“Mengapa sampai begitu tidak
punya kemampuan? Wahai pengikut Dafa, saya dulu telah mengatakan,
bahwa kalian di langit semua adalah raja, ke mana kemampuannya?
Orang mengatakan anda datang dari tingkat tinggi, bagaimanapun
harus membawa sedikit unsur tersebut, memiliki sedikit kecerdasan
tersebut, ke mana kemampuan itu?” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa
New York, Mei 2016).
Guru seringkali mengatakan dalam ceramah beliau - tidak ada yang
kebetulan dan sebetulnya semua punya asal-usul dan pengaturan di
belakangnya. Sejenak saya melihat kehidupan yang saya lalui dan
ternyata semua itu memang sudah ada dalam pengaturan. Apalagi
sebuah proses pelurusan Fa yang sedemikian besar, pastilah sudah
dalam rancangan yang saksama sejak jauh lampau.
“Melalui pengukuhan yang begitu lama waktunya, dua kali periode
bumi, sejarah selama 200 juta tahun, telah diatur peristiwa ini.
Sebagai pengikut Dafa, kalian tidak punya alasan apa pun tidak
menyelesaikan misi diri sendiri. Ketika anda duduk di sini, ketika
anda disebut sebagai pengikut Dafa, tak peduli anda gigih maju atau
tidak, praktisi baru atau lama, anda niscaya punya kewajiban
tersebut. Jika tidak ada ikatan takdir, hari ini anda pasti tidak
dapat duduk di sini.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York, Mei
2016)
+++
13 – 15 Mei 1998 terjadi
kerusuhan massif yang menimpa bangsa Indonesia khususnya etnis
Tionghoa, pada saat itu banyak sekali toko, rumah dan harta benda
lainnya milik warga Tionghoa menjadi sasaran penjarahan. Bahkan
banyak terjadi kebiadaban lainnya yang mencoreng moral bangsa
Indonesia, yang meninggalkan luka yang tidak mungkin bisa dilupakan
begitu saja oleh warga keturunan Tionghoa.
Meskipun bukan etnis Tionghoa, sebagai aktivis mahasiswa, saya
bersama beberapa rekan mahasiswa terpanggil dan membuat organisasi
kemanusiaan yang bertujuan membantu korban kerusuhan Mei 1998
tersebut.
Awalnya ketika saya menjadi dosen honorer di universitas yang sama,
saya tidak terpikirkan akan kembali berinteraksi dengan organisasi
mahasiswa tersebut, tapi ketika saya menjadi pengikut Dafa, saya
diingatkan akan tujuan utama dan kesempatan menyelamatkan makhluk
hidup melalui apa yang pernah saya rintis dari waktu
sebelumnya.
Awalnya, saya berusaha memperkenalkan Falun Dafa ke para mahasiswa
dan juga dosen. Dalam proses tersebut saya bertemu dengan beberapa
dosen senior yang keturunan Tionghoa, yang memiliki kesalahpahaman
terhadap Falun Dafa. Saya mencoba mengklarifikasi fakta dan
memberikan majalah dan brosur kepada mereka, namun saya merasa
tidak berkemampuan untuk mengurai pikiran buruk mereka. Saat itu
saya belum menyadari mengapa saya tidak berkemampuan, tapi ketika
saya terus belajar Fa, saya memahami untuk menyelamatkan makhluk
hidup kita pun harus memiliki syarat dan kriteria yang sesuai
dengan tingkat mereka berada, barulah kita mampu menyelamatkan
makhluk hidup di tingkat tersebut.
Memutar Film Dokumenter “Free China”
Saya adalah seorang organisatoris, terbiasa memimpin, mengelola dan
mengkoordinasi kegiatan. Melalui organisasi kemahasiswaan tersebut,
saya berinisiatif untuk membuat acara nonton bareng segenap civitas
akademisi universitas tersebut.
Saya dan tim mahasiswa berkoordinasi intensif, mulai dari membuat
proposal kegiatan, sesi pengenalan Falun Dafa dan mengapa ditindas
serta detil kebutuhan pelaksanaan kegiatan seperti ruang dan
peralatannya Saya berusaha memastikan segala sesuatunya berjalan
dengan baik.
Sejujurnya ada kekawatiran bahwa kegiatan ini akan diganggu oleh
dosen atau staf yang memiliki kesalahpahaman dengan Falun Dafa.
Namun hingga akhir, kegiatan berlangsung dengan baik. Saya hanya
sedikit mendapat tekanan dari kepala urusan kegiatan kemahasiswaan
yang menuduh saya “didanai oleh organisasi Falun Dafa.” Saya
memberikan klarifikasi kepadanya bahwa praktisi Falun Dafa
menggunakan uangnya sendiri untuk melakukan kegiatan serta seluruh
kegiatan bersifat kemanusiaan dan nirlaba, hingga akhirnya ia
menyetujui kegiatan tersebut.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini rekan-rekan praktisi mendukung penuh
mulai dari konsumsi dan semua yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
tersebut sehingga mahasiswa tidak terbebani harus mencari dana
kegiatan, namun fokus pada pelaksanaan kegiatan.
Kami membuat acara dengan target yang optimis, kami membagi
pemutaran film dokumenter tentang penganiayaan Falun Dafa tersebut
menjadi tiga sesi, dan satu sesinya berjumlah 150 orang. Dan
ternyata pada hari pendaftaran tiga sesi semua penuh. Di
kesempatan itu juga mengundang praktisi Tiongkok untuk hadir
sebagai korban langsung penindasan dan diakhir acara kami meminta
dukungan tanda tangan dari audiens bagi petisi kami yang menyerukan
penghentian pengambilan organ paksa dari rekan-rekan praktisi Dafa
di Tiongkok. Dan kegiatan ini adalah salah satu kegiatan yang
dianggap sukses karena mampu menarik mahasiswa yang cukup
banyak.
Pameran Foto dan Pemutaran Film “Tears and Blood behind
Made in China”
Saya kembali melakukan proyek klarifikasi fakta dengan organisasi
mahasiswa yang sama. Saya menawarkan kerjasama pameran foto atau
lukisan agar dilaksanakan di kampus yang pada saat itu tengah
melakukan kegiatan yang mengangkat tema kerusuhan Mei. Sayangnya
pada saat itu beberapa rekan praktisi yang saya mintai
pendapat tidak memberikan respon positif, bahkan cenderung melihat
hal tersebut sulit dilakukan. Akhirnya kesempatan untuk klarifikasi
fakta pameran foto lewat begitu saja. Saya mencari ke dalam, saya
belum memenuhi syarat.
Ketika salah satu rekan praktisi mengajak saya mengadakan pameran
foto, saya menyanggupi dan saya mulai menggunakan jaringan yang
bisa saya tempuh untuk melaksanakan proyek penyelamatan ini.
Ada dua universitas yang menyanggupi untuk kerjasama.
Di salah satu universitas dilakukan pemutaran film klarifikasi
‘Tears and Blood Behind Made in China” sebanyak tiga sesi dan
pameran foto “The Journey of Falun Dafa.” Kegiatan ini pun hampir
tidak jadi berlangsung karena ternyata ada koordinasi yang tidak
baik di internal kampus. Baik ruangan untuk pemutaran film dan
tempat pameran foto mendadak tidak bisa dipakai. Saya sendiri
memahami ini adalah gangguan kekuatan lama. Ruangan yang sudah
dipesan jauh hari ternyata diambil alih oleh fakultas lain tanpa
kami diberitahu dan ruangan pameran yang akan digunakan tengah
digunakan dan esoknya ruangan tersebut juga sudah dikontrak sebuah
perusahaan yang akan melakukan pameran. Padahal surat menyurat
sudah kami lakukan dengan baik sebelumnya. Saya memancarkan pikiran
lurus, dan menyangkal pengaturan kekuatan lama. Beruntung saya
bersama para mahasiswa berhasil menerobos situasi, bahkan kami
mendapatkan ruangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Proyek penyelamatan ini berjalan dengan baik, bahkan ada yang
berkomentar kok bisa Falun Gong masuk kampus, dan saya melihat satu
keajaiban dan terharu, para mahasiswa yang menjadi panitia dengan
gigih dan kerja keras mempromosikan pameran tersebut dan turut
meneruskan informasi tentang penindasan yang terjadi di Tiongkok.
Ini adalah masa yang sebentar lagi manusia biasa akan
berlomba-lomba memberitakan Falun Dafa,
Di dalam proses Xiulian ini banyak hal saya simpan di dalam hati,
karena saya memahami mentalitas pamer diri saya yang begitu kuat.
Mentalitas pamer ini saya mampu melihat jelas karena saya menyadari
kemampuan yang saya miliki. Melalui karma pikiran dan bisikan
telinga saya mendengar karma pikiran berkata, “Kamu hebat,
karena kamu ini semua bisa berhasil, tanpa kamu mana bisa!” Hal-hal
seperti ini bisa mengganggu proyek penyelamatan khususnya dalam
koordinasi dengan sesama praktisi. Jika tidak sunguh disadari akan
menjadi penghambat.
Saya percaya nasihat Guru terkait koordinasi bahwa kita pengkut
Dafa dalam melakukan proyek penyelamatan ini haruslah satu tubuh.
Yang saya pahami arti satu tubuh berarti tidak menonjolkan diri,
tidak menganggap saya yang paling berjasa dan penting. Dengan
demikian akan tercipta suatu situasi yang harmonis dan
dewasa.
Dengan menjadi pengikut Dafa, tujuan hidup saya kini menjadi jelas,
saya harus bergegas menyelamatkan makhluk hidup, senantiasa
berpikir dan berupaya untuk kebaikan orang lain.
Terima kasih Guru atas bimbingannya, terima kasih rekan-rekan
praktisi.
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2024 Minghui.org
Kategori: Perjalanan Kultivasi