Kegiatan yang dihadiri sekitar 350 praktisi Falun Dafa dari berbagai daerah di Bali ini diadakan di dua pusat keramaian di Bali, yaitu Lapangan Puputan Margarana Renon dan Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung di Denpasar.
Pagi hari praktisi berlatih bersama di Lapangan Puputan Margarana Renon dan pawai di Car Free Day.
Latihan Falun Gong
Pawai diadakan sepanjang jalur
Car Free Day diawali oleh Tian Guo Marching Band, diikuti barisan
spanduk menentang penindasan, foto-foto praktisi Tiongkok yang
meninggal karena penganiayaan, peragaan latihan Falun Gong dan
ditutup oleh Barisan Genderang Pinggang.
Banyak pejalan kaki berhenti menyaksikan Tian Guo Marhing Band
memainkan lagu mengawali pawai. Beberapa memotret, berpose di depan
barisan, bergerak mengikuti irama musik.
Barisan Spanduk Menyerukan “Segera Hentikan Penganiayaan di Tiongkok dan Ajukan Jiang Zemin ke Pengadilan”
Barisan Peraga Latihan
Barisan Genderang Pinggang
Memberikan Informasi kepada Masyarakat
Parade menyampaikan aspirasi ini ke masyarakat lebih luas, para praktisi juga menyampaikan selebaran informasi tentang Falun Dafa.
I Wayan Manuh, koordinator kegiatan mengatakan, “Penganiayaan ini
sudah berlangsung selama lebih dari 17 tahun dan masih berlangsung
sampai sekarang, ribuan praktisi masih mendekam di kamp-kamp kerja
paksa di Tiongkok. Juga masih berlangsung pengambilan organ dari
para praktisi dan penganiayaan, penindasan serta pemenjaraan
terhadap para praktisi Falun Dafa di Tiongkok.”
Dukungan Masyarakat
Penonton yang bersimpati dan peduli dengan tulus membubuhkan
tandatangan mereka pada formulir pelaporan segala tindak kejahatan
kemanusiaan yang dilakukan oleh pelopor penindasan Falun Dafa di
Tiongkok, Jiang Zemin. Tandatangan ini akan dikirim ke Mahkamah
Agung Tiongkok agar Jiang Zemin segera diadili dan mengakhiri
penganiayaan.
Wayan Setiawan berkata, “Saya sangat mendukung cara-cara damai.
Seharusnya beginilah, kita tidak perlu membalas kekerasan dengan
kekerasan. Ini tidak boleh terjadi, tidak boleh terjadi! Para
pelaku-pelaku begini seharusnya diseret ke Mahkamah Internasional.
Itu bukan manusia, itu mungkin iblis yang menyaru menjadi manusia.
Cuma pesan saya kepada teman-teman Falun Gong lanjutkan gerakan
ini, tetap semangat!”
Nyala Lilin
Di akhir acara, nyala lilin dilakukan di Lapangan I Gusti Ngurah
Made Agung guna mengenang para praktisi Falun Dafa yang telah
meninggal akibat penganiayaan di Tiongkok. Menurut data laporan
WOIPFG, sejak tahun 1999 hingga kini, praktisi Falun Gong yang
terbunuh karena dianiaya, termasuk dirampas organ tubuhnya,
sedikitnya mencapai lebih dari satu juta jiwa.
Seruan “Hentikan Penganiayaan
Falun Gong di Tiongkok”
Nyala Lilin “Mengenang Praktisi Falun Dafa di Tiongkok yang
Meninggal karena Dianiaya untuk Mempertahankan Keyakinan
Mereka”
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org