New York: Pawai Akbar Memperingati Aksi Damai Falun Gong pada 25 April di Beijing
(Minghui.org)
Hampir 1.000 praktisi Falun Gong menghadiri rapat umum dan pawai
akbar di Flushing, Kota New York pada 23 April 2016. Kedua kegiatan
ini memperingati aksi damai di Beijing pada 25 April 1999, sekitar
tiga bulan sebelum rezim komunis melancarkan penganiayaan brutal
terhadap Falun Gong di Tiongkok.
Dengan spanduk bertuliskan “Falun Dafa baik”, ”Adili Jiang Zemin” dan “Mundur dari Partai Komunis Tiongkok”, kegiatan ini menarik banyak perhatian dari publik. Sejak Mei tahun lalu, lebih dari 200.000 tuntutan hukum telah diajukan kepada pengadilan tertinggi Tiongkok terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin karena memerintahkan kampanye terhadap Falun Gong yang telah berlangsung selama 17 tahun.
Menjaga Hati Nurani Kita
Rapat umum dimulai dengan penampilan Tian Guo Marching Band. Zhang Erping, juru bicara dari Pusat Informasi Falun Dafa, mengenang permohonan damai 25 April 1999.
“Kedamaian dan belas kasih yang ditunjukkan dalam peristiwa itu mewakili keyakinan teguh praktisi Falun Gong pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kami merasa bangga dengan apa yang telah mereka lakukan, karena mereka menjaga nilai-nilai inti dari peradaban Tionghoa, sesuatu yang sangat dekat dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” katanya.
Zhang berharap bahwa semakin banyak orang akan bergabung dalam upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan di Tiongkok. “Dengan menjaga hati nurani kita, kita akan memberikan masa depan yang lebih baik kepada diri kita sendiri, kepada Tiongkok dan kepada dunia,” katanya.
Dengan spanduk bertuliskan “Falun Dafa baik”, ”Adili Jiang Zemin” dan “Mundur dari Partai Komunis Tiongkok”, kegiatan ini menarik banyak perhatian dari publik. Sejak Mei tahun lalu, lebih dari 200.000 tuntutan hukum telah diajukan kepada pengadilan tertinggi Tiongkok terhadap mantan pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin karena memerintahkan kampanye terhadap Falun Gong yang telah berlangsung selama 17 tahun.
Menjaga Hati Nurani Kita
Rapat umum dimulai dengan penampilan Tian Guo Marching Band. Zhang Erping, juru bicara dari Pusat Informasi Falun Dafa, mengenang permohonan damai 25 April 1999.
“Kedamaian dan belas kasih yang ditunjukkan dalam peristiwa itu mewakili keyakinan teguh praktisi Falun Gong pada prinsip Sejati-Baik-Sabar. Kami merasa bangga dengan apa yang telah mereka lakukan, karena mereka menjaga nilai-nilai inti dari peradaban Tionghoa, sesuatu yang sangat dekat dengan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” katanya.
Zhang berharap bahwa semakin banyak orang akan bergabung dalam upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan di Tiongkok. “Dengan menjaga hati nurani kita, kita akan memberikan masa depan yang lebih baik kepada diri kita sendiri, kepada Tiongkok dan kepada dunia,” katanya.
Zhang Erping, juru bicara dari
Pusat Informasi Falun Dafa, mengenang aksi damai 1999
‘Tenang dan
Rasional’
Yao Jie, seorang Pembina di sebuah tempat latihan Falun Gong di Beijing sebelum terjadi penganiayaan, ikut dalam permohonan pada tahun 1999. Pihak berwenang menuduhnya “menyerang Zhongnanhai” (komplek pemerintahan pusat) pada Desember 1999 dan memvonisnya tujuh tahun penjara.
Sekarang tinggal di Amerika Serikat, Yao mengenang kembali kenapa ia dan para praktisi lainnya pergi memohon di Beijing. “Setelah majalah Kota Tianjin memfitnah Falun Gong, beberapa praktisi pergi ke penerbit untuk mengklarifikasi, tetapi mereka bertemu polisi anti huru hara; 45 orang ditangkap tanpa alasan.” Karena hak mereka diabaikan di Tianjin, satu-satunya pilihan - yang diperkenankan oleh hukum - adalah pergi ke Beijing dan memohon kepada pejabat yang lebih tinggi.
Sekitar jam 20.00 pada 25 April 1999, setelah mendengar permohonan mereka diterima, seluruh praktisi meninggalkan tempat aksi dalam setengah jam. “Mereka juga sukarela membersihkan tempat, bahkan memungut puntung rokok yang dibuang oleh polisi,” kata Yao.
Selagi orang luar negeri terkesan dengan sikap praktisi yang tenang dan rasional selama aksi damai, Yao mengatakan itu adalah prinsip-prinsip Falun Gong “Sejati-Baik-Sabar” yang membentuk karakter moral tinggi praktisi.
‘Semua Orang Mengambil Sikap’
Li Tianxiao, seorang analis politik di Universitas Columbia, departemen ilmu politik, mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah kehabisan cara selama 17 tahun terakhir menyerang Falun Gong namun tidak berhasil.
“Alasannya terletak pada prinsip Falun Gong. Karena Sejati-Baik-Sabar mewakili kebajikan dan nilai universal, setiap orang yang menantangnya pasti akan gagal,” kata Li.
Rezim mengintensifkan kampanye penindasan besar-besaran dan bahkan mengambil organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup karena keyakinannya. “Awalnya, kami pikir hanya beberapa rumah sakit yang terlibat. Sekarang kami tahu situasinya lebih parah dari yang kami perkirakan. Puluhan ribu kasus - jumlah yang lebih besar dari yang kami bayangkan,” jelas Damon Noto, juru bicara dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH).
Yao Jie, seorang Pembina di sebuah tempat latihan Falun Gong di Beijing sebelum terjadi penganiayaan, ikut dalam permohonan pada tahun 1999. Pihak berwenang menuduhnya “menyerang Zhongnanhai” (komplek pemerintahan pusat) pada Desember 1999 dan memvonisnya tujuh tahun penjara.
Sekarang tinggal di Amerika Serikat, Yao mengenang kembali kenapa ia dan para praktisi lainnya pergi memohon di Beijing. “Setelah majalah Kota Tianjin memfitnah Falun Gong, beberapa praktisi pergi ke penerbit untuk mengklarifikasi, tetapi mereka bertemu polisi anti huru hara; 45 orang ditangkap tanpa alasan.” Karena hak mereka diabaikan di Tianjin, satu-satunya pilihan - yang diperkenankan oleh hukum - adalah pergi ke Beijing dan memohon kepada pejabat yang lebih tinggi.
Sekitar jam 20.00 pada 25 April 1999, setelah mendengar permohonan mereka diterima, seluruh praktisi meninggalkan tempat aksi dalam setengah jam. “Mereka juga sukarela membersihkan tempat, bahkan memungut puntung rokok yang dibuang oleh polisi,” kata Yao.
Selagi orang luar negeri terkesan dengan sikap praktisi yang tenang dan rasional selama aksi damai, Yao mengatakan itu adalah prinsip-prinsip Falun Gong “Sejati-Baik-Sabar” yang membentuk karakter moral tinggi praktisi.
‘Semua Orang Mengambil Sikap’
Li Tianxiao, seorang analis politik di Universitas Columbia, departemen ilmu politik, mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah kehabisan cara selama 17 tahun terakhir menyerang Falun Gong namun tidak berhasil.
“Alasannya terletak pada prinsip Falun Gong. Karena Sejati-Baik-Sabar mewakili kebajikan dan nilai universal, setiap orang yang menantangnya pasti akan gagal,” kata Li.
Rezim mengintensifkan kampanye penindasan besar-besaran dan bahkan mengambil organ praktisi Falun Gong secara hidup-hidup karena keyakinannya. “Awalnya, kami pikir hanya beberapa rumah sakit yang terlibat. Sekarang kami tahu situasinya lebih parah dari yang kami perkirakan. Puluhan ribu kasus - jumlah yang lebih besar dari yang kami bayangkan,” jelas Damon Noto, juru bicara dari Doctors Against Forced Organ Harvesting (DAFOH).
Damon Noto dari (DAFOH
berbicara mengenai kejahatan rezim Tiongkok dalam perampasan organ
dari praktisi yang masih hidup di Tiongkok
Wang Zhiyuan, juru bicara dari
World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong
(WOIPFG), mengatakan bahwa karena kebrutalan rezim selama
penganiayaan terhadap Falun Gong dan kampanye-kampanye politik
sebelumnya, semua orang mengambil sikap di hadapan masalah kritis
ini dan menaruh setiap harapan kepada PKT adalah sia-sia.
Mundur dari PKT ‘Jalan Keluar Satu-satunya’
Mayoritas orang Tiongkok telah atau pernah, bergabung dengan Partai Komunis. Selain Partai sendiri, kebanyakan anak muda diharuskan bergabung dengan Liga Pemuda dan Pionir Muda PKT.
Yu Chunguang, mantan guru bahasa Inggris dari Provinsi Guangdong, mengatakan bahwa Partai Komunis secara efektif mencuci otak beberapa generasi rakyat Tiongkok. “Adalah Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis yang membantu saya untuk memahami apa itu PKT dan bagaimana ia memfitnah Falun Gong serta menganiaya praktisi secara brutal.”
Dua resolusi baru-baru ini diloloskan oleh Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Amerika Serikat, H.R.1150 dan H.R.3694, memberi dukungan bagi kebebasan berkeyakinan dan mengecam perdagangan organ. Kedua resolusi ini terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi di Tiongkok.
“Ketika saya bepergian ke Washington D.C. bulan lalu, saya bertemu dengan sekelompok orang Tiongkok yang dibayar untuk ‘menyambut’ pemimpin Tiongkok yang berkunjung. Saya tidak bisa membayangkan kenapa orang-orang ini mau menjual kehormatan mereka senilai 80 yuan,” kata Yu.
Menurut Yi Rong, ketua Pusat Layanan Global Pengunduran Diri dari PKT, lebih dari 230 juta orang telah memisahkan diri mereka dari PKT dan organisasi pemudanya.
Mundur dari PKT ‘Jalan Keluar Satu-satunya’
Mayoritas orang Tiongkok telah atau pernah, bergabung dengan Partai Komunis. Selain Partai sendiri, kebanyakan anak muda diharuskan bergabung dengan Liga Pemuda dan Pionir Muda PKT.
Yu Chunguang, mantan guru bahasa Inggris dari Provinsi Guangdong, mengatakan bahwa Partai Komunis secara efektif mencuci otak beberapa generasi rakyat Tiongkok. “Adalah Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis yang membantu saya untuk memahami apa itu PKT dan bagaimana ia memfitnah Falun Gong serta menganiaya praktisi secara brutal.”
Dua resolusi baru-baru ini diloloskan oleh Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Amerika Serikat, H.R.1150 dan H.R.3694, memberi dukungan bagi kebebasan berkeyakinan dan mengecam perdagangan organ. Kedua resolusi ini terkait dengan pelanggaran HAM yang terjadi di Tiongkok.
“Ketika saya bepergian ke Washington D.C. bulan lalu, saya bertemu dengan sekelompok orang Tiongkok yang dibayar untuk ‘menyambut’ pemimpin Tiongkok yang berkunjung. Saya tidak bisa membayangkan kenapa orang-orang ini mau menjual kehormatan mereka senilai 80 yuan,” kata Yu.
Menurut Yi Rong, ketua Pusat Layanan Global Pengunduran Diri dari PKT, lebih dari 230 juta orang telah memisahkan diri mereka dari PKT dan organisasi pemudanya.
Yi Rong, ketua Pusat Layanan
Global Pengunduran Diri dari PKT, mengatakan lebih dari 230 juta
orang Tiongkok telah memisahkan diri dari organisasi PKT
“Dengan memisahkan diri mereka
dari Partai Komunis. orang-orang akan memiliki pemahaman yang lebih
jelas terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat. Semua ini akan
menuju ke tingkat moral yang lebih tinggi di masyarakat,” ujar
David Tompkins, salah satu anggota dari pusat layanan.
Tanggapan Positif dari Turis Tiongkok
Banyak pejalan kaki berhenti untuk mendengar tentang Falun Gong dan penganiayaan, termasuk mereka yang bekerja di restoran atau toko-toko di sekitarnya.
Beberapa dari mereka memberitahu praktisi bahwa mereka ingin mundur dari Partai Komunis Tiongkok. Wu, seorang turis yang mengunjungi Amerika untuk pertama kalinya, mengatakan ia telah menonton video kegiatan-kegiatan Falun Gong sebelumnya. “Namun rapat umum ini lebih bagus dari apa yang saya lihat di komputer,” katanya.
Merasa gembira atas rapat umum praktisi, Wu merasa kasihan terhadap rakyat Tiongkok, karena “kami hampir tidak punya tempat untuk menyuarakan apa yang kami benar-benar rasakan di Tiongkok.” Ia mengatakan akan memberitahu orang lain tentang Falun Gong setelah kembali ke Tiongkok.
Martha Flores-Vazquez, pemimpin komunitas di Flushing, mengatakan ia merasa bangga terhadap praktisi Falun Gong atas apa yang telah mereka lakukan bagi komunitas dan masyarakat. “Kita perlu menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat dengan keadilan,” katanya.
“Tujuh belas tahun penganiayaan adalah terlalu lama,” tambahnya. “Kita harus menghentikannya.”
Tanggapan Positif dari Turis Tiongkok
Banyak pejalan kaki berhenti untuk mendengar tentang Falun Gong dan penganiayaan, termasuk mereka yang bekerja di restoran atau toko-toko di sekitarnya.
Beberapa dari mereka memberitahu praktisi bahwa mereka ingin mundur dari Partai Komunis Tiongkok. Wu, seorang turis yang mengunjungi Amerika untuk pertama kalinya, mengatakan ia telah menonton video kegiatan-kegiatan Falun Gong sebelumnya. “Namun rapat umum ini lebih bagus dari apa yang saya lihat di komputer,” katanya.
Merasa gembira atas rapat umum praktisi, Wu merasa kasihan terhadap rakyat Tiongkok, karena “kami hampir tidak punya tempat untuk menyuarakan apa yang kami benar-benar rasakan di Tiongkok.” Ia mengatakan akan memberitahu orang lain tentang Falun Gong setelah kembali ke Tiongkok.
Martha Flores-Vazquez, pemimpin komunitas di Flushing, mengatakan ia merasa bangga terhadap praktisi Falun Gong atas apa yang telah mereka lakukan bagi komunitas dan masyarakat. “Kita perlu menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat dengan keadilan,” katanya.
“Tujuh belas tahun penganiayaan adalah terlalu lama,” tambahnya. “Kita harus menghentikannya.”
Pemimpin komunitas Flushing
Martha Flores-Vazquez menyerukan kepada lebih banyak orang agar
bergabung dalam upaya praktisi untuk mengakhiri penganiayaan di
Tiongkok
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org