(Minghui.org) "Anakmu akan berkultivasi," kata seorang pengunjung kepada ayah Lian Er suatu hari pada tahun 1990. "Ingatkan dia untuk rajin berlatih."

Keluarga Lian Er tinggal di sebuah desa terpencil di Tiongkok, dan memiliki beberapa anak wanita. Karena Lian Er sedang bekerja di peternakan hari itu, ayahnya bingung dan bertanya, "Putri yang mana akan berlatih?" Pengunjung tersebut menjawab, "Putri Anda yang diadopsi saat berusia 39 hari."

"Ya anda benar. Saya punya seorang putri, kami mengadopsi pada usia itu. Bagaimana Anda tahu ini? Siapa Anda?" tanya ayah Lian Er terkejut. "Saya adalah sang Guru. Ingatlah untuk mengingatkannya berlatih," kata pengunjung tersebut.

"Dapatkah saya ikut berlatih?" tanya ayah Lian Er, ia tersentuh. Pengunjung tersebut menatapnya dan berkata, "Anda tidak akan hidup cukup lama untuk melakukan itu."

Pengunjung tersebut berjalan ke pintu setelah berbicara dengan ayah Lian Er. Keponakan Lian Er berusia dua setengah tahun, sedang bermain di depan pintu masuk. Pengunjung tersebut tersenyum dan dengan lembut menyentuh kepalanya. Ketika anak mendongak ia melihat pengunjung tersebut berubah menjadi seberkas cahaya kemerahan. Dia berteriak, "Pria itu terbang jauh!"

Ketika ia kembali ke rumah, ayah Lian Er menceritakan apa yang terjadi dan memintanya untuk ingat berlatih. Setahun kemudian keponakannya terus mengingatkan dia, "Ingat untuk berlatih!" Ayahnya meninggal beberapa tahun kemudian.

Guru Li memperkenalkan Falun Dafa ke publik pada tahun 1992. Semakin banyak orang mulai berlatih. Suatu hari beberapa praktisi pergi ke desa Lian Er untuk memperkenalkan latihan. Lian Er mengambil buku Zhuan Falun dan membacanya sebentar. Ketika ia menemukan di situ tertulis melatih prinsip-prinsip moral, dia menyadari, "Ini adalah latihan yang saya tunggu." Dia segera mulai berlatih Falun Dafa.

Lebih banyak orang di sekitar Lian Er mulai berlatih Falun Dafa. Mereka berlatih bersama dan meningkat dengan cepat. Pada tahun 1999, Jiang Zemin, mantan ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT), iri hati atas popularitas yang luas dari Falun Dafa, memulai penganiayaan terhadap Falun Dafa dengan memanipulasi mesin negara secara keseluruhan. Di bawah penganiayaan brutal, beberapa rekan praktisi berhenti berlatih. Lian Er juga menjadi lalai dalam berlatih, tapi dia tidak benar-benar menyerah.

Suatu hari Lian Er kembali pulang dengan bus seperti biasa. Dia tidak melihat pemberhentian bus meskipun bus sudah berjalan cukup lama. Akhirnya ia menyadari bahwa ia telah mengambil bus ke arah yang berlawanan. Lian Er menyadari, "Saya tidak akan kembali ke rumah jika saya lalai dalam berlatih." Dia kemudian mencari rekan-rekan praktisi lain dan mendorong mereka untuk berlatih dengan tekun.

Praktisi mulai mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang. Lian Er mengunjungi seorang rekan praktisi satu hari. Rekan praktisi menyebutkan menuntut Jiang. Lian Er setuju, tapi masih tidak mengajukan.

Dia pergi ke rumah praktisi lagi dan melihat beberapa praktisi mengorganisasi tuntutan terhadap Jiang. Dia bertanya ke seorang rekan praktisi, "Mengapa Anda mengajukan tuntutan meskipun Anda tidak ditahan atau dipenjara?"

"Falun Dafa dianiaya. Setiap orang adalah korban. Kita semua memiliki hak untuk mengambil tindakan hukum terhadap Jiang karena menyalahgunakan kekuasaan dan mendalangi penganiayaan," kata praktisi.

Begitu ia mendengar ini, Lian Er memutuskan untuk menulis tuntutan hukum terhadap Jiang. Dia mengirimkan tuntutan ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung. Dia menerima konfirmasi pengiriman dua hari kemudian.

Chinese version click here

English version click here