Gambaran Praktisi Falun Gong Yang Salinan Tuntutan Hukumnya Terhadap Jiang Zemin Diterima Oleh Minghui Pada 14 Oktober 2015
(Minghui.org)
Banyak praktisi Falun Gong sekarang menggunakan hak hukum mereka
untuk menuntut Jiang Zemin karena meluncurkan penganiayaan terhadap
Falun Gong dan menyebabkan kerugian besar dan penderitaan yang luar
biasa selama 16 tahun terakhir. Gelombang tuntutan hukum baru
terhadap mantan diktator Tiongkok terus meningkat.
Situs Minghui menerima salinan
tuntutan hukum terhadap Jiang dari banyak praktisi sehari-hari.
Dalam laporan ini, kami menyajikan gambaran dari beberapa praktisi
yang salinan tuntutannya diterima oleh Minghui pada 14 Oktober
2015.
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang akan memproses semua tuntutan hukum yang diajukan oleh warga, sebagai sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Para Praktisi Disiksa Sampai Mati dan Kerabat Meninggal Karena Tertekan
Lima praktisi dalam laporan ini rumah mereka digeledah berkali-kali dan kebanyakan dari mereka ditangkap dan dianiaya. Penganiayaan brutal telah secara langsung atau tidak langsung menyebabkan beberapa kerabat praktisi meninggal karena mereka tidak bisa menahan tekanan yang luar biasa dari rezim Komunis Tiongkok.
Seorang praktisi, Jia Rongjuan, khususnya, kehilangan beberapa anggota keluarga. Sebelumnya, ada dua belas orang mencakup empat generasi yang berlatih Falun Gong. Penganiayaan menyebabkan delapan kerabatnya tewas, satu per satu.
1: Chen Xiaobing (陈晓冰)
Profesi: Perawat
Kota Kelahiran: Kota Shantou, Provinsi Guangdong
Tanggal Pengajuan: Agustus 2015
Fakta Kunci:
Chen ditangkap pada 23 Februari 2013. Rumahnya digeledah dan banyak barang-barang pribadinya disita. Dia disiksa selama interogasi di kantor polisi. Polisi memukul, menendang dan mengancam akan menyetrum dengan tongkat listrik. Mereka mencambuk 25 kali dengan ikat pinggang ketika ia menolak menjawab pertanyaan.
Chen dipindahkan ke pusat penahanan dua hari kemudian, di mana ia diawasi sepanjang waktu, bahkan ketika dia mandi atau menggunakan toilet. Dia juga dipaksa kerja rodi 17 jam tanpa henti.
Sebuah sidang ditetapkan pada tanggal 24 Oktober 2013 dan Chen menyewa pengacara. Sidang ditunda dan polisi memaksanya untuk memecat pengacaranya. Kemudian, dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan dibawa ke pusat cuci otak.
Keadaan Saat Ini:
Chen saat ini di rumah. Dia dan keluarganya telah sangat menderita sejak awal penganiayaan tahun 1999. Neneknya menganggap penganiayaannya sangat berat dan meninggal tanpa melihat cucunya. Adiknya menyalahkan dirinya atas kematian neneknya.
Laporan Terkait:
Ms. Chen Xiaobing, Nurse at Shantou Central Hospital, Arrested
Nurse from Shantou City Illegally Detained at Brainwashing Center
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
2: Gao Hongxiang (高洪香)
Profesi: Mantan pemilik Bisnis
Kota Kelahiran: Kota Dazhou, Provinsi Sichuan
Tanggal Pengajuan: 25 Agustus 2015
Fakta Kunci:
Rumah Gao digeledah dua kali, dan dia ditahan di pusat penahanan dua kali sejak awal penganiayaan, 16 tahun yang lalu. Penangkapan terbarunya terjadi pada tanggal 8 Februari 2001. Dia dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun
Dia dipaksa bekerja selama lebih dari 10 jam setiap hari, membuat wig. Para penjaga memaksanya berdiri untuk waktu yang lama. Selain itu, tangannya dipaksa mengikuti sikap yang disebut "membawa pedang di punggung." Rasa sakitnya tak tertahankan.
Untuk menentang penganiayaan, Gao menolak mengenakan seragam penjara. Para penjaga menuntut agar narapidana menyeretnya dengan memegang rambutnya sambil berjalan. Dia diikat dengan tali karena ia menolak mengenakan lencana narapidana.
Keadaan Saat Ini:
Kerabat Gao juga menderita karena penganiayaan ini. Suaminya ditangkap, saudara-saudaranya yang lebih muda, juga ditahan. Ayahnya meninggal tidak lama setelah dia dibebaskan.
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
3: Zhang Qingfen (张清芬)
Profesi: Pensiunan dokter
Kota Kelahiran: Kota Nanchong, Provinsi Sichuan
Tanggal Pengajuan: 7 Juli 2015
Fakta Kunci:
Zhang ditangkap dan ditahan setidaknya empat kali di pusat-pusat penahanan dan kantor polisi. Rumahnya digeledah beberapa kali dan barang-barang pribadi seperti buku dan materi yang berhubungan dengan Falun Gong disita.
Zhang mendengar bahwa suaminya, juga seorang praktisi, akan diadili pada tanggal 23 Desember 2002, jadi dia pergi ke gedung pengadilan untuk mendukungnya. Dia ditangkap karena berteriak di pengadilan bahwa suaminya adalah orang terbaik di dunia ketika hakim menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara. Suaminya disiksa sampai mati sekitar dua bulan kemudian.
Zhang tidak diberi tahu tentang kematian suaminya selama penahanannya. Dia kemudian dihukum empat tahun penjara. Beberapa bulan sebelum pembebasannya pada 2006, dia diberi tahu bahwa putranya yang lebih muda telah bunuh diri sekitar empat bulan setelah suaminya meninggal.
Keadaan Saat Ini:
Kenaikan gaji dan uang pensiun Zhang ditolak. Meskipun Zhang dibebaskan pada tanggal 23 Agustus 2006, dia masih diganggu dan dipantau oleh polisi.
Laporan Terkait:
Dafa Practitioner Li Jianhou, Former Committee Member of the Nanchong People's Political Consultative Conference, Tortured to Death in Deyang Prison
More Facts Related to Dafa Practitioner Mr. Li Jianhou's Death in Deyang Jail, Sichuan Province
Mr. Li Jianhou, Former Committee Member of the Nanchong People's Political Consultative Conference, Was Tortured to Death in Deyang Prison in 2003
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
4: Jia Rongjuan (贾荣娟)
Profesi: Mantan pemilik restoran
Kota Kelahiran: Kota Shijiazhuang, Hebei Province
Tanggal Pengajuan: 29 Juli 2015
Fakta Kunci:
Jia ditangkap empat kali antara 1999 sampai 2000, penangkapan terakhirnya diikuti dengan hukuman tiga tahun di kamp kerja. Dia sangat menderita di kamp kerja paksa. Ketika dia menolak untuk melakukan kerja keras, dia disiksa, diikat dengan tali dan disetrum dengan tongkat listrik. Dia sering dikurung dalam sel kecil karena menolak melepaskan Falun Gong.
Dia dibawa ke ruang kedap suara pada tanggal 31 Juli 2003, di mana wajahnya ditampar berkali-kali. Lalu ia didorong ke lantai, kakinya dan daerah pribadinya disetrum dengan enam tongkat listrik karena ia menolak menulis surat pernyataan jaminan untuk melepaskan Falun Gong.
Dua belas orang mencakup empat generasi dalam keluarga Jia berlatih Falun Gong. Delapan anggota keluarga Jia, termasuk suaminya, saudara, ibu dan mertua, telah meninggal satu per satu karena penganiayaan.
Laporan Terkait:
Practitioners Jia Zhenjie, Zhang Bingli and Zhang Wenping from Shenze County, Hebei Province, Were Tortured to Death
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
5: Peng Junhua (彭俊 花) Mengirimkan Pengaduan atas Nama Almarhum Suaminya, Han Zhenju (韩振 巨)
Profesi: Tidak diketahui
Kota Kelahiran: Kabupaten Yongqing, Provinsi Hebei
Tanggal Pengajuan: Juli 2015
Fakta Kunci:
Peng menuntut Jiang karena menganiaya suaminya, Han, sampai mati. Han ditangkap beberapa kali karena keyakinannya yang teguh pada Falun Gong. Ia disiksa dan harus melakukan kerja keras di kamp kerja paksa. Untuk menentang penganiayaan, ia melakukan mogok makan berkali-kali.
Seorang penjaga memanggil Han ke toilet, meraih lehernya dan mencoba untuk mencekiknya pada tanggal 29 April 2004. Pernapasannya menjadi tidak teratur ketika ia kembali ke sel. Ia meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Laporan Terkait:
Dafa Practitioner Mr. Han Zhenju from Yongqing County, Hebei Province Tortured to Death at Kaiping Labor Camp in Tangshan City
Some Details about the Persecution Suffered by the Late Dafa Practitioner Han Zhenju
More Information on Mr. Han Zhenju's Death from Persecution in Kaiping Labor Camp, Tangshan City, Hebei Province
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator itu.
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang akan memproses semua tuntutan hukum yang diajukan oleh warga, sebagai sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Para Praktisi Disiksa Sampai Mati dan Kerabat Meninggal Karena Tertekan
Lima praktisi dalam laporan ini rumah mereka digeledah berkali-kali dan kebanyakan dari mereka ditangkap dan dianiaya. Penganiayaan brutal telah secara langsung atau tidak langsung menyebabkan beberapa kerabat praktisi meninggal karena mereka tidak bisa menahan tekanan yang luar biasa dari rezim Komunis Tiongkok.
Seorang praktisi, Jia Rongjuan, khususnya, kehilangan beberapa anggota keluarga. Sebelumnya, ada dua belas orang mencakup empat generasi yang berlatih Falun Gong. Penganiayaan menyebabkan delapan kerabatnya tewas, satu per satu.
1: Chen Xiaobing (陈晓冰)
Profesi: Perawat
Kota Kelahiran: Kota Shantou, Provinsi Guangdong
Tanggal Pengajuan: Agustus 2015
Fakta Kunci:
Chen ditangkap pada 23 Februari 2013. Rumahnya digeledah dan banyak barang-barang pribadinya disita. Dia disiksa selama interogasi di kantor polisi. Polisi memukul, menendang dan mengancam akan menyetrum dengan tongkat listrik. Mereka mencambuk 25 kali dengan ikat pinggang ketika ia menolak menjawab pertanyaan.
Chen dipindahkan ke pusat penahanan dua hari kemudian, di mana ia diawasi sepanjang waktu, bahkan ketika dia mandi atau menggunakan toilet. Dia juga dipaksa kerja rodi 17 jam tanpa henti.
Sebuah sidang ditetapkan pada tanggal 24 Oktober 2013 dan Chen menyewa pengacara. Sidang ditunda dan polisi memaksanya untuk memecat pengacaranya. Kemudian, dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan dibawa ke pusat cuci otak.
Keadaan Saat Ini:
Chen saat ini di rumah. Dia dan keluarganya telah sangat menderita sejak awal penganiayaan tahun 1999. Neneknya menganggap penganiayaannya sangat berat dan meninggal tanpa melihat cucunya. Adiknya menyalahkan dirinya atas kematian neneknya.
Laporan Terkait:
Ms. Chen Xiaobing, Nurse at Shantou Central Hospital, Arrested
Nurse from Shantou City Illegally Detained at Brainwashing Center
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
2: Gao Hongxiang (高洪香)
Profesi: Mantan pemilik Bisnis
Kota Kelahiran: Kota Dazhou, Provinsi Sichuan
Tanggal Pengajuan: 25 Agustus 2015
Fakta Kunci:
Rumah Gao digeledah dua kali, dan dia ditahan di pusat penahanan dua kali sejak awal penganiayaan, 16 tahun yang lalu. Penangkapan terbarunya terjadi pada tanggal 8 Februari 2001. Dia dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun
Dia dipaksa bekerja selama lebih dari 10 jam setiap hari, membuat wig. Para penjaga memaksanya berdiri untuk waktu yang lama. Selain itu, tangannya dipaksa mengikuti sikap yang disebut "membawa pedang di punggung." Rasa sakitnya tak tertahankan.
Untuk menentang penganiayaan, Gao menolak mengenakan seragam penjara. Para penjaga menuntut agar narapidana menyeretnya dengan memegang rambutnya sambil berjalan. Dia diikat dengan tali karena ia menolak mengenakan lencana narapidana.
Keadaan Saat Ini:
Kerabat Gao juga menderita karena penganiayaan ini. Suaminya ditangkap, saudara-saudaranya yang lebih muda, juga ditahan. Ayahnya meninggal tidak lama setelah dia dibebaskan.
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
3: Zhang Qingfen (张清芬)
Profesi: Pensiunan dokter
Kota Kelahiran: Kota Nanchong, Provinsi Sichuan
Tanggal Pengajuan: 7 Juli 2015
Fakta Kunci:
Zhang ditangkap dan ditahan setidaknya empat kali di pusat-pusat penahanan dan kantor polisi. Rumahnya digeledah beberapa kali dan barang-barang pribadi seperti buku dan materi yang berhubungan dengan Falun Gong disita.
Zhang mendengar bahwa suaminya, juga seorang praktisi, akan diadili pada tanggal 23 Desember 2002, jadi dia pergi ke gedung pengadilan untuk mendukungnya. Dia ditangkap karena berteriak di pengadilan bahwa suaminya adalah orang terbaik di dunia ketika hakim menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara. Suaminya disiksa sampai mati sekitar dua bulan kemudian.
Zhang tidak diberi tahu tentang kematian suaminya selama penahanannya. Dia kemudian dihukum empat tahun penjara. Beberapa bulan sebelum pembebasannya pada 2006, dia diberi tahu bahwa putranya yang lebih muda telah bunuh diri sekitar empat bulan setelah suaminya meninggal.
Keadaan Saat Ini:
Kenaikan gaji dan uang pensiun Zhang ditolak. Meskipun Zhang dibebaskan pada tanggal 23 Agustus 2006, dia masih diganggu dan dipantau oleh polisi.
Laporan Terkait:
Dafa Practitioner Li Jianhou, Former Committee Member of the Nanchong People's Political Consultative Conference, Tortured to Death in Deyang Prison
More Facts Related to Dafa Practitioner Mr. Li Jianhou's Death in Deyang Jail, Sichuan Province
Mr. Li Jianhou, Former Committee Member of the Nanchong People's Political Consultative Conference, Was Tortured to Death in Deyang Prison in 2003
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
4: Jia Rongjuan (贾荣娟)
Profesi: Mantan pemilik restoran
Kota Kelahiran: Kota Shijiazhuang, Hebei Province
Tanggal Pengajuan: 29 Juli 2015
Fakta Kunci:
Jia ditangkap empat kali antara 1999 sampai 2000, penangkapan terakhirnya diikuti dengan hukuman tiga tahun di kamp kerja. Dia sangat menderita di kamp kerja paksa. Ketika dia menolak untuk melakukan kerja keras, dia disiksa, diikat dengan tali dan disetrum dengan tongkat listrik. Dia sering dikurung dalam sel kecil karena menolak melepaskan Falun Gong.
Dia dibawa ke ruang kedap suara pada tanggal 31 Juli 2003, di mana wajahnya ditampar berkali-kali. Lalu ia didorong ke lantai, kakinya dan daerah pribadinya disetrum dengan enam tongkat listrik karena ia menolak menulis surat pernyataan jaminan untuk melepaskan Falun Gong.
Dua belas orang mencakup empat generasi dalam keluarga Jia berlatih Falun Gong. Delapan anggota keluarga Jia, termasuk suaminya, saudara, ibu dan mertua, telah meninggal satu per satu karena penganiayaan.
Laporan Terkait:
Practitioners Jia Zhenjie, Zhang Bingli and Zhang Wenping from Shenze County, Hebei Province, Were Tortured to Death
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
5: Peng Junhua (彭俊 花) Mengirimkan Pengaduan atas Nama Almarhum Suaminya, Han Zhenju (韩振 巨)
Profesi: Tidak diketahui
Kota Kelahiran: Kabupaten Yongqing, Provinsi Hebei
Tanggal Pengajuan: Juli 2015
Fakta Kunci:
Peng menuntut Jiang karena menganiaya suaminya, Han, sampai mati. Han ditangkap beberapa kali karena keyakinannya yang teguh pada Falun Gong. Ia disiksa dan harus melakukan kerja keras di kamp kerja paksa. Untuk menentang penganiayaan, ia melakukan mogok makan berkali-kali.
Seorang penjaga memanggil Han ke toilet, meraih lehernya dan mencoba untuk mencekiknya pada tanggal 29 April 2004. Pernapasannya menjadi tidak teratur ketika ia kembali ke sel. Ia meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Laporan Terkait:
Dafa Practitioner Mr. Han Zhenju from Yongqing County, Hebei Province Tortured to Death at Kaiping Labor Camp in Tangshan City
Some Details about the Persecution Suffered by the Late Dafa Practitioner Han Zhenju
More Information on Mr. Han Zhenju's Death from Persecution in Kaiping Labor Camp, Tangshan City, Hebei Province
Detail tuntutan dalam bahasa Mandarin
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator itu.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org