Negara Bagian Washington: "Saya Tersentuh Melihat Grup Teraniaya Merayakan Kebebasan!"
(Minghui.org)
"Pada hari memperingati kebebasan dan hak asasi manusia, hati saya
tersentuh melihat Falun Gong, sebuah kelompok yang dianiaya di
Tiongkok, merayakan kebebasan dan menunjukkan semangat mereka di
pulau kecil ini di Amerika," kata Dewei, warga Tionghoa di
Bainbridge Island, Washington. Dia senang melihat praktisi Falun
Gong dalam parade Hari Kemerdekaan.
Kepulauan Bainbridge, populasinya
25.000 dan tempat terbaik kedua untuk hidup di Amerika Serikat
menurut majalah CNN dan majalah Money, telah menyelenggarakan
"parade kota kecil terbaik di Amerika" setiap 4 Juli selama 47
tahun terakhir.
Tahun ini, lebih dari 100 kelompok berpartisipasi dalam parade panjang. Praktisi Falun Gong di negara bagian Washington satu-satunya kelompok Tionghoa dan dikerumuni karena tarian tradisional Barongsai, perahu bunga lotus, dan pertunjukan genderang pinggang.
Tahun ini, lebih dari 100 kelompok berpartisipasi dalam parade panjang. Praktisi Falun Gong di negara bagian Washington satu-satunya kelompok Tionghoa dan dikerumuni karena tarian tradisional Barongsai, perahu bunga lotus, dan pertunjukan genderang pinggang.
Praktisi Falun Gong tampil dalam
parade
Tuan rumah pawai memuji kelompok Falun Gong sebagai yang terbaik dalam parade
Tuan rumah pawai memuji kelompok Falun Gong sebagai yang terbaik dalam parade
"Mereka memang yang terbaik,"
kata Yu, seorang penduduk lokal. "Penampilan mereka sangat sukses,
dan saya mendengar banyak pujian. Teman-teman saya berharap untuk
melihat mereka lagi tahun depan."
Selain pertunjukan langsung mereka, Falun Gong menyebarkan informasi dan bunga lotus buatan tangan didistribusikan oleh praktisi sepanjang rute parade yang sangat populer.
Setelah pawai, praktisi mendirikan stan. Banyak orang berhenti untuk mengambil informasi tentang Falun Gong.
"Banyak orang ingin informasi lebih lanjut tentang Falun Gong. Beberapa dari mereka ingin belajar latihan. Kami juga mengumpulkan 260 tanda tangan, mengecam penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok," kata seorang praktisi di stan.
Dewei berbincang dengan praktisi di stan dalam waktu yang lama. Saat ia pergi, ia berkata, "Saya benar-benar mengagumi grup ini, yang berkorban untuk kebebasan dan hak asasi manusia. Saya sangat mendukung mereka."
Berbagi Keindahan Falun Gong
Praktisi yang tampil dalam parade berusia sekitar 12-80 tahun.
Qi, berusia 80 tahun baru-baru ini pindah ke AS. Ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara publik untuk mempromosikan Falun Gong dalam lingkungan yang positif, kebalikan dari penindasan yang ia hadapi di Tiongkok. Dengan air mata berlinang, dia berkata, "Saya telah mendapat banyak manfaat dari berlatih Falun Gong, dan saya sangat bersemangat untuk mendapatkan kesempatan berbagi pengalaman saya dengan penduduk pulau pada hari khusus seperti itu."
Qi membawa spanduk dan berjalan selama satu mil tanpa kesulitan apapun, yang tidak akan mungkin terjadi sebelum dia berlatih Falun Gong. "Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Semua penyakit saya lenyap, latihan telah memberi saya kesehatan yang baik"
Lucy, yang memainkan genderang pinggang dalam parade, disiksa di kamp kerja paksa Tiongkok sebelum ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2012.
"Polisi Kamp kerja paksa mencabut semua gigi saya dan melukai saya," jelas Lucy. Mengalihkan perhatiannya dengan sukacita menikmati kesempatan itu, dia berkata, "Sangat senang melihat bahwa Falun Gong didukung di negara bebas ini. Saya akan mencoba yang terbaik untuk membawa keindahan Falun Gong kepada orang-orang di sini."
Yihua, seorang wanita muda berpakaian sebagai "bidadari" di perahu Falun Gong, pindah ke Seattle dari Tiongkok dengan orangtuanya di musim panas lalu. Pada tahun 1999, ibunya membawanya bersama ke Beijing untuk memohon kebebasan untuk berlatih Falun Gong. Dia baru berusia empat tahun pada saat itu tetapi dipenjara bersama ibunya di sebuah pusat penahanan selama tujuh hari. Tumbuh di tengah-tengah penganiayaan di Tiongkok, dia mengatakan dia bertempur dengan ketakutan terus-menerus.
Ketakutan yang terus membuntuti di belakangnya, hari ini Yihua gembira memeragakan latihan Falun Gong di atas kendaraan hias. "Ini adalah lingkungan yang sama sekali berbeda. Saya sangat senang. Ini sangat bagus melihat bahwa begitu banyak orang memuji Falun Gong."
Selain pertunjukan langsung mereka, Falun Gong menyebarkan informasi dan bunga lotus buatan tangan didistribusikan oleh praktisi sepanjang rute parade yang sangat populer.
Setelah pawai, praktisi mendirikan stan. Banyak orang berhenti untuk mengambil informasi tentang Falun Gong.
"Banyak orang ingin informasi lebih lanjut tentang Falun Gong. Beberapa dari mereka ingin belajar latihan. Kami juga mengumpulkan 260 tanda tangan, mengecam penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok," kata seorang praktisi di stan.
Dewei berbincang dengan praktisi di stan dalam waktu yang lama. Saat ia pergi, ia berkata, "Saya benar-benar mengagumi grup ini, yang berkorban untuk kebebasan dan hak asasi manusia. Saya sangat mendukung mereka."
Berbagi Keindahan Falun Gong
Praktisi yang tampil dalam parade berusia sekitar 12-80 tahun.
Qi, berusia 80 tahun baru-baru ini pindah ke AS. Ini adalah pertama kalinya dia menghadiri acara publik untuk mempromosikan Falun Gong dalam lingkungan yang positif, kebalikan dari penindasan yang ia hadapi di Tiongkok. Dengan air mata berlinang, dia berkata, "Saya telah mendapat banyak manfaat dari berlatih Falun Gong, dan saya sangat bersemangat untuk mendapatkan kesempatan berbagi pengalaman saya dengan penduduk pulau pada hari khusus seperti itu."
Qi membawa spanduk dan berjalan selama satu mil tanpa kesulitan apapun, yang tidak akan mungkin terjadi sebelum dia berlatih Falun Gong. "Saya mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1996. Semua penyakit saya lenyap, latihan telah memberi saya kesehatan yang baik"
Lucy, yang memainkan genderang pinggang dalam parade, disiksa di kamp kerja paksa Tiongkok sebelum ia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2012.
"Polisi Kamp kerja paksa mencabut semua gigi saya dan melukai saya," jelas Lucy. Mengalihkan perhatiannya dengan sukacita menikmati kesempatan itu, dia berkata, "Sangat senang melihat bahwa Falun Gong didukung di negara bebas ini. Saya akan mencoba yang terbaik untuk membawa keindahan Falun Gong kepada orang-orang di sini."
Yihua, seorang wanita muda berpakaian sebagai "bidadari" di perahu Falun Gong, pindah ke Seattle dari Tiongkok dengan orangtuanya di musim panas lalu. Pada tahun 1999, ibunya membawanya bersama ke Beijing untuk memohon kebebasan untuk berlatih Falun Gong. Dia baru berusia empat tahun pada saat itu tetapi dipenjara bersama ibunya di sebuah pusat penahanan selama tujuh hari. Tumbuh di tengah-tengah penganiayaan di Tiongkok, dia mengatakan dia bertempur dengan ketakutan terus-menerus.
Ketakutan yang terus membuntuti di belakangnya, hari ini Yihua gembira memeragakan latihan Falun Gong di atas kendaraan hias. "Ini adalah lingkungan yang sama sekali berbeda. Saya sangat senang. Ini sangat bagus melihat bahwa begitu banyak orang memuji Falun Gong."
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org