(Minghui.org) Kakak saya dan saya lahir pada tahun 1980. Kami tidak berbeda dengan anak muda pada umumnya, kecuali: kami menjadi praktisi Falun Dafa, salah satu bentuk kultivasi pribadi paling berharga saat ini.

Kehilangan Harga Diri

Sejak kecil, saya memiliki mimpi untuk menjadi artis. Namun seiring perubahan prioritas, kebanyakan orang meninggalkan mimpi saat kecil mereka. Saya beruntung memiliki saudara kembar yang memiliki cita-cita yang sama, dan kami saling mendorong untuk merealisasikan mimpi kami.

Kebetulan, kami bertemu dengan guru seni yang terkenal yang mengangkat kami sebagai murid. Saya belajar teknik melukis Barat, sketsa, cat air dan cat minyak. Sedangkan kakak saya belajar lukisan Tiongkok dan kaligrafi. Kami juga belajar memahat.

Sebagi anak-anak, saya lemah, kesehatan saya buruk saat di sekolah menengah pertama. Saya menderita migrain dan kekurangan stamina. Kemudian, kondisi saya memburuk, timbul gejala insomnia kronis, berat badan turun drastis dan vertigo. Karena vertigo, saya tidak bisa berjalan tanpa bantuan. Dokter tidak menemukan penyebab kondisi saya.

Semakin dewasa, insomnia saya semakin parah, dan saya tidak bisa tidur. Sebagai pemuda kurus dan lemah berusia 20 tahun dengan kulit pucat dan lingkaran hitam di mata, saya ditolak oleh calon pasangan saya lebih dari 30 kali. Hal ini sangat mempengaruhi harga diri saya, dan pada suatu saat bahkan saya berpikir untuk bunuh diri.

Pemulihan yang Luar Biasa

Guru seni kami menderita hipertrofi tulang belakang pada 2008 dan masuk ke rumah sakit. Dalam tujuh hari, ia tidak bisa bergerak. Dokter mengatakan operasi juga tidak menjamin ia bisa bergerak kembali dan kemungkinan ia selanjutnya harus menggunakan kursi roda seumur hidupnya. Kami kemudian memutuskan untuk memindahkannya ke rumah sakit kota.

Kebetulan, dua orang teman berkunjung sore itu. Selama perbincangan, kami mendengar mereka berlatih Falun Dafa. Mereka mengklarifikasi fakta dibalik penganiayaan terhadap Falun Dafa kepada kami dan bercerita mengenai “Kebohongan pembakaran diri di Lapangan Tiananmen”, juga efek penyembuhan Falun Dafa.

Mereka memberi tahu guru kami untuk dengan tulus melafalkan, “Falun Dafa baik. Sejati, Baik, dan Sabar baik,” dan mengatakan ia akan sembuh dari penyakitnya.

Begitu ia melafalkan kata-kata itu, wajahnya kembali merona merah dan ia bangun duduk dalam beberapa menit kemudian. Lalu, ia berdiri dan berjalan sendiri ke kamar mandi. Kami terkejut! Baru beberapa hari yang lalu, guru kami perlu bantuan kami untuk berjalan.

Karena prihatin, kami menemaninya dan melihat selagi ia berulang kali jongkok dan berdiri. Lalu dengan tersenyum, ia menyentuh punggungnya dan berkata, “Punggung saya tidak lagi sakit. Sungguh luar biasa!” Guru kami sembuh dalam waktu satu setengah jam dan keluar dari rumah sakit di hari berikutnya.

Merasa terdorong, kakak saya meminjam Zhuan Falun, buku utama Falun Dafa. Setelah menyaksikan kesembuhan guru kami dan membaca buku, ia mengubah pandangannya terhadap dunia dan seluruh tingkah lakunya. Ia menjadi orang yang berpikiran terbuka, tidak kenal takut dan bertanggung jawab. Keahliannya dalam kaligrafi, melukis dan pandangan hidupnya terus meningkat seiring ia melepaskan keterikatan manusianya.

Mengubah Konsep Manusia yang Sudah Tertanam

Melihat perubahan kakak, saya merenungkan masa lalu diri sendiri, dan menyadari bahwa saya telah mengikuti prinsip-prinsip yang salah. Tindakan dan keterikatan yang egois telah menyebabkan penderitaan dan mencelakakan diri sendiri serta orang lain. Terpengaruh dengan masyarakat kami yang telah merosot, saya mengejar kekayaan, keuntungan materi, kenyamanan pribadi dan percaya semua itu adalah yang paling penting. Pikiran dan tindakan saya telah tercemar oleh mimpi saya sewaktu kecil untuk menjadi artis.

Berupaya untuk mengubah hidup, saya membaca semua buku-buku Dafa yang saya bisa saya dapatkan dan menjelajahi internet untuk mencari informasi tentang Falun Dafa. Saya menjadi mengerti kebenaran di balik penganiayaan terhadap praktisi dan dapat mengenali kebohongan yang disebarkan oleh Jiang Zemin dan antek-anteknya.

Saat saya membaca informasi, pola pikir dan nilai moral saya perlahan-lahan meningkat. Berbagai penyakti saya seperti migrain, insomnia berat, dan alergi rhinitis hilang.

Falun Dafa menunjukkan saya jalan menuju ke eksistensi yang penuh makna dan mengubah pikiran dan hati saya. Kesulitan saya menemukan pasangan hidup juga terpecahkan.

Mengubah Pemahaman

Sebelum memperoleh Falun Dafa, istri saya suka pergi ke kafe dan minum-minum. Tiap hari ia tidur larut malam, menolak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan kecanduan menonton TV. Sebelum berumur 20 tahun, ia menderita banyak masalah kesehatan, yang paling berat adalah sindrom ovarium polikistik. Karena penyakit ini sulit diobati, hampir semua gaji istri saya digunakan untuk membeli obat.

Pada tahun 2014, istri berkonsultasi pada seorang ahli kandungan terkenal, yang kebetulan adalah praktisi Dafa. Dokter itu menyuruhnya melafalkan kalimat “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Ia juga menawarkan untuk menemani istri saya ke fasilitas medis Kota Yueyang untuk pendapat kedua.

Mereka bertemu dengan praktisi Falun Dafa lainnya yang memberi tahu istri, “Kamu baru saja mulai menyentuh menyentuh permukaan Dafa. Kultivasi, dan seiring waktu, saya yakin bahkan bila punya kesempatan memperoleh emas segunung pun hati kamu tidak akan goyah.” Ia terkejut dan berpikir bahwa Dafa begitu luar biasa hingga orang itu bersedia melepaskan gunung emas? Ini membuatnya tertarik!

Di Yueyang, dokter kandungan itu dan istri saya tinggal di rumah seorang praktisi Dafa. Praktisi-praktisi ini berbagi pengalaman dan pemahaman mereka. Istri saya terkesan dengan sikap bersahabat, keramahan, dan ketulusan mereka dan memutuskan untuk belajar latihan itu.

Dalam perjalanan pulang, dokter kandungan tua itu melafalkan puisi Guru Li Hongzhi, pencipta Dafa.

“Orang yang demi ketenaran seumur hidup dipenuhi kebencian,
Orang yang demi kepentingan tidak mengenal sanak saudara;
Orang yang demi Qing mencari risau sendiri,
Susah payah saling bertengkar membuat karma seumur hidup.

Tidak mencari ketenaran tenang dan puas,
Tidak utamakan kepentingan adalah orang kebajikan;
Perasaan tak tergerak hati jernih tiada nafsu,
Berkultivasi raga secara baik seumur hidup mengumpulkan De.”

(“Menjadi Orang” dari Hong Yin)

Mendengar kata-kata ini, ia tiba-tiba mengerti mengapa praktisi pernah mengatakan kepadanya begitu memperoleh Falun Dafa, bahkan gunung emas pun tidak dapat menggerakkan hatinya.

Dalam waktu kurang dari 20 hari ia mulai berlatih Falun Dafa, istri saya sembuh dari penyakit sindrom ovarium polikistik. Berat badannya mulai turun, dan jerawat di wajahnya perlahan-lahan hilang. Lalu berangsur-angsur, ia mulai melepaskan kebiasaan buruknya, berhenti mengejar nama dan keuntungan dan mulai membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Seperti istri saya, istri kakak kembar saya juga memiliki perangai buruk dan sangat mudah tersinggung. Namun, setelah memperoleh Fa, ia mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Hubungan mereka menjadi lebih harmonis, dan baru-baru ini mereka memiliki bayi.

Chinese version click here
English version click here