Akibat dari Nafsu Birahi (Bagian 2)
(Minghui.org)
Lanjutan dari Bagian 1
Kebaikan Akan Diberkati oleh Dewa
Seorang bangsawan bernama Li Ding hidup pada masa Dinasti Ming. Ia sering menegur keluarga dan teman-temannya ketika ia mendengarkan mereka sedang membicarakan topik yang tidak bermoral. Ia lalu menulis sebuah artikel berjudul “Disiplin dalam berbicara” untuk menginspirasi kebaikan dalam diri orang lain.
Lanjutan dari Bagian 1
Kebaikan Akan Diberkati oleh Dewa
Seorang bangsawan bernama Li Ding hidup pada masa Dinasti Ming. Ia sering menegur keluarga dan teman-temannya ketika ia mendengarkan mereka sedang membicarakan topik yang tidak bermoral. Ia lalu menulis sebuah artikel berjudul “Disiplin dalam berbicara” untuk menginspirasi kebaikan dalam diri orang lain.
Beberapa waktu kemudian, ia
menempuh ujian penempatan sarjana. Pada malam sebelum ia menerima
hasil ujian, Li Ding mendapatkan mimpi yang jelas. Ayahnya yang
telah meninggal menjelaskan kepadanya, “Kamu sangat berbakat tetapi
arogan pada kehidupan kamu yang lalu. Akibatnya, langit memutuskan
bahwa kamu akan menderita frustrasi dan kegagalan dalam keseluruhan
kehidupan kamu yang sekarang.”
Namun, sarjana lain kehilangan keberuntungannya karena ia memerkosa seorang gadis bulan lalu. Ia sebenarnya dijadwalkan untuk segera menempati jabatan, tetapi posisi itu sekarang kosong. Bangsawan Tinggi Wen Chang [sastra dan budaya dewa-dewa Tiongkok] telah memutuskan untuk menghadiahkan posisi itu kepadamu karena terbitan kamu yang berjudul “Disiplin dalam berbicara.”
“Saya harap kamu akan bekerja lebih giat untuk membalaskan budinya.”
Li sangat gembira. Ia benar-benar mendapat jabatan itu.
Setelah ia menjadi pejabat, ia bekerja lebih giat lagi untuk menjadi orang baik yang suka menolong dan menjadi warga negara teladan. Kisah ini menunjukkan pentingnya untuk memprioritaskan nilai-nilai moral yang dapat mempercepat pembalasan karma baik. Para Dewa tidak akan mengabaikan kebajikan, dan berkah akan didapati oleh orang-orang yang memang pantas mendapatkannya.
Bersambung ke Bagian 3
Namun, sarjana lain kehilangan keberuntungannya karena ia memerkosa seorang gadis bulan lalu. Ia sebenarnya dijadwalkan untuk segera menempati jabatan, tetapi posisi itu sekarang kosong. Bangsawan Tinggi Wen Chang [sastra dan budaya dewa-dewa Tiongkok] telah memutuskan untuk menghadiahkan posisi itu kepadamu karena terbitan kamu yang berjudul “Disiplin dalam berbicara.”
“Saya harap kamu akan bekerja lebih giat untuk membalaskan budinya.”
Li sangat gembira. Ia benar-benar mendapat jabatan itu.
Setelah ia menjadi pejabat, ia bekerja lebih giat lagi untuk menjadi orang baik yang suka menolong dan menjadi warga negara teladan. Kisah ini menunjukkan pentingnya untuk memprioritaskan nilai-nilai moral yang dapat mempercepat pembalasan karma baik. Para Dewa tidak akan mengabaikan kebajikan, dan berkah akan didapati oleh orang-orang yang memang pantas mendapatkannya.
Bersambung ke Bagian 3
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org