(Minghui.org) Saya seorang mahasiswa di Universitas Qinghua. Sebuah artikel di situs web Minghui tentang seorang mahasiswa yang berlatih Falun Dafa dan menjadi mahasiswa terbaik selama di perguruan tinggi membuat saya terkesan. Dua universitas ternama menginginkan dia menjadi mahasiswanya.

Ketika saya masih di sekolah menengah, saya murid yang biasa-biasa saja. Menjadi mahasiswa Universitas Qinghua hanyalah mimpi. Guru Li, pencipta Falun Dafa, mengajarkan pada saya untuk mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Maka, saya pun diterima di universitas ternama Tiongkok - Qinghua.

Tertipu oleh Ateisme

Saya anak tunggal dan sangat manja. Saya percaya pada ajaran ateisme Partai Komunis Tiongkok (PKT). Rekayasa peristiwa bakar diri diterbitkan dalam buku pelajaran sekolah dasar dan menengah untuk memfitnah Falun Dafa.

Setelah diajarkan oleh PKT, saya tidak tahu bagaimana memperlakukan orang tua dengan baik. Saya selalu marah dan tidak menunjukkan rasa hormat. Saya juga memiliki kebiasaan belajar yang buruk dan sering mengabaikan PR. Orang tua tidak senang ketika saya tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah, yang membuat saya tidak suka ke sekolah.

Berlatih Falun Dafa

Saat musim panas 2009, saya menonton DVD di rumah kerabat. DVD itu mengungkapkan banyak aspek dari Insiden Bakar Diri yang menunjukkan bahwa itu direkayasa. Demikianlah saya mengetahui bahwa insiden tersebut direkayasa oleh PKT untuk mencemarkan Falun Dafa. Segera saya merobek semua halaman buku sekolah tentang Peritiwa Bakar Diri yang penuh kebohongan. Saya mulai membaca Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa.

Saya mulai berlatih Falun Dafa, dan terus membaca Zhuan Falun untuk menyingkirkan racun ateisme dalam pikiran saya. Dalam kurun satu bulan saya dapat duduk bersila ganda selama satu setengah jam.

Pandangan tentang dunia dan sikap serta perilaku saya berubah. Saya merasa malu dengan perilaku saya di masa lalu. Saya mulai menghormati orang tua dan membantu mereka menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, termasuk mencuci pakaian dan memasak. Saya tidak lagi bertemperamen buruk dan membuat pekerjaan rumah.

Saya mematuhi prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar ketika berhadapan dengan teman sekelas. Seorang teman sekelas meminjam uang lebih dari 100 yuan. Saya tahu keluarganya miskin jadi saya tidak memintanya untuk mengembalikan uang tersebut. Saya menawarkan diri untuk membantu teman-teman sekelas mengerjakan  pekerjaan rumah mereka. Sepanjang hari itu saya membantu banyak dari mereka dan menyelesaikan pekerjaan saya di malam hari, hingga larut malam. Ketika lelah, saya berpikir apa yang Guru Li telah ajarkan pada saya.

Guru berkata,

"Orang baik selalu bersemi belas kasih di hatinya, tanpa menyalahkan, tanpa kebencian, menganggap penderitaan sebagai kegembiraan." ("Taraf Kondisi," Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)

"Kultivasi tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu." (Zhuan Falun)

Perilaku dan prestasi sekolah saya membaik. Saya masuk dalam 10 siswa terbaik di kabupaten.

Kultivasi di Sekolah Menengah Atas

Saya menolak bergabung dengan Liga Pemuda di sekolah menengah atas dan telah mengumumkan pengunduran diri saya dari keanggotaan PKT di situs web Epoch Times ketika di sekolah menengah pertama.

Saya tahu akan sulit belajar Fa di asrama sekolah, karena saya berbagi ruang dengan banyak siswa lain. Oleh karena itu, saya menghafal Hong Yin dan Hong II, puisi yang dibuat oleh pencipta Falun Dafa sebelum saya mulai sekolah menengah atas.

Saya menghafal Hong Yin dua kali setiap hari saat di sekolah menengah. Saya melakukan meditasi selama satu jam setiap malam di asrama. Akibatnya, kehidupan di sekolah menyenangkan dan mudah bagi saya. Saya menjadi salah satu dari dua siswa terbaik di kabupaten.

Guru kelas mendorong saya untuk menjadi nomor satu. Keterikatan mengejar nama muncul dan saya menghabiskan seluruh waktu untuk belajar dan mengabaikan belajar Fa. Saya menderita demam tinggi sore hari sebelum ujian. Saya sangat mengantuk selama tiga hari ujian dan akibatnya nilai ujian saya hanya peringkat kelima.

Saya merasa terpuruk dan mulai mencari ke dalam. Saya menemukan keterikatan mencari nama. Saya tahu harus melenyapkan keterikatan ini. Adalah Dafa yang membantu saya di masa lalu. Hidup tanpa Dafa tidaklah terbayangkan.

Saya mengambil pelajaran. Terlepas dari bagaimana sibuknya, saya selalu meluangkan waktu untuk belajar Fa. Setelah saya melenyapkan keterikatan hati, saya masuk peringkat teratas di kabupaten. Minat belajar Fa saya meningkat pesat. Setiap kali punya kesempatan, saya mengatakan pada orang-orang tentang kebaikan Dafa.

Tujuan Sejati: "Kembali ke jati diri saya yang sebenarnya"

Menjelang ujian masuk perguruan tinggi, banyak teman sekelas meminta saya membantu mereka mempersiapkan diri untuk ujian. Dengan sabar saya mengajari mereka satu demi satu. Banyak teman sekelas gugup dan sulit tidur, tapi saya melafal Fa setiap hari dan tidur nyenyak setiap malam.

Sebelum tes, setelah menghafal Fa, saya merasakan kehadiran Guru dan pikiran saya jernih. Hasil tes saya menduduki peringkat satu di kabupaten. Saya diterima di Universitas Qinghua. Stasiun TV dan koran setempat semua melaporkan bahwa saya adalah "juara ujian masuk perguruan tinggi.’’

Selama tiga tahun di perguruan tinggi, belajar Fa dan peningkatan prestasi akademis saya telah menunjukkan keindahan Dafa dan membuat saya merasa lebih dekat dengan Guru dan Dafa. Guru melindungi saya sepanjang tahun untuk mendorong saya lebih dekat ke tujuan akhir saya - kembali ke jati diri saya yang sebenarnya.

Saya harap semua praktisi Dafa yang masih muda dapat gigih berkultivasi serta memenuhi misi sejarah mereka. Saya juga berharap pada semua yang bukan praktisi agar dapat mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa dan mengulang kata-kata: 'Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik' setiap hari. Saya percaya mereka semua dapat menjadi siswa yang sangat baik seperti saya jika mereka sungguh-sungguh percaya pada Falun Dafa.

Chinese version click here

English version click here