(Minghui.org) Mengikuti gelombang kebangkitan 60.000 tuntutan pidana diajukan terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok Jiang Zemin karena meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Gong, lebih dari 20 praktisi di Melbourne, Australia juga mengajukan tuntutan pidana.
Mereka mendesak Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung Tiongkok membawa Jiang ke pengadilan karena kampanye genosida melawan Falun Gong di Tiongkok.
Tuntutan terhadap Jiang dari pemenjaraan ilegal, merampas kebebasan berkeyakinan, penyalahgunaan kekuasaan, dan masih banyak kejahatan lain. Jiang memulai penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, dan mendirikan Kantor 610, memberikan kekuasaan kepada kepolisian dan sistem hukum untuk melaksanakan perintah.
Lebih dari 3.800 praktisi Falun Gong telah dikonfirmasi disiksa sampai mati selama 16 tahun terakhir. Korban sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena informasi tersebut disensor ketat di Tiongkok.
Praktisi di Melbourne yang mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator, Jiang Zemin
Sebuah reformasi hukum dilaksanakan di Tiongkok awal tahun ini yang mengharuskan semua tuntutan pidana diproses. Salinan 48.261 tuntutan dari 60.156 praktisi Falun Gong dan anggota keluarga mereka diserahkan ke situs web Minghui dari akhir Mei hingga 9 Juli 2015. Karena internet disensor dengan ketat, tidak semua praktisi Falun Gong di Tiongkok dapat mengirimkan informasi ini ke luar negeri, oleh karena itu, angka di atas bisa jauh lebih tinggi.
Praktisi di luar Tiongkok juga telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang. Berikut adalah beberapa ringkasan laporan mereka di Melbourne yang mengalami penganiayaan di Tiongkok.
Zhao dari Qingdao, Provinsi Shandong ditahan dan disiksa oleh otoritas Tiongkok karena pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong pada 20 Juli 1999 dan pada Oktober 1999. Ia dipecat oleh majikannya saat ia ditahan pada bulan Oktober. Dia dipenjara ilegal di Guangzhou selama dua bulan pada tahun 2004.
An dari Shenyang dipenjarakan di Pusat Penahanan Sujiatun selama satu bulan pada tahun 2004. Dia dicekok paksa makan ketika dia melakukan mogok makan untuk memprotes penahanan ilegal. Dia menjadi kurus dan sangat lemah. Polisi mengirimnya ke rumah sakit dan meninggalkan dia kepada keluarganya untuk menghindari tanggung jawab.
Zhang dari Wuhan ditahan 17 kali mulai dari satu hari sampai hampir dua tahun dari November 1999 sampai Juni 2003. Dia dipenjara di kamp kerja paksa 18 September 2001 sampai dengan Juni 2003. Dia dipaksa untuk melakukan kerja berat dalam kamp.
Liu dari Shanghai dipenjara di Kamp Kerja Paksa Nomor Satu dan Kamp Kerja Paksa Nomor 3 di Shanghai dari Maret 2001 sampai Juli 2002. Ia juga ditahan beberapa kali sebelumnya.
Liu dipukuli oleh polisi dan terluka parah karena memohon untuk Falun Gong di Lapangan Tiananmen pada November 2000 dengan praktisi lain. Pusat penahanan menolak menerimanya karena hidupnya dalam bahaya akibat pemukulan. Polisi membawanya kembali ke kantor polisi dan menguncinya di kurungan besi selama satu minggu sebelum melepaskannya. Dia ditahan tiga kali setelah itu.
Jiang adalah wartawan dari sebuah perusahaan media independen di Australia. Dia gagal melewati bea cukai di Tiongkok, dia tahu dia dalam daftar hitam Tiongkok. Ayahnya adalah seorang sarjana terkenal di Shanghai, Tiongkok. Dia terbang ke Shanghai dua kali untuk mengunjungi ayahnya namun ditolak masuk ketika ayahnya berada dalam situasi kritis. Dia dipaksa oleh Bea Cukai Tiongkok untuk kembali ke Melbourne.
Banyak praktisi Falun Gong di Melbourne berencana untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator, Jiang Zemin.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org