Perjalanan 22 Praktisi Dafa Sekolah Dasar
(Minghui.org)
1. Penemuan Baru
Saya baru berlatih Falun Dafa beberapa bulan ketika melihat sesuatu yang mengherankan. Pada 20 September 1997, saat istirahat siang, ketika seorang gadis kelas 3 yang saya ajar, menaruh matras di lantai, duduk dengan posisi sila ganda dan menempatkan telapak tangannya menjadi satu. Merasa tidak masuk akal, saya bertanya padanya, “Bagaimana kamu bisa duduk dalam pose ini dengan begitu mudah?” Seorang siswa lain berkata, “Saya juga bisa melakukannya.” Satu demi satu, mereka semua duduk dalam posisi sila ganda.
Walaupun telah berlatih Dafa selama beberapa bulan, saya hanya bisa duduk dalam posisi sila tunggal. Sepertinya siswa-siswa ini memiliki dasar yang bagus untuk berkultivasi. Tapi karena saya masih tidak yakin, saya pergi ke kelas taman kanak-kanak dan meminta 2o sampai 30 anak di sana untuk mencoba duduk dalam posisi sila ganda. Saya menemukan bahwa hanya 3 orang dari mereka yang bisa melakukannya.
Dari situ saya menyadari bahwa 22 siswa ini mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa. Guru telah mengatur saya sejak dulu kala untuk menjadi guru dari siswa-siswa ini, sehingga kami semua bisa menjadi praktisi Dafa. Saya diam-diam bersumpah untuk membantu siswa-siswa saya dalam berlatih Falun Dafa. Saya menghentikan kelas moral yang telah ditugaskan, dan menggunakan waktu ekstrakurikuler yang ada untuk membaca Zhuan Falun bersama mereka.
2. Menjadi Praktisi Dafa
Ketika kami mempelajari Zhuan Falun, siswa-siswa kelas tiga saya bisa memahami isi dan makna dasarnya dengan cepat. Dan yang membuat saya terkejut, bilamana kami selesai membaca satu ceramah, para siswa segera meminta untuk mulai membaca ceramah selanjutnya. Mereka sepenuhnya larut dalam Fa.
Selama pelajaran olah raga, saya akan mengajar mereka untuk melakukan latihan gerakan. Kami menghabiskan sangat banyak waktu bersama-sama sampai kepala sekolah dan guru-guru lain mengira bahwa kami sedang melakukan latihan untuk sebuah pertunjukan kreatif. Pada malam hari, para siswa akan datang ke rumah saya untuk belajar bersama, juga belajar untuk mengingat dan melafalkan Lunyu dan puisi-puisi Hong Yin. Karena rumah saya juga adalah tempat latihan, di pagi hari mereka akan melakukan latihan berdiri memancang dalam barisan rapi di halaman rumah saya, ataupun duduk di atas rumput untuk latihan meditasi.
Setelah lebih dari sebulan belajar Fa dan berlatih gerakan, keajaiban mulai terjadi. Khususnya, suasana dalam kelas mengalami perubahan tak terduga ke arah yang lebih baik. Kata-kata kasar atau buruk tidak lagi digunakan, dan pertengkaran serta perkelahian yang biasanya terjadi sekarang berhenti. Baik para siswa maupun saya terbenam dalam lingkungan yang damai, rendah hati, dan penuh toleransi selama pelajaran berlangsung sampai akhir.
Kebiasaan buruk saya yang sering marah sekarang hilang, dan saya memperlakukan siswa dengan ramah dan hormat. Benar-benar seperti yang dikatakan Guru, “Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.” (Ceramah Tiga, Zhuan Falun) Tidak pernah selama karir panjang saya, saya mengalami masa-masa yang sangat menakjubkan.
Bilamana mengingat masa-masa menakjubkan itu, saya merasa hanya pada saat itulah, saya sungguh-sungguh seorang guru. Saya menemukan pekerjaan saya menjadi mudah, dan hati saya selalu bercahaya. Saya tidak bersaing untuk reputasi maupun keuntungan, dan saya membiarkan guru-guru lain mengambil keuntungan. Saya hanya berfokus untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan bekerja keras, tanpa memikirkan hal lain apapun.
3. Perubahan Pola Pikir
Setelah berlatih Falun Gong, keterikatan siswa-siswa saya terhadap benda materi menjadi makin berkurang. Kebiasaan mereka untuk menghabiskan uang pada hal-hal sepele telah hilang, dan mereka sering memungut dan mengembalikan uang yang hilang. Mereka akan mengembalikan uang kepada pemiliknya atau memberikan kepada saya.
Saat kejadian banjir pada tahun 1998 di Jiangnan, sekolah mengumpulkan donasi dari para staf dan siswa. Kelas kami tidak memerlukan satu siswapun untuk mendonorkan uang mereka, malahan kami mendonasikan uang hilang yang kami kumpulkan selama setahun. Uang yang terkumpul berjumlah 97 yuan.
Setelah para siswa mulai berlatih Dafa, tanggapan dari orangtua mereka sangat besar. Ketika para siswa pulang ke rumah, mereka akan berbicara kepada orangtua mereka tentang bagaimana bertingkah laku dengan benar dan juga prinsip-prinsip mendalam lainnya – hal-hal yang sulit dimengerti oleh orangtua mereka sendiri. Semua orangtua merasa bingung, jadi saya mengadakan pertemuan khusus dengan orangtua murid untuk menjelaskan bahwa anak-anak mereka belajar Falun Gong. Saya mengenalkan Falun Gong kepada mereka dan menjelaskan apa itu Falun Gong – Falun Gong mengajarkan orang untuk berbelas kasih dan meningkatkan moral, juga mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Semua orangtua murid mendukung anak-anaknya belajar Falun Gong. Mereka tidak perlu lagi merasa khawatir terhadap pekerjaan rumah anak-anak, dan anak-anak mereka tidak terlibat perkelahian dengan anak-anak tetangga.
Satu orangtua berkata, “Setelah belajar Falun Gong, anak saya telah menjadi orang yang sepenuhnya berbeda.” Orang ua lain berkata, “Saya suka bermain mahyong di waktu senggang. Tapi akhir-akhir ini anak saya akan berkata kepada saya,’Ibu, jangan bermain mahyong lagi. Bahkan jika kita memenangkan uangnya, uang itu bukanlah uang yang diperoleh dari usaha kita sendiri. Bagaimana bisa kita mengambil uang semacam itu? Itu adalah uang yang seharusnya tidak kita miliki, dan bila jika kita memperoleh benda yang semestinya tidak kita peroleh, maka kita harus menyerahkan De (zat putih) kita sebagai gantinya. Jika Ibu kehilangan uang, tidak perduli apakah banyak atau sedikit, akankah Ibu merasa puas? Dalam kehidupan sehari-hari, ibu sangat hemat dan tidak mau menghabiskan lebih banyak dari yang seharusnya, bahkan untuk barang seperti kecap.’ Sejak kapan anak saya menjadi begitu dewasa? Saya sangat malu kepada diri sendiri dan tidak dapat berkata apa-apa.”
Orangtua lain memberitahu semua orang, “Suatu kali, saya sedang bekerja di ladang ketika anak saya mengajak beberapa temannya bermain di bukit dekat rumah kami. Tidak lama kemudian, saya melihat anak saya membagikan telur kepada teman-temannya. Ternyata anak saya telah menemukan sarang berisi 27 telur di bukit, jadi dia membagikan kepada teman-temannya dengan rata. Anak ini menjadi lebih murah hati daripada saya; dia benar-benar tahu bagaimana untuk tidak egois.”
Satu orangtua berkata kepada saya, “Sebagai guru mereka, Anda telah mengajari mereka dengan baik.” Saya menjawab, “Siswa-siswa ini berubah bukan karena saya mengajar mereka dengan baik, tapi karena mereka telah mengerti prinsip-prinsip mendalam dari Fa setelah berlatih Falun Dafa.”
4. Perubahan Kesehatan
Setelah berlatih Dafa, seluruh kelas dengan 22 orang siswa tidak pernah jatuh sakit flu lagi.
Salah satu siswa saya menderita infeksi saluran tengah telinga kronis sejak lahir. Sejak hari pertama di kelas 1, dia selalu membersihkan nanah dari telinganya di dalam kelas. Orangtuanya sangat direpotkan dengan kondisi anaknya, selama liburan musim panas dan musim dingin mereka akan membawanya ke berbagai rumah sakit di seluruh negeri. Walaupun telah menghabiskan banyak uang dan membeli banyak macam resep obat, keadaannya tidak juga membaik. Tapi kurang dari sebulan setelah berlatih Falun Gong, infeksi telinga siswa ini lenyap sepenuhnya. Orangtuanya sangat tersentuh dan berterima kasih sampai kehabisan kata-kata.
Seorang anak laki-laki dijuluki si “Asma” oleh teman-teman sekelasnya, karena sejak masih kecil, dia tidak dapat mengikuti pelajaran olah raga, dan akan kehabisan nafas setelah berjalan sebentar. Kondisinya sama seperti orang tua yang mengidap bronkitis. Tapi setelah berlatih Falun Gong kurang dari seminggu, terjadi kejaiban. Dia menderita batuk dan mengeluarkan segumpal dahak hitam, yang terlihat seperti potongan kecil batubara, dan beberapa bulan kemudian dia tidak lagi tersengal-sengal. Waktu itu bertepatan dengan kejuaraan tahunan olah raga desa, dan dia mewakili kelas kami di cabang lari 400 meter, mendapat juara kedua dari seluruh desa.
5. Perubahan yang Mengherankan : Dari Kelas Terakhir menjadi Kelas Pertama
Saya telah mengajar kelas ini sejak tingkat satu, dimana awalnya ada 25 siswa di kelas. Ada 14 tingkat di dalam satu kelas di seluruh kecamatan, dan untuk ujian akhir tahun, kelas saya berada di urutan terakhir dari seluruh desa. Menghadapi hasil akademik seperti itu, saya berkata kepada kepala sekolah bahwa para siswa ini sangat lemah dalam aspek akademik, dan saya tidak dapat berbuat ap-apa untuk merubah mereka menjadi lebih baik. Kepala sekolah kemudian memilih tiga siswa terlemah dan termuda tidak naik kelas. Tapi pada ujian akhir tahun tingkat 2, hasil ujian kelas kami tidak lebih baik, dan kami tetap menjadi urutan terakhir di seluruh desa.
Kali ini saya benar-benar khawatir, tapi saya juga tidak tahu bagaimana caranya untuk meningkatkan kemampuan mereka. Saya menjadi sangat malu hingga enggan hadir di sekolah. Hasil akademik kelas saya juga menjatuhkan reputasi sekolah, dan seluruh kelas terlalu “bodoh.” Bukankah ini juga membuktikan bahwa kemampuan mengajar saya sangat buruk? Karena kejadian ini, saya menderita flu dan sakit gigi yang sangat parah. Setelah itu, saya melampiaskan frustrasi saya kepada para siswa dengan menambah pekerjaan dan tekanan pada mereka. Namun karena tindakan yang dilakukan demi keterikatan saya pada reputasi dan kepentingan pribadi, kemampuan mereka tidak meningkat sama sekali.
Pada musim dingin 1996, saya cukup beruntug mempelajari Falun Dafa. Dafa membuyarkan semua ilusi yang telah saya miliki sepanjang hidup, saya menjalani hidup tanpa pemahaman akan kehidupan, dan menemukan bahwa hidup itu melelahkan. Sekarang, saya telah menemukan tujuan sebenarnya dari kehidupan, dan memasuki jalur kultivasi.
Ketika tahun ajaran baru dimulai, siswa-siswa saya sekarang duduk di kelas 3. Saya mulai mengarahkan siswa-siswa untuk berlatih Falun Gong. Siswa-siswa saya sepenuhnya menyerap semua yang dipelajarinya dari buku Zhuan Falun, dan dalam beberapa hari kami sudah mempelajari setengah buku Zhuan Falun. Dari situ, keajaiban mulai terjadi dalam studi mereka:
1. Siswa saya tiba-tiba mampu fokus selama pelajaran berlangsung.
2. Ingatan dari para siswa meningkat, dan mampu mengingat sesuatu dengan sangat cepat.
3. Bahkan yang paling lemah secara akademik tiba-tiba menjadi siswa yang pintar. Mereka tidak lagi melewati batas akhir pengumpulan pekerjaan rumah, dan perilaku mereka berubah dari terpaksa belajar, menjadi keinginan sendiri untuk lebih banyak belajar. Luar biasa.
Perilaku di kelas berubah menjadi lebih baik, dan perubahannya sangat luar biasa sehingga mereka menjadi bahan pembicaraan guru-guru lain dan kepala sekolah. Di akhir tahun, dari ujian seluruh desa, hasil kelas saya meningkat sebanyak 7 tingkat, dan mereka berada pada urutan ke tujuh dari seluruh desa. Tahun berikutnya, mereka berada di urutan kedua pada ujian akhir tahun kelas 4, dan saya direkomendasikan sebagai Guru Terbaik. Sesudah itu mereka menjadi urutan pertama pada ujian kelas 5 dan kelas 6.
6. Mengalami Penganiayaan
Pada 15 Oktober 1999, ketika kelas saya di paruh kedua kelas 6, saya ditangkap secara ilegal oleh Kantor 610 setempat. Anggota Kantor 610 dan guru pengganti kemudian menyiksa ke-22 praktisi Dafa muda ini. Mereka harus bertahan dari segala macam hukuman dan mengalami berbagai macam siksaan secara verbal maupun fisik.
Dibawah teror penyiksaan PKT, banyak dari mereka dikeluarkan dari sekolah setelah duduk tingkat SLTP, dan memasuki kehidupan masyarakat dalam usia yang masih muda. Tapi dibawah perlindungan Guru, mereka semua diberkati keberuntungan. Mereka yang bergabung dengan satuan tentara masuk ke sekolah militer, dan kemudian lulus dari universitas. Sekarang, mereka menjadi pemimpin unit. Mereka yang bekerja serabutan akhirnya menjadi bos, dan mengumpulkan aset dalam jumlah besar.
Mereka yang bekerja di perusahaan masuk ke universitas, mendapat dukungan finansial penuh dari perusahaan mereka bekerja. Dan mereka yang melanjutkan studinya kemudian lulus dan memiliki gelar dari universitas. Masing-masing dari ke 22 praktisi muda telah mengalami beberapa atau banyak pengalaman ajaib dari berlatih Falun Dafa. Sampai hari ini, masih ada 3 siswa yang dengan rajin berkultivasi dan melakukan tiga hal, dan para siswa lain masih mengingat prinsip-prinsip Fa, tetap berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Fa untuk menjadi orang baik di dalam masyarakat.
7. Pemahaman Saya
Pikiran seorang anak kecil adalah seperti selembar kertas kosong, siap untuk menyerap apapun yang ditulis di atasnya. Ketika seseorang mempunyai pemahaman yang dalam tentang pentingnya untuk bermoral dari usia sangat muda, ketika dia tahu prinsip langit tentang pembalasan karma, dan dia tahu tentang Fa Buddha Falun, bagaimana mungkin orang ini bisa melakukan kejahatan? Ketika kesadarannya mampu menahan dirinya sediri dari melakukan kejahatan, apakah masih diperlukan hukum dalam kehidupan sosial? Ketika tidak ada lagi konflik dalam masyarakat, bukankah masyarakat akan menjadi harmonis?
Satu kelas berisi para siswa dan guru yang berlatih Falun Gong, dan karena itu baik guru maupun siswa memiliki hubungan yang harmonis serta mengalami peningkatan yang besar. Namun sampai hari ini, PKT tidak hanya menganiaya Falun Dafa beserta para pengikutnya; namun juga menghancurkan sifat baik orang-orang dan menyerang dasar moral dari seorang manusia.
Tidak peduli betapa kaya ataupun kuatnya sebuah negara, semua itu tidak dapat membeli hati nurani manusia, dan tanpa hati nurani orang-orang akan sama seperti binatang liar. Tidak peduli betapa sempurna hukum negara, itu hanya dapat mengatur perilaku manusia, dan tidak dapat merubah hati manusia. Hanya Fa Buddha Falun dapat merubah hati manusia secara fundamental untuk menjadi lebih baik.
Chinese version click here
English version click here
1. Penemuan Baru
Saya baru berlatih Falun Dafa beberapa bulan ketika melihat sesuatu yang mengherankan. Pada 20 September 1997, saat istirahat siang, ketika seorang gadis kelas 3 yang saya ajar, menaruh matras di lantai, duduk dengan posisi sila ganda dan menempatkan telapak tangannya menjadi satu. Merasa tidak masuk akal, saya bertanya padanya, “Bagaimana kamu bisa duduk dalam pose ini dengan begitu mudah?” Seorang siswa lain berkata, “Saya juga bisa melakukannya.” Satu demi satu, mereka semua duduk dalam posisi sila ganda.
Walaupun telah berlatih Dafa selama beberapa bulan, saya hanya bisa duduk dalam posisi sila tunggal. Sepertinya siswa-siswa ini memiliki dasar yang bagus untuk berkultivasi. Tapi karena saya masih tidak yakin, saya pergi ke kelas taman kanak-kanak dan meminta 2o sampai 30 anak di sana untuk mencoba duduk dalam posisi sila ganda. Saya menemukan bahwa hanya 3 orang dari mereka yang bisa melakukannya.
Dari situ saya menyadari bahwa 22 siswa ini mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa. Guru telah mengatur saya sejak dulu kala untuk menjadi guru dari siswa-siswa ini, sehingga kami semua bisa menjadi praktisi Dafa. Saya diam-diam bersumpah untuk membantu siswa-siswa saya dalam berlatih Falun Dafa. Saya menghentikan kelas moral yang telah ditugaskan, dan menggunakan waktu ekstrakurikuler yang ada untuk membaca Zhuan Falun bersama mereka.
2. Menjadi Praktisi Dafa
Ketika kami mempelajari Zhuan Falun, siswa-siswa kelas tiga saya bisa memahami isi dan makna dasarnya dengan cepat. Dan yang membuat saya terkejut, bilamana kami selesai membaca satu ceramah, para siswa segera meminta untuk mulai membaca ceramah selanjutnya. Mereka sepenuhnya larut dalam Fa.
Selama pelajaran olah raga, saya akan mengajar mereka untuk melakukan latihan gerakan. Kami menghabiskan sangat banyak waktu bersama-sama sampai kepala sekolah dan guru-guru lain mengira bahwa kami sedang melakukan latihan untuk sebuah pertunjukan kreatif. Pada malam hari, para siswa akan datang ke rumah saya untuk belajar bersama, juga belajar untuk mengingat dan melafalkan Lunyu dan puisi-puisi Hong Yin. Karena rumah saya juga adalah tempat latihan, di pagi hari mereka akan melakukan latihan berdiri memancang dalam barisan rapi di halaman rumah saya, ataupun duduk di atas rumput untuk latihan meditasi.
Setelah lebih dari sebulan belajar Fa dan berlatih gerakan, keajaiban mulai terjadi. Khususnya, suasana dalam kelas mengalami perubahan tak terduga ke arah yang lebih baik. Kata-kata kasar atau buruk tidak lagi digunakan, dan pertengkaran serta perkelahian yang biasanya terjadi sekarang berhenti. Baik para siswa maupun saya terbenam dalam lingkungan yang damai, rendah hati, dan penuh toleransi selama pelajaran berlangsung sampai akhir.
Kebiasaan buruk saya yang sering marah sekarang hilang, dan saya memperlakukan siswa dengan ramah dan hormat. Benar-benar seperti yang dikatakan Guru, “Cahaya Buddha menerangi seluruh penjuru, menegakkan kebenaran memberi penerangan.” (Ceramah Tiga, Zhuan Falun) Tidak pernah selama karir panjang saya, saya mengalami masa-masa yang sangat menakjubkan.
Bilamana mengingat masa-masa menakjubkan itu, saya merasa hanya pada saat itulah, saya sungguh-sungguh seorang guru. Saya menemukan pekerjaan saya menjadi mudah, dan hati saya selalu bercahaya. Saya tidak bersaing untuk reputasi maupun keuntungan, dan saya membiarkan guru-guru lain mengambil keuntungan. Saya hanya berfokus untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan bekerja keras, tanpa memikirkan hal lain apapun.
3. Perubahan Pola Pikir
Setelah berlatih Falun Gong, keterikatan siswa-siswa saya terhadap benda materi menjadi makin berkurang. Kebiasaan mereka untuk menghabiskan uang pada hal-hal sepele telah hilang, dan mereka sering memungut dan mengembalikan uang yang hilang. Mereka akan mengembalikan uang kepada pemiliknya atau memberikan kepada saya.
Saat kejadian banjir pada tahun 1998 di Jiangnan, sekolah mengumpulkan donasi dari para staf dan siswa. Kelas kami tidak memerlukan satu siswapun untuk mendonorkan uang mereka, malahan kami mendonasikan uang hilang yang kami kumpulkan selama setahun. Uang yang terkumpul berjumlah 97 yuan.
Setelah para siswa mulai berlatih Dafa, tanggapan dari orangtua mereka sangat besar. Ketika para siswa pulang ke rumah, mereka akan berbicara kepada orangtua mereka tentang bagaimana bertingkah laku dengan benar dan juga prinsip-prinsip mendalam lainnya – hal-hal yang sulit dimengerti oleh orangtua mereka sendiri. Semua orangtua merasa bingung, jadi saya mengadakan pertemuan khusus dengan orangtua murid untuk menjelaskan bahwa anak-anak mereka belajar Falun Gong. Saya mengenalkan Falun Gong kepada mereka dan menjelaskan apa itu Falun Gong – Falun Gong mengajarkan orang untuk berbelas kasih dan meningkatkan moral, juga mengajarkan orang untuk mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Semua orangtua murid mendukung anak-anaknya belajar Falun Gong. Mereka tidak perlu lagi merasa khawatir terhadap pekerjaan rumah anak-anak, dan anak-anak mereka tidak terlibat perkelahian dengan anak-anak tetangga.
Satu orangtua berkata, “Setelah belajar Falun Gong, anak saya telah menjadi orang yang sepenuhnya berbeda.” Orang ua lain berkata, “Saya suka bermain mahyong di waktu senggang. Tapi akhir-akhir ini anak saya akan berkata kepada saya,’Ibu, jangan bermain mahyong lagi. Bahkan jika kita memenangkan uangnya, uang itu bukanlah uang yang diperoleh dari usaha kita sendiri. Bagaimana bisa kita mengambil uang semacam itu? Itu adalah uang yang seharusnya tidak kita miliki, dan bila jika kita memperoleh benda yang semestinya tidak kita peroleh, maka kita harus menyerahkan De (zat putih) kita sebagai gantinya. Jika Ibu kehilangan uang, tidak perduli apakah banyak atau sedikit, akankah Ibu merasa puas? Dalam kehidupan sehari-hari, ibu sangat hemat dan tidak mau menghabiskan lebih banyak dari yang seharusnya, bahkan untuk barang seperti kecap.’ Sejak kapan anak saya menjadi begitu dewasa? Saya sangat malu kepada diri sendiri dan tidak dapat berkata apa-apa.”
Orangtua lain memberitahu semua orang, “Suatu kali, saya sedang bekerja di ladang ketika anak saya mengajak beberapa temannya bermain di bukit dekat rumah kami. Tidak lama kemudian, saya melihat anak saya membagikan telur kepada teman-temannya. Ternyata anak saya telah menemukan sarang berisi 27 telur di bukit, jadi dia membagikan kepada teman-temannya dengan rata. Anak ini menjadi lebih murah hati daripada saya; dia benar-benar tahu bagaimana untuk tidak egois.”
Satu orangtua berkata kepada saya, “Sebagai guru mereka, Anda telah mengajari mereka dengan baik.” Saya menjawab, “Siswa-siswa ini berubah bukan karena saya mengajar mereka dengan baik, tapi karena mereka telah mengerti prinsip-prinsip mendalam dari Fa setelah berlatih Falun Dafa.”
4. Perubahan Kesehatan
Setelah berlatih Dafa, seluruh kelas dengan 22 orang siswa tidak pernah jatuh sakit flu lagi.
Salah satu siswa saya menderita infeksi saluran tengah telinga kronis sejak lahir. Sejak hari pertama di kelas 1, dia selalu membersihkan nanah dari telinganya di dalam kelas. Orangtuanya sangat direpotkan dengan kondisi anaknya, selama liburan musim panas dan musim dingin mereka akan membawanya ke berbagai rumah sakit di seluruh negeri. Walaupun telah menghabiskan banyak uang dan membeli banyak macam resep obat, keadaannya tidak juga membaik. Tapi kurang dari sebulan setelah berlatih Falun Gong, infeksi telinga siswa ini lenyap sepenuhnya. Orangtuanya sangat tersentuh dan berterima kasih sampai kehabisan kata-kata.
Seorang anak laki-laki dijuluki si “Asma” oleh teman-teman sekelasnya, karena sejak masih kecil, dia tidak dapat mengikuti pelajaran olah raga, dan akan kehabisan nafas setelah berjalan sebentar. Kondisinya sama seperti orang tua yang mengidap bronkitis. Tapi setelah berlatih Falun Gong kurang dari seminggu, terjadi kejaiban. Dia menderita batuk dan mengeluarkan segumpal dahak hitam, yang terlihat seperti potongan kecil batubara, dan beberapa bulan kemudian dia tidak lagi tersengal-sengal. Waktu itu bertepatan dengan kejuaraan tahunan olah raga desa, dan dia mewakili kelas kami di cabang lari 400 meter, mendapat juara kedua dari seluruh desa.
5. Perubahan yang Mengherankan : Dari Kelas Terakhir menjadi Kelas Pertama
Saya telah mengajar kelas ini sejak tingkat satu, dimana awalnya ada 25 siswa di kelas. Ada 14 tingkat di dalam satu kelas di seluruh kecamatan, dan untuk ujian akhir tahun, kelas saya berada di urutan terakhir dari seluruh desa. Menghadapi hasil akademik seperti itu, saya berkata kepada kepala sekolah bahwa para siswa ini sangat lemah dalam aspek akademik, dan saya tidak dapat berbuat ap-apa untuk merubah mereka menjadi lebih baik. Kepala sekolah kemudian memilih tiga siswa terlemah dan termuda tidak naik kelas. Tapi pada ujian akhir tahun tingkat 2, hasil ujian kelas kami tidak lebih baik, dan kami tetap menjadi urutan terakhir di seluruh desa.
Kali ini saya benar-benar khawatir, tapi saya juga tidak tahu bagaimana caranya untuk meningkatkan kemampuan mereka. Saya menjadi sangat malu hingga enggan hadir di sekolah. Hasil akademik kelas saya juga menjatuhkan reputasi sekolah, dan seluruh kelas terlalu “bodoh.” Bukankah ini juga membuktikan bahwa kemampuan mengajar saya sangat buruk? Karena kejadian ini, saya menderita flu dan sakit gigi yang sangat parah. Setelah itu, saya melampiaskan frustrasi saya kepada para siswa dengan menambah pekerjaan dan tekanan pada mereka. Namun karena tindakan yang dilakukan demi keterikatan saya pada reputasi dan kepentingan pribadi, kemampuan mereka tidak meningkat sama sekali.
Pada musim dingin 1996, saya cukup beruntug mempelajari Falun Dafa. Dafa membuyarkan semua ilusi yang telah saya miliki sepanjang hidup, saya menjalani hidup tanpa pemahaman akan kehidupan, dan menemukan bahwa hidup itu melelahkan. Sekarang, saya telah menemukan tujuan sebenarnya dari kehidupan, dan memasuki jalur kultivasi.
Ketika tahun ajaran baru dimulai, siswa-siswa saya sekarang duduk di kelas 3. Saya mulai mengarahkan siswa-siswa untuk berlatih Falun Gong. Siswa-siswa saya sepenuhnya menyerap semua yang dipelajarinya dari buku Zhuan Falun, dan dalam beberapa hari kami sudah mempelajari setengah buku Zhuan Falun. Dari situ, keajaiban mulai terjadi dalam studi mereka:
1. Siswa saya tiba-tiba mampu fokus selama pelajaran berlangsung.
2. Ingatan dari para siswa meningkat, dan mampu mengingat sesuatu dengan sangat cepat.
3. Bahkan yang paling lemah secara akademik tiba-tiba menjadi siswa yang pintar. Mereka tidak lagi melewati batas akhir pengumpulan pekerjaan rumah, dan perilaku mereka berubah dari terpaksa belajar, menjadi keinginan sendiri untuk lebih banyak belajar. Luar biasa.
Perilaku di kelas berubah menjadi lebih baik, dan perubahannya sangat luar biasa sehingga mereka menjadi bahan pembicaraan guru-guru lain dan kepala sekolah. Di akhir tahun, dari ujian seluruh desa, hasil kelas saya meningkat sebanyak 7 tingkat, dan mereka berada pada urutan ke tujuh dari seluruh desa. Tahun berikutnya, mereka berada di urutan kedua pada ujian akhir tahun kelas 4, dan saya direkomendasikan sebagai Guru Terbaik. Sesudah itu mereka menjadi urutan pertama pada ujian kelas 5 dan kelas 6.
6. Mengalami Penganiayaan
Pada 15 Oktober 1999, ketika kelas saya di paruh kedua kelas 6, saya ditangkap secara ilegal oleh Kantor 610 setempat. Anggota Kantor 610 dan guru pengganti kemudian menyiksa ke-22 praktisi Dafa muda ini. Mereka harus bertahan dari segala macam hukuman dan mengalami berbagai macam siksaan secara verbal maupun fisik.
Dibawah teror penyiksaan PKT, banyak dari mereka dikeluarkan dari sekolah setelah duduk tingkat SLTP, dan memasuki kehidupan masyarakat dalam usia yang masih muda. Tapi dibawah perlindungan Guru, mereka semua diberkati keberuntungan. Mereka yang bergabung dengan satuan tentara masuk ke sekolah militer, dan kemudian lulus dari universitas. Sekarang, mereka menjadi pemimpin unit. Mereka yang bekerja serabutan akhirnya menjadi bos, dan mengumpulkan aset dalam jumlah besar.
Mereka yang bekerja di perusahaan masuk ke universitas, mendapat dukungan finansial penuh dari perusahaan mereka bekerja. Dan mereka yang melanjutkan studinya kemudian lulus dan memiliki gelar dari universitas. Masing-masing dari ke 22 praktisi muda telah mengalami beberapa atau banyak pengalaman ajaib dari berlatih Falun Dafa. Sampai hari ini, masih ada 3 siswa yang dengan rajin berkultivasi dan melakukan tiga hal, dan para siswa lain masih mengingat prinsip-prinsip Fa, tetap berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Fa untuk menjadi orang baik di dalam masyarakat.
7. Pemahaman Saya
Pikiran seorang anak kecil adalah seperti selembar kertas kosong, siap untuk menyerap apapun yang ditulis di atasnya. Ketika seseorang mempunyai pemahaman yang dalam tentang pentingnya untuk bermoral dari usia sangat muda, ketika dia tahu prinsip langit tentang pembalasan karma, dan dia tahu tentang Fa Buddha Falun, bagaimana mungkin orang ini bisa melakukan kejahatan? Ketika kesadarannya mampu menahan dirinya sediri dari melakukan kejahatan, apakah masih diperlukan hukum dalam kehidupan sosial? Ketika tidak ada lagi konflik dalam masyarakat, bukankah masyarakat akan menjadi harmonis?
Satu kelas berisi para siswa dan guru yang berlatih Falun Gong, dan karena itu baik guru maupun siswa memiliki hubungan yang harmonis serta mengalami peningkatan yang besar. Namun sampai hari ini, PKT tidak hanya menganiaya Falun Dafa beserta para pengikutnya; namun juga menghancurkan sifat baik orang-orang dan menyerang dasar moral dari seorang manusia.
Tidak peduli betapa kaya ataupun kuatnya sebuah negara, semua itu tidak dapat membeli hati nurani manusia, dan tanpa hati nurani orang-orang akan sama seperti binatang liar. Tidak peduli betapa sempurna hukum negara, itu hanya dapat mengatur perilaku manusia, dan tidak dapat merubah hati manusia. Hanya Fa Buddha Falun dapat merubah hati manusia secara fundamental untuk menjadi lebih baik.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org