(Minghui.org) Tahun 2015 berakhir dengan 501 kasus baru dilaporkan mengenai praktisi Falun Gong yang disidangkan karena menolak untuk meninggalkan keyakinan mereka.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, persidangan praktisi yang dilaporkan pada tahun 2015 telah kembali menunjukkan bahwa rezim Tiongkok menggunakan sistem peradilan hanya sebagai stempel karet dalam penganiayaan terhadap Falun Gong.

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, mantan pemimpin Partai Komunis Tiongkok, mendirikan "Kantor 610" (di luar kerangka hukum) melaksanakan kampanye memberantas Falun Gong, dan memberi kekuatan mengendalikan seluruh penegak hukum dan sistem peradilan.

Di bawah tekanan dan arahan dari Kantor 610, berbagai instansi dalam kerja sistem peradilan bekerja-sama untuk menjebloskan praktisi di balik jeruji: penangkapan praktisi oleh polisi tanpa alasan yang sah, para jaksa mendakwa mereka dengan tuduhan palsu, dan pengadilan menjatuhkan hukuman berat di acara persidangan.

Ada juga tanda-tanda menggembirakan di tengah pelanggaran hukum tak berujung yang dilakukan oleh sistem peradilan terhadap praktisi. Dengan gelombang baru tuntutan hukum yang diajukan terhadap Jiang Zemin, banyak polisi, jaksa, dan hakim mulai berhenti sejenak dan merenungkan keterlibatan mereka dalam penganiayaan.

Dalam beberapa kasus yang dilaporkan, hakim terbukti lebih menerima argumen pembelaan bahwa praktisi tidak melanggar hukum dengan melakukan kegiatan mereka karena hak konstitusional  kebebasan berkeyakinan. Seorang hakim bahkan membebaskan praktisi selama sidang.

Dalam laporan tahunan ini, kami memberikan gambaran tentang persidangan praktisi yang dilaporkan pada tahun 2015. Untuk memudahkan membaca, di bawah ini adalah daftar isinya:

- Ulasan Persidangan yang dilaporkan pada tahun 2015
- Sebaran Provinsi
- Keterlibatan Pengacara Pembela
- Persidangan Rahasia
- Pengadilan Tinggi Menguatkan Hukuman Ilegal Tanpa Melaksanakan Sidang
- Sedikit Anggota Keluarga Diizinkan Menghadiri Persidangan Praktisi
- "Persidangan Terbuka" dengan Gedung Pengadilan Dijaga Ketat
- Pengacara Pembela Diperlakukan Kasar di Ruang Sidang
- "Semakin Banyak Kamu Membelanya, Akan Lebih Parah Hukumannya"
- Sistem Peradilan Tiongkok adalah Stempel Karet
- Tanda-tanda Menggembirakan dari Hakim
- Penutup

Ulasan Persidangan yang Dilaporkan pada Tahun 2015

Selama tahun 2015, Minghui.org melaporkan 501 kasus baru praktisi Falun Gong yang disidangkan. Di antara mereka, 403 kasus melibatkan persidangan praktisi pada tahun 2015, sedangkan persidangan sisanya diadakan sebelum tahun 2015.


Sebaran Provinsi

Kasus-kasus pengadilan yang dilaporkan pada tahun 2015 terdiri dari praktisi dari 22 provinsi, 4 kota (Beijing, Tianjin, Shanghai, Chongqing), dan 3 daerah otonom (Mongolia Dalam, Ningxia, Xinjiang).

Provinsi Liaoning memimpin dengan 83 kasus pengadilan Falun Gong yang dilaporkan pada tahun 2015, diikuti oleh Heilongjiang dan Hebei (masing-masing dengan 54 kasus).


Keterlibatan Pengacara Pembela

Di antara 501 kasus yang dilaporkan, kurang lebih 95 (19%) tanpa informasi mengenai keterlibatan pengacara. Sisanya 406 kasus termasuk informasi praktisi Falun Gong menggunakan pengacara atau tidak untuk membela hak konstitusional mereka atas kebebasan berkeyakinan.

Dalam 103 dari 406 kasus, tidak ada pengacara yang terlibat, karena praktisi memilih untuk tidak menggunakan perwakilan hukum atau tidak mampu untuk mencari pengacara dalam waktu persidangan mereka.

Di antara 303 kasus dengan keterlibatan pengacara, 51 kasus menyangkut praktisi yang mencoba tanpa perwakilan hukum di sidang pengadilan. Praktisi ini telah menyewa pengacara, namun pengacara mereka entah dilarang memasuki ruang sidang atau mengundurkan diri sebagai akibat dari ancaman atau penipuan dari pihak berwenang.

Pengacara di 252 kasus diizinkan untuk membela klien mereka di ruang sidang, tapi mereka  menggunakan strategi yang berbeda. Yang luar biasa dalam 242 kasus, mewakili 48% dari total kasus, melibatkan pengacara yang memasukkan permohonan tidak bersalah untuk klien mereka. Sepuluh kasus sisanya (2%) berhubungan dengan pengacara yang memasukkan pengakuan bersalah karena berbagai alasan.


Di bawah ini adalah ringkasan dari 303 kasus dengan keterlibatan pengacara:

1. Praktisi Menggunakan Pengacara, tapi Disidangkan Tanpa Pengacara (51 Kasus)

Sebanyak 51 kasus melibatkan praktisi yang memiliki pengacara, tapi disidangkan tanpa pengacara. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi karena pejabat pengadilan menggunakan berbagai cara untuk mencegah pengacara memasuki ruang sidang.

Persidangan empat praktisi Falun Gong di Provinsi Heilongjiang adalah tipikal kasus. Pengadilan Qianjin menghukum para praktisi pada 21 Mei 2015 setelah tiga kali sidang. Shi Mengwen dijatuhi hukuman tiga tahun, dan Wang Yanxin, Li Guifang, dan Meng Fanli masing-masing dihukum dua tahun.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Minghui.org,

"Selama dua sidang yang diadakan sebelumnya pada Desember dan Januari, polisi berusaha  menghalangi pengacara dengan mendirikan beberapa pos pemeriksaan di jalan menuju ke pengadilan dan melalui intimidasi fisik.

Sebelum sidang terakhir ketika putusan diumumkan, pengadilan tidak menginformasikan kepada pengacara dan keluarga praktisi sampai menit terakhir, sehingga hanya dua dari empat pengacara mampu melakukan perjalanan ke Jiansanjiang.

Selain itu, polisi menyiapkan lima pos pemeriksaan, masing-masing dijaga oleh petugas bersenjata berat yang membawa senapan semi otomatis. Mereka mencari pengacara dan mobil anggota keluarga, merekaman video, dan berulang kali meminta dan mencatat dokumen identifikasi mereka.

Ketika dua pengacara akhirnya tiba di gedung pengadilan, petugas pengadilan tidak mengizinkan mereka masuk, mengklaim bahwa mereka tidak memiliki pemberitahuan sidang dari pengadilan."

Dalam beberapa kasus lain, praktisi dan keluarga mereka ditipu untuk memecat pengacara mereka. Alih-alih menerima hukuman yang lebih ringan seperti yang dijanjikan, namun, praktisi ini berakhir dengan hukuman berat. Berikut kasus yang diterbitkan adalah salah satu contohnya:

Family Falls Prey to Deceit by Authorities, Loved One Sentenced to 7 Years

Keluarga Xu Yongfan menekan dia (praktisi) untuk memecat pengacara setelah pemerintah setempat berjanji untuk membebaskannya dalam waktu tiga hari dari akhir sidang. Sebaliknya, ia dijatuhi hukuman tujuh tahun pada Agustus 2015 karena memiliki materi klarifikasi Falun Gong.

2. Pengacara Membela Praktisi dan Mengaku Tidak Bersalah (242 Kasus)

Sebanyak 242 kasus melibatkan praktisi menggunakan pengacara yang membela mereka tidak bersalah di ruang sidang. Banyak pengacara terkejut menemukan berbagai pelanggaran prosedur hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan, pengadilan, dan penegakan hukum.

Li Chunfu dan Chen Jiangang memasukkan pembelaan tidak bersalah untuk empat klien mereka. Selama persidangan klien mereka pada 17 Maret 2015, dua pengacara menemukan bahwa jaksa Wang Wanfang telah membubuhkan namanya sendiri pada pernyataan saksi. Dia cepat-cepat meninggalkan ruang sidang ketika pengacara mempertanyakan keabsahan saksi. Hakim kemudian menunda sidang tanpa menyampaikan kelanjutan proses hukum para praktisi.

3. Pengacara Memasukkan Permohonan Bersalah (10 Kasus)

Sepuluh dari 501 kasus praktisi yang menggunakan pengacara lokal memasukkan pengakuan bersalah untuk mereka. Beberapa pengacara merasa bahwa pengakuan bersalah kemungkinan mendapat hukuman yang lebih ringan, sementara yang lain sudah lama menjalin hubungan erat dengan pengadilan setempat.

Zong Yanchun dari Shenyang, Provinsi Liaoning menyewa dua pengacara lokal untuk membela dirinya. Selama persidangan pada 19 Maret 2015, pengacaranya memasukkan pengakuan bersalah untuknya, yang mengakibatkan dia dihukum dua setengah tahun penjara.

Ketika Li Guirong dari Shenyang, Provinsi Liaoning menyewa dua pengacara lokal untuk membela dirinya, dia tidak menyangka mereka berkolusi dengan pejabat pengadilan untuk mengirimnya ke penjara. Para pengacara bahkan mengatakan kepada keluarganya sebelum sidang bahwa Li akan menghadapi hukuman lima tahun. Selama persidangan pada 23 Juni 2015, para pengacara mengaku bersalah atas namanya, dan dia memang dijatuhi hukuman lima tahun.

Persidangan Rahasia

Di antara 501 kasus, 275 di antaranya tidak memiliki informasi apakah keluarga telah diberitahu tentang sidang mendatang. Dari kasus yang tersisa, 92 melibatkan pesidangan yang berlangsung tanpa sepengetahuan pengacara terdakwa atau keluarga.


Berikut ini adalah tipe kasus bagaimana praktisi dihukum tanpa sepengetahuan orang yang mereka cintai:

Shandong Practitioner Secretly Tried, Sentenced, and Taken to Prison

"Pengadilan Kota Rongcheng menyidangkan Zhang Baojin pada 11 Mei 2015, tanpa memberitahu keluarganya.

Keluarga Zhang tidak tahu tentang sidang sampai mereka melihat laporan berita secara online. Mereka bertanya kepada Hakim Wang Li mengapa keluarga tidak diberitahu tentang sidang, tapi dia mengatakan, "Hal ini tidak perlu diinformasikan kepada anggota keluarga." Dia juga mengatakan kepada keluarga bahwa Zhang dihukum empat tahun penjara, di mana jaksa memutuskannya sebelum sidang."

Pengadilan Tinggi Menguatkan Hukuman Ilegal Tanpa Mengadakan Sidang

Ada 10 kasus lain yang serupa dengan yang disebutkan 92 kasus di atas. Mereka melibatkan pengadilan yang lebih tinggi yang mengeluarkan keputusan untuk menguatkan hukuman pengadilan yang lebih rendah tanpa melakukan sidang terbuka. Berikut adalah tiga kasus tersebut.

Case 1: Lower Court Presses Ahead with Retrial of Man in Dire Condition

Song Zhenhai dari Kabupaten Linzhang, Provinsi Hebei disidangkan kedua kalinya setelah Pengadilan Menengah Handan menjatuhkan hukuman awal tiga tahun. Pengadilan Kabupaten Linzhang, menjatuhi hukuman yang sama setelah pengadilan ulang. Dia mengajukan banding, tapi kali ini, pengadilan tinggi menguatkan hukuman tanpa membuka sidang, di bawah tekanan dari Kantor 610.


"Pengadilan Rakyat Menengah Kota Hanzhong menyidangkan empat praktisi pada 17 Maret 2015 dan menguatkan hukuman asli yang dijatuhkan pada 26 Desember 2014. Du Shuhui kemudian dihukum 8 tahun, Du Shuming 7 1/2 tahun, Wang Xinlian 3 1/2 tahun, dan Zhang Xinyue 3 tahun."

Case 3: Chengdu Elementary School Teacher's Prison Term Upheld in Secret Trial

Yan Hongmei, seorang guru seni Sekolah Dasar Eksperimental No. 2 di Tianhui ditahan dan dijatuhi hukuman penjara empat tahun. Setelah ia mengajukan banding, Pengadilan Menengah Chengdu menguatkan hukuman empat tahun dalam sidang rahasia. Pengacaranya ditolak akses ke informasi tentang banding, dan ditolak haknya untuk meninjau kasusnya.

Sedikit Anggota Keluarga Diizinkan Menghadiri Persidangan Praktisi

Dalam banyak persidangan di mana keluarga terdakwa tidak menerima pemberitahuan terlebih dahulu, beberapa anggota keluarga (jika ada) benar-benar diizinkan untuk menghadiri sidang.

Dalam kasus ekstrem, seorang hakim di Provinsi Sichuan memberikan informasi palsu kepada anggota keluarga tentang lokasi persidangan terdakwa untuk mencegah kehadiran mereka.

"Ketika keluarga Luo Lingrong tiba di Pengadilan Distrik Jiangyang pada 6 Januari 2015 untuk menghadiri sidang, mereka menyadari bahwa tidak ada sidang di sana dan mereka telah ditipu. Luo sebenarnya sedang disidangkan beberapa mil jauhnya di sebuah ruang sidang darurat di Pusat Penahanan Anfu di Naxi, di mana dia telah ditahan sejak penangkapannya pada bulan Mei 2014."

"Karena keluarga Luo ditipu, mereka tiba terlambat mengikuti prosedur. Para penjaga tidak membiarkan mereka masuk ke ruang sidang. Ketika dua orang lainnya dari daerah setempat diminta untuk menghadiri sidang mendukung Luo, beberapa pria mendorong mereka ke dalam mobil terpisah dan mengusir mereka."

Dalam kasus terpisah, Zhao Chengxiao dan istrinya Gao Xiulan dari Kota Daqing, Provinsi Heilongjiang disidangkan pada 15 Januari 2015. Hari itu, hanya empat anggota keluarga yang diizinkan di dalam, dan sisa kursi diduduki oleh orang-orang yang diklaim kerabat dari pasangan. Anggota keluarga pasangan, tidak mengenali salah seorang pun dari orang-orang tersebut.

Beberapa hari kemudian, pada 29 Januari 2015, Liu Chang'e dari Kota Yingtan, Provinsi Jiangxi juga disidangkan, tanpa pengacara, anggota keluarga, atau pendukung yang diizinkan di persidangan.

"Persidangan Terbuka" dengan Gedung Pengadilan Dijaga Ketat

Pihak berwenang mengklaim mengadakan persidangan terbuka untuk praktisi Falun Gong, padahal gedung pengadilan sering dijaga ketat dan pendukung dihalangi untuk menghadiri persidangan. Berikut adalah tiga contohnya:

Case 1: Six Lanzhou Residents Tried on Same Day for Spreading Information about Falun Gong

"Ada petugas pengadilan ditempatkan di halaman gedung pengadilan. Di luar gedung tiga mobil van penuh dengan polisi bersenjata. Ada juga polisi berpakaian preman berpatroli di sekitar gedung pengadilan.

Dua orang yang berjalan-jalan di dekatnya digeledah tas mereka. Orang ketiga diminta untuk menunjukkan ID saat ia melewati gedung pengadilan."


"Du Zezhou, Cheng Shuxiang, Li Weiguo, Wang Hongfeng, Sun Yuzhi, Yao Chuanrong, Yao Chuanfen, dan Sun Moqing secara ilegal disidangkan pada 13 Januari 2015, di Pengadilan Distrik Changqing.

Lebih dari 100 petugas polisi ditempatkan di depan gedung pengadilan pada pagi hari. Mereka mengepung daerah tersebut dan mengatur camcorder untuk merekam siapa pun yang berjalan lewat. Dua kelompok petugas bergantian berpatroli di daerah selama lebih dari 20 menit.

Lebih dari sepuluh mobil polisi dan beberapa bus yang diparkir di kedua sisi jalan di depan gedung pengadilan. Mobil polisi tambahan diparkir di stadion terdekat.

Petugas ditempatkan di setiap 10-20 meter, termasuk di toko-toko terdekat, rumah sakit, kantor pos, dan stadion. Sebelum sidang, beberapa petugas pergi ke toko untuk membeli tongkat listrik dan perisai."

Case 3: Courthouse Heavily Guarded, Public Blocked from “Open Trial”

"Polisi mengepung daerah dalam jarak 200 meter (~650 kaki) di depan pintu masuk gedung pengadilan. Ratusan polisi berpakaian preman dan bersenjata dari Sanhe dan kota di dekatnya membentuk perimeter ketat, dengan puluhan mobil polisi yang diparkir di luar gedung pengadilan.

Meskipun sidang resmi terbuka untuk umum, warga setempat yang datang untuk menghadiri sidang diusir oleh polisi.

Seorang pria setengah baya yang datang ke sidang pada 19 Juni ditangkap dan ditahan selama tujuh jam setelah mempertanyakan petugas pengadilan yang tidak mendistribusikan izin menyaksikan persidangan seperti yang dijanjikan."

Pengacara Pembela Diperlakukan Dengan Kasar di Ruang Sidang

Sementara beberapa pengacara diizinkan di dalam ruang sidang untuk membela klien mereka, mereka diperlakukan dengan kasar oleh petugas pengadilan ketika mereka memprotes pelanggaran prosedur hukum pengadilan.

Dalam kasus berikut, dua pengacara diserang ketika mereka menentang perlakuan pengadilan terhadap terdakwa dan pengacara.

Liaoning Court Strangles Attorney Protesting Mistreatment of Client

"Setelah pengacara pembela menuntut pejabat pengadilan agar menghentikan penganiayaan fisik kliennya, empat petugas pengadilan menyeretnya keluar dari ruangan, menekannya ke lantai, dan mencekik sampai ia kehilangan kesadaran.

Ketika ia siuman, satu petugas berteriak, "Apa yang kami lakukan kepada kamu disebut penegakan hukum!"

Pengacara, Dong, itu bukan satu-satunya yang diusir selama sidang keempat untuk sidang bersama tiga praktisi Falun Gong karena keyakinan mereka. Wang, pengacara lain, juga ditendang keluar setelah memprotes serangan terhadap Dong."

"Semakin Banyak Kamu Membelanya, Akan Lebih Berat Hukumannya"

Banyak hakim mengancam praktisi untuk memecat pengacara mereka atau menghadapi konsekuensi serius. Untuk praktisi yang bersikeras atas perwakilan hukum, pengacara mereka mengalami berbagai gangguan. Beberapa pengacara tidak diberi akses ke berkas kasus dan / atau diancam oleh pejabat pengadilan, baik sebelum dan selama persidangan mereka.

Berikut dua kasus yang terjadi di Kota Dandong, Provinsi Liaoning yang menunjukkan hakim yang secara terang-terangan menyalahgunakan kekuasaannya.

Dalam kasus praktisi Wang Xiangju, Hakim Ma Shuhei mengatakan kepada pengacaranya, "Semakin banyak kamu membela dia, akan lebih berat hukumannya. Kamu tidak punya pilihan tetapi mengaku bersalah untuk dia."

Hakim yang sama juga mengancam pengacara dari praktisi lain, Wang Xuemei, "Kamu tidak bisa menyebutkan bahwa Falun Gong bukan aliran sesat selama proses. Saya akan memperingatkan kamu sekali, dan kemudian saya akan menendang kamu keluar dari pengadilan."

Hakim Ma bukan satu-satunya hakim yang ingkar terhadap hukum yang mengirimkan praktisi ke penjara. Berikut tiga cerita yang menyoroti bagaimana hakim menjebloskan praktisi di balik jeruji besi, meskipun dasar hukumnya kurang.

“Don't Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist Regime (Part 1 of 3)
“Don't Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist Regime (Part 2 of 3)
“Don't Talk to Me About the Law”–Judges as Puppets under China's Communist Regime (Part 3 of 3)

Sistem Peradilan Tiongkok hanya Stempel Karet

501 kasus menjelaskan pelanggaran terang-terangan prosedural hukum dari penegakan hukum, hakim, dan pengadilan di berbagai tingkatan. Siapa di balik sistem peradilan tanpa hukum?

Satu laporan berjudul, “610 Office Overrides Legal Procedure in Chongqing Trial” menggambarkan apa yang terjadi pada salah satu pasangan:

"Setelah sidang Du Yangxi, Qin Aiming, dan Qin Huaxia dimulai, pengacara menemukan ilegalitas sidang dan mendorong untuk dibatalkan. Ini diharapkan menjadi keputusan yang mudah bagi hakim, yang menangguhkan sidang hari itu.

Pada hari kedua persidangan, jaksa penuntut umum membuat "surat tambahan" yang dikeluarkan oleh Kantor 610 setempat pada malam sebelumnya, dan hakim memperbolehkan sidang untuk dilanjutkan berdasarkan dokumen ilegal ini.

Para pengacara bertanya kepada jaksa, "Apa sebenarnya Kantor 610? Apakah ia memiliki otoritas hukum untuk menerima sebuah kasus dan menuntut siapa pun, dan bermain-main terhadap proses hukum yang ada?"

Kantor 610, sebuah organisasi di luar kerangka hukum yang didirikan untuk melaksanakan pemberantasan Falun Gong di bawah perintah dari pimpinan pusat Partai Komunis Tiongkok, memegang kekuasaan atas sistem peradilan dalam menjalankan tugasnya. Berikut 8 seri yang mengungkap peran sistem peradilan Tiongkok dalam penganiayaan Falun Gong dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif.

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Overview (Part 1 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Who is Pulling the Strings? The 610 Office (Part 2 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Judges Show Their True Colors Prosecuting Law-abiding Practitioners (Part 3 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Practitioners Wrongly Accused and Denied Fair Trials (Part 4 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Groundless Verdicts at the Discretion of Corrupt Officials (Part 5 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Attorneys Punished for Representing Their Clients (Part 6 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Families Punished for Hiring Lawyers (Part 7 of 8)

Injustice Is Served: The Court System in Today's China—Supporters Arrested for Standing Up for Justice (Part 8 of 8)

Tanda- Tanda Menggembirakan dari Hakim

Sementara banyak hakim proaktif atau membabi buta mengikuti perintah rezim komunis untuk menghukum praktisi Falun Gong, kami juga telah melihat tanda-tanda menggembirakan.

Misalnya, Pang You, seorang praktisi Beijing ditangkap di Provinsi Shaanxi saat dalam perjalanan bisnis, terkejut ketika dia dibebaskan pada Juni 2015, seperti yang dijelaskan dalam laporan yang diterbitkan berikut:

Shaanxi Judge Acquits Beijing Man, Arrested a Third Time for Exposing the Persecution of Falun Gong

"Pang You ditangkap karena berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong saat mengunjungi mitra bisnisnya di Yichuan pada Desember lalu.... Sebelum penangkapan terbarunya, Pang telah dijatuhi hukuman dua kali total 12 tahun atas tuduhan yang sama, bahwa latihan Falun Gong merusak penegakan hukum."

Hakim Yichuan memvonis tidak bersalah pada 11 Juni berikutnya yang mengejutkan Pang dan keluarganya. Setelah semua yang terjadi, mereka mengetahui ada praktisi Falun Gong lainnya yang dibebaskan setelah dituduh melakukan "kejahatan" yang sama.

"Pang dan pendukungnya menduga gelombang baru tuntutan terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin mungkin ada hubungannya dengan keputusan hakim."

Dalam kasus terpisah, hakim yang sama yang memimpin sidang pertama dari dua persidangan ulang di pengadilan terhadap dua praktisi Heilongjiang berubah sikapnya dalam sidang ketiga.

"Hakim itu menerima argumen pembela dan kesaksian pribadi praktisi. Tidak seperti dua sidang pertama, ia mencatat pembelaan pengacara secara akurat dan tidak mengganggu mereka. Sebelum menutup, ia membacakan catatannya pada proses dan memungkinkan para pengacara dan dua praktisi untuk memverifikasi sebelum mereka menandatangani dokumen. Dia bahkan meminta  pendapat pengacara tentang seberapa baik ia telah memimpin sidang."

Penutup

Persidangan dan hukuman ilegal dari praktisi Falun Gong penuh dengan pelanggaran hukum yang tak terhitung jumlahnya oleh sistem peradilan. Dari penangkapan ilegal sampai interogasi dengan penyiksaan, dari memaksa praktisi untuk memecat pengacara sampai perlakuan kejam terhadap pengacara di pengadilan, dan dari membatasi akses ke pengadilan sampai menangkap pendukung praktisi, kita telah melihat hak praktisi untuk proses hukum dan peradilan yang adil dilanggar berkali-kali.

Kami berharap laporan ini membantu masyarakat melihat lebih jelas kejahatan yang dilakukan oleh Jiang Zemin. Saat Jiang Zemin menghadapi gelombang tuntutan hukum yang belum pernah terjadi sebelumnya, kami mendesak para pengikutnya untuk menghentikan berpartisipasi dalam penganiayaan.

Artkel Terkait dalam Bahasa Mandarin:
明慧人权报告2015年中共违法庭审法轮功学员综述(下)

Chinese version click here
English version click here