Manchester, Inggris: Anggota Dewan Kota Ikut Protes Falun Gong Selama Kunjungan Xi Jinping
(Minghui.org)
Praktisi Falun Gong menggelar aksi damai di luar Balai Kota
Manchester sewaktu Presiden Tiongkok Xi Jinping makan siang di
dalam. Anggota Dewan Manchester Kevin Peel bergabung dengan
protes Falun Gong untuk mengekspresikan dukungannya. Pada tanggal
23 Oktober, hari terakhir kunjungan Xi ke Inggris.
Praktisi Falun Gong memegang spanduk besar bertuliskan “Adili Jiang Zemin", "Falun Dafa Baik", "Hentikan Penganiayaan Falun Gong" dan banyak lagi. Spanduk dapat dilihat oleh iring-iringan Xi saat melintas. Falun Gong kemudian menjadi sorotan di laporan media Inggris.
Jiang, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT), memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999 dan menyalahgunakan kekuasaan dalam merancang penganiayaan dan memanipulasi mesin negara untuk melaksanakannya. Penganiayaan dalam 16 tahun lamanya telah menyebabkan lebih dari 3.800 orang praktisi Falun Gong yang dikonfirmasi tewas selama dalam tahanan polisi.
Praktisi Falun Gong memegang spanduk besar bertuliskan “Adili Jiang Zemin", "Falun Dafa Baik", "Hentikan Penganiayaan Falun Gong" dan banyak lagi. Spanduk dapat dilihat oleh iring-iringan Xi saat melintas. Falun Gong kemudian menjadi sorotan di laporan media Inggris.
Jiang, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok (PKT), memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999 dan menyalahgunakan kekuasaan dalam merancang penganiayaan dan memanipulasi mesin negara untuk melaksanakannya. Penganiayaan dalam 16 tahun lamanya telah menyebabkan lebih dari 3.800 orang praktisi Falun Gong yang dikonfirmasi tewas selama dalam tahanan polisi.
Praktisi Falun Gong mengadakan
permohonan damai di samping balai kota Manchester pada tanggal 23
Oktober 2015.
Ketika pada akhir pencarian
lokasi protes, polisi yang bertugas mengatakan, "Saya akan
memberikan lokasi yang baik di mana Xi pasti akan melihat kalian."
Dia mengajak praktisi ke sisi kanan alun-alun dekat balai
kota
Iring-iringan Xi tiba sekitar tengah hari. Sepeda Motor mengarahkan lebih dari sepuluh mobil ke alun-alun, menghadap spanduk besar "Adili Jiang Zemin". Lebih dari 20 pejabat dan staf Tiongkok melangkah keluar dari mobil dan melihat ke sekeliling sebelum berjalan ke balai kota.
Anggota Dewan Manchester Kevin Peel Ikut Protes Falun Gong
Iring-iringan Xi tiba sekitar tengah hari. Sepeda Motor mengarahkan lebih dari sepuluh mobil ke alun-alun, menghadap spanduk besar "Adili Jiang Zemin". Lebih dari 20 pejabat dan staf Tiongkok melangkah keluar dari mobil dan melihat ke sekeliling sebelum berjalan ke balai kota.
Anggota Dewan Manchester Kevin Peel Ikut Protes Falun Gong
Konselor Manchester Kevin Peel
bergabung dengan protes Falun Gong pada tanggal 23 Oktober
2015.
Anggota Dewan Manchester Kevin
Peel memulai dan menyelenggarakan sebuah pertemuan untuk membahas
isu-isu hak asasi manusia di Tiongkok pada hari kedatangan Xi.
Praktisi Falun Gong menyimpulkan penderitaan mereka dalam
penganiayaan dan gelombang tuntutan hukum saat ini terhadap Jiang.
Beberapa anggota dewan kota dan Anggota Parlemen Eropa Theresa
Griffi berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Anggota Dewan Peel datang ke lokasi protes Falun Gong pada pagi hari tanggal 23 Oktober untuk mengekspresikan dukungannya.
"Sangat penting bagi kami anggota dewan kota untuk mengungkapkan pandangan dari orang yang kami wakili." Kata Anggota Dewan Peel. Dia berkomentar bahwa masyarakat Manchester memperhatikan hak asasi manusia. Melakukan bisnis dengan Tiongkok adalah penting, tetapi hak asasi manusia harus dibahas.
Lord Wei dari House of Lords bertemu dengan praktisi Falun Gong di akhir kegiatan. Mereka mengatakan kepadanya tujuan protes adalah untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan dan kekejaman pengambilan organ. Lord Wei mengatakan ia memperhatikan pengambilan organ, dan itu telah dibahas di House of Lords.
Media Meliput Falun Gong
Seorang reporter dari That’s Manchester, saluran TV baru untuk Greater Manchester, mewawancarai praktisi Suqing Bi, 60 tahun, yang dipenjara dan disiksa di Kamp Kerja Masanjia. Dia dipenjara selama tiga tahun karena berlatih Falun Gong dan dibebaskan setelah dia protes melalui aksi mogok makan.
"Saya ingin menghentikan penganiayaan. Itu sebabnya saya di sini hari ini," kata Bi.
Dia menyimpulkan pengalamannya yang menyedihkan, menderita pemukulan dan wajahnya dibakar dengan korek api. Dia teringat ketika darahnya diperiksa dan terkejut mengetahui tentang kekejaman pengambilan organ. Wartawan memintanya untuk memperkenalkan Falun Gong dan menjelaskan mengapa ia dianiaya.
Andy Bounds, Editor The Financial Times, mewawancarai Yumei Liu dari Finlandia. Liu ditangkap sembilan kali di Tiongkok dan menderita lebih dari 30 jenis penyiksaan. Adiknya disiksa sampai mati pada bulan April 2002. Dia menunjukkan foto dirinya yang diambil setelah pembebasannya dari penjara, menunjukkan bagaimana kurusnya dia. Dia juga menunjukkan salinan pengaduan pidana terhadap Jiang yang dia ajukan ke Mahkamah Agung di Beijing.
Wartawan BBC juga mewawancarai Bi dan Liu dan memposting sebuah artikel untuk menggambarkan penderitaan mereka dari penganiayaan tersebut.
Salford Star juga memuat laporan tentang protes. Mereka menyebutkan tuntutan hukum yang diajukan terhadap Jiang oleh lebih dari 190.000 orang. Itu menyatakan, "Salah satu selebaran mengutip resolusi Parlemen Eropa diteruskan 11 Desember 2013 ... bahwa Parlemen Eropa mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas laporan kredibel dari pengambilan organ sistematis yang disetujui negara dari narapidana hati nurani yang tidak diakui di Republik Rakyat Tiongkok, termasuk dari sejumlah besar praktisi Falun Gong yang dipenjara karena keyakinan mereka ... '"
"Diplomat Tiongkok terlihat keberatan tentang protes itu, tapi ini bukan Lapangan Tiananmen."
Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin
Chinese version click here
English version click here
Anggota Dewan Peel datang ke lokasi protes Falun Gong pada pagi hari tanggal 23 Oktober untuk mengekspresikan dukungannya.
"Sangat penting bagi kami anggota dewan kota untuk mengungkapkan pandangan dari orang yang kami wakili." Kata Anggota Dewan Peel. Dia berkomentar bahwa masyarakat Manchester memperhatikan hak asasi manusia. Melakukan bisnis dengan Tiongkok adalah penting, tetapi hak asasi manusia harus dibahas.
Lord Wei dari House of Lords bertemu dengan praktisi Falun Gong di akhir kegiatan. Mereka mengatakan kepadanya tujuan protes adalah untuk menyerukan diakhirinya penganiayaan dan kekejaman pengambilan organ. Lord Wei mengatakan ia memperhatikan pengambilan organ, dan itu telah dibahas di House of Lords.
Media Meliput Falun Gong
Seorang reporter dari That’s Manchester, saluran TV baru untuk Greater Manchester, mewawancarai praktisi Suqing Bi, 60 tahun, yang dipenjara dan disiksa di Kamp Kerja Masanjia. Dia dipenjara selama tiga tahun karena berlatih Falun Gong dan dibebaskan setelah dia protes melalui aksi mogok makan.
"Saya ingin menghentikan penganiayaan. Itu sebabnya saya di sini hari ini," kata Bi.
Dia menyimpulkan pengalamannya yang menyedihkan, menderita pemukulan dan wajahnya dibakar dengan korek api. Dia teringat ketika darahnya diperiksa dan terkejut mengetahui tentang kekejaman pengambilan organ. Wartawan memintanya untuk memperkenalkan Falun Gong dan menjelaskan mengapa ia dianiaya.
Andy Bounds, Editor The Financial Times, mewawancarai Yumei Liu dari Finlandia. Liu ditangkap sembilan kali di Tiongkok dan menderita lebih dari 30 jenis penyiksaan. Adiknya disiksa sampai mati pada bulan April 2002. Dia menunjukkan foto dirinya yang diambil setelah pembebasannya dari penjara, menunjukkan bagaimana kurusnya dia. Dia juga menunjukkan salinan pengaduan pidana terhadap Jiang yang dia ajukan ke Mahkamah Agung di Beijing.
Wartawan BBC juga mewawancarai Bi dan Liu dan memposting sebuah artikel untuk menggambarkan penderitaan mereka dari penganiayaan tersebut.
Salford Star juga memuat laporan tentang protes. Mereka menyebutkan tuntutan hukum yang diajukan terhadap Jiang oleh lebih dari 190.000 orang. Itu menyatakan, "Salah satu selebaran mengutip resolusi Parlemen Eropa diteruskan 11 Desember 2013 ... bahwa Parlemen Eropa mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas laporan kredibel dari pengambilan organ sistematis yang disetujui negara dari narapidana hati nurani yang tidak diakui di Republik Rakyat Tiongkok, termasuk dari sejumlah besar praktisi Falun Gong yang dipenjara karena keyakinan mereka ... '"
"Diplomat Tiongkok terlihat keberatan tentang protes itu, tapi ini bukan Lapangan Tiananmen."
Artikel Terkait dalam Bahasa Mandarin
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org