Menghargai Kesempatan Berlatih Falun Dafa
(Minghui.org)
Ketika melihat kembali jalur kultivasi saya, saya punya banyak hal
yang ingin dibagi karena Guru Li telah memberi kehidupan kedua yang
terisi dengan kebijakan dan harapan. Hati dan fisik saya telah
dimurnikan, Dafa telah memberi begitu banyak kepada saya.
Mimpi Ramalan Masa Depan
yang Mungkin Terjadi
Guru membuka mata ketiga (Tianmu) dan telinga saya ketika saya membaca Zhuan Falun untuk pertama kalinya. Saya melihat Falun dan Fashen Guru. Mereka sangat sakral dan ajaib. Saya memutuskan saat itu juga untuk berkultivasi Falun Dafa sampai mencapai kesempurnaan.
Ketika sedang bermeditasi pada suatu waktu, saya melihat seorang pria dengan rambut yang berantakan di dimensi lain. Dia terlihat lemah, sakit dan sedih. Saya tidak tahu siapa dia.
Pada malam yang sama, saya bermimpi di mana melihat direktur dan banyak rekan kerja dari tempat kerja lama saya. Mereka sangat sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan, mencari nama serta keuntungan pribadi. Ketika saya melihat lebih dekat, mereka kurus kering. Mereka tidak punya makanan atau pun air. Ketika mereka melihat saya, mereka mengelilingi dan mengatakan betapa beruntungnya saya. Saya merasa sedih untuk mereka dan terbangun dari tidur.
Saya menyadari bahwa mimpi itu adalah petunjuk yang diberikan Guru tentang betapa beruntungnya saya bisa menjadi praktisi, dan saya harus memberitahu mereka tentang Falun Dafa sehingga mereka bisa diselamatkan.
Hari berikutnya, saya mengunjungi perusahaan mereka dan membawa beberapa buku Zhuan Falun. Seorang akuntan sangat senang bertemu dengan saya. Saya memberitahu dia tentang mimpi saya, apa yang saya lihat ketika bermeditasi, dan bagaimana saya memperoleh manfaat dari berlatih Falun Dafa. Kemudian sebuah suara di pikiran memberitahu saya bahwa orang yang saya lihat ketika sedang bermeditasi adalah direktur di perusahaan tersebut. Saya terkejut dan ingin menangis.
Akuntan itu bertanya apa yang salah, dan saya menjelaskan kepadanya. Saya meminjamkan buku Zhuan Falun kepadanya dan memintanya membaca buku itu serta jangan melewatkan takdir pertemuan ini.
Kemudian saya mengunjungi direktur di rumahnya. Saya memberinya buku Zhuan Falun, dan dia bergumam “Zhuan Falun” dua kali. Dia duduk di lantai dan menyilangkan kakinya dalam posisi lotus. Saya memujinya karena mampu melakukan hal tersebut, tapi dia tidak membaca buku Zhuan Falun yang diberikan kepadanya. Dia berkata tidak punya waktu, tetapi akan membacanya setelah pensiun.
Saya merasa menyesal untuk dia. Kita harus menghargai kesempatan untuk belajar Fa ini. Siapa yang tahu nasib seseorang setelah dia pensiun? Saya tidak mendengar kabar dia selama beberapa waktu, jadi saya berbicara dengan salah satu koleganya yang memberitahu saya bahwa istri dan putranya telah meninggal dunia, dan keberadaan dirinya tidak diketahui.
Manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Dia mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa, dan apa yang saya lihat ketika bermeditasi adalah masa depan dia tanpa Dafa. Guru kita yang belas kasih ingin menyelamatkannya.
Mari kita menghargai kesempatan berlatih Falun Dafa dan melepas keterikatan hati. Kita harus melepaskan pengejaran kepentingan pribadi, berkultivasi dengan rajin, dan mengikuti Guru pulang ke rumah.
Membuktikan Kebenaran Falun Dafa di Pusat Penahanan
Setelah penganiayaan dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, saya memberitahu suami bahwa saya akan pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Dafa dan Guru. Ia ketakutan. Tertipu oleh kebohongan Partai Komunis Tiongkok yang dia dengar tentang Falun Dafa, dia melaporkan saya ke polisi untuk mencegah saya pergi, dan saya ditangkap.
Di pusat penahanan, saya menolak untuk mengikuti permintaan penjaga. Pada Januari 2001, saya meminta pena dan kertas untuk menulis. Saya tidak mendapat pendidikan yang cukup dan tidak bisa menulis banyak kata. Saya berulang kali meminta kepada penjaga. Akhirnya dia setuju dan meminta seorang praktisi lain untuk membantu saya. Saya menulis surat sebanyak enam halaman selama enam hari. Tahanan lain di sel yang sama dengan saya memuji kualitas surat yang saya tulis dan merasa heran bagaimana saya mampu menulis surat tersebut.
“Guru telah membuka kebijakan saya. Guru memberitahu kita untuk mendahulukan orang lain terlebih dahulu, mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, dan menjadi orang yang tidak egois,” kata saya.
Saya menolak untuk melakukan kerja paksa dan tidak mau bekerja sama. Malahan, saya berbicara kepada para tahanan dan penjaga tentang Dafa. Saya memberitahu mereka bagaimana Dafa mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik. Beberapa dari mereka berkata bahwa mereka akan berlatih Dafa setelah dibebaskan.
Suatu hari, seorang tahanan memberitahu saya tentang seorang mantan praktisi Dafa yang pernah ditahan di situ yang telah dicuci otaknya sampai melepaskan latihan. Saya menemukan kesempatan untuk berbicara dengannya.
“Apakah kamu telah ‘diubah’?” saya bertanya padanya. “Tidakkah kamu ingin menjadi pengikut Guru? Apakah kamu benar-benar mau mendengarkan Jiang Zemin? Apakah kamu hidup untuknya? Bisakah dia membantu kamu mencapai kesempurnaan?” Praktisi ini mendapatkan kembali kejernihan pikirannya dan menyobek surat yang berisi pernyataan melepas kepercayaan spiritualnya di depan lebih dari 20 orang tahanan.”
Ketika seorang penjaga mengetahui apa yang telah saya lakukan, dia memerintahkan kepala tahanan di sel kami untuk menyiksa saya.
Saya menolak untuk bekerja sama, terus-menerus melafalkan Fa, dan melakukan lima perangkat latihan. Saat latihan perangkat kedua, kepala tahanan menuang sebaskom besar air ke kepala saya. Awalnya saya merasa terkejut, tapi kemudian segera menjadi tenang dan terus melanjutkan latihan. Dia menarik rambut dan mendorong saya ke lantai. Kemudian, dia menuang sebaskom air lagi ke saya. Saat itu musim dingin, tapi saya tidak merasa kedinginan. Tahanan itu merasa ketakutan. Saya berdiri dan mengganti baju yang basah. Pada saat itu, saya melihat banyak Falun penuh warna di sekeliling saya.
Saya sangat terharu. Guru melindungi dan menyemangati saya. Saya menangis dan berkali-kali berterima kasih kepada Guru di dalam hati.
Malam itu, di dalam mimpi saya melihat si penjaga telah kehilangan sangat banyak De (zat putih), dia jatuh dari dimensi yang sangat tinggi sampai dia musnah. Hari berikutnya, ketika saya menjalankan aktivitas seperti biasa, kepala tahanan tiba-tiba berteriak dan lari keluar dari dalam sel. Dia tidak mau dekat-dekat dengan saya. Guru melindungi saya, dan mereka yang menganiaya saya diberi peringatan bahwa mereka akan membayar utang-utang mereka.
Kebohongan dan Alasan Tidak Logis Tidak Akan Mengubah Praktisi
Selama di dalam tahanan, keluarga berusaha untuk membebaskan saya. Para penjaga memberitahu mereka bahwa saya tidak akan dibebaskan sampai “diubah.” Jadi, mereka mencoba membujuk supaya saya berhenti berlatih. Salah satu putri saya mengancam akan bunuh diri di depan saya, tapi saya katakan kepadanya bahwa hal itu tidak akan mengubah hati saya. Dia mengangkat kursi dan memukulkan ke dirinya, penjaga membawanya pergi.
Saya ditangkap lagi pada tanggal 29 Maret 2002. Saya diborgol dan dimasukkan ke mobil polisi di hadapan suami, putra dan putri saya. Putra sulung mengejar mobil polisi yang membawa saya sambil menangis dan berteriak, “Ibu, pulang!”
Penganiayaan telah menghancurkan banyak keluarga. Sayang sekali, orang-orang yang telah dicuci otak oleh Partai Komunis Tiongok malah menyalahkan Falun Dafa dan praktisi.
“Kalian para praktisi Falun Gong adalah orang-orang yang egois. Kalian tidak perduli pada suami atau anak-anak kalian. Kalian hanya perduli pada kesadaran diri kalian sendiri,” kata seorang penjaga.
“Kalian yang menahan saya di sini,” kata saya kepadanya. “Kami merawat keluarga dan anak-anak kami dengan baik sebelum kalian menangkap kami. Kalianlah yang menahan kami. Bagaimana bisa kalian mengatakan kami tidak merawat keluarga kami?” Dia tidak bisa berkata apa-apa dan pergi.
Ketika orang-orang berlatih Dafa, mereka mendapatkan manfaat dari latihan tersebut. Keluarga mereka menjadi harmonis. Di tempat kerja, mereka bekerja keras dan tidak lagi bertarung untuk kepentingan pribadi. Para manajer serta kolega mereka sangat menghargai mereka. Hal ini adalah fenomena yang umum.
Penyiksaan Merajalela di Masanjia
Kamp Kerja Paksa Masanjia memulai babak baru dalam penyiksaan yang parah pada Desember 2002. Praktisi dilarang tidur sepanjang waktu. Empat mantan praktisi mengawasi satu praktisi dan bergiliran menghujat Falun Gong. Praktisi yang teguh dipukuli dan disiksa.
Seorang praktisi tua berusia 67 tahun diseret dari selnya ke tempat makan dan kemudian ke kurungan sel. Bajunya sobek. Dia menjadi buta ketika berada dalam waktu yang lama di dalam kurungan isolasi.
Seorang praktisi muda tidak bisa berjalan setelah disiksa selama berhari-hari. Dia menjadi sangat kurus, dan perlu tiga orang untuk membantunya bergerak.
Seorang praktisi berusia 45 tahun diikat ke pipa pemanas untuk waktu yang lama karena dia menolak untuk “diubah.” Pergelangan tangannya terluka dan berdarah, menjadi gangre (banyak jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati).
Tiga praktisi di sel saya disiksa hingga meninggal dunia. Penyiksaan yang dilakukan sangat kejam dan bengis. Sungguh menyakitkan untuk mengingat apa yang terjadi pada mereka.
Saya dimasukkan ke dalam kurungan isolasi sebanyak dua kali di mana masing-masing selama sepuluh hari. Saya diborgol ke pipa, dan tangan saya menjadi bengkak. Saya dilarang tidur. Saya tidak diizinkan pergi ke kamar kecil dan tidak punya pilihan lain selain buang air di celana. Tidak ada air yang diberikan kepada saya. Mereka menyiarkan propaganda yang menghujat Guru dan Dafa sepanjang hari. Makanan yang diberikan adalah roti jagung dan sayuran yang diawetkan dengan rasa yang sangat sangat asin. Mulut saya sangat kering sampai berdarah. Saya kehilangan 15 kilogram (33 pon) setelah dua kali dimasukkan ke dalam kurungan isolasi.
Praktisi yang mengalami penyiksaan seperti itu tidak ingin mengingatnya lagi. Penyiksaan itu tak tertahankan. Contohnya, seringkali borgol dikencangkan sampai daging tangan terbuka dan tulang tangan terlihat. Sakitnya luar biasa. Praktisi sering kali jatuh pingsan. Saya juga mengalami penyiksaan semacam itu dan mengalami tekanan darah yang sangat tinggi, yang akhirnya membuat saya sakit kepala dan muntah. Suatu hari saya pingsan dan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan isolasi.
Putra saya mengunjungi saya, tetapi penjaga mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa menemui saya karena perilaku saya tidak baik. Dia dipaksa berjanji kepada penjaga bahwa dia akan berusaha untuk “mengubah” saya. Akhirnya, dia diizinkan untuk menemui saya dengan syarat penjaga dan tahanan lain ikut hadir.
Putra saya meminta saya agar berhenti berlatih. “Falun Dafa adalah Fa yang lurus,” kata saya. “Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Kamu ingin saya berubah menjadi orang macam apa?” Saya menunjukkan padanya pergelangan tangan saya yang bengkak. Dia tidak dapat berbicara dan terlihat sedih. Seorang penjaga segera mengakhiri sesi kunjungan tersebut.
Saya ditahan sebanyak tiga kali dan dikirim ke kamp kerja paksa selama tiga tahun. Ibu saya yang berusia 85 tahun tidak mampu menahan tekanan ini dan meninggal dunia sebelum saya dibebaskan.
Ketika mengingat tahun-tahun itu, saya tidak dapat mengungkapkan perasaan saya. Saya tidak mampu melewati semua kesulitan ini jika Guru tidak membantu saya. Pelurusan Fa sudah berlangsung sejauh ini. Saya harus mendengarkan Guru, mengultivasi diri dengan baik, menyelamatkan makhluk hidup, dan menjalani langkah terakhir dengan baik di jalur kultivasi.
Menggunakan Setiap Kesempatan Berbicara Tentang Dafa
Sekarang, saya menggunakan setiap kesempatan dan menggunakan seluruh waktu saya untuk berbicara dengan orang-orang tentang Dafa, memberi materi informasi, dan meminta mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi pemudanya.
Dua praktisi dan saya sedang membagikan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis Tiongkok. Kami naik taksi, dan saya memutuskan untuk memberitahu supir taksi dan penumpang lainnya tentang Falun Dafa.
Saya berkata bahwa saya adalah seorang praktisi dan Guru kami mengajarkan kami untuk hidup dengan standar tinggi, memikirkan orang lain terlebih dahulu dan tidak egois. Saya juga menjelaskan bahwa peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah sandiwara palsu yang direkayasa oleh Partai Komunis Tiongkok.
Mereka setuju mundur dari Partai Komunis Tiongkok.
Hari itu, kami berhasil menyarankan 45 orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan membagikan buku Sembilan Komentar.
Saya sibuk melakukan tiga hal setiap hari, saya adalah praktisi yang gigih, tidak pernah sedikit pun terlintas dalam benak untuk melepaskan Dafa.
Guru membuka mata ketiga (Tianmu) dan telinga saya ketika saya membaca Zhuan Falun untuk pertama kalinya. Saya melihat Falun dan Fashen Guru. Mereka sangat sakral dan ajaib. Saya memutuskan saat itu juga untuk berkultivasi Falun Dafa sampai mencapai kesempurnaan.
Ketika sedang bermeditasi pada suatu waktu, saya melihat seorang pria dengan rambut yang berantakan di dimensi lain. Dia terlihat lemah, sakit dan sedih. Saya tidak tahu siapa dia.
Pada malam yang sama, saya bermimpi di mana melihat direktur dan banyak rekan kerja dari tempat kerja lama saya. Mereka sangat sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan, mencari nama serta keuntungan pribadi. Ketika saya melihat lebih dekat, mereka kurus kering. Mereka tidak punya makanan atau pun air. Ketika mereka melihat saya, mereka mengelilingi dan mengatakan betapa beruntungnya saya. Saya merasa sedih untuk mereka dan terbangun dari tidur.
Saya menyadari bahwa mimpi itu adalah petunjuk yang diberikan Guru tentang betapa beruntungnya saya bisa menjadi praktisi, dan saya harus memberitahu mereka tentang Falun Dafa sehingga mereka bisa diselamatkan.
Hari berikutnya, saya mengunjungi perusahaan mereka dan membawa beberapa buku Zhuan Falun. Seorang akuntan sangat senang bertemu dengan saya. Saya memberitahu dia tentang mimpi saya, apa yang saya lihat ketika bermeditasi, dan bagaimana saya memperoleh manfaat dari berlatih Falun Dafa. Kemudian sebuah suara di pikiran memberitahu saya bahwa orang yang saya lihat ketika sedang bermeditasi adalah direktur di perusahaan tersebut. Saya terkejut dan ingin menangis.
Akuntan itu bertanya apa yang salah, dan saya menjelaskan kepadanya. Saya meminjamkan buku Zhuan Falun kepadanya dan memintanya membaca buku itu serta jangan melewatkan takdir pertemuan ini.
Kemudian saya mengunjungi direktur di rumahnya. Saya memberinya buku Zhuan Falun, dan dia bergumam “Zhuan Falun” dua kali. Dia duduk di lantai dan menyilangkan kakinya dalam posisi lotus. Saya memujinya karena mampu melakukan hal tersebut, tapi dia tidak membaca buku Zhuan Falun yang diberikan kepadanya. Dia berkata tidak punya waktu, tetapi akan membacanya setelah pensiun.
Saya merasa menyesal untuk dia. Kita harus menghargai kesempatan untuk belajar Fa ini. Siapa yang tahu nasib seseorang setelah dia pensiun? Saya tidak mendengar kabar dia selama beberapa waktu, jadi saya berbicara dengan salah satu koleganya yang memberitahu saya bahwa istri dan putranya telah meninggal dunia, dan keberadaan dirinya tidak diketahui.
Manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Dia mempunyai takdir pertemuan dengan Dafa, dan apa yang saya lihat ketika bermeditasi adalah masa depan dia tanpa Dafa. Guru kita yang belas kasih ingin menyelamatkannya.
Mari kita menghargai kesempatan berlatih Falun Dafa dan melepas keterikatan hati. Kita harus melepaskan pengejaran kepentingan pribadi, berkultivasi dengan rajin, dan mengikuti Guru pulang ke rumah.
Membuktikan Kebenaran Falun Dafa di Pusat Penahanan
Setelah penganiayaan dimulai pada tanggal 20 Juli 1999, saya memberitahu suami bahwa saya akan pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Dafa dan Guru. Ia ketakutan. Tertipu oleh kebohongan Partai Komunis Tiongkok yang dia dengar tentang Falun Dafa, dia melaporkan saya ke polisi untuk mencegah saya pergi, dan saya ditangkap.
Di pusat penahanan, saya menolak untuk mengikuti permintaan penjaga. Pada Januari 2001, saya meminta pena dan kertas untuk menulis. Saya tidak mendapat pendidikan yang cukup dan tidak bisa menulis banyak kata. Saya berulang kali meminta kepada penjaga. Akhirnya dia setuju dan meminta seorang praktisi lain untuk membantu saya. Saya menulis surat sebanyak enam halaman selama enam hari. Tahanan lain di sel yang sama dengan saya memuji kualitas surat yang saya tulis dan merasa heran bagaimana saya mampu menulis surat tersebut.
“Guru telah membuka kebijakan saya. Guru memberitahu kita untuk mendahulukan orang lain terlebih dahulu, mengklarifikasi fakta kepada orang-orang, dan menjadi orang yang tidak egois,” kata saya.
Saya menolak untuk melakukan kerja paksa dan tidak mau bekerja sama. Malahan, saya berbicara kepada para tahanan dan penjaga tentang Dafa. Saya memberitahu mereka bagaimana Dafa mengajarkan orang-orang untuk menjadi baik. Beberapa dari mereka berkata bahwa mereka akan berlatih Dafa setelah dibebaskan.
Suatu hari, seorang tahanan memberitahu saya tentang seorang mantan praktisi Dafa yang pernah ditahan di situ yang telah dicuci otaknya sampai melepaskan latihan. Saya menemukan kesempatan untuk berbicara dengannya.
“Apakah kamu telah ‘diubah’?” saya bertanya padanya. “Tidakkah kamu ingin menjadi pengikut Guru? Apakah kamu benar-benar mau mendengarkan Jiang Zemin? Apakah kamu hidup untuknya? Bisakah dia membantu kamu mencapai kesempurnaan?” Praktisi ini mendapatkan kembali kejernihan pikirannya dan menyobek surat yang berisi pernyataan melepas kepercayaan spiritualnya di depan lebih dari 20 orang tahanan.”
Ketika seorang penjaga mengetahui apa yang telah saya lakukan, dia memerintahkan kepala tahanan di sel kami untuk menyiksa saya.
Saya menolak untuk bekerja sama, terus-menerus melafalkan Fa, dan melakukan lima perangkat latihan. Saat latihan perangkat kedua, kepala tahanan menuang sebaskom besar air ke kepala saya. Awalnya saya merasa terkejut, tapi kemudian segera menjadi tenang dan terus melanjutkan latihan. Dia menarik rambut dan mendorong saya ke lantai. Kemudian, dia menuang sebaskom air lagi ke saya. Saat itu musim dingin, tapi saya tidak merasa kedinginan. Tahanan itu merasa ketakutan. Saya berdiri dan mengganti baju yang basah. Pada saat itu, saya melihat banyak Falun penuh warna di sekeliling saya.
Saya sangat terharu. Guru melindungi dan menyemangati saya. Saya menangis dan berkali-kali berterima kasih kepada Guru di dalam hati.
Malam itu, di dalam mimpi saya melihat si penjaga telah kehilangan sangat banyak De (zat putih), dia jatuh dari dimensi yang sangat tinggi sampai dia musnah. Hari berikutnya, ketika saya menjalankan aktivitas seperti biasa, kepala tahanan tiba-tiba berteriak dan lari keluar dari dalam sel. Dia tidak mau dekat-dekat dengan saya. Guru melindungi saya, dan mereka yang menganiaya saya diberi peringatan bahwa mereka akan membayar utang-utang mereka.
Kebohongan dan Alasan Tidak Logis Tidak Akan Mengubah Praktisi
Selama di dalam tahanan, keluarga berusaha untuk membebaskan saya. Para penjaga memberitahu mereka bahwa saya tidak akan dibebaskan sampai “diubah.” Jadi, mereka mencoba membujuk supaya saya berhenti berlatih. Salah satu putri saya mengancam akan bunuh diri di depan saya, tapi saya katakan kepadanya bahwa hal itu tidak akan mengubah hati saya. Dia mengangkat kursi dan memukulkan ke dirinya, penjaga membawanya pergi.
Saya ditangkap lagi pada tanggal 29 Maret 2002. Saya diborgol dan dimasukkan ke mobil polisi di hadapan suami, putra dan putri saya. Putra sulung mengejar mobil polisi yang membawa saya sambil menangis dan berteriak, “Ibu, pulang!”
Penganiayaan telah menghancurkan banyak keluarga. Sayang sekali, orang-orang yang telah dicuci otak oleh Partai Komunis Tiongok malah menyalahkan Falun Dafa dan praktisi.
“Kalian para praktisi Falun Gong adalah orang-orang yang egois. Kalian tidak perduli pada suami atau anak-anak kalian. Kalian hanya perduli pada kesadaran diri kalian sendiri,” kata seorang penjaga.
“Kalian yang menahan saya di sini,” kata saya kepadanya. “Kami merawat keluarga dan anak-anak kami dengan baik sebelum kalian menangkap kami. Kalianlah yang menahan kami. Bagaimana bisa kalian mengatakan kami tidak merawat keluarga kami?” Dia tidak bisa berkata apa-apa dan pergi.
Ketika orang-orang berlatih Dafa, mereka mendapatkan manfaat dari latihan tersebut. Keluarga mereka menjadi harmonis. Di tempat kerja, mereka bekerja keras dan tidak lagi bertarung untuk kepentingan pribadi. Para manajer serta kolega mereka sangat menghargai mereka. Hal ini adalah fenomena yang umum.
Penyiksaan Merajalela di Masanjia
Kamp Kerja Paksa Masanjia memulai babak baru dalam penyiksaan yang parah pada Desember 2002. Praktisi dilarang tidur sepanjang waktu. Empat mantan praktisi mengawasi satu praktisi dan bergiliran menghujat Falun Gong. Praktisi yang teguh dipukuli dan disiksa.
Seorang praktisi tua berusia 67 tahun diseret dari selnya ke tempat makan dan kemudian ke kurungan sel. Bajunya sobek. Dia menjadi buta ketika berada dalam waktu yang lama di dalam kurungan isolasi.
Seorang praktisi muda tidak bisa berjalan setelah disiksa selama berhari-hari. Dia menjadi sangat kurus, dan perlu tiga orang untuk membantunya bergerak.
Seorang praktisi berusia 45 tahun diikat ke pipa pemanas untuk waktu yang lama karena dia menolak untuk “diubah.” Pergelangan tangannya terluka dan berdarah, menjadi gangre (banyak jaringan tubuh mengalami nekrosis atau mati).
Tiga praktisi di sel saya disiksa hingga meninggal dunia. Penyiksaan yang dilakukan sangat kejam dan bengis. Sungguh menyakitkan untuk mengingat apa yang terjadi pada mereka.
Saya dimasukkan ke dalam kurungan isolasi sebanyak dua kali di mana masing-masing selama sepuluh hari. Saya diborgol ke pipa, dan tangan saya menjadi bengkak. Saya dilarang tidur. Saya tidak diizinkan pergi ke kamar kecil dan tidak punya pilihan lain selain buang air di celana. Tidak ada air yang diberikan kepada saya. Mereka menyiarkan propaganda yang menghujat Guru dan Dafa sepanjang hari. Makanan yang diberikan adalah roti jagung dan sayuran yang diawetkan dengan rasa yang sangat sangat asin. Mulut saya sangat kering sampai berdarah. Saya kehilangan 15 kilogram (33 pon) setelah dua kali dimasukkan ke dalam kurungan isolasi.
Praktisi yang mengalami penyiksaan seperti itu tidak ingin mengingatnya lagi. Penyiksaan itu tak tertahankan. Contohnya, seringkali borgol dikencangkan sampai daging tangan terbuka dan tulang tangan terlihat. Sakitnya luar biasa. Praktisi sering kali jatuh pingsan. Saya juga mengalami penyiksaan semacam itu dan mengalami tekanan darah yang sangat tinggi, yang akhirnya membuat saya sakit kepala dan muntah. Suatu hari saya pingsan dan kemudian dimasukkan ke dalam kurungan isolasi.
Putra saya mengunjungi saya, tetapi penjaga mengatakan kepadanya bahwa dia tidak bisa menemui saya karena perilaku saya tidak baik. Dia dipaksa berjanji kepada penjaga bahwa dia akan berusaha untuk “mengubah” saya. Akhirnya, dia diizinkan untuk menemui saya dengan syarat penjaga dan tahanan lain ikut hadir.
Putra saya meminta saya agar berhenti berlatih. “Falun Dafa adalah Fa yang lurus,” kata saya. “Falun Dafa mengajarkan orang untuk menjadi orang baik. Kamu ingin saya berubah menjadi orang macam apa?” Saya menunjukkan padanya pergelangan tangan saya yang bengkak. Dia tidak dapat berbicara dan terlihat sedih. Seorang penjaga segera mengakhiri sesi kunjungan tersebut.
Saya ditahan sebanyak tiga kali dan dikirim ke kamp kerja paksa selama tiga tahun. Ibu saya yang berusia 85 tahun tidak mampu menahan tekanan ini dan meninggal dunia sebelum saya dibebaskan.
Ketika mengingat tahun-tahun itu, saya tidak dapat mengungkapkan perasaan saya. Saya tidak mampu melewati semua kesulitan ini jika Guru tidak membantu saya. Pelurusan Fa sudah berlangsung sejauh ini. Saya harus mendengarkan Guru, mengultivasi diri dengan baik, menyelamatkan makhluk hidup, dan menjalani langkah terakhir dengan baik di jalur kultivasi.
Menggunakan Setiap Kesempatan Berbicara Tentang Dafa
Sekarang, saya menggunakan setiap kesempatan dan menggunakan seluruh waktu saya untuk berbicara dengan orang-orang tentang Dafa, memberi materi informasi, dan meminta mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok serta organisasi pemudanya.
Dua praktisi dan saya sedang membagikan Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis Tiongkok. Kami naik taksi, dan saya memutuskan untuk memberitahu supir taksi dan penumpang lainnya tentang Falun Dafa.
Saya berkata bahwa saya adalah seorang praktisi dan Guru kami mengajarkan kami untuk hidup dengan standar tinggi, memikirkan orang lain terlebih dahulu dan tidak egois. Saya juga menjelaskan bahwa peristiwa bakar diri di Lapangan Tiananmen adalah sandiwara palsu yang direkayasa oleh Partai Komunis Tiongkok.
Mereka setuju mundur dari Partai Komunis Tiongkok.
Hari itu, kami berhasil menyarankan 45 orang mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan membagikan buku Sembilan Komentar.
Saya sibuk melakukan tiga hal setiap hari, saya adalah praktisi yang gigih, tidak pernah sedikit pun terlintas dalam benak untuk melepaskan Dafa.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org