(Minghui.org) Hari itu adalah hari di musim semi yang cerah di Hamburg, Jerman, dan pusat kota penuh dengan turis dan penduduk lokal, seperti biasanya. Di dekat Reesendammbruecke, sebuah tempat wisata berusia lebih dari 150 tahun, praktisi Falun Gong mendirikan stan untuk meningkatkan kesadaran akan penindasan di Tiongkok, khususnya pengambilan organ dari praktisi Falun Gong yang masih hidup.

Melihat meja operasi bohongan, seorang pemuda berhenti untuk mencari tahu. Setelah membaca poster yang disediakan oleh praktisi, ia terkejut, “Benarkah?! Ini benar-benar terjadi di Tiongkok?” Setelah berbicara dengan seorang praktisi dan mendengar tentang penyelidikan oleh organisasi independen yang telah mengonfirmasi kekejaman itu, wajahnya berubah menjadi suram. Akhirnya, ia berterima kasih kepada praktisi dan memberi semangat kepadanya, “Tolong pertahankan usaha keras anda. Ini adalah masalah penting, dan anda harus memberi tahu lebih banyak orang mengenai ini.”

Tiga orang gadis remaja yang melintas di depan stan juga tertarik dengan poster dan spanduk. Mereka berkata bahwa mereka telah mendengar tentang penindasan ini dulu, dan bertanya kepada seorang praktisi mengapa tidak ada pejabat yang menghentikan kejahatan seperti itu. Setelah praktisi memberi tahu mereka bahwa kebrutalan itu adalah penindasan berskala nasional yang digerakkan oleh rejim totaliter Partai Komunis di Tiongkok, gadis-gadis itu meresa terganggu oleh kekejaman tersebut dan berkata mereka akan memberi tahu lebih banyak orang tentang ini.

Banyak pejalan kaki terkejut ketika mendengar bahwa penindasan secara sistematis terhadap Falun Gong telah berlangsung selama 17 tahun.

Jack dan Emily, pasangan suami istri dari Inggris yang sedang bekerja di Hamburg, melihat stan praktisi saat sedang dalam perjalanan menuju ke Danau Alster bersama teman-teman mereka. Walaupun mereka pernah mendengar tentang penindasan di Tiongkok dari temannya, gambar yang jelas di poster mengejutkan mereka. Keduanya menandatangani petisi bagi penyelamatan ibu seorang penduduk lokal, Ye Xiaojun, bernama Ye Julan.

Seperti banyak penduduk dan turis lainnya, Jack dan Emily menandatangani petisi untuk mendukung praktisi Falun Gong.

Ye, 68, ditangkap di rumahnya oleh polisi Shanghai pada Desember 2015, dan sejak saat itu ditahan. Pengadilan Distrik Putuo memvonisnya dengan tiga tahun penjara pada Mei 2015. Saat Han Zheng, Sekretaris Partai di Shanghai, sebuah kota kembar bagi Hamburg, mengunjungi Jerman awal Juni 2015, beberapa media berita Jerman melaporkan usaha praktisi Falun Gong dalam mendesak pembebasan Ye.

Chinese version click here
English version click here