(Minghui.org) Lebih dari 8.000 praktisi Falun Dafa menghadiri Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa 2015 di New York pada tanggal 14 Mei. Praktisi Falun Dafa dari Rusia, Ukraina, Vietnam dan Korea Selatan di antara dari banyak bangsa yang melakukan perjalanan ke Kota New York.

Kehidupan Kami Memiliki Sangat Sedikit Konflik”

Euggen Bfug dan istrinya Totiong Stou dari Ukraina

Sebelum konferensi dimulai, reporter kami bertemu dengan Euggen Bfug dan istrinya, Totiong Stou dari Ukraina pada tanggal 13 Mei 2015.

Euggen mengatakan bahwa Falun Dafa dan penciptanya, Guru Li Hongzhi memberi kehidupan baru dan keluarga yang bahagia. Sejak berlatih Dafa, ia berhenti minum minuman keras, merokok, dan banyak kebiasaan buruk lainnya dalam satu bulan.

Ia pernah gagal dalam pernikahan sebelumnya dan tidak yakin apakah ingin mencoba lagi. Ia berkata bahwa Falun Dafa mengajarkannya bagaimana kehidupan seseorang dijalani berdasarkan prinsip Sejati-Baik-Sabar agar memiliki kehidupan yang bahagia.

Istrinya yang sekarang, Totiong Stou juga berlatih Falun Dafa dan mereka berdua bekerja di stasiun TV yang sama. Mereka adalah partner di tempat kerja dan di rumah.

“Kami sudah menikah selama tujuh tahun. Kami berdua berusaha keras untuk menjadi orang baik dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, sehingga kehidupan kami memiliki sangat sedikit konflik. Bahkan ketika terjadi konflik, kami tahu bagaimana menanganinya. Dengan rasa syukur yang besar, kami berterima kasih kepada Guru Li atas semua ini,” kata Euggen.

Pernikahan Diselamatkan oleh Dafa

Luong, seorang praktisi wanita dari Hanoi, Vietnam, pertama kali menghadiri konferensi Falun Dafa di Kota New York. Ia memiliki banyak bakat dan tersenyum ceria. Ia lulus dari sebuah universitas di Inggris, fasih berbahasa Inggris dan Mandarin, sekarang bekerja di sebuah perusahaan besar multinasional. Luong mengatakan bahwa Falun Dafa menyelamatkan pernikahannya.

Ia mengatakan bahwa menjaga kehidupan pernikahan yang harmonis bahkan lebih berat dari mempelajari bahasa asing apa pun. Luoang menjelaskan bahwa kepribadiannya sangat berbeda dengan suaminya, sehingga mereka sering terjadi pertengkaran, bahkan yang lebih parah lagi ia mempertimbangkan untuk bercerai.

Suatu hari, suaminya mengetahui latihan Falun Dafa dari saudari dari Luong. Awalnya Luong tidak ingin mempelajarinya, ia tidak membutuhkan hal itu dalam kehidupannya.

Segera setelah itu, ia bermimpi sangat jelas dua malam berturut-turut, di mana ia terperangkap banjir besar dan tidak ada tempat untuk bersembunyi. Mimpi itu meninggalkan kesan kepadanya bahwa ia harus membaca buku Zhuan Falun bersama dengan suaminya, dan hanya dengan demikian ia akan tetap aman di dalam situasi bahaya apa pun.

Suaminya setelah mendengar tentang mimpinya, ia merekomendasikan Luong untuk berlatih Falun Dafa.

Luong mulai membaca Zhuan Falun dan ikut berlatih dua tahun yang lalu. Ia berkata bahwa latihan Falun Dafa mengajari dia untuk meningkatkan batinnya serta menjadi lebih mempertimbangkan suaminya. Konflik keluarga yang intens telah hilang, dan mereka berdua menikmati pernikahan yang harmonis.

“Ini adalah pertama kali saya menghadiri konferensi Fa di Kota New York,” kata Luong. “Saya merasa gembira bersama begitu banyak praktisi Falun Dafa. Saya berharap lebih banyak orang akan mempelajari dan berlatih Falun Dafa serta menemukan kebahagiaan seperti saya.”

Belajar untuk Hidup Membantu Orang Lain

Chen Yuji (kiri) dari Malaysia

Chen Yuji, seorang insinyur program dari Malaysia, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1998 ketika ayahnya, juga seorang praktisi, memperkenalkan Dafa kepadanya. Setelah membaca buku utama Zhuan Falun, ia mengetahui makna kehidupan dan memahami mengapa kita datang ke dunia ini.

“Saya tidak merasa takut mati lagi, karena saya mengetahui bahwa kehidupan tidak berakhir setelah kematian.” Ia meneruskan, “Sebelum berlatih Dafa, saya selalu memperhatikan kepentingan diri sendiri. Falun Dafa mengajarkan saya untuk berpikir dari sudut pandang pihak lain dan hidup untuk membantu orang lain.”

Banyak anak muda berlebihan dalam memandang penting karier seseorang, kata Chen. Ia mengetahui dari prinsip Falun Dafa tentang mengikuti keadaan wajar, dan lebih bersikap santai terhadap karier seseorang.

“Saya menjadi lebih tenang. Saya hanya memikirkan bagaimana melakukan pekerjaan saya dengan baik. Lingkungan kerja saya berubah juga, dan menjadi lebih rileks.” Chen berkata, “Jika saya ingin memperoleh sesuatu, maka secara alami saya akan mendapatkan apa yang sepantasnya. Jika sesuatu bukan milik saya, maka saya tidak perlu mencemaskannya.”

“Ayah dan adik saya sekarang berlatih Falun Dafa. Seluruh keluarga kami memperoleh manfaat darinya.”

Saya Menjadi Lebih Berbelas Kasih”

Maolixiu (kanan) dari Peru

Maolixiu adalah seorang insinyur arsitektur dan memiliki sebuah perusahaan, ia telah berlatih Falun Dafa selama tujuh tahun. “Berlatih Falun Dafa membuat hati saya menjadi kaya dan bahagia,” kata Maolixiu. “Saya menjadi lebih berbelas kasih, yang dapat memberi manfaat kepada orang-orang sekitar saya. Saya berharap lebih banyak orang dapat mempelajari Falun Dafa dan hidup bahagia seperti saya.”

Selalu Menggunakan Sejati-Baik-Sabar”

Rechil berasal dari Israel, dan telah berlatih Falun Dafa selama 13 tahun. “Saya bersama-sama dengan banyak praktisi di Israel. Saya tidak lagi merasa takut perbedaan pendapat orang lain, karena sekarang saya memiliki prinsip kehidupan yang benar, yaitu selalu menggunakan Sejati-Baik-Sabar untuk menghadapi masyarakat dan diri sendiri,” kata Rechil.

“Saya merasa gembira ketika saya dapat bersikap ramah kepada orang-orang sekitar saya, dan saya suka berbicara dengan mereka,” tambahnya. “Falun Dafa mengubah saya dan hidup saya. Saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.”

Chinese version click here

English version click here