Rekan-rekan Praktisi, Apakah Kalian Melihat Kesempatan Terakhir Kita?
(Minghui.org)
Saya baru-baru menyadari beberapa perilaku diantara para praktisi
dimana saya rasa mengkhawatirkan. Saya ingin mengemukakannya,
berharap agar para praktisi ini akan memperbaiki diri dan
menghargai kesempatan terakhir kita dengan membuat peningkatan
dalam kultivasi dan menawarkan penyelamatan makhluk hidup.
Saya mengunjungi seorang rekan
praktisi di sebuah kabupaten tetangga saat Tahun Baru Imlek.
Praktisi itu bersama putri kecilnya berada di rumah. Si gadis kecil
memanjat sofa saat kami sedang berbicara. Setelah dia duduk, saya
tercengang melihat berbagai hiasan di sepatunya yaitu tengkorak
dengan bersayap.
Saya bertanya kepadanya, “Apakah kamu merasa takut saat memakai sepatu itu?” Dia membalas, “Iya, saya merasa takut,” dan mengatakan bahwa ayahnya yang membelikan untuknya.
Ketika dia berkata bahwa tengkorak-tengkorak itu bisa dihilangkan dengan mudah, saya memberitahunya agar segera melepaskan dan membuangnya ke tong sampah. Dia segera melakukannya. Saat dia kembali, saya bertanya apakah dia tahu bahwa Sejati, Baik dan Sabar adalah baik. Dia membalas, “Iya.” Saya menambahkan, “Jika ada orang memberimu barang-barang yang begitu menakutkan untuk dipakai, kamu jangan memakainya.” Dia kembali lagi menjawab, “Iya!”
Insiden-insiden seperti ini terjadi lebih dari sekali. Ayah gadis kecil ini, seorang rekan praktisi, telah merosot dalam berkultivasi. Saya mengunjunginya beberapa kali tahun lalu dan menasehatinya agar tetap gigih, namun tampaknya dia tidak mendengarkan saya. Malahan, dia lebih memikirkan tentang mencari uang.
Ketika saya menyebutkan dekorasi tengkorak di sepatu kepada seorang praktisi perempuan, dia memberitahu saya bahwa dia telah membawa putrinya pergi berbelanja pakaian sebelum Tahun Baru. Putrinya tidak menyukai apapun kecuali baju kaos dengan gambar tengkorak. Praktisi ini tidak mau membelikannya, tetapi akhirnya menyerah dan membeli baju tersebut untuk putrinya.
Baik wanita itu dan suaminya adalah praktisi Dafa. Akan tetapi, mereka mengundang sekelompok orang untuk berjudi dan memain kartu di rumahnya.
Saya mengunjungi seorang praktisi lain setelah Tahun Baru Imlek. Dia memiliki sebuah supermarket kecil dan sebuah stan sarapan, usahanya lancar. Saat saya berada di sana, saya melihat sekelompok orang bermain genderang dan memukul gong di depan supermarketnya. Mereka kelihatan tidak tahu bagaimana bermain, membuat suara bising.
Melihat lingkungan yang kacau ini membuat saya cemas terhadap kondisi kultivasi rekan praktisi itu. Ketika saya menanyainya tentang hal itu, dia berkata, “Saya tidak tahu kenapa, tetapi beberapa perusahaan bersama-sama dan membeli genderang besar ini untuk dimainkan.”
Saya sadari bahwa orang-orang di sana menggunakan drum untuk “membangunkan” praktisi tersebut, sehingga dia bisa menawarkan penyelamatkan kepada mereka. (Dalam kebudayaan Tiongkok kuno, genderang digunakan untuk memotivasi pasukan saat perang.)
Kita para praktisi tahu waktu berkultivasi dan menawarkan penyelamatan kepada makhluk hidup adalah terbatas. Periode ini telah diperpanjang oleh Guru, dan waktu adalah sangat tak ternilai.
Di atas adalah pemahaman terbatas saya. Silahkan tunjukkan jika ada yang tidak tepat. Heshi!
Saya bertanya kepadanya, “Apakah kamu merasa takut saat memakai sepatu itu?” Dia membalas, “Iya, saya merasa takut,” dan mengatakan bahwa ayahnya yang membelikan untuknya.
Ketika dia berkata bahwa tengkorak-tengkorak itu bisa dihilangkan dengan mudah, saya memberitahunya agar segera melepaskan dan membuangnya ke tong sampah. Dia segera melakukannya. Saat dia kembali, saya bertanya apakah dia tahu bahwa Sejati, Baik dan Sabar adalah baik. Dia membalas, “Iya.” Saya menambahkan, “Jika ada orang memberimu barang-barang yang begitu menakutkan untuk dipakai, kamu jangan memakainya.” Dia kembali lagi menjawab, “Iya!”
Insiden-insiden seperti ini terjadi lebih dari sekali. Ayah gadis kecil ini, seorang rekan praktisi, telah merosot dalam berkultivasi. Saya mengunjunginya beberapa kali tahun lalu dan menasehatinya agar tetap gigih, namun tampaknya dia tidak mendengarkan saya. Malahan, dia lebih memikirkan tentang mencari uang.
Ketika saya menyebutkan dekorasi tengkorak di sepatu kepada seorang praktisi perempuan, dia memberitahu saya bahwa dia telah membawa putrinya pergi berbelanja pakaian sebelum Tahun Baru. Putrinya tidak menyukai apapun kecuali baju kaos dengan gambar tengkorak. Praktisi ini tidak mau membelikannya, tetapi akhirnya menyerah dan membeli baju tersebut untuk putrinya.
Baik wanita itu dan suaminya adalah praktisi Dafa. Akan tetapi, mereka mengundang sekelompok orang untuk berjudi dan memain kartu di rumahnya.
Saya mengunjungi seorang praktisi lain setelah Tahun Baru Imlek. Dia memiliki sebuah supermarket kecil dan sebuah stan sarapan, usahanya lancar. Saat saya berada di sana, saya melihat sekelompok orang bermain genderang dan memukul gong di depan supermarketnya. Mereka kelihatan tidak tahu bagaimana bermain, membuat suara bising.
Melihat lingkungan yang kacau ini membuat saya cemas terhadap kondisi kultivasi rekan praktisi itu. Ketika saya menanyainya tentang hal itu, dia berkata, “Saya tidak tahu kenapa, tetapi beberapa perusahaan bersama-sama dan membeli genderang besar ini untuk dimainkan.”
Saya sadari bahwa orang-orang di sana menggunakan drum untuk “membangunkan” praktisi tersebut, sehingga dia bisa menawarkan penyelamatkan kepada mereka. (Dalam kebudayaan Tiongkok kuno, genderang digunakan untuk memotivasi pasukan saat perang.)
Kita para praktisi tahu waktu berkultivasi dan menawarkan penyelamatan kepada makhluk hidup adalah terbatas. Periode ini telah diperpanjang oleh Guru, dan waktu adalah sangat tak ternilai.
Di atas adalah pemahaman terbatas saya. Silahkan tunjukkan jika ada yang tidak tepat. Heshi!
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org