbagi inspirasi untuk karya seni mereka dan pengalaman pribadi menjadi sasaran penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Fan menampilkan lukisannya "Fa Yang Menakjubkan" dalam pameran ini. Lukisan tentang perasaan yang indah putrinya berusia 17 tahun diperoleh dalam melakukan latihan Falun Gong.
Fan pernah ditahan di rumah sakit jiwa di Tiongkok. Di sana, dia dicekok paksa makan dan mengalami metode penyiksaan lainnya. "Saya masih enggan mengingat kembali kenangan mengerikan di sana. Saya disiksa sampai kehilangan kesadaran. Banyak teman-teman baik saya meninggal karena penganiayaan. Saya berharap dapat mengekspos kejahatan di Tiongkok dengan karya seni dan berharap bahwa kita semua mengakhiri penganiayaan bersama-sama."
Boi Wynsch, manajer Seni Nordic, bersumpah untuk mendukung keberanian praktisi dan semangat keadilan.
Profesor Zhang Kunlun memperkenalkan pameran pada upacara pembukaan: "Semua karya seni di Pameran ini diciptakan oleh praktisi Falun Gong. Guru kami Guru Li Hongzhi menuntun kami bahwa pameran harus menampilkan fakta kebenaran, kemurnian, kebaikan, keindahan dan kecerahan." Pameran berkembang dengan materi baru setiap tahun, menurut Profesor Zhang.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org