(Minghui.org) Pengunjung dari Tiongkok ke Opera House Sidney sering terkejut melihat seorang Australia yang berbadan tinggi membawa papan informasi, dengan pesan dalam bahasa Mandarin: “Selamat datang ke Sidney, orang Tionghoa yang mulia!”

Lelaki tersebut adalah John Deller, seorang Praktisi Falun Gong Australia. Pada papan informasi, Deller memberitahukan dengan singkat mengenai penyelidikan spritualnya dalam kebudayaan Tiongkok dan bagaimana ia menemukan Falun Gong. Deller mengundang turis Tiongkok untuk mempelajari fakta mengenai Falun Gong dan penganiayaan brutal terhadap praktisi yang terjadi di Tiongkok.

Melihat Deller dan plakatnya, banyak turis Tionkok berseru dengan terkejut, “Orang Australia juga berlatih Falun Gong! Ia di sini untuk kita!”

Banyak Orang Tionghoa ingin berbicara dengan John, dan sering mengambil fotonya dan plakatnya untuk mengingat pemandangan unik ini di Sidney.

Praktisi Falun Gong Australia, John Deller dengan papan informasi klarifikasi fakta


Turis Tiongkok mengambil foto Deller di dekat Opera House Sidney


Deller berbicara pada rapat umum, menyerukan penghentian penganiayaan terhadap Falun Gong


Deller dan rekan praktisinya mengklarifikasi fakta mengenai Falun Gong kepada Turis Tiongkok

“Saya Di sini untuk Anda!”

Deller mempunyai keingingan besar menghentikan penganiayaan Falun Gong dan membantu orang Tionghoa memperoleh kembali kebebasan dalam keyakinan mereka.

Pada Nopember 2001, tiga puluh enam Praktisi Falun Gong barat mengadakan demonstrasi damai di Lapangan Tiananmen di Beijing. Membawa spanduk besar yang bertulisan “Sejati-Baik-Sabar.” Deller adalah salah satu praktisi barat yang berencana untuk bergabung dengan demonstrasi ini di Beijing, tetapi visanya berulangkali ditolak. Ternyata namanya sudah masuk daftar hitam di pemerintahan Tiongkok karena ia diketahui berlatih Falun Gong.

Tidak gentar, Deller memilih untuk berbicara langsung dengan orang Tionghoa tepat di Australia. John berkata, “Praktisi lokal Tiongkok melakukan pekerjaan besar untuk mengklarifikasi fakta kepada turis Tiongkok sewaktu mereka mengunjungi tempat terkenal di Sidney seperti Opera House dan Mrs Macquarie’s Chair. Saya berpikir mungkin saya bisa juga membantu, dengan menulis bagaimana saya menjadi tertarik untuk berlatih Falun Dafa dan menghargai kebudayaan tradisi Tiongkok. Seorang praktisi dengan baik hati membantu menterjemahkan menjadi bahasa Mandarin dan saya tanda tangan.”

Deller ingat dengan jelas satu keluarga dari Tiongkok yang berhenti di depannya pada hari pertama ia berdiri di Opera House.

“Satu keluarga- seorang ayah, ibu dan anak lelaki, berhenti dan membacanya dengan serius. Kemudian anak lelakinya bertanya dalam bahasa Inggris, ‘Kenapa anda melakukan ini?’ Saya menjelaskan bahwa Partai Komunis Tiongkok menyiksa dan membunuh Praktisi Falun Gong karena mereka berusaha menjadi orang yang baik dengan cara tradisional dari kebudayaan Tiongkok.”

John berlanjut, “Partai juga menghalangi orang Tionghoa untuk mengetahui fakta dari kebudayaan besar mereka sendiri. Ini memalukan dan saya berharap sewaktu mengunjungi Sidney, mereka mempunyai kesempatan untuk mengetahui kebenaran bahwa begitu banyak Praktisi Falun Gong prihatin kepada mereka. Ayah dan anak, keduanya menjabat tangan saya, mengangguk dan anak lelakinya berkata, ‘Terima kasih, saya merasa menyesal mengenai kejadian itu.’”

Hubungan Takdir dengan Tiongkok Timur Laut

Seorang manager proyek di sebuah perusahaan konsultan, Deller mengikuti prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sangat dihargai sebagai seorang karyawan pekerja keras dan terpercaya di tempat kerjanya. Deller menggunakan waktu senggangnya bekerja untuk menghentikan penganiayaan di Tiongkok. Ia telah mencoba tiga kali berkunjung ke Tiongkok, tetapi aplikasi visanya selalu ditolak.

Deller berbagi mengenai perjalanan spritualnya: “Sebagai seorang pemuda, saya heran kenapa saya ada di sini, apa tujuan kehidupan, apakah saya hanya sebuah tubuh yang dapat dihancurkan dengan mudah? Apakah saya harus berusaha untuk bertahan hidup dan menjadi makmur, meskipun dengan mengorbankan orang lain? Saya menjadi tertarik pada ajaran Tiongkok, India dan meditasi.

“Sewaktu mengunjungi London pada tahun 1979, saya mulai belajar Seni bela diri Tiongkok dari seorang guru Tionghoa tua, dan juga Tai Chi Chuan, Kung Fu dan Meditasi Tao. Guru tersebut menjelaskan bahwa gurunya datang dari Timur Laut Tiongkok dan saya selalu merasa berhubungan dengan daerah sana. Saya juga pergi ke India dan mempelajari aspek lain dari meditasi.

“Pada tahun 1986, saya pergi ke Tiongkok dan mengunjungi Kuil Shaolin. Kuil ini ditutup setelah Revolusi Kebudayaan dan telah dipulihkan dan menjadi populer bagi Turis Tiongkok. Tapi saya belum pernah ke Timur Laut Tiongkok.

“Balik ke Sidney pada awal 1999, seorang teman meminjamkan saya buku Zhuan Falun, karena mereka mengetahui saya berlatih Tai Chi. Prinsip Sejati-Baik-Sabar lah yang benar-benar membangunkan saya. Saya menyadari bahwa ini adalah kebenaran yang tertinggi. Saya kemudian beruntung bisa menghadiri ceramah Guru Li (Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong) di Sidney pada Mei 1999. Saya telah menemukan Guru dari Timur Laut Tiongkok.

“Saya berhenti berlatih Tai Chi dan mulai perjalanan berkultivasi Falun Dafa. Ini adalah sebuah langkah yang amat besar menuju eksplorasi diri saya sendiri lebih dalam, apa tujuan menjadi seorang manusia dan menemukan adanya hubungan manusia dengan alam semesta.”

“Selamat Datang ke Sidney, Orang Tiongkok yang Mulia!”

Semenjak Partai Komunis Tiongkok menganiaya Praktisi Falun Gong yang tidak bersalah di Tiongkok, Deller tidak pernah berhenti menyerukan penghentian kebrutalan ini. Turis Tiongkok di Opera House Sidney sering mengambil fotonya untuk dibawa pulang ke Tiongkok.

Walaupun Deller tidak bisa bahasa Mandarin, ia menyambut setiap pengunjung dari Tiongkok dengan senyum dan mengangguk dengan anggukan yang ramah. Ia kelihatan bisa berkomunikasi baik dengan mereka tanpa memakai kata-kata karena hatinya berbicara dengan mereka: “Saya di sini untuk anda!” Dari hari ke hari, John dengan belas kasih membangunkan hati nurani orang Tiongkok dengan papan informasinya yang bertuliskan:

“Selamat datang ke Sidney, Orang Tionghoa yang mulia!

Saya seorang barat yang belajar Tai Chi, Kung Fu dan meditasi Tao sejak tahun 1979,

Pergi ke Tiongkok di tahun 1986, ke Kuil Shaolin,

Sangat beruntung bisa belajar Falun Dafa di tahun 1999,

Sangat sedih melihat orang Tionghoa yang menghargai Zhen Shan Ren (Sejati-Baik-Sabar) disiksa dan dibunuh.

Telah ribuan tahun peradaban Tionkok memahami seseorang terhubung dengan alam semesta,

Tujuan hidup ini adalah untuk belajar bagaimana kembali kepada kita sendiri yang sejati dan pulang ke rumah yang sebenarnya.

Untuk hidup sesuai dengan prinsip yang lebih tinggi, tidak hidup dengan egois, tanpa belas kasih,

Anda adalah bagian dari warisan Tiongkok, Anda hidup dalam Tiongkok hari ini,

Tetapi Tiongkok bukanlah komunis, Tiongkok bukanlah Partai Komunis Tiongkok,

Janganlah kehilangan warisan Anda yang sebenarnya,

Bangunlah, hargailah apa yang ada di depan Anda!”

Chinese version click here
English version click here