(Minghui.org) Seorang anak laki-laki 15 tahun menempuh perjalanan sendiri 300 mil untuk mengunjungi ayahnya, yang dipenjara di kamp kerja paksa di Tiongkok utara karena berlatih Falun Gong. Ditolak, ia bolak-balik beberapa kali antara stasiun bus dan gerbang kamp kerja, memohon pada penjaga hanya untuk melihat ayahnya dia hanya mendapatkan jawaban "Tidak."

Ini bukan pertama kalinya ayah anak itu, Li Xingping (李兴平), telah dibawa pergi dan dipenjara karena keyakinannya pada Falun Dafa. Pada tahun 2003, Li dikirim ke Kamp Kerja Paksa Kota Suihua di Provinsi Heilongjiang. Dia ditahan di sana selama tiga tahun dan mengalami kelaparan, kerja paksa yang terus menerus, dan pemukulan oleh penjaga dan narapidana. Membuat ia menderita gangguan detak jantung, pendengaran dan penglihatan menurun drastis. Ia juga kehilangan setengah lebih dari giginya.

Karena pemenjaraan Li, anaknya yang masih muda harus keluar dari SMP untuk membantu ibunya menghidupi keluarga.

Kerinduan untuk melihat ayahnya, anak itu menempuh perjalanan jauh seorang diri. Kesal karena tidak bisa menemuinya, anak itu kehilangan suaranya menangis. Ketika ia akhirnya menyerah, ia menemukan bahwa bus terakhir untuk pulang hari itu telah berangkat. Tanpa uang yang cukup atau tanpa kartu tanda pengenal, ia harus bermalam di jalan. Ketika ia akhirnya sampai di rumah, ia mulai menangis lagi.

Berulangkali Dipenjara dan Dilecehkan

Anak sulung Li terpaksa keluar dari SMU pada tahun 2001, ketika Li dipenjara selama tiga bulan.

Li juga ditahan pada tahun 2000 selama tiga bulan. Ia dipukul saat diborgol ke pipa pemanas di kantor polisi setempat di Qitaihe, Provinsi Heilongjiang, sebelum dia dibawa ke Pusat Penahanan Qitaihe.

Pihak berwenang telah menurunkan Li dari jabatannya dan berulang kali melecehkannya karena menolak melepaskan keyakinannya pada Falun Dafa.

Dia dicopot dari jabatannya sebagai kepala Sekolah Dasar (SD) Lanfeng di Qitaihe dan ditugaskan untuk menempati posisi guru di sebuah SD di pedesaan. Dia kemudian ditugaskan kembali pada SD yang lain di desa yang lebih jauh dari rumahnya.

Li dipindahkan kembali ke SD Lanfeng pada tahun 2008 namun kembali diturunkan jabatannya, kali ini untuk merebus air panas di dapur.

Polisi setempat sering mengganggunya selama bertahun-tahun dengan meneleponnya untuk diinterogasi, datang ke rumahnya, mengambil sidik jarinya, dll. Mereka juga menyita kartu identitasnya.

Pihak berwenang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota untuk menahan sebagian gajinya. Sejak Partai Komunis mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999, pemerintah telah merampas gaji Li 260.000 yuan (US $ 42.000).

Chinese version click here
English version click here