Terlihat Dalam Mimpi: Sangat Menyesal Karena Tidak Memenuhi Misi Saya
(Minghui.org)
Pada pagi hari 2 Januari, saya punya dua mimpi yang sangat jelas
yang mengejutkan saya. Meskipun saya menyebutnya mimpi, dalam
kenyataannya itu adalah kisah apa yang yuanshen saya alami di luar
tubuh fisik saya.
Mimpi A:
Tiba-tiba saya merasa tidak nyaman secara fisik, jadi saya menutup mata saya dan merasa yuanshen saya keluar melalui kepala saya. Begitu (yuanshen) saya melihat ke belakang, saya melihat tubuh saya terbaring di sana, saya bertanya pada diri sendiri "Apakah saya telah mati?" Lalu dua berkas cahaya muncul, dan saya berpikir bahwa cahaya terang itu menuju ke surga, sementara yang gelap menuju ke neraka.
Saya pikir, “Saya adalah seorang praktisi Dafa. Tidak mungkin saya pergi ke neraka. Bahkan jika saya mati, saya tidak lagi menjadi makhluk penghuni neraka.” Cahaya terang itu menyerap saya dan membawa saya ke surga. Melayang dan mengambang ke atas di langit, tubuh saya terasa sangat ringan, tanpa beban, dan saya dengan cepat terbang ke atas.
Saya merasa sedikit takut, saya berkata pada diri sendiri "Tidak mungkin saya sudah mati, bukan? Saya belum memenuhi misi saya! Jika saya akan pergi, saya akan pergi dengan Guru! Dengan pikiran itu, saya masuk ke dalam kosmos yang mendalam, dengan melewati berlapis-lapis kosmos karena saya terbang dengan amat sangat cepat. Tidak lama kemudian, sebuah surga yang megah tampil di depan saya.
Saya paham ini adalah surga bagi praktisi Dafa yang telah dianiaya hingga mati tetapi masih mencapai kesempurnaan. Di sini adalah tempat di mana mereka menunggu langkah terakhir Guru: Fa meluruskan dunia manusia. Saya beusaha untuk masuk, tetapi saya tidak diizinkan masuk.
Jadi saya terus terbang sampai pada akhirnya saya sampai ke sebuah dunia yang suram, di mana saya melihat banyak orang yang duduk di lantai, dengan mata tidak bernyawa, meratap dengan suara keras, memukul-mukul dada mereka, dan meremas-remas tangan mereka. Seluruh dunia ini penuh dengan kesedihan, kepahitan dan penyesalan tanpa harapan yang tak berujung. Saya mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Sebuah ide muncul dalam pikiran, memberi tahu saya bahwa ini adalah dunia bagi para praktisi yang telah mati tetapi belum memenuhi sumpah janji mereka. Di sini mereka sedang menunggu saat penghakiman terakhir tiba.
Saya benar-benar terkejut, ketakutan besar muncul dalam diri saya, "Apakah sekarang saya benar-benar telah mati? Saya belum memenuhi misi saya dan saya telah mati?” Tepat pada saat itu, nenek saya yang telah mati tiba-tiba muncul di depan saya. Dia menatap saya kaget dan ketika kesadarannya pulih, dia tersedu-sedu, menangis dan menjerit dengan keras "Kamu berada di sini untuk apa? Tanpa memenuhi sumpah janji kamu? Beraninya kamu datang ke sini? Saya mengandalkanmu (untuk mencapai kesempurnaan)! Bukankah saya telah memberi tahu kamu berkali-kali dalam mimpi bahwa kamu harus berkultivasi dengan rajin? Bagaimana kamu bisa mati tanpa memenuhi misi kamu? Mengapa kamu datang ke dunia ini?" Setelah mengatakan itu, nenek saya jatuh ke tanah, meratap dengan sedih.
Saya mulai percaya bahwa saya benar-benar telah mati. Saya menangis dan menangis meminta Guru untuk membantu saya. Saya melihat Fashen Guru menatap saya dari jauh dengan cara yang agak sedih dan serius. Saya berlutut meratap dan menangis, saya tahu bahwa saya telah melakukan kesalahan, dan saya belum berkultivasi dengan baik. Saya memohon makhluk di sekitar Guru untuk mengirim saya kembali karena jika saya meninggalkan tubuh daging saya terlalu lama, ia akan segera mati. Tapi tidak peduli bagaimana saya menangis, tidak ada yang datang membantu saya. Saya menjadi sangat putus asa. Saya sangat menyesal karena saya belum rajin atau tidak berkultivasi dengan cukup baik, dan mengapa saya datang ke dunia keputusasaan ini. Penyesalan dan penderitaan yang mendalam membuat saya merasa tidak ingin untuk tetap hidup lebih lama lagi.
Kemudian, seorang praktisi Dafa perempuan datang menghampiri saya dan bertanya mengapa saya ada di sana? Saya mengatakan, saya tidak tahu. Dia mengatakan bahwa dia dikirim ke sana karena dia tidak bisa melewati kesulitan karma penyakit dan sekarang dia sangat menyesal tapi sudah terlambat, karena tanpa tubuh manusia, tidak ada yang bisa dia lakukan. Sudah terlambat untuk semuanya.
Saya bertanya apakah kita akan dibinasakan jika kita tidak memenuhi misi kita, dan tentang apa hukumannya? Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak bisa membocorkan rahasia langit, tapi dia tahu jika misi saya tak terpenuhi, makhluk hidup milik saya akan sepenuhnya dimusnahkan dan semua dunia serta makhluk hidup mereka, lapis demi lapis yang ada hubungan takdir pertemuan dengan saya ketika saya turun dari alam tinggi, semua akan tercerai berai.
Mendengar hal ini saya tidak tahan untuk tidak menangis dan berpikir, betapa saya berharap untuk bisa kembali ke tubuh manusia saya. Dan kemudian, dia menunjukkan sebuah cermin di kejauhan di mana saya bisa melihat semua kerabat saya. Saya bergegas mendekatinya dan melihat ibu saya, seorang praktisi, merangkul tubuh saya, menangis dan memanggil nama saya untuk kembali ke tubuh daging saya. Dia mengatakan saya belum memenuhi misi saya dan saya tidak boleh pergi. Saya mendengar dia memanggil nama saya dan saya berteriak "Ibu, Ibu!" Tetapi tidak peduli seberapa keras saya memanggil, dia tidak bisa mendengar saya. Saya juga melihat praktisi wanita lain sedang membantu orang keluar dari Partai di tempat kerja. Saya mencoba memanggilnya tapi dia juga tidak bisa mendengar saya. Air mata saya keluar semua, air mata penyesalan yang tak terbatas. Kesedihan dan rasa sakit yang luar biasa membuat saya menderita tak terkatakan.
Tiba-tiba saya mendengar suara berkata, "Biarkan dia tinggal selama beberapa hari." Saya tidak tahu siapa itu dan saya berlutut dan meratap sedih. Setelah beberapa saat, kami disuruh untuk makan tapi tidak ada yang ingin makan. Saya mencoba untuk melihat sejauh yang saya bisa, dan melihat murid-murid Dafa yang tak terhitung jumlahnya menangis karena penyesalan yang mendalam. Ada yang menampar wajah mereka sendiri hingga merah dan membengkak; beberapa menggaruk wajah mereka dengan kuku yang tajam hingga berdarah di seluruh wajah mereka; ada yang membanting kepala mereka ke dinding hingga kepala mereka berdarah parah. Ada yang memukul dada mereka dengan kedua tangannya, memukul kepala mereka, kaki, dll. Seluruh dunia ini dipenuhi penyesalan, jeritan hati yang memilukan. Tapi kemudian saya menyadari bahwa di dunia ini, tidak peduli betapa menderitanya kamu atau seberapa berat kamu menyiksa diri, kamu tidak akan mati. Jadi semua orang yang datang ke dunia ini harus melewati penderitaan yang amat sangat, detik demi detik, menit demi menit, di dalam penyesalan. Jika punya pilihan orang akan memilih untuk mati daripada hidup lebih lama walau pun hanya sedetik. Dan bahkan jika kamu diminta untuk tetap hidup, kamu akan memilih untuk mati. Perasaan itu tidak dapat dijelaskan.
Melihat praktisi di sana, saya sangat membenci diri sendiri. Mengapa saya tidak berkultivasi dengan baik? Mengapa saya selalu memiliki keterikatan? Tiba-tiba saya teringat bahwa masih ada daftar orang-orang yang telah mundur dari PKT dan saya belum memublikasikannya. Masih ada beberapa tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin dan saya belum mengeditnya, dan saya masih memiliki teman dan mantan teman sekelas yang belum mendengar kebenaran Falun Gong.
Saya ingat bahwa saya tidak mencurahkan sepenuh hati untuk belajar Fa, dan saya masih tidak bisa menghafal "Lunyu" yang baru diterbitkan Guru, bersama dengan banyak puisi dalam Hong Yin, dan saya masih tidak bisa bermeditasi selama satu jam, dan saya telah melewatkan terlalu banyak latihan berdiri dan saya tidak melakukannya setiap hari, dan saya telah kehilangan waktu banyak kali untuk memancarkan pikiran lurus.
Memikirkan semua itu, hati saya hancur seolah-olah pisau memotong-motong hati saya, dan saya sangat membenci diri sendiri. Air mata penyesalan terurai. Saya berlutut di lantai memukul-mukul diri sendiri dengan tinju saya, menampar wajah saya. Betapa saya berharap untuk bisa memiliki kesempatan untuk kembali ke tubuh daging saya, betapa saya berharap saya masih memiliki kesempatan untuk berkultivasi dengan baik dan rajin di dunia manusia. Saya berteriak keras dan memohon, "Tolong! Tolong saya! Tolong izinkan saya kembali ke tubuh fisik saya, ia akan mati jika saya tidak segera kembali!" Tapi bagaimanapun saya menangis dan meratap, tidak ada gunanya.
Beberapa waktu kemudian, saya tidak tahu berapa banyak waktu berlalu, saya mendengar suara berkata, "Ini waktunya. Kembalikan dia."
Berikutnya saya mendengar ibu saya berusaha membangunkan saya untuk melakukan latihan, dan saya membuka mata. Tapi kata-kata, "Ini waktunya. Kembalikan dia," masih bergema di telinga saya seiring tubuh daging saya terbangun.
Setelah itu saya tidak bisa menenangkan diri selama beberapa waktu, saya sangat terkejut. Itu adalah pertama kalinya saya begitu ngeri dan takut, tetapi satu menit kemudian saya mulai menjadi gembira dan bahagia lagi, sewaktu saya melihat lingkungan dari kamar saya dan saya merasa sakit ketika saya mencubit diri sendiri.
Sekarang saya yakin bahwa saya masih hidup! Betapa senangnya saya! Saya masih memiliki kesempatan untuk berkultivasi! Saya masih memiliki kesempatan untuk melakukan dengan baik dan memenuhi misi saya! Emosi dan spirit ekstrem yang saya alami begitu dramatis perbedaannya. Saya masih kaget dan terkejut, itu bukan mimpi, itu adalah sebuah kenyataan dan saya percaya, yuanshen saya yang benar-benar mengalami penyesalan itu dan menyesal karena tidak memenuhi misi saya setelah ia meninggalkan tubuh fisik saya.
Saya sangat berterima kasih kepada Guru yang memberi saya peringatan dan pelajaran yang serius seperti itu.
Mimpi B:
Ketika saya duduk bermeditasi, tiba-tiba saya merasa sakit perut yang amat sangat. Saya melepaskan kaki saya dan kembali ke tempat tidur dan tertidur lagi. Lalu saya bermimpi lagi.
Dalam mimpi itu ada seorang pria senior, meskipun saya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, saya bisa mendengar suaranya sangat jelas.
Dia bertanya apakah ada kesusahan atau kendala yang saya tidak bisa lewati dalam kultivasi. Berpikir sejenak dan saya berkata bahwa saya merasa kesulitan dalam pernikahan sulit dilewati. Ia bertanya lebih rinci. Saya berbagi dengan dia bahwa saya sudah berumur 32 tahun, tapi belum menikah. Saya merasa tekanan dari manusia biasa sangat besar, teman-teman dan kerabat tidak mendukung atau tidak memahami.
Orang lain menganggap bahwa saya memiliki masalah, atau saya seorang kekasih rahasia pria kaya, dan begitu banyak cerita selentingan. Orang-orang melihat saya aneh. Di kelilingi oleh hal semacam ini, saya hampir tidak bisa bernapas.
Pria tua itu bertanya mengapa saya belum menikah. Saya mengatakan kepadanya bahwa jauh dalam diri saya masih ada konflik. Saya mulai membaca dan belajar Dafa ketika saya berusia 10 tahun, dan saya menjadi seorang praktisi 3 tahun kemudian. Sudah hampir 20 tahun saya berkultivasi. Jika saya menikah, tidakkah akan berarti bertahun-tahun kesulitan dan usaha dalam kultivasi itu, akan menjadi sia-sia?
Dan saya tahu bahwa sebagai seorang kultivator, saya harus menyingkirkan sentimentalitas dan nafsu keinginan, sehingga menikah tidak lain hanyalah menambah hambatan yang tidak perlu bagi kultivasi saya. Ditambah pasangan menikah sudah seharusnya memiliki anak, dan menghabiskan waktu dan energi yang tak terhitung jumlahnya pada mereka, selain itu sentimentalitas terhadap anak sendiri sangat sulit dihilangkan.
Semua itu dapat menghalangi seseorang untuk rajin dan berkultivasi dengan baik. Tapi jika tidak menikah, manusia biasa tidak akan mengerti dan mereka akan membuat banyak gosip. Jadi, lebih baik menikah atau tetap sendiri. Tapi satu hal yang menguntungkan adalah bahwa saya memiliki wajah bayi. Saya terlihat cukup muda, dan orang-orang selalu menduga bahwa saya sekitar 22 tahun. Saya terlihat lebih muda hanya itulah kenyamanan saya.
Mendengar hal ini, pria itu tertawa dan berkata, "Kamu tahu kisah Perjalanan ke Barat, kan? Biksu Tang telah menjalani 81 kesengsaraan sebelum ia memperoleh kitab suci Buddha dan mencapai kesempurnaan. Kamu sebagai pengikut Dafa bahkan memiliki misi terbesar, dan tingkat kultivasi kamu mencapai ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya, apa yang harus kamu atasi adalah ratusan dan ribuan kesulitan dan rintangan.
"Manusia selalu mengatakan mereka ingin berkultivasi menjadi dewa dan Buddha, tetapi bukan hal yang mudah. Dan bagi mereka yang datang ke sini menjadi murid Dafa, itu bukanlah sebegitu sederhana dan mudah. Ini tidak berarti bahwa siapa pun yang ingin menjadi murid Dafa lalu dapat terjadi. Sebutan pengikut Dafa adalah sesuatu yang semua dewa di surga mengagumi tapi tidak bisa dapatkan. Adalah benar-benar beruntung mendapatkan kesempatan untuk berlatih Dafa ini.
"Kamu tahu bahwa prinsip di dunia manusia adalah justru sebaliknya. Jika kamu ingin berkultivasi Buddha, kamu harus menemui banyak kesengsaraan dan kesulitan. Kamu tahu bahwa kamu telah menderita kesengsaraan dan kepedihan yang luar biasa dalam seluruh masa hidup yang berbeda dan akhirnya sampai pada tahap terakhir ini, dan kamu ingin menyingkirkan kulit manusia ini, berarti kamu harus menjalani penderitaan dan kesengsaraan yang berat.
"Tidak peduli apa yang orang di sekitar katakan tentang kamu, mengatakan kamu baik atau mereka tidak dapat memahami kamu dan mengejek kamu, menertawakan kamu, melecehkan kamu, bukankah itu sedang membantu kamu melepas kulit manusia? Prinsip-prinsip dalam duniawi adalah kebalikan setiap orang pada usia kamu seharusnya menikah dan membesarkan anak-anak. Bagi kamu, seorang kultivator, itu adalah untuk membantu kamu menghilangkan keterikatan dan menjadi dewa.
"Mereka tidak mengerti kamu, tapi di masa depan ketika kamu mencapai kesempurnaan, mereka pasti akan memahami kamu dengan baik dan mereka akan mengagumi kamu dan mereka akan membayar apa yang telah mereka lakukan yang membuat kamu menderita. Di sisi lain, kamu dapat juga memilih untuk menikah, dan itu adalah untuk melihat apakah kamu cukup teguh, tidak terpengaruh oleh sentimentalitas dan nafsu keinginan, serta anak-anak."
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya sama sekali tidak teguh dan tidak mantap, saya takut saya tidak menanganinya dengan baik dan jatuh. Dia mengatakan, "Itulah masalahnya, maka kamu lebih baik menjauhinya jika kamu berkultivasi dengan rajin. Sekarang jika kamu melihat kembali, apakah masih menjadi kendala? Bukankah mudah untuk dilalui? Sebenarnya saya melihat kultivasi kamu adalah sebuah proses yang hanya terjadi dalam satu hari, kamu datang ke dunia manusia ini, dan kamu hanya tinggal selama satu hari dan akan segera berakhir."
Saya bertanya, "Tapi mengapa saya merasa sangat lama." Dia tersenyum dan berkata bahwa waktu manusia dan waktu yang ia bicarakan adalah berbeda. Pada kenyataannya itu hanyalah sekejap mata.
Dia menekankan lagi bahwa saya harus berkultivasi dengan rajin, dan untuk pulang kembali.
Saat itu sudah hampir tiba waktunya untuk memancarkan pikiran lurus, dan saya terbangun.
Setelah saya berbagi mimpi saya dengan orang tua saya mereka berdua terkejut. Ibu saya meneteskan air mata dan berkata kepada saya bahwa itu bukan mimpi, itu adalah Guru sedang membantu mencerahkan saya. Keesokan harinya, seorang praktisi datang ke rumah dan saya berbagi dengan dia. Dia mendorong saya untuk menulisnya untuk memberi tahu para praktisi yang mengendur dan praktisi yang memiliki banyak keterikatan, bahwa itu adalah sebuah peringatan mendalam bagi kita semua untuk mempertimbangkan kembali jalur kultivasi kita.
Rekan-rekan praktisi, berhargakah terikat sesuatu di dunia manusia ini? Apakah ada keterikatan yang tidak bisa dilepaskan? Apakah ada pikiran manusia yang menyeret kita mundur dan mencegah kita menjadi rajin?
Kita tidak punya banyak waktu tersisa. Jika kamu tidak bisa menghargai diri sendiri, kamu tidak dapat memenuhi misi kamu, apa yang menanti kamu adalah penderitaan tak berujung dan penyesalan tak terbatas, bersama dengan pemusnahan! Wahai rekan-rekan praktisi, janganlah lagi linglung! Jangan menunggu sampai kamu kehilangan tubuh daging kamu dan mulai menyesal bahwa kamu belum melakukan dengan baik. Jika demikian sudah terlambat.
Sharing ini hanya didasarkan pada pengalaman dan pemahaman saya. Mohon koreksi jika ada sesuatu yang tidak sejalan dengan Dafa.
Tiba-tiba saya merasa tidak nyaman secara fisik, jadi saya menutup mata saya dan merasa yuanshen saya keluar melalui kepala saya. Begitu (yuanshen) saya melihat ke belakang, saya melihat tubuh saya terbaring di sana, saya bertanya pada diri sendiri "Apakah saya telah mati?" Lalu dua berkas cahaya muncul, dan saya berpikir bahwa cahaya terang itu menuju ke surga, sementara yang gelap menuju ke neraka.
Saya pikir, “Saya adalah seorang praktisi Dafa. Tidak mungkin saya pergi ke neraka. Bahkan jika saya mati, saya tidak lagi menjadi makhluk penghuni neraka.” Cahaya terang itu menyerap saya dan membawa saya ke surga. Melayang dan mengambang ke atas di langit, tubuh saya terasa sangat ringan, tanpa beban, dan saya dengan cepat terbang ke atas.
Saya merasa sedikit takut, saya berkata pada diri sendiri "Tidak mungkin saya sudah mati, bukan? Saya belum memenuhi misi saya! Jika saya akan pergi, saya akan pergi dengan Guru! Dengan pikiran itu, saya masuk ke dalam kosmos yang mendalam, dengan melewati berlapis-lapis kosmos karena saya terbang dengan amat sangat cepat. Tidak lama kemudian, sebuah surga yang megah tampil di depan saya.
Saya paham ini adalah surga bagi praktisi Dafa yang telah dianiaya hingga mati tetapi masih mencapai kesempurnaan. Di sini adalah tempat di mana mereka menunggu langkah terakhir Guru: Fa meluruskan dunia manusia. Saya beusaha untuk masuk, tetapi saya tidak diizinkan masuk.
Jadi saya terus terbang sampai pada akhirnya saya sampai ke sebuah dunia yang suram, di mana saya melihat banyak orang yang duduk di lantai, dengan mata tidak bernyawa, meratap dengan suara keras, memukul-mukul dada mereka, dan meremas-remas tangan mereka. Seluruh dunia ini penuh dengan kesedihan, kepahitan dan penyesalan tanpa harapan yang tak berujung. Saya mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Sebuah ide muncul dalam pikiran, memberi tahu saya bahwa ini adalah dunia bagi para praktisi yang telah mati tetapi belum memenuhi sumpah janji mereka. Di sini mereka sedang menunggu saat penghakiman terakhir tiba.
Saya benar-benar terkejut, ketakutan besar muncul dalam diri saya, "Apakah sekarang saya benar-benar telah mati? Saya belum memenuhi misi saya dan saya telah mati?” Tepat pada saat itu, nenek saya yang telah mati tiba-tiba muncul di depan saya. Dia menatap saya kaget dan ketika kesadarannya pulih, dia tersedu-sedu, menangis dan menjerit dengan keras "Kamu berada di sini untuk apa? Tanpa memenuhi sumpah janji kamu? Beraninya kamu datang ke sini? Saya mengandalkanmu (untuk mencapai kesempurnaan)! Bukankah saya telah memberi tahu kamu berkali-kali dalam mimpi bahwa kamu harus berkultivasi dengan rajin? Bagaimana kamu bisa mati tanpa memenuhi misi kamu? Mengapa kamu datang ke dunia ini?" Setelah mengatakan itu, nenek saya jatuh ke tanah, meratap dengan sedih.
Saya mulai percaya bahwa saya benar-benar telah mati. Saya menangis dan menangis meminta Guru untuk membantu saya. Saya melihat Fashen Guru menatap saya dari jauh dengan cara yang agak sedih dan serius. Saya berlutut meratap dan menangis, saya tahu bahwa saya telah melakukan kesalahan, dan saya belum berkultivasi dengan baik. Saya memohon makhluk di sekitar Guru untuk mengirim saya kembali karena jika saya meninggalkan tubuh daging saya terlalu lama, ia akan segera mati. Tapi tidak peduli bagaimana saya menangis, tidak ada yang datang membantu saya. Saya menjadi sangat putus asa. Saya sangat menyesal karena saya belum rajin atau tidak berkultivasi dengan cukup baik, dan mengapa saya datang ke dunia keputusasaan ini. Penyesalan dan penderitaan yang mendalam membuat saya merasa tidak ingin untuk tetap hidup lebih lama lagi.
Kemudian, seorang praktisi Dafa perempuan datang menghampiri saya dan bertanya mengapa saya ada di sana? Saya mengatakan, saya tidak tahu. Dia mengatakan bahwa dia dikirim ke sana karena dia tidak bisa melewati kesulitan karma penyakit dan sekarang dia sangat menyesal tapi sudah terlambat, karena tanpa tubuh manusia, tidak ada yang bisa dia lakukan. Sudah terlambat untuk semuanya.
Saya bertanya apakah kita akan dibinasakan jika kita tidak memenuhi misi kita, dan tentang apa hukumannya? Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak bisa membocorkan rahasia langit, tapi dia tahu jika misi saya tak terpenuhi, makhluk hidup milik saya akan sepenuhnya dimusnahkan dan semua dunia serta makhluk hidup mereka, lapis demi lapis yang ada hubungan takdir pertemuan dengan saya ketika saya turun dari alam tinggi, semua akan tercerai berai.
Mendengar hal ini saya tidak tahan untuk tidak menangis dan berpikir, betapa saya berharap untuk bisa kembali ke tubuh manusia saya. Dan kemudian, dia menunjukkan sebuah cermin di kejauhan di mana saya bisa melihat semua kerabat saya. Saya bergegas mendekatinya dan melihat ibu saya, seorang praktisi, merangkul tubuh saya, menangis dan memanggil nama saya untuk kembali ke tubuh daging saya. Dia mengatakan saya belum memenuhi misi saya dan saya tidak boleh pergi. Saya mendengar dia memanggil nama saya dan saya berteriak "Ibu, Ibu!" Tetapi tidak peduli seberapa keras saya memanggil, dia tidak bisa mendengar saya. Saya juga melihat praktisi wanita lain sedang membantu orang keluar dari Partai di tempat kerja. Saya mencoba memanggilnya tapi dia juga tidak bisa mendengar saya. Air mata saya keluar semua, air mata penyesalan yang tak terbatas. Kesedihan dan rasa sakit yang luar biasa membuat saya menderita tak terkatakan.
Tiba-tiba saya mendengar suara berkata, "Biarkan dia tinggal selama beberapa hari." Saya tidak tahu siapa itu dan saya berlutut dan meratap sedih. Setelah beberapa saat, kami disuruh untuk makan tapi tidak ada yang ingin makan. Saya mencoba untuk melihat sejauh yang saya bisa, dan melihat murid-murid Dafa yang tak terhitung jumlahnya menangis karena penyesalan yang mendalam. Ada yang menampar wajah mereka sendiri hingga merah dan membengkak; beberapa menggaruk wajah mereka dengan kuku yang tajam hingga berdarah di seluruh wajah mereka; ada yang membanting kepala mereka ke dinding hingga kepala mereka berdarah parah. Ada yang memukul dada mereka dengan kedua tangannya, memukul kepala mereka, kaki, dll. Seluruh dunia ini dipenuhi penyesalan, jeritan hati yang memilukan. Tapi kemudian saya menyadari bahwa di dunia ini, tidak peduli betapa menderitanya kamu atau seberapa berat kamu menyiksa diri, kamu tidak akan mati. Jadi semua orang yang datang ke dunia ini harus melewati penderitaan yang amat sangat, detik demi detik, menit demi menit, di dalam penyesalan. Jika punya pilihan orang akan memilih untuk mati daripada hidup lebih lama walau pun hanya sedetik. Dan bahkan jika kamu diminta untuk tetap hidup, kamu akan memilih untuk mati. Perasaan itu tidak dapat dijelaskan.
Melihat praktisi di sana, saya sangat membenci diri sendiri. Mengapa saya tidak berkultivasi dengan baik? Mengapa saya selalu memiliki keterikatan? Tiba-tiba saya teringat bahwa masih ada daftar orang-orang yang telah mundur dari PKT dan saya belum memublikasikannya. Masih ada beberapa tuntutan pidana terhadap Jiang Zemin dan saya belum mengeditnya, dan saya masih memiliki teman dan mantan teman sekelas yang belum mendengar kebenaran Falun Gong.
Saya ingat bahwa saya tidak mencurahkan sepenuh hati untuk belajar Fa, dan saya masih tidak bisa menghafal "Lunyu" yang baru diterbitkan Guru, bersama dengan banyak puisi dalam Hong Yin, dan saya masih tidak bisa bermeditasi selama satu jam, dan saya telah melewatkan terlalu banyak latihan berdiri dan saya tidak melakukannya setiap hari, dan saya telah kehilangan waktu banyak kali untuk memancarkan pikiran lurus.
Memikirkan semua itu, hati saya hancur seolah-olah pisau memotong-motong hati saya, dan saya sangat membenci diri sendiri. Air mata penyesalan terurai. Saya berlutut di lantai memukul-mukul diri sendiri dengan tinju saya, menampar wajah saya. Betapa saya berharap untuk bisa memiliki kesempatan untuk kembali ke tubuh daging saya, betapa saya berharap saya masih memiliki kesempatan untuk berkultivasi dengan baik dan rajin di dunia manusia. Saya berteriak keras dan memohon, "Tolong! Tolong saya! Tolong izinkan saya kembali ke tubuh fisik saya, ia akan mati jika saya tidak segera kembali!" Tapi bagaimanapun saya menangis dan meratap, tidak ada gunanya.
Beberapa waktu kemudian, saya tidak tahu berapa banyak waktu berlalu, saya mendengar suara berkata, "Ini waktunya. Kembalikan dia."
Berikutnya saya mendengar ibu saya berusaha membangunkan saya untuk melakukan latihan, dan saya membuka mata. Tapi kata-kata, "Ini waktunya. Kembalikan dia," masih bergema di telinga saya seiring tubuh daging saya terbangun.
Setelah itu saya tidak bisa menenangkan diri selama beberapa waktu, saya sangat terkejut. Itu adalah pertama kalinya saya begitu ngeri dan takut, tetapi satu menit kemudian saya mulai menjadi gembira dan bahagia lagi, sewaktu saya melihat lingkungan dari kamar saya dan saya merasa sakit ketika saya mencubit diri sendiri.
Sekarang saya yakin bahwa saya masih hidup! Betapa senangnya saya! Saya masih memiliki kesempatan untuk berkultivasi! Saya masih memiliki kesempatan untuk melakukan dengan baik dan memenuhi misi saya! Emosi dan spirit ekstrem yang saya alami begitu dramatis perbedaannya. Saya masih kaget dan terkejut, itu bukan mimpi, itu adalah sebuah kenyataan dan saya percaya, yuanshen saya yang benar-benar mengalami penyesalan itu dan menyesal karena tidak memenuhi misi saya setelah ia meninggalkan tubuh fisik saya.
Saya sangat berterima kasih kepada Guru yang memberi saya peringatan dan pelajaran yang serius seperti itu.
Mimpi B:
Ketika saya duduk bermeditasi, tiba-tiba saya merasa sakit perut yang amat sangat. Saya melepaskan kaki saya dan kembali ke tempat tidur dan tertidur lagi. Lalu saya bermimpi lagi.
Dalam mimpi itu ada seorang pria senior, meskipun saya tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, saya bisa mendengar suaranya sangat jelas.
Dia bertanya apakah ada kesusahan atau kendala yang saya tidak bisa lewati dalam kultivasi. Berpikir sejenak dan saya berkata bahwa saya merasa kesulitan dalam pernikahan sulit dilewati. Ia bertanya lebih rinci. Saya berbagi dengan dia bahwa saya sudah berumur 32 tahun, tapi belum menikah. Saya merasa tekanan dari manusia biasa sangat besar, teman-teman dan kerabat tidak mendukung atau tidak memahami.
Orang lain menganggap bahwa saya memiliki masalah, atau saya seorang kekasih rahasia pria kaya, dan begitu banyak cerita selentingan. Orang-orang melihat saya aneh. Di kelilingi oleh hal semacam ini, saya hampir tidak bisa bernapas.
Pria tua itu bertanya mengapa saya belum menikah. Saya mengatakan kepadanya bahwa jauh dalam diri saya masih ada konflik. Saya mulai membaca dan belajar Dafa ketika saya berusia 10 tahun, dan saya menjadi seorang praktisi 3 tahun kemudian. Sudah hampir 20 tahun saya berkultivasi. Jika saya menikah, tidakkah akan berarti bertahun-tahun kesulitan dan usaha dalam kultivasi itu, akan menjadi sia-sia?
Dan saya tahu bahwa sebagai seorang kultivator, saya harus menyingkirkan sentimentalitas dan nafsu keinginan, sehingga menikah tidak lain hanyalah menambah hambatan yang tidak perlu bagi kultivasi saya. Ditambah pasangan menikah sudah seharusnya memiliki anak, dan menghabiskan waktu dan energi yang tak terhitung jumlahnya pada mereka, selain itu sentimentalitas terhadap anak sendiri sangat sulit dihilangkan.
Semua itu dapat menghalangi seseorang untuk rajin dan berkultivasi dengan baik. Tapi jika tidak menikah, manusia biasa tidak akan mengerti dan mereka akan membuat banyak gosip. Jadi, lebih baik menikah atau tetap sendiri. Tapi satu hal yang menguntungkan adalah bahwa saya memiliki wajah bayi. Saya terlihat cukup muda, dan orang-orang selalu menduga bahwa saya sekitar 22 tahun. Saya terlihat lebih muda hanya itulah kenyamanan saya.
Mendengar hal ini, pria itu tertawa dan berkata, "Kamu tahu kisah Perjalanan ke Barat, kan? Biksu Tang telah menjalani 81 kesengsaraan sebelum ia memperoleh kitab suci Buddha dan mencapai kesempurnaan. Kamu sebagai pengikut Dafa bahkan memiliki misi terbesar, dan tingkat kultivasi kamu mencapai ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya, apa yang harus kamu atasi adalah ratusan dan ribuan kesulitan dan rintangan.
"Manusia selalu mengatakan mereka ingin berkultivasi menjadi dewa dan Buddha, tetapi bukan hal yang mudah. Dan bagi mereka yang datang ke sini menjadi murid Dafa, itu bukanlah sebegitu sederhana dan mudah. Ini tidak berarti bahwa siapa pun yang ingin menjadi murid Dafa lalu dapat terjadi. Sebutan pengikut Dafa adalah sesuatu yang semua dewa di surga mengagumi tapi tidak bisa dapatkan. Adalah benar-benar beruntung mendapatkan kesempatan untuk berlatih Dafa ini.
"Kamu tahu bahwa prinsip di dunia manusia adalah justru sebaliknya. Jika kamu ingin berkultivasi Buddha, kamu harus menemui banyak kesengsaraan dan kesulitan. Kamu tahu bahwa kamu telah menderita kesengsaraan dan kepedihan yang luar biasa dalam seluruh masa hidup yang berbeda dan akhirnya sampai pada tahap terakhir ini, dan kamu ingin menyingkirkan kulit manusia ini, berarti kamu harus menjalani penderitaan dan kesengsaraan yang berat.
"Tidak peduli apa yang orang di sekitar katakan tentang kamu, mengatakan kamu baik atau mereka tidak dapat memahami kamu dan mengejek kamu, menertawakan kamu, melecehkan kamu, bukankah itu sedang membantu kamu melepas kulit manusia? Prinsip-prinsip dalam duniawi adalah kebalikan setiap orang pada usia kamu seharusnya menikah dan membesarkan anak-anak. Bagi kamu, seorang kultivator, itu adalah untuk membantu kamu menghilangkan keterikatan dan menjadi dewa.
"Mereka tidak mengerti kamu, tapi di masa depan ketika kamu mencapai kesempurnaan, mereka pasti akan memahami kamu dengan baik dan mereka akan mengagumi kamu dan mereka akan membayar apa yang telah mereka lakukan yang membuat kamu menderita. Di sisi lain, kamu dapat juga memilih untuk menikah, dan itu adalah untuk melihat apakah kamu cukup teguh, tidak terpengaruh oleh sentimentalitas dan nafsu keinginan, serta anak-anak."
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya sama sekali tidak teguh dan tidak mantap, saya takut saya tidak menanganinya dengan baik dan jatuh. Dia mengatakan, "Itulah masalahnya, maka kamu lebih baik menjauhinya jika kamu berkultivasi dengan rajin. Sekarang jika kamu melihat kembali, apakah masih menjadi kendala? Bukankah mudah untuk dilalui? Sebenarnya saya melihat kultivasi kamu adalah sebuah proses yang hanya terjadi dalam satu hari, kamu datang ke dunia manusia ini, dan kamu hanya tinggal selama satu hari dan akan segera berakhir."
Saya bertanya, "Tapi mengapa saya merasa sangat lama." Dia tersenyum dan berkata bahwa waktu manusia dan waktu yang ia bicarakan adalah berbeda. Pada kenyataannya itu hanyalah sekejap mata.
Dia menekankan lagi bahwa saya harus berkultivasi dengan rajin, dan untuk pulang kembali.
Saat itu sudah hampir tiba waktunya untuk memancarkan pikiran lurus, dan saya terbangun.
Setelah saya berbagi mimpi saya dengan orang tua saya mereka berdua terkejut. Ibu saya meneteskan air mata dan berkata kepada saya bahwa itu bukan mimpi, itu adalah Guru sedang membantu mencerahkan saya. Keesokan harinya, seorang praktisi datang ke rumah dan saya berbagi dengan dia. Dia mendorong saya untuk menulisnya untuk memberi tahu para praktisi yang mengendur dan praktisi yang memiliki banyak keterikatan, bahwa itu adalah sebuah peringatan mendalam bagi kita semua untuk mempertimbangkan kembali jalur kultivasi kita.
Rekan-rekan praktisi, berhargakah terikat sesuatu di dunia manusia ini? Apakah ada keterikatan yang tidak bisa dilepaskan? Apakah ada pikiran manusia yang menyeret kita mundur dan mencegah kita menjadi rajin?
Kita tidak punya banyak waktu tersisa. Jika kamu tidak bisa menghargai diri sendiri, kamu tidak dapat memenuhi misi kamu, apa yang menanti kamu adalah penderitaan tak berujung dan penyesalan tak terbatas, bersama dengan pemusnahan! Wahai rekan-rekan praktisi, janganlah lagi linglung! Jangan menunggu sampai kamu kehilangan tubuh daging kamu dan mulai menyesal bahwa kamu belum melakukan dengan baik. Jika demikian sudah terlambat.
Sharing ini hanya didasarkan pada pengalaman dan pemahaman saya. Mohon koreksi jika ada sesuatu yang tidak sejalan dengan Dafa.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org