Marseille, Perancis: Rapat Umum di Depan Konsulat Tiongkok Meminta Penganiayaan Diakhiri
(Minghui.org)
Praktisi Falun Dafa dari Selatan Perancis Menggelar rapat umum di
depan Konsulat Jenderal Tiongkok di Marseille pada 20 Juli 2014,
meminta penganiayaan selama 15 tahun diakhiri di Tiongkok.
Acara nyala lilin di pelabuhan Marseille menghormati praktisi yang meninggal sebagai akibat dari penganiayaan, yang secara resmi dilancarkan pada 20 Juli 1999.
Acara nyala lilin di pelabuhan Marseille menghormati praktisi yang meninggal sebagai akibat dari penganiayaan, yang secara resmi dilancarkan pada 20 Juli 1999.
klarifikasi kebenaran kepada
pejalan kaki di Marseille
Mengenang praktisi Falun Dafa yang
tewas akibat penganiayaan di Tiongkok
Praktisi Falun Dafa memasang
sebuah meja informasi untuk menyingkap penganiayaan. Mereka juga
mengumpulkan tanda tangan pada petisi mengutuk Partai Komunis
Tiongkok yang mengambil organ dari praktisi yang masih hidup.
Beberapa murid Tionghoa mendiskusikan penganiayaan dan pengambilan organ secara paksa. Seorang murid berkata, “Apakah ini benar? Saya akan membaca materi yang anda berikan kepada saya.” Murid yang lain berkata, sangat sulit dipercaya hal seperti ini bisa terjadi di Tiongkok.
Dua murid dari Taiwan berkata bahwa mereka telah mengetahui tentang penganiayaan dan menandatangani petisi dengan nama mereka. Mereka mendorong praktisi untuk tetap berusaha.
Seorang murid dari Inggris yang mempelajari ilmu politik internasional berkata bahwa ia terkejut mengetahui pengambilan organ di Tiongkok yang didukung oleh negara. “Saya berpikir bahwa ada sebuah cara untuk menyelesaikan masalah,” Ia berkata, “(Kita bisa) mengedukasi pasien tentang fakta untuk mengurangi permintaan, dan akhirnya mencegah penjualan organ.”
Seorang pasangan lokal berkata kepada praktisi bahwa suaminya telah mendonasikan sebuah ginjalnya kepada adik perempuannya. Ketika mereka mengetahui tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok, mereka terkejut bahwa kejahatan seperti itu terjadi. Mereka berterima kasih kepada praktisi yang telah memberitahu tentang fakta dan mendorong mereka untuk memberitahu kepada lebih banyak orang.
Beberapa murid Tionghoa mendiskusikan penganiayaan dan pengambilan organ secara paksa. Seorang murid berkata, “Apakah ini benar? Saya akan membaca materi yang anda berikan kepada saya.” Murid yang lain berkata, sangat sulit dipercaya hal seperti ini bisa terjadi di Tiongkok.
Dua murid dari Taiwan berkata bahwa mereka telah mengetahui tentang penganiayaan dan menandatangani petisi dengan nama mereka. Mereka mendorong praktisi untuk tetap berusaha.
Seorang murid dari Inggris yang mempelajari ilmu politik internasional berkata bahwa ia terkejut mengetahui pengambilan organ di Tiongkok yang didukung oleh negara. “Saya berpikir bahwa ada sebuah cara untuk menyelesaikan masalah,” Ia berkata, “(Kita bisa) mengedukasi pasien tentang fakta untuk mengurangi permintaan, dan akhirnya mencegah penjualan organ.”
Seorang pasangan lokal berkata kepada praktisi bahwa suaminya telah mendonasikan sebuah ginjalnya kepada adik perempuannya. Ketika mereka mengetahui tentang pengambilan organ secara paksa dari praktisi Falun Gong di Tiongkok, mereka terkejut bahwa kejahatan seperti itu terjadi. Mereka berterima kasih kepada praktisi yang telah memberitahu tentang fakta dan mendorong mereka untuk memberitahu kepada lebih banyak orang.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org