Gambaran Tuntutan Hukum terhadap Jiang Zemin yang Diterima Minghui 9 Agustus 2015
(Minghui.org)
Banyak praktisi Falun Gong sekarang menggunakan hak hukum mereka
untuk menuntut Jiang Zemin karena meluncurkan penganiayaan terhadap
Falun Gong dan menyebabkan kerugian besar dan penderitaan yang luar
biasa selama 16 tahun terakhir. Momentum gelombang baru dari
tuntutan hukum terhadap mantan diktator Tiongkok terus
meningkat.
Situs Minghui menerima salinan
tuntutan hukum terhadap Jiang dari banyak praktisi setiap hari.
Dalam laporan ini, kami menyajikan gambaran dari beberapa praktisi
yang salinan tuntutan diterima oleh Minghui pada 9 Agustus
2015.
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang memproses semua tuntutan hukum oleh warga, sebagai sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Kematian Akibat Penyiksaan, Cacat, dan Ditolak Pembebasan Bersyarat Medis
Liu Guangfeng, seorang mantan karyawan di Departemen Gandung Kota Guangshui, disiksa sampai mati karena berlatih Falun Gong. Karena kebijakan rezim komunis menyalahkan dengan organisasi sesat, ibunya yang berusia 90 tahun dan kakaknya kehilangan rumah mereka. Mereka sekarang mengajukan tuntutan hukum atas nama dirinya.
Yang Hong, seorang karyawan dari Pabrik Petrokimia Huludao, menjadi cacat akibat penyiksaan. Dia tidak dibebaskan untuk perawatan medis dan masih menjalani hukuman penjara sembilan tahun.
Liu Yaqin pulih dari kelumpuhan setelah berlatih Falun Gong, tetapi ia menjadi cacat karena penyiksaan dan hampir kehilangan hidupnya.
1: Liu Guangfeng (刘光凤)
Pekerjaan: Buruh
Alamat: Kota Guangshui, Provinsi Hubei
Tanggal diajukan: Pertengahan Juli 2015
Fakta kunci: Liu dijatuhi hukuman kerja paksa pada tahun 2001. Dia dilarang tidur dan mengalami cuci otak. Dia lumpuh akibat penyiksaan dan ditahan di sel isolasi selama lebih dari setahun.
Liu dihukum dua tahun kerja paksa pada tahun 2004. Para penjaga memerintahkan tahanan untuk menendang dia di daerah perut dan bagian pribadi dan mencubit payudaranya. Mereka juga menyengat dengan dua tongkat listrik. Lengan dan kakinya lecet menggelembung seukuran telur. Dia masih dipaksa untuk melakukan kerja keras dan ditahan di sel isolasi dan dilarang tidur. Dia menjadi lumpuh karena jongkok selama berjam-jam lamanya.
Liu dibawa ke Pusat Penahanan No 1 Kota Guangshui pada Februari 2009. Petugas menggeledah rumahnya dan menyita komputer, beberapa ribu yuan, dan dua kartu bank, termasuk 1.500 yuan dari pensiunan ibunya. Dia dibebaskan dua bulan kemudian, tetapi ia tidak bisa berbicara, berjalan atau makan. Seluruh tubuhnya hitam dan biru. Dia meninggal dua hari setelah pembebasannya.
Saudara Liu ditahan di rumah sakit jiwa selama tujuh hari karena mencoba menyelamatkannya. Ia tidak dapat menikah tanpa sertifikat yang memverifikasi bahwa ia bukan pasien mental.
Rumah ibunya di kampung halaman mereka dihancurkan oleh pejabat. Putra-putrinya itu ditahan di ruang bawah tanah yang kecil setelah melakukan permohonan.
Laporan terkait:
Ms. Liu Guangfeng Dies as a Result of Persecution in the Guangshui City Detention Center
Recalling the Persecution of Ms. Liu Guangfeng
Remembering Fellow Practitioner Ms. Liu Guangfeng
Rincian Tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
2: Yang Hong (杨 虹)
Pekerjaan: buruh
Alamat: Kota Huludao, Provinsi Liaoning
Tanggal diajukan: 16 Juli 2015
Fakta kunci: Yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia pada Oktober 1999 dan dipaksa untuk melakukan 14 jam kerja yang berat setiap hari. Dia juga ditahan di sel isolasi dua kali dan dipukuli, yang mengakibatkan luka dan memar di seluruh tubuhnya.
Dia tidak diizinkan untuk melihat suaminya atau ayahnya sebelum mereka meninggal.
Yang ditangkap lagi dan dibawa ke Masanjia pada April 2004, di mana dia dengan biadab dicekok paksa makan dan disiksa. Petugas memberi zat yang tidak dikenal di makanannya, yang menyebabkan diare. Yang didiagnosis dengan penyakit jantung dan fungsi ginjal melemah. Dia dibebaskan dengan alasan kesehatan pada Juni 2004, ia menjadi kurus dan kritis.
Pada Mei 2008, Yang dijatuhi hukuman sembilan tahun di Penjara Wanita Liaoning, di mana dia disiksa secara fisik dan mental. Meskipun kurus dan terluka, dia dipaksa untuk bekerja selama minimal 12 jam setiap hari.
Pada Oktober 2012, ia tersandung dan patah kaki. Di atas kursi roda, dia masih ditolak untuk pembebasan bersyarat medis.
Keadaan saat ini: Yang masih di penjara.
Laporan terkait:
Eight Years of Persecution for Falun Gong Practitioner Yang Hong and her Family
Liaoning Women's Prison Brutally Persecutes Practitioner Ms. Yang Hong
Ms. Yang Hong Disabled in Liaoning Province Women's Prison
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
3: Liu Yaqin (刘雅琴)
Pekerjaan: Tidak diketahui
Alamat: Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang
Tanggal diajukan: 2 Juli 2015
Fakta kunci: Setelah pulih dari kecacatan sebelumnya dan kembali berkemampuan untuk berjalan setelah berlatih Falun Gong, Liu pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong pada tahun 1999 dan 2000 setelah penganiayaan dimulai. Dia dilecehkan dan diawasi oleh polisi dan harus meninggalkan rumahnya untuk menghindari penganiayaan. Namun, agen dari Kantor 610 mulai melecehkan putrinya.
Lebih dari satu bulan penyiksaan di sebuah pusat penahanan mengakibatkan kelumpuhan setelah dia ditangkap pada April 2006. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan mengompol. Dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanjia selama satu setengah tahun, meskipun kesehatannya buruk. Dia menderita sakit kritis.
Ibunya yang berusia 70 tahun meninggal sebulan sebelum pembebasannya.
Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, Liu harus menjual rumahnya dan harus sering berpindah.
Laporan terkait:
Physically Disabled Ms. Liu Yaqin Abused in a Labor Camp
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator itu
Tuntutan hukum ini dikirim ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, yang memproses semua tuntutan hukum oleh warga, sebagai sebuah keputusan terbaru oleh Mahkamah Agung.
Kematian Akibat Penyiksaan, Cacat, dan Ditolak Pembebasan Bersyarat Medis
Liu Guangfeng, seorang mantan karyawan di Departemen Gandung Kota Guangshui, disiksa sampai mati karena berlatih Falun Gong. Karena kebijakan rezim komunis menyalahkan dengan organisasi sesat, ibunya yang berusia 90 tahun dan kakaknya kehilangan rumah mereka. Mereka sekarang mengajukan tuntutan hukum atas nama dirinya.
Yang Hong, seorang karyawan dari Pabrik Petrokimia Huludao, menjadi cacat akibat penyiksaan. Dia tidak dibebaskan untuk perawatan medis dan masih menjalani hukuman penjara sembilan tahun.
Liu Yaqin pulih dari kelumpuhan setelah berlatih Falun Gong, tetapi ia menjadi cacat karena penyiksaan dan hampir kehilangan hidupnya.
1: Liu Guangfeng (刘光凤)
Pekerjaan: Buruh
Alamat: Kota Guangshui, Provinsi Hubei
Tanggal diajukan: Pertengahan Juli 2015
Fakta kunci: Liu dijatuhi hukuman kerja paksa pada tahun 2001. Dia dilarang tidur dan mengalami cuci otak. Dia lumpuh akibat penyiksaan dan ditahan di sel isolasi selama lebih dari setahun.
Liu dihukum dua tahun kerja paksa pada tahun 2004. Para penjaga memerintahkan tahanan untuk menendang dia di daerah perut dan bagian pribadi dan mencubit payudaranya. Mereka juga menyengat dengan dua tongkat listrik. Lengan dan kakinya lecet menggelembung seukuran telur. Dia masih dipaksa untuk melakukan kerja keras dan ditahan di sel isolasi dan dilarang tidur. Dia menjadi lumpuh karena jongkok selama berjam-jam lamanya.
Liu dibawa ke Pusat Penahanan No 1 Kota Guangshui pada Februari 2009. Petugas menggeledah rumahnya dan menyita komputer, beberapa ribu yuan, dan dua kartu bank, termasuk 1.500 yuan dari pensiunan ibunya. Dia dibebaskan dua bulan kemudian, tetapi ia tidak bisa berbicara, berjalan atau makan. Seluruh tubuhnya hitam dan biru. Dia meninggal dua hari setelah pembebasannya.
Saudara Liu ditahan di rumah sakit jiwa selama tujuh hari karena mencoba menyelamatkannya. Ia tidak dapat menikah tanpa sertifikat yang memverifikasi bahwa ia bukan pasien mental.
Rumah ibunya di kampung halaman mereka dihancurkan oleh pejabat. Putra-putrinya itu ditahan di ruang bawah tanah yang kecil setelah melakukan permohonan.
Laporan terkait:
Ms. Liu Guangfeng Dies as a Result of Persecution in the Guangshui City Detention Center
Recalling the Persecution of Ms. Liu Guangfeng
Remembering Fellow Practitioner Ms. Liu Guangfeng
Rincian Tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
2: Yang Hong (杨 虹)
Pekerjaan: buruh
Alamat: Kota Huludao, Provinsi Liaoning
Tanggal diajukan: 16 Juli 2015
Fakta kunci: Yang dikirim ke Kamp Kerja Paksa Masanjia pada Oktober 1999 dan dipaksa untuk melakukan 14 jam kerja yang berat setiap hari. Dia juga ditahan di sel isolasi dua kali dan dipukuli, yang mengakibatkan luka dan memar di seluruh tubuhnya.
Dia tidak diizinkan untuk melihat suaminya atau ayahnya sebelum mereka meninggal.
Yang ditangkap lagi dan dibawa ke Masanjia pada April 2004, di mana dia dengan biadab dicekok paksa makan dan disiksa. Petugas memberi zat yang tidak dikenal di makanannya, yang menyebabkan diare. Yang didiagnosis dengan penyakit jantung dan fungsi ginjal melemah. Dia dibebaskan dengan alasan kesehatan pada Juni 2004, ia menjadi kurus dan kritis.
Pada Mei 2008, Yang dijatuhi hukuman sembilan tahun di Penjara Wanita Liaoning, di mana dia disiksa secara fisik dan mental. Meskipun kurus dan terluka, dia dipaksa untuk bekerja selama minimal 12 jam setiap hari.
Pada Oktober 2012, ia tersandung dan patah kaki. Di atas kursi roda, dia masih ditolak untuk pembebasan bersyarat medis.
Keadaan saat ini: Yang masih di penjara.
Laporan terkait:
Eight Years of Persecution for Falun Gong Practitioner Yang Hong and her Family
Liaoning Women's Prison Brutally Persecutes Practitioner Ms. Yang Hong
Ms. Yang Hong Disabled in Liaoning Province Women's Prison
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
3: Liu Yaqin (刘雅琴)
Pekerjaan: Tidak diketahui
Alamat: Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang
Tanggal diajukan: 2 Juli 2015
Fakta kunci: Setelah pulih dari kecacatan sebelumnya dan kembali berkemampuan untuk berjalan setelah berlatih Falun Gong, Liu pergi ke Beijing untuk memohon hak untuk berlatih Falun Gong pada tahun 1999 dan 2000 setelah penganiayaan dimulai. Dia dilecehkan dan diawasi oleh polisi dan harus meninggalkan rumahnya untuk menghindari penganiayaan. Namun, agen dari Kantor 610 mulai melecehkan putrinya.
Lebih dari satu bulan penyiksaan di sebuah pusat penahanan mengakibatkan kelumpuhan setelah dia ditangkap pada April 2006. Dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan mengompol. Dia ditahan di Kamp Kerja Paksa Wanjia selama satu setengah tahun, meskipun kesehatannya buruk. Dia menderita sakit kritis.
Ibunya yang berusia 70 tahun meninggal sebulan sebelum pembebasannya.
Untuk menghindari penganiayaan lebih lanjut, Liu harus menjual rumahnya dan harus sering berpindah.
Laporan terkait:
Physically Disabled Ms. Liu Yaqin Abused in a Labor Camp
Rincian tuntutan hukum dalam bahasa Mandarin
Latar belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrut kan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penuntut dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan diktator itu
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org
Kategori: Menuntut Jiang Zemin