(Minghui.org) Seorang praktisi Falun Gong bernama Maria memiliki perjalanan hidup yang luar biasa sejak berlatih lebih dari 15 tahun lalu. Maria asli berasal dari Polandia, dan juga salah satu dari sejumlah orang Barat yang pergi ke Lapangan Tiananmen untuk mengadakan aksi protes damai setelah penganiayaan dimulai pada Juli 1999.
Pada Februari 2002, Maria mengunjungi Shanghai, Hangzhou, Suzhou, Nanjing dan akhirnya tiba di Beijing. Setiap tempat yang didatangi, dia membagikan brosur Falun Gong dan berusaha memberitahu orang-orang Tiongkok apa sebenarnya Falun Gong itu. Maria ditangkap pada tanggal 14 Februari saat perjalanan menuju Lapangan Tiananmen. Saat ditahan, dia memberitahu para petugas polisi, “Sejati-Baik-Sabar tidak akan berkompromi dengan kejahatan.”
Sebelum perjalanannya ke Tiongkok, Maria bergabung dalam “SOS Walk” di Eropa, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penganiayaan. Lebih dari 11 hari, dia berjalan sejauh 300 mil, dan berkesempatan untuk memberitahu presiden Polandia Aleksander Kwasniewski mengenai penganiayaan terhadap Falun Gong. Sang presiden berjanji kepada Maria bahwa dia sepenuhnya mendukung praktisi Falun Gong, dan mendesak rezim komunis Tiongkok untuk menghentikan penganiayaan.
Setelah pulang dari Tiongkok, Maria terbang ke Roma pada tanggal 14 Mei 2002. Dia diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan Paus Yohanes Paulus II. Selama pertemuan berlangsung, Maria memberikan satu buku utama Falun Gong “Zhuan Falun” kepada Paus dan memberitahu beliau mengenai penganiayaan. Paus pun memberkahi Falun Dafa di seluruh dunia.
Maria mengucurkan air mata saat mengenang pengalamannya
Ketika dia mengenang kembali bagaimana bertemu dengan Falun Gong, Maria mulai menangis.
Dia adalah seorang mahasiswi di Universitas Harvard. “Suatu hari, saya melihat poster dengan gambar orang-orang sedang bermeditasi. Mereka terlihat sangat tenang,” katanya. “Saya mengapresiasi bahwa latihan ini bebas biaya… saat awal saya melakukan latihan gerakan, saya merasakan energi yang kuat di mana saya tahu telah menemukannya – Guru sejati dan ajaran sejati.”
Maria merasa bahwa hal yang paling indah dari berlatih Falun Gong adalah mendapatkan kedamaian internal, namun apa yang paling menyayat hati adalah mengetahui bahwa latihan ini dianiaya di Tiongkok.
“Saya mendengar cerita bahwa Jiang Zemin mengatakan Sejati-Baik-Sabar tidak sesuai dengan Partai Komunis Tiongkok (PKT), makanya dianggap ilegal. Saya pikir, ‘Bagaimana ia bisa begitu?’ Orangtua dan kakek-nenek mengajari nilai-nilai moral tersebut kepada saya.”
“Jadi saya pun mulai mencari tahu lebih banyak tentang latihan ini, dan saya mendengar kisah seorang pria — seorang pria tua Tiongkok — melakukan perjalanan ribuan mil… Dia pergi ke Beijing untuk memberitahu dunia bahwa Falun Dafa adalah baik. Dia membawa sekantung sepatu yang rusak karena perjalanan jauh. Itulah yang menginspirasi saya untuk mengelilingi dunia dan memberitahu orang-orang bahwa Falun Dafa adalah baik.”
Sebelum ditangkap di Tiongkok, Maria mengalami pengalaman indah berbicara kepada orang-orang Tiongkok tentang Falun Dafa di sana.
“Saya berada di Nanjing selama Tahun Baru Imlek di sebuah taman. Taman itu penuh dengan tanaman hijau, namun semuanya terlihat abu-abu karena polusi. Seharusnya ada sungai, tetapi sungainya seperti aliran deras sampah. Ada bunga lotus indah di sungai, di taman. Saya duduk di sana dengan posisi sila ganda [bermeditasi].”
“Orang-orang Tiongkok sangat tersentuh oleh karenanya, saya sebenarnya menjadi pusat perhatian bagi para turis. Orang-orang menaruh anak kecil di dekat kaki saya, dan mereka semua melakukan posisi [meditasi] dan memotret.”
“Orang-orang akan menceritakan kisah mereka berlatih Falun Gong kepada saya. Saya memberitahu mereka bahwa di seluruh dunia, Falun Dafa dihargai dan dihormati, hanya di Tiongkok dianiaya; saya juga memberitahu mereka bahwa tidaklah benar jika seluruh dunia melarang Falun Dafa. Hal ini memberi keberanian yang sangat besar kepada mereka.”
“Seorang pria menghampiri saya, dan berkata, ‘Istri saya adalah seorang anggota Partai Komunis, jadi dia tidak mau mendengar.’ Dia memasang earphone di telinganya dan mendengar musik sambil berbicara kepada saya. Pria itu berkata, ‘Saya berlatih Falun Gong, namun karena mendapatkan tekanan dari PKT, saya berhenti. Saya sangat bersyukur kamu datang.’ Dia mengundang saya ke sebuah tempat piknik, dan itu sungguh sungguh pengalaman yang indah.”
Motif Maria pergi ke Beijing adalah mulia. “Saya tahu bahwa di sana ada kesempatan yang sangat kecil di mana sesuatu yang sangat buruk akan terjadi pada diri saya. Saya tahu bahwa rakyat Tiongkok sangat menderita. Jika, melalui pengalaman dan pribadi, saya bisa memberi harapan kepada mereka di mana seharusnya mereka dengar, melihat kondisi di luar Tiongkok dan memberi keberanian kepada mereka, itu akan menjadi hal terbaik yang dapat saya lakukan.”
Inspirasinya untuk melakukan perjalanan sangatlah sederhana. “Saya berasal dari Polandia. Polandia adalah negara pertama di dunia yang menghapus Komunisme. Kami punya seorang Paus yang berkata, tiga puluh tahun lalu, ‘Berkeyakinanlah. Memiliki keyakinan dan keberanian.’
“Saya hidup dengan sejarah dan warisan dari masyarakat yang menghapus para penindas, karena Polandia terkenal dengan hal ini. Pergi ke Tiongkok bagi saya bukanlah sebuah masalah yang besar.”
Prinsip-prinsip Falun Gong telah membantu Maria meningkatkan kualitas hidupnya. “Guru (Li Hongzhi) memberi cermin kepada kita melalui orang lain, sehingga saya bisa melihat di mana keberadaan saya. Sesungguhnya saya bisa melihat jika saya memberitahu kebenaran, jika saya ramah dan berbelas kasih, dan jika saya toleran.”
“Semua hal yang saya lihat di luar adalah cerminan dari diri saya, dan dengan menggubah diri sendiri, saya bisa melihat perubahan di sekitar saya. Kondisi saya semakin harmonis dengan prinsip-prinsip itu, dan semakin menyatu dengan prinsip-prinsip itu, dunia di sekeliling saya juga berubah.”
Maria memiliki pesan untuk rakyat Tiongkok:
“Saya ingin berterima kasih kepada semua rakyat Tiongkok karena keberanian (bagi mereka yang mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok). Dan saya ingin berterima kasih kepada semua rakyat Tiongkok karena memiliki kebudayaan yang begitu hebat dan memberikannya kepada dunia. Berbanggalah akan hal ini dan menyayangi masa ini karena seluruh dunia sedang melihat kalian — apa yang kalian lakukan dan bagaimana kalian berperilaku. Sejarah sekarang tepat berada di depan kalian, dan kami semua menghargai kalian.”
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org