[Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia] Menjaga Integritas di Setiap Segi Kehidupan
(Minghui.org)
Saya membuka sebuah toko bahan makanan di daerah pinnggiran, dan
sebagai praktisi Falun Dafa, saya mengikuti prinsip-prinsip
universal Sejati-Baik-Sabar.
Salah satu cara menjalankan Kesejatian adalah tidak menjual barang-barang palsu, di mana sudah terjadi dimana-mana di Tiongkok sekarang ini. Karena itu, saya memiliki banyak pelanggan. Menjalankan Kebaikan yaitu saya selalu tersenyum kepada para pelanggan ketika menyapa mereka. Kesabaran bagi saya adalah tidak merasa terganggu ketika menemui pelanggan yang suka memilih-milih.
Salah satu cara menjalankan Kesejatian adalah tidak menjual barang-barang palsu, di mana sudah terjadi dimana-mana di Tiongkok sekarang ini. Karena itu, saya memiliki banyak pelanggan. Menjalankan Kebaikan yaitu saya selalu tersenyum kepada para pelanggan ketika menyapa mereka. Kesabaran bagi saya adalah tidak merasa terganggu ketika menemui pelanggan yang suka memilih-milih.
Membantu Orang lain
Melihat Kebenaran
Teman saya, Azhen bekerja di sebuah kantor pos, berjarak sekitar 160 km dari toko saya. Dia tetap datang ke toko saya untuk berbelanja bila ada kesempatan. Dia memanggil saya sebagai ibu angkatnya dan juga dengan orang tuanya.
Suatu kali Azhen mengunjungi saya dan berkata, “Ibu angkat, jangan berlatih Falun Gong lagi,” dia menangis. “Saya baru saja melihat di televisi ada seorang praktisi Falun Gong membunuh putrinya yang berusia 12 tahun.” Dia menangis sangat keras sampai sulit berbicara. “Jika ibu masih berlatih Falun Gong dan ibu membunuh Xiaolu,” lanjutnya, “Apa yang harus saya lakukan?”
Xiaolu, putri saya, tiga tahun lebih muda dari Azhen, dan mereka adalah teman karib.
“Jangan dengarkan kebohongan-kebohongan itu,” kata saya kepadanya. “Orang yang membunuh putrinya itu bukanlah praktisi Falun Gong. Apakah kamu bisa membayangkan bahwa saya akan membunuh Xiaolu?” Dia menatap saya dan berkata sambil tersenyum: “Tidak, ibu tidak akan melakukan hal itu.” Dia setuju bahwa sangat konyol dan sebenarnya terdengar lucu bahwa saya akan menyakiti seseorang.
Saya memberitahu dia bagaimana praktisi berusaha untuk menjadi orang baik. Saya menambahkan bahwa Guru Li Hongzhi, Guru kami dan pencipta Falun Dafa, meminta kami agar menjalani kehidupan sesuai dengan standar Sejati-Baik-Sabar.
Kemudian dia membawa buku Zhuan Falun dan membaca beberapa ceramah Guru lainnya. Dia menjadi semakin mengerti dan memahami perihal Falun Gong.
Mempertahankan Kebenaran
Suatu kali Azhen menaruh perhatian khusus pada garam yang dijual di toko saya. Dia bertanya kenapa saya tidak memilih untuk menjual garam palsu. Saya berkata, “Kamu tahu – saya berkultivasi Sejati. Bagaimana saya boleh menjual barang palsu?”
Azhen kemudian berkata dengan penuh percaya diri, “Ya, saya katakan kepada mereka bahwa saya benar.” Kemudian dia menjelasakan apa yang telah terjadi.
Suatu hari sekelompok orang sedang berdiskusi dengan suara keras di kantor pos. Mereka berbicara tentang bagaimana divisi perizinan kota melakukan inspeksi secara acak dan menyita sebuah truk besar bermuatan garam palsu. Ternyata garam palsu tersebut sedang dijual di semua toko bahan makanan di wilayah ini kecuali satu toko. Azhen memutuskan untuk ikut dalam pembicaraan mereka. “Itu pasti toko milik ibu angkat saya,” katanya.
Orang-orang itu semuanya merokok. Mereka bertanya, “Apakah dia tidak menjual rokok palsu?”
“Tentu saja tidak,” kata Azhen, “Ibu angkat saya berlatih Falun Gong. Dia berlatih Sejati-Baik-Sabar, dia tidak menjual baranng palsu. Perwakilan penjualan dari perusahaan rokok bahkan mengatakan bahwa hanya ibu angkat saya yang memiliki sertifikat. Kalian bisa memeriksanya sendiri jika tidak percaya kata-kata saya.”
Setelah mendengar ceritanya, saya berkata, “Tidak heran, kenapa ada beberapa orang datang untuk memeriksa garam saya beberapa hari yang lalu tanpa mengatakan apa-apa. Dan lagi pula, rokok di sini laris terjual, dan sekarang saya tahu penyebabnya.”
Falun Gong – Sebidang Tanah Suci
Sepupu suami saya datang mengunjungi kami suatu hari bersama dua putranya serta istri mereka. Mereka memerlukan pembuka botol, tetapi kami tidak punya. Jadi saya membawa kunci untuk membuka pintu rumah tetangga saya dan mengambil pembuka botol. Suami saya memeriksa sekeliling untuk mencari pembuka botol dan dia membuka sebuah laci, yang mana terisi penuh uang tunai. Sepupunya juga melihat uang itu.
Ketika kami kembali ke rumah, sepupunya berkata, “Kalian pasti punya hubungan yang sangat baik dengan tetangga kalian. Mereka bahkan memberi kunci rumah mereka kepada kalian.”
“Pasangan yang tinggal disana juga berlatih Falun Gong,” jawab suami saya, “Begitu juga dengan istri saya.” Sepupu suami saya telah membaca materi klarifikasi fakta dan juga buku-buku Dafa. Walaupun begitu, dia masih berkata kepada saya, “Mereka menaruh uang di sana, dan yakin kalian tidak akan mengambilnya. Tapi tidakkah kalian khawatir anak-anak kalian akan mengambilnya?” Kata saya, “Kami percaya pada anak-anak kami, karena mereka membaca buku-buku Dafa dan mengkultivasi Xinxing (watak, kualitas moral) mereka sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar. Falun Gong adalah latihan penempaan diri.”
Sepupu suami saya berkata, “Falun Gong benar-benar adalah sebidang tanah suci.”
Di waktu lain, sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999, seorang kolega bertanya pada saya tentang kebijakan penggunaan uang oleh anak-anak kami. Saya berkata, “Mereka boleh mengambil dan menggunakan uang untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan.”
Kolega saya terkejut. “Tidakkah kamu merasa khawatir kalau mereka akan melakukan hal buruk dengan uang itu?” tanyanya.
“Tidak” kata saya. “Mereka mempelajari Falun Gong dan mendengarkan kami dengan sangat baik.” Kolega saya berkata, “Para praktisi Falun Gong sangat mulia. Falun Gong adalah benar-benar pendidikan tingkat tinggi.”
Mendidik Anak: Sesuai dengan Dafa
Komentar kolega saya tentang “pendidikan tingkat tinggi” tidaklah berlebihan. Anak-anak yang berlatih Falun Gong biasanya sangat populer dan dipuji diantara teman-teman dan kolega mereka.
Bahkan kakek nenek dari praktisi cilik Dafa terus-menerus memuji cucu mereka: “Cucu saya sangat menghormati kami. Dia sangat baik.”
Namun, ketika penganiayaan dimulai, beberapa kakek nenek yang pada awalnya menentang menantu perempuannya berlatih Falun Gong, mengubah pemikiran mereka dan malah mendukung Falun Gong. Mereka berkata, “Cucu saya pergi ke Beijing ketika dia baru saja berusia tiga bulan untuk mengajukan permohonan untuk Falun Gong.” (Rekan praktisi ini pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan untuk Falun Gong sambil membawa anaknya yang berusia tiga bulan).
Ketika kita menempa diri kita sendiri sesuai dengan Dafa, mendidik anak kita dengan Sejati-Baik-Sabar, mengajari mereka dan menyentuh hati mereka sebagai contoh teladan, mereka akan menjadi sopan, belas kasih, dan mulia.
Bahkan jika kemudian mereka tidak berlatih Falun Gong, mereka pasti akan menjadi orang baik di dalam masyarakat.
Teman saya, Azhen bekerja di sebuah kantor pos, berjarak sekitar 160 km dari toko saya. Dia tetap datang ke toko saya untuk berbelanja bila ada kesempatan. Dia memanggil saya sebagai ibu angkatnya dan juga dengan orang tuanya.
Suatu kali Azhen mengunjungi saya dan berkata, “Ibu angkat, jangan berlatih Falun Gong lagi,” dia menangis. “Saya baru saja melihat di televisi ada seorang praktisi Falun Gong membunuh putrinya yang berusia 12 tahun.” Dia menangis sangat keras sampai sulit berbicara. “Jika ibu masih berlatih Falun Gong dan ibu membunuh Xiaolu,” lanjutnya, “Apa yang harus saya lakukan?”
Xiaolu, putri saya, tiga tahun lebih muda dari Azhen, dan mereka adalah teman karib.
“Jangan dengarkan kebohongan-kebohongan itu,” kata saya kepadanya. “Orang yang membunuh putrinya itu bukanlah praktisi Falun Gong. Apakah kamu bisa membayangkan bahwa saya akan membunuh Xiaolu?” Dia menatap saya dan berkata sambil tersenyum: “Tidak, ibu tidak akan melakukan hal itu.” Dia setuju bahwa sangat konyol dan sebenarnya terdengar lucu bahwa saya akan menyakiti seseorang.
Saya memberitahu dia bagaimana praktisi berusaha untuk menjadi orang baik. Saya menambahkan bahwa Guru Li Hongzhi, Guru kami dan pencipta Falun Dafa, meminta kami agar menjalani kehidupan sesuai dengan standar Sejati-Baik-Sabar.
Kemudian dia membawa buku Zhuan Falun dan membaca beberapa ceramah Guru lainnya. Dia menjadi semakin mengerti dan memahami perihal Falun Gong.
Mempertahankan Kebenaran
Suatu kali Azhen menaruh perhatian khusus pada garam yang dijual di toko saya. Dia bertanya kenapa saya tidak memilih untuk menjual garam palsu. Saya berkata, “Kamu tahu – saya berkultivasi Sejati. Bagaimana saya boleh menjual barang palsu?”
Azhen kemudian berkata dengan penuh percaya diri, “Ya, saya katakan kepada mereka bahwa saya benar.” Kemudian dia menjelasakan apa yang telah terjadi.
Suatu hari sekelompok orang sedang berdiskusi dengan suara keras di kantor pos. Mereka berbicara tentang bagaimana divisi perizinan kota melakukan inspeksi secara acak dan menyita sebuah truk besar bermuatan garam palsu. Ternyata garam palsu tersebut sedang dijual di semua toko bahan makanan di wilayah ini kecuali satu toko. Azhen memutuskan untuk ikut dalam pembicaraan mereka. “Itu pasti toko milik ibu angkat saya,” katanya.
Orang-orang itu semuanya merokok. Mereka bertanya, “Apakah dia tidak menjual rokok palsu?”
“Tentu saja tidak,” kata Azhen, “Ibu angkat saya berlatih Falun Gong. Dia berlatih Sejati-Baik-Sabar, dia tidak menjual baranng palsu. Perwakilan penjualan dari perusahaan rokok bahkan mengatakan bahwa hanya ibu angkat saya yang memiliki sertifikat. Kalian bisa memeriksanya sendiri jika tidak percaya kata-kata saya.”
Setelah mendengar ceritanya, saya berkata, “Tidak heran, kenapa ada beberapa orang datang untuk memeriksa garam saya beberapa hari yang lalu tanpa mengatakan apa-apa. Dan lagi pula, rokok di sini laris terjual, dan sekarang saya tahu penyebabnya.”
Falun Gong – Sebidang Tanah Suci
Sepupu suami saya datang mengunjungi kami suatu hari bersama dua putranya serta istri mereka. Mereka memerlukan pembuka botol, tetapi kami tidak punya. Jadi saya membawa kunci untuk membuka pintu rumah tetangga saya dan mengambil pembuka botol. Suami saya memeriksa sekeliling untuk mencari pembuka botol dan dia membuka sebuah laci, yang mana terisi penuh uang tunai. Sepupunya juga melihat uang itu.
Ketika kami kembali ke rumah, sepupunya berkata, “Kalian pasti punya hubungan yang sangat baik dengan tetangga kalian. Mereka bahkan memberi kunci rumah mereka kepada kalian.”
“Pasangan yang tinggal disana juga berlatih Falun Gong,” jawab suami saya, “Begitu juga dengan istri saya.” Sepupu suami saya telah membaca materi klarifikasi fakta dan juga buku-buku Dafa. Walaupun begitu, dia masih berkata kepada saya, “Mereka menaruh uang di sana, dan yakin kalian tidak akan mengambilnya. Tapi tidakkah kalian khawatir anak-anak kalian akan mengambilnya?” Kata saya, “Kami percaya pada anak-anak kami, karena mereka membaca buku-buku Dafa dan mengkultivasi Xinxing (watak, kualitas moral) mereka sesuai dengan Sejati-Baik-Sabar. Falun Gong adalah latihan penempaan diri.”
Sepupu suami saya berkata, “Falun Gong benar-benar adalah sebidang tanah suci.”
Di waktu lain, sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999, seorang kolega bertanya pada saya tentang kebijakan penggunaan uang oleh anak-anak kami. Saya berkata, “Mereka boleh mengambil dan menggunakan uang untuk mendapatkan apapun yang mereka inginkan.”
Kolega saya terkejut. “Tidakkah kamu merasa khawatir kalau mereka akan melakukan hal buruk dengan uang itu?” tanyanya.
“Tidak” kata saya. “Mereka mempelajari Falun Gong dan mendengarkan kami dengan sangat baik.” Kolega saya berkata, “Para praktisi Falun Gong sangat mulia. Falun Gong adalah benar-benar pendidikan tingkat tinggi.”
Mendidik Anak: Sesuai dengan Dafa
Komentar kolega saya tentang “pendidikan tingkat tinggi” tidaklah berlebihan. Anak-anak yang berlatih Falun Gong biasanya sangat populer dan dipuji diantara teman-teman dan kolega mereka.
Bahkan kakek nenek dari praktisi cilik Dafa terus-menerus memuji cucu mereka: “Cucu saya sangat menghormati kami. Dia sangat baik.”
Namun, ketika penganiayaan dimulai, beberapa kakek nenek yang pada awalnya menentang menantu perempuannya berlatih Falun Gong, mengubah pemikiran mereka dan malah mendukung Falun Gong. Mereka berkata, “Cucu saya pergi ke Beijing ketika dia baru saja berusia tiga bulan untuk mengajukan permohonan untuk Falun Gong.” (Rekan praktisi ini pergi ke Beijing untuk mengajukan permohonan untuk Falun Gong sambil membawa anaknya yang berusia tiga bulan).
Ketika kita menempa diri kita sendiri sesuai dengan Dafa, mendidik anak kita dengan Sejati-Baik-Sabar, mengajari mereka dan menyentuh hati mereka sebagai contoh teladan, mereka akan menjadi sopan, belas kasih, dan mulia.
Bahkan jika kemudian mereka tidak berlatih Falun Gong, mereka pasti akan menjadi orang baik di dalam masyarakat.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org