Membuang Konsep Manusia untuk Meningkatkan Diri Sendiri
(Minghui.org)
Setelah rekan-rekan praktisi dan saya berbagi pengalaman kultivasi,
kami menyadari bahwa hanya dengan melepas konsep manusia kita dapat
memperbaiki diri sendiri.
Berlatih Falun Dafa sangat serius. Berikut adalah beberapa contoh dari apa yang terjadi ketika para praktisi gagal menyingkirkan konsep manusia dibandingkan dengan ketika praktisi meningkatkan Xinxing-nya.
Berlatih Falun Dafa sangat serius. Berikut adalah beberapa contoh dari apa yang terjadi ketika para praktisi gagal menyingkirkan konsep manusia dibandingkan dengan ketika praktisi meningkatkan Xinxing-nya.
Mudah-mudahan kita semua bisa
mendapatkan manfaat dari mendengar cerita mereka untuk memperbaiki
diri.
1. Pelajaran Negatif
Praktisi A melakukan proyek Falun Dafa sangat baik. Dia bisa menyelesaikan hal-hal yang praktisi lain tidak bisa melakukan dengan baik atau bahkan tidak berani untuk melakukan. Namun, A tidak tahu bahwa ia harus mengultivasi diri sendiri ketika ia konflik dengan saudara istrinya atau saudara iparnya.
Rumah mereka penuh dengan kebencian, kemarahan, dan emosi negatif lainnya. Dia pikir dia melakukan sangat banyak untuk mereka, tetapi mereka tidak memperlakukannya dengan baik sebagai balasannya.
Praktisi A tidak pernah berubah, dan suatu hari ia meninggal karena penyakit. Dia telah mengukur segala sesuatu berdasarkan prinsip masyarakat biasa, bukan prinsip-prinsip Dafa, dan kekuatan lama melihat itu sebagai alasan untuk menganiaya dia sampai mati.
Praktisi lain (B) bekerja sangat keras untuk mengklarifikasi fakta kebenaran dan membuktikan Fa tahun demi tahun. Ia belajar dua ceramah Fa dan berlatih lima perangkat latihan dua kali setiap hari. Lebih lanjut, dia sangat jelas tentang prinsip-prinsip Fa ketika ia membahas pengalaman kultivasi.
Namun, setiap kali ia bertemu dengan konflik, ia berperilaku seperti manusia biasa. Dia berpikir bahwa dia benar dan orang lain salah. Dia menciptakan kebencian, terutama di rumah, dan berdebat dengan anggota keluarganya.
Praktisi B menggunakan prinsip-prinsip manusia biasa untuk mengukur anggota keluarganya dan selalu berdebat dengan mereka. Dia ingin mengubah orang lain, tapi tidak diri sendiri. B terus menggunakan pikiran orang biasa, dan suatu hari dia mengalami stroke.
2. Pelajaran Positif
Beberapa tahun yang lalu, praktisi lain (C) tidak tahu bagaimana mengultivasi dirinya dan menjadi mudah marah atas hal-hal sepele. Suaminya tidak berlatih Falun Dafa dan selalu menyulitkan. Baru-baru ini, C mulai mengubah pengertian konvensional dan mulai mengukur segala sesuatu berdasarkan prinsip-prinsip Fa.
Setiap pagi dia pergi keluar untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan; di sore hari ia belajar Fa di rumah, dan kemudian melakukan semua tugas-tugas di rumahnya. Dia tidak pilih-pilih ketika dia berbelanja dan hanya memilih apa pun yang paling dekat dengan dia untuk memastikan bahwa ia tidak punya niat. Sebagai contoh, ia mengambil telur bahkan jika telur itu kotor atau kecil, dan ia meraih kacang terdekat bahkan jika kacang itu tidak terlihat baik.
Dia meminta maaf kepada mereka yang ia rasakan dirugikan dan berkata "terima kasih" dari lubuk hatinya kepada siapa pun yang dirugikan atau diperlakukan dengan buruk. Meskipun C cukup tua, ia mulai tumbuh rambut hitam lagi, dan kulitnya menjadi cerah dan halus. Suaminya juga mulai berlatih Falun Dafa dan berhenti mengganggu dia.
Namun praktisi lain (D) mengultivasi dirinya dengan tenang dan tekun. Ketika istrinya meninggal, adik iparnya mengambil tanah mereka untuk digunakan bertani tanpa sepengetahuan dia. Ketika ibunya kembali ke rumahnya, ia menjadi tunawisma dan tidak mempunyai tanah untuk bekerja. Namun semua itu tidak mengganggunya sedikit pun.
Ia menemukan tempat tinggal, mendapatkan pekerjaan, dan terus melakukan tiga hal. Kemudian, rumah dan tanahnya dikembalikan kepadanya.
Ketika saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak bisa benar-benar menyingkirkan nafsu saya, dia bilang itu seperti keterikatan merokok. Seseorang harus menyingkirkan kecanduan sepenuhnya seperti anak tiga tahun yang tidak memiliki konsep seperti itu. Dia mengutip kata-kata Guru:
1. Pelajaran Negatif
Praktisi A melakukan proyek Falun Dafa sangat baik. Dia bisa menyelesaikan hal-hal yang praktisi lain tidak bisa melakukan dengan baik atau bahkan tidak berani untuk melakukan. Namun, A tidak tahu bahwa ia harus mengultivasi diri sendiri ketika ia konflik dengan saudara istrinya atau saudara iparnya.
Rumah mereka penuh dengan kebencian, kemarahan, dan emosi negatif lainnya. Dia pikir dia melakukan sangat banyak untuk mereka, tetapi mereka tidak memperlakukannya dengan baik sebagai balasannya.
Praktisi A tidak pernah berubah, dan suatu hari ia meninggal karena penyakit. Dia telah mengukur segala sesuatu berdasarkan prinsip masyarakat biasa, bukan prinsip-prinsip Dafa, dan kekuatan lama melihat itu sebagai alasan untuk menganiaya dia sampai mati.
Praktisi lain (B) bekerja sangat keras untuk mengklarifikasi fakta kebenaran dan membuktikan Fa tahun demi tahun. Ia belajar dua ceramah Fa dan berlatih lima perangkat latihan dua kali setiap hari. Lebih lanjut, dia sangat jelas tentang prinsip-prinsip Fa ketika ia membahas pengalaman kultivasi.
Namun, setiap kali ia bertemu dengan konflik, ia berperilaku seperti manusia biasa. Dia berpikir bahwa dia benar dan orang lain salah. Dia menciptakan kebencian, terutama di rumah, dan berdebat dengan anggota keluarganya.
Praktisi B menggunakan prinsip-prinsip manusia biasa untuk mengukur anggota keluarganya dan selalu berdebat dengan mereka. Dia ingin mengubah orang lain, tapi tidak diri sendiri. B terus menggunakan pikiran orang biasa, dan suatu hari dia mengalami stroke.
2. Pelajaran Positif
Beberapa tahun yang lalu, praktisi lain (C) tidak tahu bagaimana mengultivasi dirinya dan menjadi mudah marah atas hal-hal sepele. Suaminya tidak berlatih Falun Dafa dan selalu menyulitkan. Baru-baru ini, C mulai mengubah pengertian konvensional dan mulai mengukur segala sesuatu berdasarkan prinsip-prinsip Fa.
Setiap pagi dia pergi keluar untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Dafa dan penganiayaan; di sore hari ia belajar Fa di rumah, dan kemudian melakukan semua tugas-tugas di rumahnya. Dia tidak pilih-pilih ketika dia berbelanja dan hanya memilih apa pun yang paling dekat dengan dia untuk memastikan bahwa ia tidak punya niat. Sebagai contoh, ia mengambil telur bahkan jika telur itu kotor atau kecil, dan ia meraih kacang terdekat bahkan jika kacang itu tidak terlihat baik.
Dia meminta maaf kepada mereka yang ia rasakan dirugikan dan berkata "terima kasih" dari lubuk hatinya kepada siapa pun yang dirugikan atau diperlakukan dengan buruk. Meskipun C cukup tua, ia mulai tumbuh rambut hitam lagi, dan kulitnya menjadi cerah dan halus. Suaminya juga mulai berlatih Falun Dafa dan berhenti mengganggu dia.
Namun praktisi lain (D) mengultivasi dirinya dengan tenang dan tekun. Ketika istrinya meninggal, adik iparnya mengambil tanah mereka untuk digunakan bertani tanpa sepengetahuan dia. Ketika ibunya kembali ke rumahnya, ia menjadi tunawisma dan tidak mempunyai tanah untuk bekerja. Namun semua itu tidak mengganggunya sedikit pun.
Ia menemukan tempat tinggal, mendapatkan pekerjaan, dan terus melakukan tiga hal. Kemudian, rumah dan tanahnya dikembalikan kepadanya.
Ketika saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak bisa benar-benar menyingkirkan nafsu saya, dia bilang itu seperti keterikatan merokok. Seseorang harus menyingkirkan kecanduan sepenuhnya seperti anak tiga tahun yang tidak memiliki konsep seperti itu. Dia mengutip kata-kata Guru:
"Kalian coba
pikirkan, kita berlatih Gong, energi sari pati jiwa adalah
digunakan untuk berkultivasi raga, anda tidak boleh selalu
melampiaskannya keluar begini." (Ceramah VI di Zhuan Falun)
Berkomunikasi dengan rekan-rekan
praktisi, saya telah memahami menggunakan prinsip-prinsip tingkat
tinggi untuk mengukur segala sesuatu. Saya tidak berdebat dengan
orang lain ketika saya bersalah, dan saya menyadari mereka hanya
peluang diatur oleh Guru bagi saya untuk meningkatkan diri.
Sekarang saya mencoba untuk berperilaku seperti seorang praktisi
sejati.
Sebagai praktisi Falun Dafa, kita harus menyingkirkan semua lapis tempurung permukaan manusia. Hanya dengan itu maka kita dapat mengikuti Guru pulang. Konsep manusia dan lapis tempurung permukaan yang melenceng dari pemikiran sejati kita.
Guru berkata:
Sebagai praktisi Falun Dafa, kita harus menyingkirkan semua lapis tempurung permukaan manusia. Hanya dengan itu maka kita dapat mengikuti Guru pulang. Konsep manusia dan lapis tempurung permukaan yang melenceng dari pemikiran sejati kita.
Guru berkata:
"Bila kalian
tidak mengubah prinsip manusia biasa yang telah terbentuk
mendarah-daging pada manusia biasa selama ribuan tahun, maka kalian
tidak dapat terlepas dari lapis tempurung permukaan manusia ini,
sehingga tidak dapat mencapai kesempurnaan." ("Teguran" Petunjuk
Penting Untuk Gigih Maju)
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org