Wanita Shenzhen Diganggu, Dipaksa Meninggalkan Rumah Setelah Menuntut Jiang Zemin
(Minghui.org)
Beberapa praktisi Falun Gong di Shenzhen, Provinsi Guangdong
diganggu oleh otoritas setempat karena mengajukan tuntutan pidana
terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, yang
memerintahkan penganiayaan brutal terhadap Falun Gong yang telah
berlangsung selama enam belas tahun.
Salah satu dari mereka adalah Li
Dan (wanita), yang diganggu sampai harus meninggalkan rumah untuk
menghindari penangkapan dan penganiayaan lebih lanjut.
Polisi Taoyuan dan anggota komite pemukiman Li pergi ke rumahnya sebanyak tiga kali pada 4 September 2015. Petugas Li Xiaomao meminta dia pergi bersamanya ke kantor polisi karena ia telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin.
Ketika Li menolak, Li Xiaomao mengancam bahwa polisi akan memaksa dia pergi. Setelah petugas mengancam dia untuk ketiga kalinya pada hari itu, Li meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan.
Enam petugas, termasuk Li Xiaomao, kembali ke rumah Li pada hari berikutnya, namun hanya bertemu dengan orang tuanya, berumur delapan puluh tahunan. Suami dan putri Li pulang larut malam melihat polisi dan menjadi frustrasi. “Kalian tidak menangkap penjahat,” katanya kepada mereka, “tetapi kalian mengganggu dan menangkap orang baik. Ibu saya harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan ini. Saya menginginkan ibu saya kembali ke rumah!”
Penganiayaan Sebelumnya, Hukuman Kamp Kerja Paksa
Karena berlatih Falun Gong, Li pernah ditahan di kamp kerja paksa, ditahan di fasilitas pencucian otak selama setahun, dan rumahnya digeledah oleh polisi sebanyak tiga kali. Suaminya bekerja di luar kota, jadi dia merawat orangtua dan anak-anaknya serta bekerja untuk mendukung keluarganya.
Saat dia ditahan, ibunya menderita stroke dan tidak dapat menjaga dirinya sendiri.
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem judisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator itu.
Polisi Taoyuan dan anggota komite pemukiman Li pergi ke rumahnya sebanyak tiga kali pada 4 September 2015. Petugas Li Xiaomao meminta dia pergi bersamanya ke kantor polisi karena ia telah mengajukan tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin.
Ketika Li menolak, Li Xiaomao mengancam bahwa polisi akan memaksa dia pergi. Setelah petugas mengancam dia untuk ketiga kalinya pada hari itu, Li meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan.
Enam petugas, termasuk Li Xiaomao, kembali ke rumah Li pada hari berikutnya, namun hanya bertemu dengan orang tuanya, berumur delapan puluh tahunan. Suami dan putri Li pulang larut malam melihat polisi dan menjadi frustrasi. “Kalian tidak menangkap penjahat,” katanya kepada mereka, “tetapi kalian mengganggu dan menangkap orang baik. Ibu saya harus meninggalkan rumah untuk menghindari penganiayaan ini. Saya menginginkan ibu saya kembali ke rumah!”
Penganiayaan Sebelumnya, Hukuman Kamp Kerja Paksa
Karena berlatih Falun Gong, Li pernah ditahan di kamp kerja paksa, ditahan di fasilitas pencucian otak selama setahun, dan rumahnya digeledah oleh polisi sebanyak tiga kali. Suaminya bekerja di luar kota, jadi dia merawat orangtua dan anak-anaknya serta bekerja untuk mendukung keluarganya.
Saat dia ditahan, ibunya menderita stroke dan tidak dapat menjaga dirinya sendiri.
Latar Belakang
Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.
Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 16 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan melanjutkan penganiayaan brutal tersebut.
Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem judisial dalam melaksanakan perintah Jiang terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warga untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator itu.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org