Membebaskan Diri Sendiri dari Keterikatan Rasa Khawatir
(Minghui.org)
Dulu saya selalu khawatir. Semakin banyak yang harus saya kerjakan
semakin saya khawatir, apakah itu proyek Dafa yang saya ikuti atau
pekerjaan pribadi saya. Semakin lama rasa khawatir ini semakin
menjadi-jadi bahkan muncul juga pada saat saya tidak melakukan
apa-apa.
Setelah memahami fakta bahwa
kekhawatiran itu sendiri adalah sebuah pikiran, dan pikiran itu
adalah suatu materi. Saya perhatikan, pikiran saya tidak lagi
terganggu sewaktu memancarkan pikiran lurus.
Saya merasakan sepertinya tubuh, pikiran dan ruang sekeliling tubuh saya telah menjadi satu. Saya juga memahami fakta bahwa makhluk ilahi dan Fa benar-benar ada di alam semesta, bahwa keterikatan terwujud sebagai karma, dan bahwa setiap hal yang kita terima melalui indra kita adalah ilusi.
Pengalaman kita tentang dunia luar pasti adalah sebuah refleksi dari pola pikir manusia. Contoh, apabila seorang lawan jenis tiba-tiba tertarik pada anda, ini mungkin karena anda masih ada keterikatan dengan cinta antara seorang pria dan seorang wanita.
Sewaktu seseorang iri hati terhadap anda, ini mungkin karena anda masih mempunyai rasa iri hati di dalam diri anda atau keterikatan lain yang perlu disingkirkan. Sewaktu anda melihat dua orang bertengkar, ini mungkin karena anda juga mempunyai keterikatan ingin bersaing atau kebutuhan untuk diakui bahwa diri anda yang benar.
Situasi apapun yang kita temukan, berkaitan langsung dengan faktor tertentu dalam diri kita sendiri. Jika tidak, situasi itu tidak akan timbul.
Apabila faktor pribadi kita (keterikatan atau karma) adalah sumber dari kesengsaraan kita, maka masuk akal bahwa semua kesulitan yang kita hadapi secara langsung atau pun tidak langsung adalah diri kita sendiri yang menyebabkannya. Bukankah kita sendiri yang menciptakan karma yang kita miliki – yang menyebabkan semua kesulitan yang kita hadapi.
Sewaktu praktisi tertentu dianiaya, bukankah penganiayaan itu sendiri bertindak sebagai bukti keberadaan keterikatan manusia? Bukankah keterikatan manusia itu yang dijadikan target?
Bukankah apa yang disebut “melihat ke dalam” mengarah pada: memeriksa diri kita sendiri untuk melihat faktor apa yang ada di dalam diri kita yang menyebabkan faktor di luar diri kita sendiri terwujud?
Sebagai hasil dari pemahaman baru ini, saya sekarang merasa lebih mudah dalam melakukan klarifikasi fakta, karena saya tidak perlu terus menerus memprediksi atau merasa terlalu khawatir tentang hal-hal kecil.
Sekarang saya lebih sadar bahwa ketakutan yang kadang-kadang saya rasakan adalah sebuah substansi di dimensi lain, yang pasti bukan saya atau bukan bagian dari saya. Maka itu saya berkewajiban untuk menyingkirkan keterikatan ini secara tuntas.
Segera setelah saya menyadari ini, saya berbicara dengan santai kepada orang yang tidak dikenal tentang Falun Gong dan mengapa mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi terkaitnya, penting untuk kebaikan masa depannya.
Saya perhatikan pikiran saya waktu itu sama sekali tidak ada pikiran khawatir. Perasaan bebas yang sejati!
Guru berkata,
Saya merasakan sepertinya tubuh, pikiran dan ruang sekeliling tubuh saya telah menjadi satu. Saya juga memahami fakta bahwa makhluk ilahi dan Fa benar-benar ada di alam semesta, bahwa keterikatan terwujud sebagai karma, dan bahwa setiap hal yang kita terima melalui indra kita adalah ilusi.
Pengalaman kita tentang dunia luar pasti adalah sebuah refleksi dari pola pikir manusia. Contoh, apabila seorang lawan jenis tiba-tiba tertarik pada anda, ini mungkin karena anda masih ada keterikatan dengan cinta antara seorang pria dan seorang wanita.
Sewaktu seseorang iri hati terhadap anda, ini mungkin karena anda masih mempunyai rasa iri hati di dalam diri anda atau keterikatan lain yang perlu disingkirkan. Sewaktu anda melihat dua orang bertengkar, ini mungkin karena anda juga mempunyai keterikatan ingin bersaing atau kebutuhan untuk diakui bahwa diri anda yang benar.
Situasi apapun yang kita temukan, berkaitan langsung dengan faktor tertentu dalam diri kita sendiri. Jika tidak, situasi itu tidak akan timbul.
Apabila faktor pribadi kita (keterikatan atau karma) adalah sumber dari kesengsaraan kita, maka masuk akal bahwa semua kesulitan yang kita hadapi secara langsung atau pun tidak langsung adalah diri kita sendiri yang menyebabkannya. Bukankah kita sendiri yang menciptakan karma yang kita miliki – yang menyebabkan semua kesulitan yang kita hadapi.
Sewaktu praktisi tertentu dianiaya, bukankah penganiayaan itu sendiri bertindak sebagai bukti keberadaan keterikatan manusia? Bukankah keterikatan manusia itu yang dijadikan target?
Bukankah apa yang disebut “melihat ke dalam” mengarah pada: memeriksa diri kita sendiri untuk melihat faktor apa yang ada di dalam diri kita yang menyebabkan faktor di luar diri kita sendiri terwujud?
Sebagai hasil dari pemahaman baru ini, saya sekarang merasa lebih mudah dalam melakukan klarifikasi fakta, karena saya tidak perlu terus menerus memprediksi atau merasa terlalu khawatir tentang hal-hal kecil.
Sekarang saya lebih sadar bahwa ketakutan yang kadang-kadang saya rasakan adalah sebuah substansi di dimensi lain, yang pasti bukan saya atau bukan bagian dari saya. Maka itu saya berkewajiban untuk menyingkirkan keterikatan ini secara tuntas.
Segera setelah saya menyadari ini, saya berbicara dengan santai kepada orang yang tidak dikenal tentang Falun Gong dan mengapa mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi terkaitnya, penting untuk kebaikan masa depannya.
Saya perhatikan pikiran saya waktu itu sama sekali tidak ada pikiran khawatir. Perasaan bebas yang sejati!
Guru berkata,
“Sesungguhnya
kejadian ini adalah diundang oleh praktisi sendiri yang punya
keterikatan pada aspek tersebut! Kerunyaman ini adalah diri sendiri
yang mengundangnya. Jika anda tidak punya keterikatan ini, orang
jahat tentu tidak akan muncul, kekuatan lama tidak akan mengatur
hal ini, bukankah ini sudah jelas terpampang, anda tidak ada
keterikatan ini, untuk apa dia mengatur hal ini? Bukankah itu sama
dengan dia berbuat sesuatu yang tidak dibutuhkan, bagi saya malah
mendapat alasan untuk menjeratnya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa
di New York 2016”)
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org