Kota Lianyungang: Praktisi Diganggu, Ditangkap dan Disiksa karena Menuntut Jiang Zemin
(Minghui.org)
Otoritas Kota Lianyungang, Provinsi Jiangsu telah mengganggu dan
menangkap praktisi Falun Gong setempat sejak 15 September karena
mereka mengajukan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan
kepala rejim Komunis Tiongkok.
Sedikitnya 13 praktisi diketahui
telah ditahan di sebuah pusat penahanan, dan disiksa. Khususnya,
Zhong Weiling [wanita], hingga menjadi sangat kurus, hanya tinggal
tulang terbungkus kulit dalam waktu lima minggu sejak
ditahan.
Guru Sekolah dalam Kondisi Kritis
Rumah Zhong Weiling, seorang guru sekolah berusia 58 tahun di Kota Lianyungang, dikepung oleh polisi dua kali pada 15 September, dan polisi dua kali mengganggu lagi di malam harinya. Polisi kembali setiap hari, jadi Zhong dan suaminya, Gao Chuanbin, meniggalkan rumah mereka dan bersembunyi di pedesaan.
Zhong ditangkap di pasar Kota Praja Lizhuang pada 15 November, dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Lianyungang pada sore hari.
Petugas menggeledah rumahnya dua kali, tetapi tidak menemukan bukti untuk digunakan mendakwanya. Mereka menjebak Zhong dan meminta Kantor Kejaksaan Distrik Ganyu untuk menyetujui surat penangkapannya pada 27 November.
Ia disiksa selama lima minggu penahanan, hingga menjadi tinggal tulang terbungkus kulit, dan tidak bisa berbicara atau berjalan dengan baik. Tatapan kosongnya membuat kecurigaan bahwa ia mungkin mengalami gangguan mental atau kerusakan otak.
Sejarah Penahanan dan Penyiksaan Keluarga
Zhong dan keluarganya selama 16 tahun terakhir ini selalu hidup dalam ketakutan akan penganiayaan. Banyak kali mereka hidup jauh dari rumah untuk menghindari penangkapan. Penghasilan Zhong dan suaminya ditangguhkan, yang membuat hidup mereka semakin sulit.
Gao, suami Zhong, yang telah banyak berkontribusi untuk angkatan darat, ditangkap berkali-kali karena keyakinannya pada Falun Gong. Ia pernah dihukum kerja paksa dan penjara. Tunjangannya dari menjadi wakil kader batalion dan bertugas selama 17 tahun di militer Tiongkok ditangguhkan saat ia pensiun.
Zhong menyatakan dalam surat pengaduannya, “Saya dihukum dua tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Judong pada Juni 2001. Ibu saya yang cacat tidak ada yang merawat di rumah dan mati kelaparan. Putra kedua saya Gao Shuguang berhenti sekolah karena kesulitan keuangan. Akibatnya, ia tidak akan pernah berkesempatan untuk masuk ke universitas. Ia sekarang berusia 30an tahun dan telah hidup di jalanan selama bertahun-tahun. Bagaimana bisa Jiang Zemin tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menyebabkan tragedi keluarga kami?”
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator itu.
Sebagian pihak yang terlibat menganiaya Zhong dan keluarganya:
Zheng Kui (郑奎), sekretaris, Komite Urusan Hukum dan Politik Distrik Ganyu: +86-15251236000 (hp), +86-518-86692009 (k)
Cheng Shanquan (成善全), direktur, Departemen Kepolisian Distrik Ganyu: +86-15151209999 (hp), +86-518-86291001 (k)
Liang, petugas, kantor polisi Kota Praja Lizhuang: +86-13812170110, +86-518-86711002
Wan Shuzao (万树早), direktur, Kantor Kejaksaan Distrik Ganyu: +86-518-86289630 (k), +86-18761309889 (hp)
Song Jinlin (宋金林), direktur, Pengadilan Distrik Ganyu: +86-518-86293000 (k), +86-15062969966 (hp)
Guru Sekolah dalam Kondisi Kritis
Rumah Zhong Weiling, seorang guru sekolah berusia 58 tahun di Kota Lianyungang, dikepung oleh polisi dua kali pada 15 September, dan polisi dua kali mengganggu lagi di malam harinya. Polisi kembali setiap hari, jadi Zhong dan suaminya, Gao Chuanbin, meniggalkan rumah mereka dan bersembunyi di pedesaan.
Zhong ditangkap di pasar Kota Praja Lizhuang pada 15 November, dan dibawa ke Pusat Penahanan Kota Lianyungang pada sore hari.
Petugas menggeledah rumahnya dua kali, tetapi tidak menemukan bukti untuk digunakan mendakwanya. Mereka menjebak Zhong dan meminta Kantor Kejaksaan Distrik Ganyu untuk menyetujui surat penangkapannya pada 27 November.
Ia disiksa selama lima minggu penahanan, hingga menjadi tinggal tulang terbungkus kulit, dan tidak bisa berbicara atau berjalan dengan baik. Tatapan kosongnya membuat kecurigaan bahwa ia mungkin mengalami gangguan mental atau kerusakan otak.
Sejarah Penahanan dan Penyiksaan Keluarga
Zhong dan keluarganya selama 16 tahun terakhir ini selalu hidup dalam ketakutan akan penganiayaan. Banyak kali mereka hidup jauh dari rumah untuk menghindari penangkapan. Penghasilan Zhong dan suaminya ditangguhkan, yang membuat hidup mereka semakin sulit.
Gao, suami Zhong, yang telah banyak berkontribusi untuk angkatan darat, ditangkap berkali-kali karena keyakinannya pada Falun Gong. Ia pernah dihukum kerja paksa dan penjara. Tunjangannya dari menjadi wakil kader batalion dan bertugas selama 17 tahun di militer Tiongkok ditangguhkan saat ia pensiun.
Zhong menyatakan dalam surat pengaduannya, “Saya dihukum dua tahun kerja paksa di Kamp Kerja Paksa Judong pada Juni 2001. Ibu saya yang cacat tidak ada yang merawat di rumah dan mati kelaparan. Putra kedua saya Gao Shuguang berhenti sekolah karena kesulitan keuangan. Akibatnya, ia tidak akan pernah berkesempatan untuk masuk ke universitas. Ia sekarang berusia 30an tahun dan telah hidup di jalanan selama bertahun-tahun. Bagaimana bisa Jiang Zemin tidak mempertanggungjawabkan perbuatannya yang menyebabkan tragedi keluarga kami?”
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator itu.
Sebagian pihak yang terlibat menganiaya Zhong dan keluarganya:
Zheng Kui (郑奎), sekretaris, Komite Urusan Hukum dan Politik Distrik Ganyu: +86-15251236000 (hp), +86-518-86692009 (k)
Cheng Shanquan (成善全), direktur, Departemen Kepolisian Distrik Ganyu: +86-15151209999 (hp), +86-518-86291001 (k)
Liang, petugas, kantor polisi Kota Praja Lizhuang: +86-13812170110, +86-518-86711002
Wan Shuzao (万树早), direktur, Kantor Kejaksaan Distrik Ganyu: +86-518-86289630 (k), +86-18761309889 (hp)
Song Jinlin (宋金林), direktur, Pengadilan Distrik Ganyu: +86-518-86293000 (k), +86-15062969966 (hp)
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org