(Minghui.org) Frekuensi terjadi penangkapan pada Maret dan April, termasuk tujuh penangkapan besar-besaran terhadap praktisi Falun Gong di Tiongkok, dalam minggu-minggu menjelang konferensi tahunan Partai Komunis Tiongkok (PKT), Puncak ulang tahun 25 April dan Pertemuan CICA Shanghai bulan Mei, sepertinya penganiayaan nasional berlanjut di tahun kelima belas.

Lebih dari 60 kasus yang dilaporkan bahwa praktisi dijatuhi hukuman penjara berdasarkan tuduhan palsu. Pusat pencucian otak dan penjara menutupi informasi saat menyiksa praktisi dengan brutal. Setidaknya 18 praktisi Falun Gong meninggal selama dua bulan ini.

1. Penangkapan Skala Besar

Polisi di Shanghai meningkatkan penganiayaan terhadap Falun Gong sebelum Puncak Konfrensi Interaksi dan Langkah-langkah Membangun Kepercayaan di Asia (CICA) pada 20-21 Mei 2014. Termasuk 56 penangkapan dikonfirmasi di Shanghai pada April 2014, terjadi pada 29 Maret dan April.

Pada tanggal 26 Maret, praktisi Du Zhilong diikuti ke rumahnya oleh polisi,  sembilan praktisi yang mempelajari buku-buku Falun Gong ditangkap. Tiga praktisi dipindahkan ke Pusat Pencucian Otak Fengxian setelah ditahan selama satu bulan.

Sebelum konferensi tahunan Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada bulan Maret, dokumen resmi dari Biro Pendidikan Leiyang Provinsi Hunan menunjukkan bahwa Kantor 610 Leiyang dan Hengyang mengeluarkan perintah untuk meningkatkan operasi terhadap praktisi Falun Gong, termasuk jam pengawasan.

Beberapa minggu sebelum perayaan 25 April, Kantor 610 Shijiazhuang di Provinsi Hebei mengadakan pertemuan di semua tingkat sistem keamanan publik untuk mengatur pengawasan dan penangkapan.

Polisi Huaihua di Provinsi Hunan, di bawah arahan dari Kantor 610, menangkap sepuluh praktisi Falun Gong pada tanggal 8-9 April. Tujuh masih ditahan.

Di Provinsi Liaoning, lebih dari 120 praktisi Falun Gong dibawa pergi. Di antara mereka, 31 berasal dari kota Shenyang.

2. Pengawasan Jangka Panjang

Kantor 610 dan polisi lokal mendaftar praktisi Falun Gong sebagai target khusus untuk pengawasan, termasuk komunikasi dan browsing internet. Misalnya, polisi menangkap praktisi Ma Jie, Li Wen, Ma Lihong, dan Chai Haiyan pada tanggal 23 Maret, setelah pelacakan telepon selular mereka.

Banyak praktisi di bawah pengawasan sering mengalami penangkapan dan penyiksaan. Beberapa dipenjarakan selama lebih dari satu dekade. Selama mereka menolak untuk melepaskan keyakinan mereka, mereka menghadapi penangkapan setiap saat.

Puluhan penangkapan tersebut terjadi pada bulan Maret dan April, beberapa yang tercantum di bawah ini:

Cheng Haiyan, mantan profesor di Universitas Farmasi Tiongkok, hilang di Nanjing, Provinsi Jiangsu pada 5 Maret. Keberadaannya masih belum diketahui.

Sebuah sumber dari dalam mengungkapkan bahwa ia dibawa pergi oleh tim gabungan petugas dari Kantor 610 Nanjing, Divisi Keamanan Domestik Nanjing, dan Kantor Polisi Distrik Jiangning.

Cheng bekerja sebagai manajer Corporation Kedokteran & Kesehatan Produk Impor-Export di Jiangsu. Dia juga manajer divisi tekstil dari sebuah perusahaan firma di Jiangsu. Cheng dijatuhi hukuman penjara selama sepuluh tahun pada tahun 2002, karena berlatih Falun Gong. Dia berada di bawah pengawasan sejak dia dibebaskan pada tahun 2010.

Meng Fanquan, seorang dosen di Hebei Polytechnic University, ditangkap pada 13 Maret. Dia telah ditangkap dan dipenjarakan beberapa kali selama lima belas tahun penganiayaan rezim komunis terhadap Falun Gong. Secara total, Meng telah dipenjara selama lebih dari sepuluh tahun.

Shi Chunde, dari Huludao, Provinsi Liaoning, dipantau, diikuti, dan diintimidasi oleh pejabat Partai Komunis setempat selama beberapa hari setelah 24 April. Di bawah tekanan, istrinya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Shi berkata, "Pengawasan tersebut telah terjadi selama lima belas tahun. Ibu saya berusia 80 tahun ketakutan melihat polisi atau orang asing. Menghadapi penangkapan anaknya dan cucunya, dia menangis dan berdoa berkali-kali. Dia banyak menderita secara mental. Dia pernah jatuh dan menjadi lumpuh selama lebih dari lima tahun. Dia meninggal tahun lalu."

3. Pemukulan dan Perampasan oleh Polisi

Petugas Keamanan setempat Gao Jun, bersama dengan tujuh petugas berpakaian preman lainnya dari Kantor Polisi Changchun, menerobos rumah praktisi Zhu Shuyun pada 4 Maret.

Salah satu petugas memukul dagu dan lengan Zhu. Petugas Gao Jun duduk di atas adik Zhu, memborgolnya, dan mencoba untuk mencekik dia dengan selimut. Kekerasan berlangsung lebih dari tiga jam, menurut tetangga Zhu.

Para petugas menangkap Zhu, yang kemudian dipukuli dan ditendang di kantor polisi, sebelum dipindahkan ke Pusat Penahanan No 3 Changchun malam itu. Setelah serangan itu, Zhu dilaporkan tidak mampu berjalan, mengalami nyeri dada, dan meludahkan darah.

Penangkapan lain terjadi pada tanggal 8 Maret di Shijiazhuang, Provinsi Hebei, ketika Petugas Wang Jishu memimpin dua petugas lainnya dari Polisi Xiyuan ke rumah praktisi Wu Zhidan itu.

Petugas Wang ingin merekam video dan mengambil foto di rumah, dan mencari buku-buku Falun Gong. Ketika Wu menolak, petugas menyiksa istri Wu dan ibunya, yang mengalami luka di kepala, wajah, dan bagian lain dari tubuhnya.

Selain mata dan tulang pipi bengkak, Wu mengalami sakit di punggung dan pinggang akibat dari pemukulan hingga tidak dapat berjalan normal.

Di Provinsi Hubei, praktisi Chen Song mengelola sebuah perusahaan produks kimia di Timur Jauh. Lebih dari 20 petugas dari Divisi Keamanan Domestik Huanggang menangkap Chen di tempat kerjanya, dan menyita lebih dari 13.000 yuan senilai (~ $ 2.090 USD) barang-barang pribadinya.

Di depan karyawan perusahaan, salah satu pejabat Kantor 610 menunjuk barang-barang pribadi Chen dan berkata kepada polisi, "Kalian sudah bekerja keras. Kalian dapat mengambil barang-barang ini. Kami [Kantor 610] hanya tertarik pada komputer dan dokumen." Chen Song ditahan di sebuah fasilitas cuci otak, secara resmi dikenal sebagai Pusat Pendidikan hukum Hubei. Ibu Chen pergi ke fasilitas mengenakan kemeja ditulis dengan kata-kata "Lepaskan anakku Chen Song" tapi tidak mendapat tanggapan.

4. Polisi, Jaksa,dan Hakim berkolusi untuk mengekang dan Menghukum Praktisi Falun Gong

Polisi Keamanan Domestik di Kabupaten Mian, Provinsi Shaanxi menculik empat praktisi Falun Gong, termasuk Zhang Liping, Wang Xinlian, Du Shuhui, dan Du Shuming pada bulan September 2013.

Untuk membuat bukti, petugas Hu Jun dan lain-lain menginterogasi praktisi Du Shuhui menggunakan instrumen penyiksaan, termasuk kursi besi, untuk menggali "pengakuan."

Ketika Du menunjukkan gejala epilepsi, radang kandung empedu, dan batu empedu, dokter memutuskan rawat inap dan diperlukan pembedahan. Namun demikian, polisi tidak membebaskannya dengan alasan kesehatan. Polisi berkolusi dengan kejaksaan setempat dan Pengadilan Hanzhong untuk mengadakan sidang mendadak pada tanggal 9 April.

Polisi Keamanan Domestik Distrik Gaokai menculik praktisi Falun Gong Hao Xiangtang di Kota Xingtai pada tanggal 14 Juli 2013.

Pada hari yang sama, Deputi Komisaris Politik Li Jiannong dari Kantor Polisi Kota Xingtai, bersama dengan Kapten Keamanan Domestik Liu Dongbo, memimpin sekelompok petugas untuk menginterogasi Hao, dia dipukuli dan diseterum dengan menggunakan tongkat listrik. Polisi memborgol tangan dan kakinya ke perangkat besi kursi penyiksaan selama dua hari.

Dia dipindahkan ke Brigade Polisi Pidana Shahe dan lagi disetrum dengan tongkat listrik. Hao ditahan di Pusat Penahanan No 1 Xingtai setelah penyiksaan.

Polisi Distrik Gaokai mengajukan bukti-bukti palsu untuk Kejaksaan Distrik Qiaodong, dan kasus itu ditolak karena tidak cukup bukti. Bulan Maret 2014 Polisi Distrik Gaokai mengirim langsung kasus ke Pengadilan Distrik Qiaodong, tanpa melewati kejaksaan.

Sistem pengadilan yang dikontrol Partai Komunis sering menggunakan cara-cara di luar hukum untuk menekan pengacara dan menghambat pembelaan praktisi.

Pihak berwenang menggunakan metode tersebut dalam persidangan praktisi Ma Chengying, Yang Wanjun, Zhang Chengjun, dan Zhang Huijin di Pengadilan Kota Usu di Xinjiang pada tanggal 6 Maret, serta mengadili praktisi Xu Shiying, Liu Yuxiu, dan Luo Baoqing di Pengadilan Distrik Decheng di Provinsi Shandong pada tanggal 3 April.

5. Pusat Pencucian Otak (Penjara Hitam)

Praktisi Falun Gong Zuo Kangwei dari Huai'an, Provinsi Jiangsu ditangkap dan ditahan di Pusat Cuci Otak Huai'an pada 17 Maret, polisi menyetrumnya dengan tongkat listrik tegangan tinggi. Dia dipukuli oleh narapidana kriminal dan dipaksa untuk melakukan kerja keras selama berjam-jam.

Praktisi Shi Mengchang, Han Shujuan, Jiang Xinbo, dan lainnya ditahan di fasilitas pencucian otak yang secara resmi dikenal sebagai "Pendidikan Dasar Hukum Qinglongshan Jiangsanjiang."

Keluarga praktisi menyewa pengacara untuk membebaskan mereka, namun polisi Jiangsanjiang menahan dan memukuli empat pengacara, termasuk Tang Jitian, Jiang Tianyong, Wang Cheng, dan Zhang Junjie. Akibatnya, masing-masing menderita antara tiga dan sepuluh patah tulang rusuk. Tiga pengacara dan puluhan warga yang berusaha untuk menyelamatkan mereka lainnya juga ditangkap.

Setelah protes luas dari para pengacara dan perhatian dari media internasional, empat pengacara dibebaskan, dan pusat pencucian otak ditutup. Namun, enam dari tujuh praktisi Falun Gong yang ditahan di sana dipindahkan dan ditahan di lokasi lain. Praktisi Wu Dongsheng, dalam kondisi kritis pada saat itu, dibebaskan kepada anggota keluarga.

"Pusat Rehabilitasi Paksa Narkoba Qiqihar" menggantikan fasilitas cuci otak terkenal Jiangsanjiang, dan terus menahan para praktisi Falun Gong, termasuk Li Hai, yang sebelumnya telah dipenjara di Penjara Daqing selama dua belas tahun.

6. Penjara Menyiksa Praktisi Secara Rahasia

Praktisi Bian Lichao dipenjarakan di Penjara No 4 Shijiazhuang Provinsi Hebei. Selama interogasi polisi pada tahun 2012, ia disiksa sampai kondisinya menjadi kritis, sebelum dijatuhi hukuman dua belas tahun penjara. Dia awalnya dikirim ke Penjara Baoding, di mana semua permintaan kunjungan keluarganya ditolak.

Bian kemudian dipindahkan ke Penjara Shijiazhuang. Namun, kondisi kesehatannya tidak membaik. Petugas penjara terus menolak kunjungan keluarga dan memalsukan kondisi medis kesehatannya ketika keluarganya meminta pembebasan bersyarat medis.

Pada tanggal 12 Maret, ketika putrinya menggelar spanduk bertuliskan "Saya ingin melihat ayah saya" di depan penjara, polisi Shijiazhuang menahannya dan teman-temannya di tempat. Segera setelah itu, istri Bian ditahan oleh polisi di Tangshan.

Chen Yinghua, yang mendampingi putri Bian ketika dia mencoba untuk mengunjungi ayahnya, juga ditahan di Pusat Penahanan Shijiazhuang. Chen telah melakukan mogok makan selama lebih dari sebulan untuk memprotes penahanan tidak sah, tapi masih belum dilepas.

Praktisi Zhao Weidong dari Taian, Provinsi Shandong dulunya asisten insinyur di Xinhua Machine Plant. Pada September 2004, ia secara ilegal dihukum 12 tahun di Penjara No 1 Shandong, di mana ia telah disiksa selama hampir sepuluh tahun. Penjara menolak semua permintaan kunjungan dari keluarganya.
Kematian diantara delapan belas praktisi Falun Gong akibat penganiayaan telah diverifikasi selama bulan Maret dan April, sembilan kematian akibat penyiksaan di penjara. Praktisi Ge Peijun dari Miyun, Beijing, dan Yang Chunling dari Dalian, Provinsi Liaoning disiksa sampai kondisi kritis di penjara dan dibebaskan sesaat sebelum meninggal. Praktisi Han Haiming dari Kabupaten Wenshui, Provinsi Shanxi meninggal akibat pendarahan otak setelah disiksa oleh sipir penjara.

Lampiran: 18 praktisi Falun Gong yang meninggal saat dianiaya di bulan Maret dan April 2014


Chinese version click here
English version click here