(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Polandia berkumpul untuk konferensi berbagi pengalaman kultivasi di Warsawa pada 26 November 2016. Empat belas pembicara berbicara tentang bagaimana mereka menangani ujian dalam kehidupan sehari-hari, melepaskan keterikatan, dan bekerja sama dengan rekan-rekan praktisi pada proyek-proyek untuk meningkatkan kesadaran tentang latihan dan penganiayaan di Tiongkok.
Para praktisi berbagi pengalaman kultivasi mereka.
Lan, seorang wanita Vietnam, mulai berlatih Falun Gong sekitar setahun yang lalu. Dia mengatakan bahwa sebelum memulai latihan, ia telah hidup di bawah awan gelap dan perjuangan, sering kali mengeluh tentang kehidupan. Salah seorang temannya merekomendasikan agar dia membaca buku Zhuan Falun (buku utama Falun Gong), dan dia akhirnya menyelesaikan membaca seluruh buku dalam dua hari.
Dia berkata, "Ini membuka hati saya, dan saya merasa hidup itu penuh dengan keceriaan. Mengikuti ajaran, saya belajar dengan tenang menangani kesulitan hidup. Saya tidak mengeluh lagi. Saya bergabung ke tempat latihan segera, dan telah mencoba untuk menyingkirkan keterikatan dalam kehidupan sehari-hari."
Jakub Sokolowski berbicara tentang mengalami gangguan dalam kultivasi. Setelah diganggu oleh gangguan dalam pikirannya untuk waktu yang lama, ia menyadari bahwa mencari ke dalam adalah kuncinya. Ia menemukan banyak keterikatan berakar dalam pikirannya, beberapa di antaranya ditunjukkan oleh rekan-rekan praktisi, tetapi ia telah mengabaikannya.
Dia mulai memancarkan pikiran lurus, berusaha untuk menyingkirkan keterikatan ini, yang memberi hasil yang baik. Dia juga mengatakan tentang melakukan tiga hal dengan tulus adalah cara yang paling efektif untuk memperkuat pikiran lurus dan mengatasi gangguan.
"Melalui membaca Fa dengan saksama, memancarkan pikiran lurus, melakukan latihan, dan terlibat dalam semua jenis proyek, saya bisa menyingkirkan gangguan, membedakan kepalsuan, karma dengan kemurnian, diri sejati."
Pembicara lain, Piotr, berbicara tentang bagaimana dia membantu mempromosikan pertunjukan Shen Yun. Dalam waktu tujuh minggu, ia harus siap sebagai tuan rumah acara, menjual tiket, dan berbicara dengan semua jenis organisasi dan politisi lokal.
Menghadapi kesulitan ini, ia mengatakan bahwa ia berfokus pada peningkatan diri dengan keyakinan yang kuat pada Guru dan Fa, dan bahwa dengan bantuan Guru, segala yang dilakukannya berjalan dengan sukses.
Basia mulai berlatih Falun Gong tujuh tahun yang lalu. Pembicaraannya terfokus pada proses menyingkirkan keegoisan dalam kultivasi. Ia menceritakan bahwa selama keterlibatannya dalam sebuah proyek untuk menerjemahkan buku-buku Falun Gong, dia merasa sedang dimurnikan oleh ajaran ini.
Dia berkata, "Saya merasa meninggalkan bola kotor hitam yang penuh keinginan dan keterikatan. Ketika saya masih dekat dengan itu, saya merasa tertekan dan tidak nyaman, dan jika saya jauh dari itu, saya merasa lega dan damai."
Pada saat itu, Basia memiliki pemahaman yang lebih baik dari kata-kata Guru: "Kami katakan dalam menghadapi konflik, dengan mundur selangkah anda akan menemukan laut luas dan angkasa tak berbatas, pasti adalah suatu pemandangan lain." (Zhuan Falun). Baginya, "mengambil langkah mundur" tidak lagi konsep filosofis, namun tindakan yang solid yang dia bisa ambil.
Setelah konferensi, praktisi yang tinggal di Warsawa melakukan latihan di sebuah taman.
Pembicaraan secara bersamaan diterjemahkan ke dalam bahasa Mandarin, Inggris, Vietnam, dan Polandia.
Sehari setelah konferensi, praktisi mengadakan protes damai di depan kedutaan Tiongkok di Warsawa.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org