(Minghui.org) Rejim Komunis Tiongkok telah menyusun berbagai bentuk penyiksaan dalam upaya untuk membuat praktisi Falun Gong yang ditahan melepaskan keyakinan spiritual mereka. Selain metode yang lebih umum dari penyiksaan dan cuci otak, fasilitas penahanan di seluruh Tiongkok juga menggunakan hewan dan serangga untuk meneror praktisi yang menolak melepaskan Falun Gong.

Di bawah ini adalah kasus-kasus praktisi yang ditahan, disiksa dengan menggunakan berbagai jenis hewan dan serangga antara lain kalajengking, laba-laba, tikus, ular, dan anjing.

Semut

Xu Yushan [pria] dari Provinsi Heilongjiang disiksa dengan kejam di Kamp Kerja Paksa Suihua. Karena ia menolak melepaskan keyakinannya, seorang penjaga menabur air gula di sekitar alat kelaminnya dan menempatkan sejumlah besar semut di daerah tersebut.

Zhao Lingru [wanita] dari Provinsi Hebei ditangkap pada bulan April 2002 dan dibawa ke Penjara Taihang di Kota Baoding. Dia mengatakan: "Seorang penjaga pernah menarik kerah baju saya dan menuangkan sesuatu dari botol ke dalam pakaian saya. Ketika saya melihat apa yang dituangkan, ternyata semut-semut besar."

Zong Ming [wanita] dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei ditahan di Penjara Wanita Wuhan. Narapidana Zhang Baoxiang mengambil beberapa semut dari lantai dan menaruhnya ke dalam pakaian Zong.

Tawon (Lebah Besar)

Wang Jiayue [wanita] dari Provinsi Yunnan dibawa ke pusat pencucian otak karena dia menolak melepaskan Falun Gong. Para penjaga di sana memindahkan dia ke kandang babi dengan banyak tawon beterbangan di sekitarnya. Dia menderita pembengkakan parah dari sengatan tawon tersebut.

Nyamuk

Jia Haiying [wanita] dari Mongolia pernah diikat pada pohon dekat dengan kandang babi yang kotor pada malam musim panas yang lembab. Jia mengenakan celana pendek dan baju kaus tanpa lengan, kawanan nyamuk dan lalat segera menutupi tubuhnya. Tangannya diborgol, dia tidak bisa bergerak atau menghalau pergi serangga yang haus darah itu. Dia mengatakan cobaan itu tak tertahankan.

Wu Weiming [wanita], 58, dari Kota Hefei di Provinsi Anhui juga melewati penyiksaan mengerikan bersama dengan praktisi lainnya yang ditahan. Dia mengatakan: "Kami diborgol di sebuah gudang kecil yang terbuat dari asbes sebelah kandang babi, dan digigit berulang kali oleh nyamuk dan lalat. Kami tidak diperbolehkan untuk mandi setelah itu."

Chu Liwen [pria] dari Kota Weifang di Provinsi Shandong ditelanjangi supaya digigit nyamuk. Dia menderita infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.

Lalat

Zhang Cuimei [wanita], 72, dari Provinsi Hebei ditangkap pada bulan April 2002 dan dibawa ke pusat pencucian otak. Dia berkata, "Saya dijemur di bawah sengatan sinar matahari. Penjaga mengambil seember sampah dan menaruhnya di depan saya. Kawanan lalat hinggap di wajah dan lengan saya dan menggigit kulit saya."

Ular dan Tokek

Pan Juying [wanita] dari Kota Anlu, Provinsi Hubei mengatakan, "Penjaga Chen Xinyun meletakkan dua ekor ular pada saya. Dia kemudian memaksa saya untuk memasukan tangan kiri saya dan kaki saya ke dalam tas yang penuh ular berbisa. Saya merasakan ular merayap di seluruh kaki saya, dan mereka terasa sangat dingin ..."

Wang Chunmei [wanita] secara brutal disiksa di Kamp Kerja Paksa Gaoyang, Provinsi Hebei pada musim panas 2003. Para penjaga menaruh ular di tubuhnya. Sekali, ia disuruh berbaring di atas tanah di alam liar, dan mereka menaruh ular berbisa dan tokek di tubuhnya. Penjaga kemudian menaruh ular berbisa di lehernya tiga kali. Kemudian mereka menempatkan tokek di tubuhnya dan menggunakan tongkat listrik untuk menyetrum tokek sampai mati.

Pada musim panas tahun 2000, Kantor 610 di Kabupaten Lanshan, Kota Linyi, Provinsi Shandong menyewa lebih dari 30 preman jalanan lokal untuk menyiksa praktisi. Kepala Kantor 610 menyuruh mereka mencari ular untuk menggigit leher praktisi Peng Chengxu [pria].

Kalajengking

Xu Juhua [wanita] dari Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong disiksa pada Oktober 2002 oleh dua pecandu narkoba di Kamp Kerja Paksa Chatou. Mereka menempatkan serangga beracun dan kalajengking di matanya, tangan dan kaki.

Wang Shufang [wanita] dari Daerah Huaian, Provinsi Hebei pernah mengalami, seekor kalajengking diletakkan di pusarnya. Para penjaga juga berteriak, "Jika kita menemukan lebih banyak kalajengking, ayo kita masukkan ke dalam celananya."

Laba-laba

Di Kamp Kerja Paksa Dalian, Provinsi Liaoning, penjaga pernah memasukkan laba-laba ke dalam vagina praktisi wanita. Ding Zhenfang [wanita] juga melaporkan laba-laba besar pernah dimasukkan ke dalam mulutnya.

Serangga dan Kutu

Penjaga dari Penjara Hulan, Provinsi Heilongjiang pernah menaruh kutu pada praktisi yang menolak melepaskan keyakinan mereka.

Lu Yanfei [wanita] dari Kota Cuining, Provinsi Sichuan mengatakan penjaga menaruh serangga bercangkang hitam ke lehernya saat dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita Sichuan.

Ulat

Seorang praktisi yang ditahan di Penjara Yongchuan di Chongqing menyebutkan dalam sebuah surat kepada keluarganya, "Pemimpin tim memerintahkan seorang narapidana untuk mengumpulkan 100 lebih ulat. Mereka kemudian melucuti pakaian praktisi dan membiarkan ulat-ulat itu merayap di tubuhnya..."

Tikus

Di Pusat Rehabilitasi Narkoba Harbin, Provinsi Heilongjiang, penjaga memasukan tikus mati ke dalam kaus praktisi wanita. Kadang-kadang mereka memasukan tikus hidup ke dalam pakaian praktisi.

Di Kamp Kerja Paksa Harbin Changlinzi, Provinsi Heilongjiang, penjaga memasukan tikus ke dalam celana praktisi. Setelah, penjaga memasukan tikus ke dalam pakaian dalam Tang Shaoyong [pria], tikus itu dan Tang kemudian disetrum dengan menggunakan tongkat listrik. Penjaga Zhao Shuang pernah memasukan tikus mati ke dalam mulut praktisi lain.

Kucing

Cheng Peiming [pria] dibawa ke Pusat Penahanan Pertama Jixi pada bulan Mei 2001. Seorang penjaga melucuti pakaiannya dan melemparkan kucing besar ke tubuhnya. Cakar tajam kucing itu merobek dagingnya.

Yang Mei [wanita] dari Daerah Xishui, Kota Huanggang, Provinsi Hebei pernah ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanita Provinsi Hubei. Dia mengatakan bahwa penjaga membawa dua anak kucing yang baru lahir dan menaruhnya di dada Yang di balik pakaiannya.

Kelinci

Divisi keenam di Penjara Jiuquan, Provinsi Gansu adalah yang paling terkenal dalam menganiaya praktisi Falun Gong. Para pelaku di sana ada yang menaruh kelinci di celana Shi Jinxiang [pria] dan kemudian memukulnya berulang kali, menyebabkan kelinci itu menggigit panik, menendang dan mencakar. Zhang Yanrong [pria] mengalami penyiksaan serupa dan ia meninggal akibat dianiaya tanpa henti. Sewaktu memeriksa tubuhnya, anggota keluarganya menemukan bahwa sekitar alat kelaminnya hitam dengan memar.

Babi

Penjaga di Penjara Jiuquan di Provinsi Gansu menciptakan penyiksaan kejam dan memalukan yang melibatkan babi. Para pelaku memaksa praktisi Falun Gong naik ke punggung babi dan kemudian memborgol tangan mereka ke bawah perut babi. Ketika babi ketakutan dan berlari, korban harus berusaha menyeimbangkan diri, jika tidak mereka akan jatuh dan diseret oleh babi.

Serangan Anjing

Kamp Kerja Perempuan Shanxi menahan praktisi Falun Gong dari seluruh provinsi. Untuk menyiksa praktisi, penjaga melepas anjing pemburu untuk menyerang mereka. Banyak praktisi digigit, dan para penjaga hanya menonton gembira.

Praktisi Falun Gong Chen Minjie [pria] pergi ke Beijing mengajukan permohonan hak untuk berlatih Falun Gong. Ia ditangkap pada 26 Desember 2000 di Stasiun Kereta Api Tianjin dan dikirim ke pusat penahanan lokal, di sana para penjaga menyuruh anjing pemburu untuk menyerangnya.

Praktisi Falun Gong Yang Xiuying [wanita] ditahan di Kamp Kerja Wanita Dagangqubanqiao di Tianjin. Dia juga diserang oleh anjing pemburu.

Li Shaozhi [pria] adalah praktisi Falun Gong dari Heilongjiang. Ketika ia ditangkap pada bulan Agustus 2006, ia dipukuli sampai penuh luka dan kemudian dilemparkan ke dalam kandang anjing pemburu.

Laporan terkait dalam bahasa Mandarin:
http://www.minghui.org/mh/articles/2015/10/25/中共酷刑-利用动物进行摧残(上)-318005.html
http://www.minghui.org/mh/articles/2015/10/26/中共酷刑-利用动物进行摧残(中)-318025.html

Chinese version click here
English version click here