Dua Bersaudara Tewas Dalam Tahanan Polisi Tiga Tahun Berselang
(Minghui.org)
Ketika masih berduka atas kematian anak sulungnya, mereka harus
menahan kepahitan lagi ketika adik dari si sulung meninggal dalam
tahanan polisi pada bulan April ini.
Yang Zhonggeng dipukuli hingga tewas dalam tahanan polisi pada 28 Juni 2013, hanya 4 hari setelah penangkapannya karena ia menolak melepaskan Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Tubuhnya dipenuhi oleh luka memar. Ia berumur 38 tahun.
Yang Zhonggeng dipukuli hingga tewas dalam tahanan polisi pada 28 Juni 2013, hanya 4 hari setelah penangkapannya karena ia menolak melepaskan Falun Gong, sebuah disiplin spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Tubuhnya dipenuhi oleh luka memar. Ia berumur 38 tahun.
Tiga tahun kemudian – adiknya
Yang Zhongsheng tewas dalam tahanan setelah 11 hari ditangkap
karena kepercayaannya kepada Falun Gong. Ia juga berumur 38
tahun.
Sang Kakak, Yang
Zhonggeng
Adiknya, Yang Zhongseng
Adiknya, Yang Zhongseng
Berasal dari Kota Ruian, Provinsi
Zhejiang, Yang bersaudara bekerja di Kota Zhengzhou, Provinsi
Henan, di mana keduanya kehilangan nyawa mereka karena menggunakan
hak konstitusional mereka yaitu kebebasan menganut
kepercayaan.
Polisi Zhengzhou mengklaim bahwa sang adik meninggal akibat mogok makan yang dilakukannya, tapi orang tuanya positif bahwa ia juga dipukuli hingga tewas seperti sang kakak.
Tubuh Menunjukkan Tanda-Tanda Trauma
Orang tua sang adik telah mengkhawatirkan dirinya sejak penangkapan terakhirnya pada 10 April tahun ini. ketakutan terbesar mereka akhirnya benar-benar terjadi ketika pada 27 April Polisi Zhengzhou memberi tahu mereka bahwa ia tewas pada 21 April.
Mereka terbang ke Zhengzhou pada 4 Mei dan sangat hancur hatinya melihat bagaimana tubuh anak mereka penuh luka memar. Kepala Yang bengkak dan ada bercak darah dari berbagai lubang di wajahnya. Hidung dan kedua telinga disumpal dengan bola-bola kapas. Empat giginya telah tanggal dan digantikan dengan gigi palsu. Ada banyak bekas-bekas luka menghitam di perutnya, dan ujung penisnya terlihat terbakar. Semua kukunya menghitam dan satu jarinya bahkan mengeluarkan darah ketika ayah Yang memegangnya.
Sang kepala keluarga merasa sangat hancur hingga jatuh sakit dan harus dirawat inap selama 1 minggu di rumah sakit, pada saat itu juga polisi memaksa membawanya keluar dari rumah sakit ke kantor polisi untuk menandatangani dokumen yang diperlukan untuk mengkremasikan tubuh anaknya.
Orang Tua Di Bawah Pengawasan
Pihak berwenang Zhengzhou menekan orang tua Yang untuk tidak menuntut melalui jalan hukum dengan menjanjikan mereka 600,000 yuan sebagai kompensasi untuk kematian dua anak laki-lakinya.
Pasangan ini bertemu dengan agen Kantor 610 Ruian tidak lama setelah pesawat mereka mendarat di Airport lokal pada 17 Mei. Mereka dibawa langsung ke pemakaman di mana abu anak mereka dikubur. Mereka sekarang berada dalam pengawasan 24/7.
Polisi Zhengzhou mengklaim bahwa sang adik meninggal akibat mogok makan yang dilakukannya, tapi orang tuanya positif bahwa ia juga dipukuli hingga tewas seperti sang kakak.
Tubuh Menunjukkan Tanda-Tanda Trauma
Orang tua sang adik telah mengkhawatirkan dirinya sejak penangkapan terakhirnya pada 10 April tahun ini. ketakutan terbesar mereka akhirnya benar-benar terjadi ketika pada 27 April Polisi Zhengzhou memberi tahu mereka bahwa ia tewas pada 21 April.
Mereka terbang ke Zhengzhou pada 4 Mei dan sangat hancur hatinya melihat bagaimana tubuh anak mereka penuh luka memar. Kepala Yang bengkak dan ada bercak darah dari berbagai lubang di wajahnya. Hidung dan kedua telinga disumpal dengan bola-bola kapas. Empat giginya telah tanggal dan digantikan dengan gigi palsu. Ada banyak bekas-bekas luka menghitam di perutnya, dan ujung penisnya terlihat terbakar. Semua kukunya menghitam dan satu jarinya bahkan mengeluarkan darah ketika ayah Yang memegangnya.
Sang kepala keluarga merasa sangat hancur hingga jatuh sakit dan harus dirawat inap selama 1 minggu di rumah sakit, pada saat itu juga polisi memaksa membawanya keluar dari rumah sakit ke kantor polisi untuk menandatangani dokumen yang diperlukan untuk mengkremasikan tubuh anaknya.
Orang Tua Di Bawah Pengawasan
Pihak berwenang Zhengzhou menekan orang tua Yang untuk tidak menuntut melalui jalan hukum dengan menjanjikan mereka 600,000 yuan sebagai kompensasi untuk kematian dua anak laki-lakinya.
Pasangan ini bertemu dengan agen Kantor 610 Ruian tidak lama setelah pesawat mereka mendarat di Airport lokal pada 17 Mei. Mereka dibawa langsung ke pemakaman di mana abu anak mereka dikubur. Mereka sekarang berada dalam pengawasan 24/7.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org