Mendukung Falun Gong di Human Rights Square di Paris
(Minghui.org)
Masyarakat Paris menikmati hari yang cerah untuk pertama kalinya
pada tanggal 5 Juni 2016 setelah dua minggu turun hujan. Praktisi
Falun Gong mendatangi Human Rights Square di depan Menara Eiffel,
untuk memperkenalkan latihan damai kepada publik dan meminta
dukungan untuk menghentikan penganiayaan di Tiongkok.
Sambil menikmati cuaca yang bagus dan musik serta gerakan latihan Falun Gong yang indah, orang-orang terkejut dengan kebrutalan penganiayaan itu, khususnya pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dimana direstui oleh negara di Tiongkok.
Para turis dari berbagai penjuru dunia, termasuk Jerman, Panama, Argentina, dan Tibet, juga sejumlah warga setempat menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan dan mendukung perlawanan damai Falun Gong.
Sambil menikmati cuaca yang bagus dan musik serta gerakan latihan Falun Gong yang indah, orang-orang terkejut dengan kebrutalan penganiayaan itu, khususnya pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup dimana direstui oleh negara di Tiongkok.
Para turis dari berbagai penjuru dunia, termasuk Jerman, Panama, Argentina, dan Tibet, juga sejumlah warga setempat menandatangani petisi untuk mengecam penganiayaan dan mendukung perlawanan damai Falun Gong.
Para turis membaca materi
Falun Gong
Turis Tiongkok membaca informasi tentang penganiayaan
Seorang pejabat pemerintah dari Polinesia menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Para turis menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Turis Tiongkok membaca informasi tentang penganiayaan
Seorang pejabat pemerintah dari Polinesia menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Para turis menandatangani petisi untuk mendukung Falun Gong
Jean-Marie Kawa, seorang teknisi
listrik dari Nouvelle Galedonie, tidak percaya kebrutalan dari
pengambilan organ. “Harus dihentikan,” katanya. “Itulah kenapa saya
memberi tanda tangan untuk mendukung kalian. Pemerintah Tiongkok
harus bertanggung jawab, dan harus memperlakukan rakyatnya dengan
lebih baik lagi.”
Seorang petugas polisi setempat, Morales Eric, juga mengecam pengambilan organ: “Tidak tahu malu dan mengerikan.” Seorang penjaga keamanan lainnya berkata: “Rakyat Tiongkok harus menentang partai komunis. Selama partai komunis berkuasa, mereka tidak akan pernah memiliki kebebasan.”
Ada yang bertanya kenapa mereka tidak pernah mendengar tentang pengambilan organ di berita-berita, dan kenapa komunitas internasional belum mengambil lebih banyak aksi untuk menghentikannya. Seorang praktisi menjelaskan bahwa beberapa pemerintah memilih untuk berdiam diri karena kepentingan ekonomi, dan inilah kenapa praktisi Falun Gong terus menerus meningkatkan kesadaran dengan mengekspos kebrutalan itu kepada publik.
Banyak turis Tiongkok juga melihat materi. Beberapa dari mereka meminta praktisi untuk membantu mereka mundur dari keanggotaan mereka dari Partai Komunis Tiongkok.
Seorang petugas polisi setempat, Morales Eric, juga mengecam pengambilan organ: “Tidak tahu malu dan mengerikan.” Seorang penjaga keamanan lainnya berkata: “Rakyat Tiongkok harus menentang partai komunis. Selama partai komunis berkuasa, mereka tidak akan pernah memiliki kebebasan.”
Ada yang bertanya kenapa mereka tidak pernah mendengar tentang pengambilan organ di berita-berita, dan kenapa komunitas internasional belum mengambil lebih banyak aksi untuk menghentikannya. Seorang praktisi menjelaskan bahwa beberapa pemerintah memilih untuk berdiam diri karena kepentingan ekonomi, dan inilah kenapa praktisi Falun Gong terus menerus meningkatkan kesadaran dengan mengekspos kebrutalan itu kepada publik.
Banyak turis Tiongkok juga melihat materi. Beberapa dari mereka meminta praktisi untuk membantu mereka mundur dari keanggotaan mereka dari Partai Komunis Tiongkok.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org