(Minghui.org) Pengambilan organ dari praktisi Falun Gong telah dipublikasikan selama lebih dari sepuluh tahun, dengan rezim Partai Komunis Tiongkok (PKT) masih menyangkal bahwa kegiatan tersebut masih berlangsung. Namun, tanda-tanda kekejaman ini masih berlangsung dan menjadi bahan perbincangan dunia.

Misalnya, polisi telah pergi ke rumah praktisi, mengambil darah dan membawa sidikjari mereka yang bertentangan dengan keinginan mereka tanpa memberikan alasan apapun. Bahkan seorang praktisi berusia 80 tahun tidak luput darinya. Dalam beberapa kasus, petugas melewatkan beberapa praktisi, sehingga mereka mengambil darah dari anggota keluarga mereka.

Kasus serupa telah dilaporkan di banyak daerah di Tiongkok tahun ini. Situs Web Minghui melaporkan insiden tersebut terutama di Guizhou dan Provinsi Liaoning. Beberapa petugas menyatakan bahwa perintah berasal dari pejabat tinggi.

Di Kota Duyun, Provinsi Guizhou, polisi dan pihak berwenang setempat telah mengambil sampel darah dan sidik jari dari beberapa lusin praktisi Falun Gong sejak Bulan Maret tahun ini. Mereka berulang kali mengganggu para praktisi dan menipu mereka dengan berbagai skema.

Chen Dingyuan, berusia 60 tahunan, adalah seorang praktisi yang tinggal di Kota Duyun. Polisi pergi ke rumahnya beberapa kali dari Bulan April sampai Juli tahun ini. Mereka mencoba untuk membuatnya memberikan sampel darah. Chen menolak tuntutan mereka dan secara eksplisit mengatakan kepada mereka bahwa mereka menganiaya praktisi.

Polisi Menyerang Praktisi Untuk Mendapatkan Sampel Darah


Chen sedang tidur siang sekitar pukul 13:00 pada tanggal 13 Agustus ketika seorang wanita mengetuk pintu dan menanyainya. Suaminya membuka pintu dan percaya bahwa itu adalah tetangga. Begitu pintu terbuka, sekitar delapan polisi bersenjata lengkap menyerbu ke dalam rumah.

Qin Xiaochun, direktur Divisi Keamanan Domestik Departemen Kepolisian Duyun, dan Xiang Guo, sekretaris Komite Urusan Politik dan Hukum Kota Xiaoweizhai bertanggung jawab atas kelompok polisi ini. Hadir juga seorang petugas wanita, dan seorang petugas yang membuat video dari proses.

Beberapa petugas menyeret Chen dari tempat tidur dan keluar dari rumahnya, dan kemudian mendorongnya ke dalam mobil polisi. Dua petugas duduk di setiap sisi dan membekuknya ke bawah. Polisi yang tersisa menggeledah rumahnya dan menyita buku Falun Gong dan salinannya.

Dalam perjalanan ke kantor polisi, Chen mencoba membuat alasan dengan mereka. Di kantor polisi, Chen tidak bekerja sama untuk diambil darahnya dan berulang kali mengatakan, "Falun Gong adalah baik. Menganiaya praktisi akan mendapat ganjaran."

Qin Xiaochun berubah menjadi marah dan memukulinya dengan kejam, "Saya menganiaya Falun Gong, mau apa? Saya akan memukul kamu sampai mati. Jadi mau apa? Saya tidak takut mendapat ganjaran."

Petugas lainnya mengambil darah dan mengambil sidik jarinya sementara Qin memukulinya.

Chen dibebaskan setelah pukul 16:00 

Artikel terkait:
Provinsi Guizhou: Polisi Gunakan Skema Berbeda untuk Memperoleh Sampel Darah dari Praktisi Falun Gong. Praktisi Falun Gong Dipaksa Melakukan Tes Darah

Chinese version click here
English version click here