Menjauhi Rintangan Terhadap Nama, Kepentingan, dan Perasaan Manusia
(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998, dan membuat
beberapa kesalahan dalam perjalanan kulitvasi. Guru yang belas
kasih tidak pernah putus asa terhadap saya, atau pun meninggalkan
saya. Maka dari itu saya merasa sangat beruntung bisa menjadi murid
Dafa selama masa pelurusan Fa ini, dan saya sangat berterima atas
pengampunan yang tiada batas dari Guru.
Perjalanan Panjang
Mencari Guru
Saya menderita penyakit jantung rematik saat berusia 12 tahun. Ayah saya meninggal dunia karena penyakit ini saat berusia 40-an. Dokter mengatakan bahwa saya perlu menjalani operasi, tetapi saya tidak langsung menjalaninya karena terlalu banyak resiko yang terkait. Setelah beranjak dewasa pada tahun 1992, saya harus menjalani operasi karena kondisi kesehatan saya yang memburuk.
Saat berada di dalam rumah sakit, saya terkejut ketika mengetahui suami saya menjalin hubungan gelap dengan wanita lain, dan membawa wanita itu pulang ke rumah. Saya sangat terpukul secara fisik dan emosi. Saya kehilangan niat untuk terus hidup di dunia ini. Saya menangis terus-menerus dan bertanya pada langit, “Saya tidak pernah melakukan apapun yang buruk. Kenapa saya harus menghadapi ketidakadilan semacam ini?”
Saat mencari jalan untuk melepaskan penderitaan, saya pergi ke kuil untuk menjadi penganut agama Buddha. Seorang biksuni memberi buku-buku agama Buddha kepada saya. Karena saya tidak memahami apa yang diutarakan oleh buku-buku itu, saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada biksuni. Saya menemukan bahwa dia sendiri juga kebingungan.
Beberapa tahun kemudian, biksuni ini mengatakan bahwa (pada tingkat sekarang ini) dia tidak bisa mengajari saya lagi. Jadi dia menyarankan saya agar mencari seorang guru. Saya lalu berusaha keras untuk mencari seorang guru.
Mantan suami saya memiliki temperamen yang buruk. Dia minum dan merokok, serta memiliki hubungan yang tidak benar dengan wanita-wanita lain, dan sering memukuli saya. Lalu kami bercerai pada tahun 1996, dan saya menikah dengan suami sekarang ini pada tahun 1998. Saya mengira dengan menikah akan membuat kehidupan saya menjadi lebih baik. Tetapi, tidak disangka, dia sangat keras terhadap saya, mengutuk saya dengan tajam hampir setiap hari.
Bertemu dengan Guru dan Hampir Tidak Mengenalinya
Pada akhir tahun 1998, saya tiba-tiba menderita pendarahan setiap bulan. Setelah diperiksa di sejumlah dokter, mereka mendiagnosa bahwa ada tumor seukuran janin berusia empat bulan di dalam rahim saya.
Suatu hari saya berpergian ke kota lain, ditemani oleh seorang wanita yang merupakan pimpinan dari unit kerja yang lebih tinggi. Pada malam itu saya melihatnya sedang melakukan latihan gerakan di dalam kamar. Saya dengan penasaran menanyainya mengenai latihan itu. Dia berkata bahwa latihan itu adalah Falun Dafa, dan menceritakan latihan tersebut kepada saya. Dia menawari diri untuk memperagakan latihan kepada saya. Sebenarnya, pada waktu itu saya tidak ingin belajar, tetapi karena dia adalah pimpinan yang mengajari saya, saya tidak berani menolak. Jadi saya pun mempelajari latihan gerakan pertama.
Keesokan paginya kedua kaki saya menjadi mati rasa, saya merasa cemas dan menanyainya apakah disebabkan oleh latihan tersebut. Mengejutkan, dia terlihat sangat senang, dan berkata bahwa itu adalah hal yang baik. Dia segera memberikan tugas kepada saya untuk dikerjakan. Saya mengatakan padanya bahwa saya tidak bisa bergerak. Dia membalas dengan berkata bahwa saya bisa, dan meminta saya segera pergi bekerja. Saya tidak percaya dengan apa yang dia katakan, tetapi saya berpikir untuk mencobanya. Saya menggangkat kedua kaki turun dari ranjang dengan menggunakan kedua tangan, lalu mengangkat tubuh dari ranjang dan dengan hati-hati berdiri. Saya menggunakan kedua tangan untuk menggerakkan kaki, satu demi satu langkah. Kedua kaki saya pun sembuh!
Saya pergi ke salon kecantikan dengan seorang kolega pada suatu hari, dan saya ingin memperkenalkan buku Falun Dafa kepada kolega ini. Saat mengambil buku dari tas, seorang terapi dengan cepat merebut buku itu dari saya, dan berkata ingin membacanya dulu. Tidak lama setelah melihat foto Guru, dia dengan terkejut berteriak, “Dia adalah Buddha. Dia adalah Buddha! Saya akan belajar darinya!
Hati saya sangat tersentuh. Saya tahu tidak seharusnya membiarkan kesempatan untuk berkultivasi terlewatkan! Saya lalu mulai secara serius membaca buku Zhuan Falun. Setelah membaca, semua pertanyaan yang saya miliki selama puluhan tahun terjawab sudah. Saya langsung memahami berbagai alasan dibalik penderitaan saya. Saya menyadari bahwa saya telah menemukan seorang guru!
Saya ingat ketika mempelajari gerakan pertama dan kedua kaki saya mati rasa, lutut yang bengkak dan dingin yang saya derita saat masih anak-anak telah sembuh. Saya belajar untuk duduk bersila ganda saat melakukan meditasi, dan saya melihat Guru duduk di sana dengan kain (kasaya) kuning sepanjang satu meter, kedua tangannya memancarkan sinar keemas-emasan ke dalam perut saya. Saya tahu Guru telah memberikan sebuah Falun kepada saya. Pada waktu itu, Guru mulai memurnikan tubuh saya. Saya mengalami diare setiap hari. Anehnya, diare itu berhenti saat saya bekerja. Saya mengalami masalah perut selama tiga bulan lama.
Selama proses ini, tubuh saya terasa semakin ringan, sepertinya saya melayang di udara. Penyakit jantung, rematik, dan pendarahan bulanan semuanya telah hilang. Sama seperti yang ditulis di dalam buku itu, saya memahami bahwa saya telah menemukan hukum alam semesta yang sesungguhnya.
Pada waktu itu, tidak lama setelah melakukan latihan gerakan, saya mulai menangis. Saya membawa banyak buku Dafa, dan meletakkannya di rak buku di kantor saya. Jadi saya memberikan buku-buku itu kepada banyak orang. Saya memberi tahu biksuni tua bahwa saya telah menemukan seorang guru, dan dia adalah seorang Buddha yang sejati, segera belajar pada Buddha yang sejati ini! Tetapi dia mengatakan harus mendengar pada biro keagamaan. Saya kemudian mendengar bahwa dia menderita beberapa penyakit berat.
Memandang Ringan Nama dan Kepentingan
Setelah mulai berlatih Falun Dafa, tidak hanya tubuh saya yang dimurnikan, tetapi juga Xinxing (watak, kualitas moral) saya perlahan-lahan meningkat.
Sebelum mendapatkan Dafa, unit kerja menugaskan saya di sebuah perusahaan mobil. Pimpinan-pimpinan lain memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), dan mereka menggunakan mobil-mobil perusahaan untuk urusan pribadi. Saya juga mendapatkan SIM, tetapi setelah belajar Fa, saya merasa bahwa ini tidaklah tepat jika menggunakan mobil untuk kepentingan prbaidi. Lalu, saya meminta supir untuk mengantar saya pulang, bekerja, dan ke lapangan terbang, jadi saya tidak memerlukan mobil. Saya lalu menon-aktifkan SIM saya, melepaskan keterikatan hati untuk memilik mobil dari perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Supir dan saya pernah melakukan perjalanan bisnis ke kota lain, dan saya membawa keluarga saya. Dalam perjalanan, saya teringat sebuah cerita di Zhuan Falun mengenai ayah yang membawa anaknya ke Qianmen untuk berjalan-jalan. Saya menjadi sadar bahwa saya harus melepaskan keterikatan hati untuk mengambil kesempatan. Saat kami berhenti untuk mengisi bahan bakar gas, saya dengan diam-diam membayarnya. Saat kami berhenti untuk makan, saya dengan diam-diam membayar tagihannya. Si supir terkejut oleh hal itu. Saya memberitahunya bahwa saya belajar Falun Dafa, dan saya tidak seharusnya mengambil keuntungan dari perusahaan.
Saya bertanggung jawab atas beberapa kontrak kerja proyek perusahaan. Beberapa perusahaan memberikan bonus (uang dalam bentuk ang pao) kepada saya. Di masa lalu, ketika berpergian ke kota-kota lain, bagasi mobil selalu dipenuhi dengan hadiah yang saya terima. Tetapi saya merasa tidak gembira. Para pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak punya perasaan malu. Setelah berlatih Falun Dafa, saya berhenti menerima ang pao. Saya memberi tahu mereka untuk tidak merasa cemas, jika proyek itu memang dikontrak pada mereka, saya akan memperlakukan mereka dengan adil. Mereka tidak percaya pada saya pada awalnya. Seseorang mengambil kaset rekaman audio ceramah Guru, dan lalu mulai berlatih Falun Dafa.
Beberapa tahun setelah berlatih, perusahaan saya meluncurkan proyek real estate. Beberapa pimpinan membeli tanah untuk membangun perumahan. Di permukaan terlihat mereka “membayar” untuk membelinya, tetapi sesungguhnya mereka hanya membayar uang muka yang kecil untuk pembelian.
Beberapa tahun setelah mendapatkan Fa, saya tidak berpikir bahwa ada yang salah dengan melakukan hal ini. Dari pandangan orang yang bukan praktisi, saya telah banyak berhasil dalam proyek ini, jadi saya harus mendapatkan sejumlah keuntungan. Tetapi dari pemahaman yang lebih dalam dari Fa, saya merasa makin tidak bisa tenang. Tanpa memandang betapa hebatnya pencapaian saya itu, saya adalah seorang praktisi Dafa, seharusnya tidak melakukan perbuatan yang begitu buruk. Jika saya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tanah, saya harus melepaskannya.
Mudah untuk mengatakan melepaskannya, tetapi tidak mudah untuk melakukannya. Dan lagi, ini terkait dengan pimpinan lain dengan situasi yang sama seperti saya, dan bisa melukai perasaan mereka jika saya tidak mengikuti mereka. Selain itu, harga tanah naik setelah beberapa tahun.Hampir jutaan yuan, dengan harga yang masih terus naik. Jika saya menarik diri, akan menjadi kerugian yang besar.
Pikiran lurus saya pada waktu itu bercampur dengan nafsu manusia dan sifat tamak. Saya berjuang selama beberapa bulan, lalu akhirnya membuat keputusan. Saat saya menyatakan ingin melepaskan tanah itu, para pimpinan dan saudara saya terkejut. Mereka bertanya apakah saya sudah kehilangan akal sehat. Mereka berkata, “Kamu meminta orang untuk mengundurkan diri dari PKT, kini kamu melepaskan tanah tersebut. Sungguh aneh!” Saudara saya bahkan lebih parah. Mereka berkata dapat memahami saya adalah seorang praktisi Dafa dan tidak tamak, tetapi mereka bisa meminjamkan uang kepada saya, dan saya bisa memiliki tanah itu.
Saya berkata bahwa Guru saya memberi tahu kami seharusnya tidak berhutang. Jika saya membayar utang pada perusahaan, lalu saya berutang kepada mereka, bukankah itu sama? Saya menyakinkan keluarga saya bahwa saya tidak akan kehilangan jika barang tersebut benar-benar milik saya.
Menggantikan Sentimen dengan Belas Kasih
Suami saya bekerja di kantor pemerintah. Tidak lama setelah kami menikah, saya menemukan dia sangat jahat. Saya membayar semua pengeluaran keluarga, dan dia mengutuk saya hampir setiap hari. Putra tiri tidak menyukai saya juga. Beberapa bulan kemudian, saya berpisah dari suami, dan merasa hidup saya sungguh tidak ada harapan.
Sekitar enam bulan setelah pernikahan, saya mulai berlatih Falun Dafa, dan semuanya pun berubah. Pada tahun 2000, suami saya memutuskan untuk mengirim putranya ke luar negeri. Dana kami dapat menyanggupinya, dan saya menggunakan tabungan pribadi untuk membayar biaya sekolahnya. Tak disangka, biaya sekolahnya naik setiap tahun. Suami saya menginginkan putranya berhenti dari sekolah dan pulang ke rumah. Pada waktu itu, saya sedang menghadiri pertemuan di negara tempat putra tiri saya menuntut ilmu. Saya memberi tahu dia bahwa kami tidak sanggup membiayai biaya sekolah yang sangat tinggi, akan tetapi dia berkata lebih baik mati daripada pulang ke rumah.
Melihatnya begini, saya tiba-tiba mengerti bahwa itu adalah ujian saya sebagai murid Dafa. Saya tahu harus menerimanya dengan Xinxing seorang kultivator. Putra ini memiliki takdir pertemuan dengan saya, dan saya tahu harus dengan tulus dan niat baik memikirkan dirinya.
Saya memberi tahu suami bahwa saya akan berupaya sebaik mungkin untuk membiayainya agar dia menyelesaikan studinya. Saya menjual voucher untuk pendanaan rumah yang ditugaskan perusahaan pada saya. Saya juga menjual semua perhiasan yang diberikan mantan suami saya. Saya membatalkan semua asuransi sebelum saya mendapatkan Fa, dan menggunakan semua uang itu untuk membayar biaya sekolah putra tiri saya itu. Orang-orang berkata, “Dengan berhenti membayar asuransi, kamu akan kehilangan uang yang sangat besar. Kamu akan kehilangan rumah. Kenapa kamu tidak menyisakan sesuatu untuk masa depan kamu!” Saya berkata, “Mereka akan merasakan belas kasih dari seorang murid Dafa. Ini adalah masa depan saya.”
Unit kerja suami saya menginformasikan pada kami bahwa sertifikat rumah kami tidak mencantumkan kepemilikan dari properti tersebut. Mereka berkata akan membantu untuk melengkapinya setelah kami memberi tahu mereka nama dari pemilik baru.
Saya pikir suami saya akan secara otomatis mencantumkan nama saya pada sertifikat itu, namun dia tidak pernah berpikir untuk melakukannya. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, maka akan sulit bagi saya untuk menghadapi cobaan seperti itu. Tetapi, hati saya tidak tergerak, dan saya berhasil melalui cobaan itu.
Putra tiri mulai memperlakukan saya makin baik. Pada suatu hari saat dia berusia 22 tahun, dia menelepon saya menggunakan panggilan internasional. Ini adalah pertama kali dia dengan hangat memanggil saya “mama.” Sekarang dia selalu menceritakan rahasia-rahasianya kepada saya. Ketika sedang mencari teman wanita, dia berkata ingin, “…mencari seseorang yang seperti mama, tetapi untuk zaman sekarang, sangat jarang ada wanita sebaik mama.”
Saya dianiaya oleh PKT pada tahun 2006. Polisi tahu bahwa saya menikah dua kali, dan mereka ingin membuat kerunyaman dengan isu ini. Suami saya memberi tahu mereka tidak peduli bagaimana mereka memperlakukan saya, dia tidak akan menceraikan saya. Dia berkata pada mereka bahwa saya adalah orang baik! Polisi berkata akan memberikan hukuman berat pada saya. Suami saya berkata tidak peduli betapa lama saya berada di dalam penjara, dia akan menunggu saya! Suami saya berulang kali mengulangi kata-kata ini di depan sanak saudara saya.
Dua tahun berlalu, putra tiri kembali ke rumah untuk mengatur pernikahannya. Suami dan saya diberi tugas yang berbeda. Saya bertanggung jawab untuk resepsi pernikahan, dan suami bertanggung jawab untuk pemesanan restoran dan dekorasi rumah baru. Selama masa ini, saya menemukan bahwa suami saya telah bersama kembali dengan pacar pertamanya. Saya marah merasa ini tidak adil. Saya telah memberikan hampir semuanya untuk keluarga saya selama banyak tahun. Suami saya selalu mengatur keuangan kami, dan dia memberikan hanya beberapa ratus yuan sebagai uang saku saya setiap bulan. Lagi pula, dia mengutuk saya hampir setiap hari. Bahkan keluarga, putra, dan temannya mencemooh dirinya. Tetapi dibawah perlindungan Guru, saya pun bersabar terhadap dirinya. Dia akhirnya terbuka mengakui adanya hubungan tersebut, dan ini sangat keterlaluan! Keluarga dari abang dan kakak saya juga pergi berbicara kepadanya!
Saat itu, beberapa pikiran buruk tersirat di benak dan saya terkejut!
Saya segera fokus pada belajar Fa lebih banyak. Sehubungan dengan kejadian ini, para praktisi juga berbagi pandangan dan pengalaman mereka beberapa kali. Prinsip Fa, dan bantuan dari praktisi lain, terasa seperti air bersih yang mencuci bersih hati saya yang terbakar. Pikiran saya menjadi jernih lagi.
Saya tersadarkan bahwa di permukaan saya sedang menderita kesulitan, jadi secara alami saya merasa marah. Tetapi ini adalah prinsip dari masyarakat manusia biasa. Praktisi seharusnya mengikuti tuntutan Fa. Jadi kenapa saya harus marah? Karena “saya” manusia biasa terluka. Saya merasa marah demi melindungi sisi manusia “saya” dan keterikatan manusia saya.
Guru mengajari kita:
Saya menderita penyakit jantung rematik saat berusia 12 tahun. Ayah saya meninggal dunia karena penyakit ini saat berusia 40-an. Dokter mengatakan bahwa saya perlu menjalani operasi, tetapi saya tidak langsung menjalaninya karena terlalu banyak resiko yang terkait. Setelah beranjak dewasa pada tahun 1992, saya harus menjalani operasi karena kondisi kesehatan saya yang memburuk.
Saat berada di dalam rumah sakit, saya terkejut ketika mengetahui suami saya menjalin hubungan gelap dengan wanita lain, dan membawa wanita itu pulang ke rumah. Saya sangat terpukul secara fisik dan emosi. Saya kehilangan niat untuk terus hidup di dunia ini. Saya menangis terus-menerus dan bertanya pada langit, “Saya tidak pernah melakukan apapun yang buruk. Kenapa saya harus menghadapi ketidakadilan semacam ini?”
Saat mencari jalan untuk melepaskan penderitaan, saya pergi ke kuil untuk menjadi penganut agama Buddha. Seorang biksuni memberi buku-buku agama Buddha kepada saya. Karena saya tidak memahami apa yang diutarakan oleh buku-buku itu, saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada biksuni. Saya menemukan bahwa dia sendiri juga kebingungan.
Beberapa tahun kemudian, biksuni ini mengatakan bahwa (pada tingkat sekarang ini) dia tidak bisa mengajari saya lagi. Jadi dia menyarankan saya agar mencari seorang guru. Saya lalu berusaha keras untuk mencari seorang guru.
Mantan suami saya memiliki temperamen yang buruk. Dia minum dan merokok, serta memiliki hubungan yang tidak benar dengan wanita-wanita lain, dan sering memukuli saya. Lalu kami bercerai pada tahun 1996, dan saya menikah dengan suami sekarang ini pada tahun 1998. Saya mengira dengan menikah akan membuat kehidupan saya menjadi lebih baik. Tetapi, tidak disangka, dia sangat keras terhadap saya, mengutuk saya dengan tajam hampir setiap hari.
Bertemu dengan Guru dan Hampir Tidak Mengenalinya
Pada akhir tahun 1998, saya tiba-tiba menderita pendarahan setiap bulan. Setelah diperiksa di sejumlah dokter, mereka mendiagnosa bahwa ada tumor seukuran janin berusia empat bulan di dalam rahim saya.
Suatu hari saya berpergian ke kota lain, ditemani oleh seorang wanita yang merupakan pimpinan dari unit kerja yang lebih tinggi. Pada malam itu saya melihatnya sedang melakukan latihan gerakan di dalam kamar. Saya dengan penasaran menanyainya mengenai latihan itu. Dia berkata bahwa latihan itu adalah Falun Dafa, dan menceritakan latihan tersebut kepada saya. Dia menawari diri untuk memperagakan latihan kepada saya. Sebenarnya, pada waktu itu saya tidak ingin belajar, tetapi karena dia adalah pimpinan yang mengajari saya, saya tidak berani menolak. Jadi saya pun mempelajari latihan gerakan pertama.
Keesokan paginya kedua kaki saya menjadi mati rasa, saya merasa cemas dan menanyainya apakah disebabkan oleh latihan tersebut. Mengejutkan, dia terlihat sangat senang, dan berkata bahwa itu adalah hal yang baik. Dia segera memberikan tugas kepada saya untuk dikerjakan. Saya mengatakan padanya bahwa saya tidak bisa bergerak. Dia membalas dengan berkata bahwa saya bisa, dan meminta saya segera pergi bekerja. Saya tidak percaya dengan apa yang dia katakan, tetapi saya berpikir untuk mencobanya. Saya menggangkat kedua kaki turun dari ranjang dengan menggunakan kedua tangan, lalu mengangkat tubuh dari ranjang dan dengan hati-hati berdiri. Saya menggunakan kedua tangan untuk menggerakkan kaki, satu demi satu langkah. Kedua kaki saya pun sembuh!
Saya pergi ke salon kecantikan dengan seorang kolega pada suatu hari, dan saya ingin memperkenalkan buku Falun Dafa kepada kolega ini. Saat mengambil buku dari tas, seorang terapi dengan cepat merebut buku itu dari saya, dan berkata ingin membacanya dulu. Tidak lama setelah melihat foto Guru, dia dengan terkejut berteriak, “Dia adalah Buddha. Dia adalah Buddha! Saya akan belajar darinya!
Hati saya sangat tersentuh. Saya tahu tidak seharusnya membiarkan kesempatan untuk berkultivasi terlewatkan! Saya lalu mulai secara serius membaca buku Zhuan Falun. Setelah membaca, semua pertanyaan yang saya miliki selama puluhan tahun terjawab sudah. Saya langsung memahami berbagai alasan dibalik penderitaan saya. Saya menyadari bahwa saya telah menemukan seorang guru!
Saya ingat ketika mempelajari gerakan pertama dan kedua kaki saya mati rasa, lutut yang bengkak dan dingin yang saya derita saat masih anak-anak telah sembuh. Saya belajar untuk duduk bersila ganda saat melakukan meditasi, dan saya melihat Guru duduk di sana dengan kain (kasaya) kuning sepanjang satu meter, kedua tangannya memancarkan sinar keemas-emasan ke dalam perut saya. Saya tahu Guru telah memberikan sebuah Falun kepada saya. Pada waktu itu, Guru mulai memurnikan tubuh saya. Saya mengalami diare setiap hari. Anehnya, diare itu berhenti saat saya bekerja. Saya mengalami masalah perut selama tiga bulan lama.
Selama proses ini, tubuh saya terasa semakin ringan, sepertinya saya melayang di udara. Penyakit jantung, rematik, dan pendarahan bulanan semuanya telah hilang. Sama seperti yang ditulis di dalam buku itu, saya memahami bahwa saya telah menemukan hukum alam semesta yang sesungguhnya.
Pada waktu itu, tidak lama setelah melakukan latihan gerakan, saya mulai menangis. Saya membawa banyak buku Dafa, dan meletakkannya di rak buku di kantor saya. Jadi saya memberikan buku-buku itu kepada banyak orang. Saya memberi tahu biksuni tua bahwa saya telah menemukan seorang guru, dan dia adalah seorang Buddha yang sejati, segera belajar pada Buddha yang sejati ini! Tetapi dia mengatakan harus mendengar pada biro keagamaan. Saya kemudian mendengar bahwa dia menderita beberapa penyakit berat.
Memandang Ringan Nama dan Kepentingan
Setelah mulai berlatih Falun Dafa, tidak hanya tubuh saya yang dimurnikan, tetapi juga Xinxing (watak, kualitas moral) saya perlahan-lahan meningkat.
Sebelum mendapatkan Dafa, unit kerja menugaskan saya di sebuah perusahaan mobil. Pimpinan-pimpinan lain memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), dan mereka menggunakan mobil-mobil perusahaan untuk urusan pribadi. Saya juga mendapatkan SIM, tetapi setelah belajar Fa, saya merasa bahwa ini tidaklah tepat jika menggunakan mobil untuk kepentingan prbaidi. Lalu, saya meminta supir untuk mengantar saya pulang, bekerja, dan ke lapangan terbang, jadi saya tidak memerlukan mobil. Saya lalu menon-aktifkan SIM saya, melepaskan keterikatan hati untuk memilik mobil dari perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Supir dan saya pernah melakukan perjalanan bisnis ke kota lain, dan saya membawa keluarga saya. Dalam perjalanan, saya teringat sebuah cerita di Zhuan Falun mengenai ayah yang membawa anaknya ke Qianmen untuk berjalan-jalan. Saya menjadi sadar bahwa saya harus melepaskan keterikatan hati untuk mengambil kesempatan. Saat kami berhenti untuk mengisi bahan bakar gas, saya dengan diam-diam membayarnya. Saat kami berhenti untuk makan, saya dengan diam-diam membayar tagihannya. Si supir terkejut oleh hal itu. Saya memberitahunya bahwa saya belajar Falun Dafa, dan saya tidak seharusnya mengambil keuntungan dari perusahaan.
Saya bertanggung jawab atas beberapa kontrak kerja proyek perusahaan. Beberapa perusahaan memberikan bonus (uang dalam bentuk ang pao) kepada saya. Di masa lalu, ketika berpergian ke kota-kota lain, bagasi mobil selalu dipenuhi dengan hadiah yang saya terima. Tetapi saya merasa tidak gembira. Para pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak punya perasaan malu. Setelah berlatih Falun Dafa, saya berhenti menerima ang pao. Saya memberi tahu mereka untuk tidak merasa cemas, jika proyek itu memang dikontrak pada mereka, saya akan memperlakukan mereka dengan adil. Mereka tidak percaya pada saya pada awalnya. Seseorang mengambil kaset rekaman audio ceramah Guru, dan lalu mulai berlatih Falun Dafa.
Beberapa tahun setelah berlatih, perusahaan saya meluncurkan proyek real estate. Beberapa pimpinan membeli tanah untuk membangun perumahan. Di permukaan terlihat mereka “membayar” untuk membelinya, tetapi sesungguhnya mereka hanya membayar uang muka yang kecil untuk pembelian.
Beberapa tahun setelah mendapatkan Fa, saya tidak berpikir bahwa ada yang salah dengan melakukan hal ini. Dari pandangan orang yang bukan praktisi, saya telah banyak berhasil dalam proyek ini, jadi saya harus mendapatkan sejumlah keuntungan. Tetapi dari pemahaman yang lebih dalam dari Fa, saya merasa makin tidak bisa tenang. Tanpa memandang betapa hebatnya pencapaian saya itu, saya adalah seorang praktisi Dafa, seharusnya tidak melakukan perbuatan yang begitu buruk. Jika saya tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli tanah, saya harus melepaskannya.
Mudah untuk mengatakan melepaskannya, tetapi tidak mudah untuk melakukannya. Dan lagi, ini terkait dengan pimpinan lain dengan situasi yang sama seperti saya, dan bisa melukai perasaan mereka jika saya tidak mengikuti mereka. Selain itu, harga tanah naik setelah beberapa tahun.Hampir jutaan yuan, dengan harga yang masih terus naik. Jika saya menarik diri, akan menjadi kerugian yang besar.
Pikiran lurus saya pada waktu itu bercampur dengan nafsu manusia dan sifat tamak. Saya berjuang selama beberapa bulan, lalu akhirnya membuat keputusan. Saat saya menyatakan ingin melepaskan tanah itu, para pimpinan dan saudara saya terkejut. Mereka bertanya apakah saya sudah kehilangan akal sehat. Mereka berkata, “Kamu meminta orang untuk mengundurkan diri dari PKT, kini kamu melepaskan tanah tersebut. Sungguh aneh!” Saudara saya bahkan lebih parah. Mereka berkata dapat memahami saya adalah seorang praktisi Dafa dan tidak tamak, tetapi mereka bisa meminjamkan uang kepada saya, dan saya bisa memiliki tanah itu.
Saya berkata bahwa Guru saya memberi tahu kami seharusnya tidak berhutang. Jika saya membayar utang pada perusahaan, lalu saya berutang kepada mereka, bukankah itu sama? Saya menyakinkan keluarga saya bahwa saya tidak akan kehilangan jika barang tersebut benar-benar milik saya.
Menggantikan Sentimen dengan Belas Kasih
Suami saya bekerja di kantor pemerintah. Tidak lama setelah kami menikah, saya menemukan dia sangat jahat. Saya membayar semua pengeluaran keluarga, dan dia mengutuk saya hampir setiap hari. Putra tiri tidak menyukai saya juga. Beberapa bulan kemudian, saya berpisah dari suami, dan merasa hidup saya sungguh tidak ada harapan.
Sekitar enam bulan setelah pernikahan, saya mulai berlatih Falun Dafa, dan semuanya pun berubah. Pada tahun 2000, suami saya memutuskan untuk mengirim putranya ke luar negeri. Dana kami dapat menyanggupinya, dan saya menggunakan tabungan pribadi untuk membayar biaya sekolahnya. Tak disangka, biaya sekolahnya naik setiap tahun. Suami saya menginginkan putranya berhenti dari sekolah dan pulang ke rumah. Pada waktu itu, saya sedang menghadiri pertemuan di negara tempat putra tiri saya menuntut ilmu. Saya memberi tahu dia bahwa kami tidak sanggup membiayai biaya sekolah yang sangat tinggi, akan tetapi dia berkata lebih baik mati daripada pulang ke rumah.
Melihatnya begini, saya tiba-tiba mengerti bahwa itu adalah ujian saya sebagai murid Dafa. Saya tahu harus menerimanya dengan Xinxing seorang kultivator. Putra ini memiliki takdir pertemuan dengan saya, dan saya tahu harus dengan tulus dan niat baik memikirkan dirinya.
Saya memberi tahu suami bahwa saya akan berupaya sebaik mungkin untuk membiayainya agar dia menyelesaikan studinya. Saya menjual voucher untuk pendanaan rumah yang ditugaskan perusahaan pada saya. Saya juga menjual semua perhiasan yang diberikan mantan suami saya. Saya membatalkan semua asuransi sebelum saya mendapatkan Fa, dan menggunakan semua uang itu untuk membayar biaya sekolah putra tiri saya itu. Orang-orang berkata, “Dengan berhenti membayar asuransi, kamu akan kehilangan uang yang sangat besar. Kamu akan kehilangan rumah. Kenapa kamu tidak menyisakan sesuatu untuk masa depan kamu!” Saya berkata, “Mereka akan merasakan belas kasih dari seorang murid Dafa. Ini adalah masa depan saya.”
Unit kerja suami saya menginformasikan pada kami bahwa sertifikat rumah kami tidak mencantumkan kepemilikan dari properti tersebut. Mereka berkata akan membantu untuk melengkapinya setelah kami memberi tahu mereka nama dari pemilik baru.
Saya pikir suami saya akan secara otomatis mencantumkan nama saya pada sertifikat itu, namun dia tidak pernah berpikir untuk melakukannya. Jika saya tidak berlatih Falun Dafa, maka akan sulit bagi saya untuk menghadapi cobaan seperti itu. Tetapi, hati saya tidak tergerak, dan saya berhasil melalui cobaan itu.
Putra tiri mulai memperlakukan saya makin baik. Pada suatu hari saat dia berusia 22 tahun, dia menelepon saya menggunakan panggilan internasional. Ini adalah pertama kali dia dengan hangat memanggil saya “mama.” Sekarang dia selalu menceritakan rahasia-rahasianya kepada saya. Ketika sedang mencari teman wanita, dia berkata ingin, “…mencari seseorang yang seperti mama, tetapi untuk zaman sekarang, sangat jarang ada wanita sebaik mama.”
Saya dianiaya oleh PKT pada tahun 2006. Polisi tahu bahwa saya menikah dua kali, dan mereka ingin membuat kerunyaman dengan isu ini. Suami saya memberi tahu mereka tidak peduli bagaimana mereka memperlakukan saya, dia tidak akan menceraikan saya. Dia berkata pada mereka bahwa saya adalah orang baik! Polisi berkata akan memberikan hukuman berat pada saya. Suami saya berkata tidak peduli betapa lama saya berada di dalam penjara, dia akan menunggu saya! Suami saya berulang kali mengulangi kata-kata ini di depan sanak saudara saya.
Dua tahun berlalu, putra tiri kembali ke rumah untuk mengatur pernikahannya. Suami dan saya diberi tugas yang berbeda. Saya bertanggung jawab untuk resepsi pernikahan, dan suami bertanggung jawab untuk pemesanan restoran dan dekorasi rumah baru. Selama masa ini, saya menemukan bahwa suami saya telah bersama kembali dengan pacar pertamanya. Saya marah merasa ini tidak adil. Saya telah memberikan hampir semuanya untuk keluarga saya selama banyak tahun. Suami saya selalu mengatur keuangan kami, dan dia memberikan hanya beberapa ratus yuan sebagai uang saku saya setiap bulan. Lagi pula, dia mengutuk saya hampir setiap hari. Bahkan keluarga, putra, dan temannya mencemooh dirinya. Tetapi dibawah perlindungan Guru, saya pun bersabar terhadap dirinya. Dia akhirnya terbuka mengakui adanya hubungan tersebut, dan ini sangat keterlaluan! Keluarga dari abang dan kakak saya juga pergi berbicara kepadanya!
Saat itu, beberapa pikiran buruk tersirat di benak dan saya terkejut!
Saya segera fokus pada belajar Fa lebih banyak. Sehubungan dengan kejadian ini, para praktisi juga berbagi pandangan dan pengalaman mereka beberapa kali. Prinsip Fa, dan bantuan dari praktisi lain, terasa seperti air bersih yang mencuci bersih hati saya yang terbakar. Pikiran saya menjadi jernih lagi.
Saya tersadarkan bahwa di permukaan saya sedang menderita kesulitan, jadi secara alami saya merasa marah. Tetapi ini adalah prinsip dari masyarakat manusia biasa. Praktisi seharusnya mengikuti tuntutan Fa. Jadi kenapa saya harus marah? Karena “saya” manusia biasa terluka. Saya merasa marah demi melindungi sisi manusia “saya” dan keterikatan manusia saya.
Guru mengajari kita:
“… kalian
berbuat sesuatu harus lebih dulu memikirkan orang lain,
mengultivasi diri hingga mencapai kesadaran lurus yang tanpa ego
dan tanpa mementingkan diri sendiri,” (“Sifat Kebudhaan Tanpa
Kebocoran,” Petunjuk Penting untuk Gigih Maju)
Setelah saya melepaskan emosi,
perasaan belas kasih pun timbul. Saya berbicara kepada suami dan
memberitahunya bahwa jka hal ini benar, sebenarnya merekalah yang
terluka. Saya juga memberi tahu dia mengenai ajaran Fa tentang
takdir pertemuan antara istri dan suami. Suami saya segera memberi
penjelasan, berusaha untuk menjernihkan suasana.
Saya katakan padanya bahwa tak peduli apa yang benar, saya tidak lagi memikirkannya. Saya merasa gembira bahwa suami saya bisa memahami prinsip Fa, dan dia melihat belas kasih pengikut Dafa yang tak terbatas dan pikiran terbuka. Kemudian dalam beberapa kali kesempatan, dia berkata, “Kamu adalah Sakyamuni.”
Berjalan di Jalur yang Telah Diatur Oleh Guru
PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999. Saya berulang-ulang membaca buku-buku Dafa dan secara konsisten berbagi pemahaman dengan praktisi lain. Saya bertanya pada diri sendiri, setelah berlatih Falun Dafa, apakah hidup saya berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk? Apakah ini bermanfaat atau berbahaya pada unit kerja, keluarga, dan masyarakat?
Jawabannya adalah Falun Dafa sepenuhnya bermanfaat bagi semua orang tanpa sedikit pun bahaya! Tidak ada yang salah dengan jalur yang kita jalani. Setelah itu, saya mulai mengklarifikasi fakta kepada orang-orang.
Saya menghadiri sebuah pertemuan di Eropa pada tahun 2001. Saya bertemu dengan para praktisi luar negeri dan membaca artikel-artikel baru Guru. Saya melihat materi klarifikasi fakta, dan merasa sangat senang. Saya tahu bahwa apa yang kita lakukan telah mendapatkan persetujuan Guru.
Pada tahun 2006, seorang praktisi dan saya membagikan materi di sebuah gedung hunian. Kami dilaporkan dan ditangkap. Kali ini, suami saya merasa ketakutan, dan dia terus mengawasi saya. Dia menghentikan saya berlatih Falun Dafa.
Setelah kehilangan lingkungan kultivasi, timbul keterikatan hati rasa takut. Setelah itu, saya tiba-tiba mengalami kebutaan jangka pendek pada mata kiri saya, dan gejala penyakit jantung muncul kembali. Sangat parah, dan saya merasa tidak bisa melewati ujian ini. Setelah praktisi lain mendengarnya, mereka secara intens memancarkan pikiran lurus untuk saya. Mereka datang setiap hari untuk mendukung saya, dan mereka memberi pemutar mp3 agar saya bisa mendengar suara Guru. Kesadaran utama saya menjadi semakin kuat, dan gejala-gejala yang timbul segera hilang.
Saya berhasil melepaskan keterikan rasa takut, dan lingkungan rumah saya dibersihkan serta menjadi lebih baik. Suami membeli lampu meja untuk saya dan berkata pada saya “dengarkanlah Guru kamu dengan rajin.”
Setelah puluhan tahun menjalani kultivasi, ketika menjumpai masalah, saya segera mencari ke dalam. Kebanyakan waktu, saya bisa menemukan penyebat masalahnya. Dalam proses membantu Guru untuk meluruskan Fa, saya merasa utang-utang saya sedang dibersihkan, lapis demi lapis, dan Xinxing saya secara terus-menerus meningkat serta semakin dekat dengan alam dewa.
Saya katakan padanya bahwa tak peduli apa yang benar, saya tidak lagi memikirkannya. Saya merasa gembira bahwa suami saya bisa memahami prinsip Fa, dan dia melihat belas kasih pengikut Dafa yang tak terbatas dan pikiran terbuka. Kemudian dalam beberapa kali kesempatan, dia berkata, “Kamu adalah Sakyamuni.”
Berjalan di Jalur yang Telah Diatur Oleh Guru
PKT mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999. Saya berulang-ulang membaca buku-buku Dafa dan secara konsisten berbagi pemahaman dengan praktisi lain. Saya bertanya pada diri sendiri, setelah berlatih Falun Dafa, apakah hidup saya berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk? Apakah ini bermanfaat atau berbahaya pada unit kerja, keluarga, dan masyarakat?
Jawabannya adalah Falun Dafa sepenuhnya bermanfaat bagi semua orang tanpa sedikit pun bahaya! Tidak ada yang salah dengan jalur yang kita jalani. Setelah itu, saya mulai mengklarifikasi fakta kepada orang-orang.
Saya menghadiri sebuah pertemuan di Eropa pada tahun 2001. Saya bertemu dengan para praktisi luar negeri dan membaca artikel-artikel baru Guru. Saya melihat materi klarifikasi fakta, dan merasa sangat senang. Saya tahu bahwa apa yang kita lakukan telah mendapatkan persetujuan Guru.
Pada tahun 2006, seorang praktisi dan saya membagikan materi di sebuah gedung hunian. Kami dilaporkan dan ditangkap. Kali ini, suami saya merasa ketakutan, dan dia terus mengawasi saya. Dia menghentikan saya berlatih Falun Dafa.
Setelah kehilangan lingkungan kultivasi, timbul keterikatan hati rasa takut. Setelah itu, saya tiba-tiba mengalami kebutaan jangka pendek pada mata kiri saya, dan gejala penyakit jantung muncul kembali. Sangat parah, dan saya merasa tidak bisa melewati ujian ini. Setelah praktisi lain mendengarnya, mereka secara intens memancarkan pikiran lurus untuk saya. Mereka datang setiap hari untuk mendukung saya, dan mereka memberi pemutar mp3 agar saya bisa mendengar suara Guru. Kesadaran utama saya menjadi semakin kuat, dan gejala-gejala yang timbul segera hilang.
Saya berhasil melepaskan keterikan rasa takut, dan lingkungan rumah saya dibersihkan serta menjadi lebih baik. Suami membeli lampu meja untuk saya dan berkata pada saya “dengarkanlah Guru kamu dengan rajin.”
Setelah puluhan tahun menjalani kultivasi, ketika menjumpai masalah, saya segera mencari ke dalam. Kebanyakan waktu, saya bisa menemukan penyebat masalahnya. Dalam proses membantu Guru untuk meluruskan Fa, saya merasa utang-utang saya sedang dibersihkan, lapis demi lapis, dan Xinxing saya secara terus-menerus meningkat serta semakin dekat dengan alam dewa.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org