Jari Yang Terpotong Sembuh Sendiri
(Minghui.org)
Saya mulai berlatih Falun Dafa pada akhir tahun 1998. Setelah
berkultivasi, tubuh saya dibersihkan dari banyak penyakit.
Misalnya, saya sembuh total dari bradikardia (denyut jantung
lambat), yang merupakan hasil dari infeksi virus pada otot jantung
saya.
Pada contoh lainnya, Guru Li
membantu saya terhindar dari kecelakaan mobil. Saya mempunyai
banyak cerita seperti itu di mana Guru Li dan Falun Dafa telah
menyelamatkan nyawa saya, tapi hari ini saya ingin memberitahu Anda
tentang bagaimana jari saya terluka parah menyambung sendiri
setelah terpotong oleh pisau.
Saya bekerja sama dengan seorang praktisi pada 28 Mei 2015, ketika saya tidak sengaja memotong ruas ujung dari jari telunjuk kiri saya. Hampir sepanjang kuku terpotong, dan tergantung di sudut kecil dari sambungan kulit ari ke kuku.
Awalnya, saya merasa tidak begitu sakit, dan berpikir hanya terpotong sepotong daging kecil. Tapi ketika melihat tangan, saya menemukan ruas jari itu telah hilang. kuku telah hilang dan tulang jari saya mencuat.
Pikiran pertama saya adalah menemukan ruas jari yang hilang itu dan menempatkannya kembali pada jari saya. Melihat ke bawah, saya menemukan ruas jari berada tepat di depan saya. Saya tahu bahwa Guru Li sedang membantu saya. Yang lebih mengejutkan adalah kedua jari saya dan ruas jari yang terputus tidak berdarah sama sekali.
Saya mengambil ruas jari yang terputus dan menekan kembali ke jari saya. Sangat sakit! Tetapi saya mengertakkan gigi, memejamkan mata, dan bertahan. Setelah satu menit menahan rasa sakit yang membakar, kemudian mulai mereda. Saat membuka mata, ada darah yang mengalir dari jari yang terluka ke telapak tangan saya.
Ketika praktisi lain melihat saya berdarah, dia sangat terkejut. Dia segera mengelap darah dengan tisu, dan membalut jari yang terluka sementara saya memegangnya pada tempatnya. Setelah 3-4 menit, jari saya berhenti berdarah dan tidak sakit lagi. Saya meneruskan pekerjaan dengan menggunakan tangan kanan sambil menjaga tangan kiri yang terluka dalam posisi tegak.
Saya tidak mencari pertolongan medis, dan tidak khawatir apakah jari saya akan tersambung kembali atau tidak. Yang saya pikirkan hanyalah Guru Li telah menyelamatkan nyawa saya dan mengatur kembali jalur hidup saya. Jika jari saya menyambung kembali, maka akan menyambung kembali, jika tidak juga baik-baik saja, saya akan terbiasa jika jari saya sedikit lebih pendek. Saya meneruskan kegiatan sehari-hari dan menyiapkan makan malam sambil mengangkat telunjuk kiri ke atas.
Setelah makan malam, saya duduk dan berpikir mengapa jari saya terluka parah. Pasti ada alasannya, dan itu mungkin karena saya punya sesuatu untuk ditingkatkan.
Ketika mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya masih sangat sombong dan egois. Saya berpikir melakukan pekerjaan besar di tempat kerja dan orang lain tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Saya sering mengomel tentang orang lain dan selalu menganggap diri sendiri yang pertama dan terpenting. Saya belum mencapai "Kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri." ("Sifat Kebudhaan Tanpa Kebocoran," Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Nyatanya, saya menyadari keterikatan ini untuk waktu yang lama. Saya tidak melenyapkannya. Saya menyimpan keterikatan tersebut. Begitu saya menyadari apa yang telah saya lakukan, saya tahu harus menyingkirkan semua keterikatan sepenuhnya. Saya tahu bahkan sampai ke akar terdalam pun, keterikatan yang tersembunyi harus secara bertahap diekspos dan dibuang melalui belajar Fa dan memperbaiki diri sendiri. Sudah waktunya untuk melepaskannya.
Keesokan paginya, saya seperti biasa melakukan latihan dan kegiatan sehari-hari. Saat sedang mencuci muka, saya perhatikan ruas jari yang terputus berubah menjadi hitam dan biru. Menurut ahli medis, ini disebabkan karena kekurangan oksigen untuk ruas jari yang terputus, dan ruas jari itu kemungkinan gagal menyambung kembali. Saya tidak mengkhawatirkannya. Saya tahu hanya Guru Li bisa memutuskan apa yang akan terjadi pada jari saya.
Setelah sarapan, saya menerima telepon dari kolega saya yang bertanya apakah saya bisa mengganti shift kerjanya. Jika bukan seorang praktisi Falun Dafa, saya akan menjalani operasi di rumah sakit, dan saya juga membutuhkan seseorang untuk mengganti saya di tempat kerja. Saya dengan yakin menyetujui untuk mengisi shift dia pada hari itu.
Keesokan paginya, ruas jari yang terputus berubah pucat dan tidak berdarah. Saya pikir ini berarti jari tidak mendapatkan suplai darah dan sangat kekurangan oksigen. Tampaknya sedikit harapan untuk menyambungkannya kembali. Saya tidak membiarkan hal ini mengkhawatirkan saya dan melanjutkan dengan kegiatan sehari-hari.
Saat bekerja di sore hari, saya tidak sengaja menyentuh jari telunjuk kiri saya dan terkejut mengetahui bahwa rasa di ujung jari saya telah kembali. Ketika melihat, bagian yang terpotong sekarang berwarna merah muda dan tampak ada penyembuhan. Pembuluh darah yang terpotong dan saraf tumbuh kembali, jari saya terselamatkan! Saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.
Obat modern tidak akan bisa mencapai hasil ini bahkan dengan teknologi yang paling canggih pada hari ini. Ini juga menjadi saksi atas fakta bahwa "Qigong adalah ilmu pengetahuan, dan adalah ilmu pengetahuan yang lebih tinggi." (Ceramah Enam, Zhuan Falun)
Saya biasanya bekerja secara mandiri di tempat kerja, dan jarang bertemu dengan kolega saya. Satu minggu kemudian, salah satu kolega saya melihat luka jari saya telah sembuh dan bertanya apa yang terjadi. Saya ceritakan seluruh peristiwa kepada mereka.
"Apakah Anda mendapatkan suntikan tetanus?" tanya seorang kolega, "Jika Anda mendapat tetanus atau infeksi tulang, Anda bisa kehilangan nyawa Anda!" Saya menjawab bahwa saya tidak pergi berobat, menjelaskan bagaimana Falun Gong telah menyembuhkan saya dari penyakit parah sebelumnya, dan membuktikan kekuatannya lagi dengan penyembuhan yang luar biasa pada jari saya yang terputus.
Kolega memeriksa jari saya dan melihat betapa bagus ruas jari itu tersambung dengan baik. Seseorang berseru: "Ini benar-benar keajaiban! Bahkan operasi mikro tidak akan mampu untuk mencapai seperti ini. Latihan Anda benar-benar hebat!" Banyak orang membuat komentar yang serupa.
Memang begitu. Terima kasih, Guru Li!
Saya bekerja sama dengan seorang praktisi pada 28 Mei 2015, ketika saya tidak sengaja memotong ruas ujung dari jari telunjuk kiri saya. Hampir sepanjang kuku terpotong, dan tergantung di sudut kecil dari sambungan kulit ari ke kuku.
Awalnya, saya merasa tidak begitu sakit, dan berpikir hanya terpotong sepotong daging kecil. Tapi ketika melihat tangan, saya menemukan ruas jari itu telah hilang. kuku telah hilang dan tulang jari saya mencuat.
Pikiran pertama saya adalah menemukan ruas jari yang hilang itu dan menempatkannya kembali pada jari saya. Melihat ke bawah, saya menemukan ruas jari berada tepat di depan saya. Saya tahu bahwa Guru Li sedang membantu saya. Yang lebih mengejutkan adalah kedua jari saya dan ruas jari yang terputus tidak berdarah sama sekali.
Saya mengambil ruas jari yang terputus dan menekan kembali ke jari saya. Sangat sakit! Tetapi saya mengertakkan gigi, memejamkan mata, dan bertahan. Setelah satu menit menahan rasa sakit yang membakar, kemudian mulai mereda. Saat membuka mata, ada darah yang mengalir dari jari yang terluka ke telapak tangan saya.
Ketika praktisi lain melihat saya berdarah, dia sangat terkejut. Dia segera mengelap darah dengan tisu, dan membalut jari yang terluka sementara saya memegangnya pada tempatnya. Setelah 3-4 menit, jari saya berhenti berdarah dan tidak sakit lagi. Saya meneruskan pekerjaan dengan menggunakan tangan kanan sambil menjaga tangan kiri yang terluka dalam posisi tegak.
Saya tidak mencari pertolongan medis, dan tidak khawatir apakah jari saya akan tersambung kembali atau tidak. Yang saya pikirkan hanyalah Guru Li telah menyelamatkan nyawa saya dan mengatur kembali jalur hidup saya. Jika jari saya menyambung kembali, maka akan menyambung kembali, jika tidak juga baik-baik saja, saya akan terbiasa jika jari saya sedikit lebih pendek. Saya meneruskan kegiatan sehari-hari dan menyiapkan makan malam sambil mengangkat telunjuk kiri ke atas.
Setelah makan malam, saya duduk dan berpikir mengapa jari saya terluka parah. Pasti ada alasannya, dan itu mungkin karena saya punya sesuatu untuk ditingkatkan.
Ketika mencari ke dalam, saya menyadari bahwa saya masih sangat sombong dan egois. Saya berpikir melakukan pekerjaan besar di tempat kerja dan orang lain tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Saya sering mengomel tentang orang lain dan selalu menganggap diri sendiri yang pertama dan terpenting. Saya belum mencapai "Kesadaran lurus yang tanpa ego dan tanpa mementingkan diri sendiri." ("Sifat Kebudhaan Tanpa Kebocoran," Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju)
Nyatanya, saya menyadari keterikatan ini untuk waktu yang lama. Saya tidak melenyapkannya. Saya menyimpan keterikatan tersebut. Begitu saya menyadari apa yang telah saya lakukan, saya tahu harus menyingkirkan semua keterikatan sepenuhnya. Saya tahu bahkan sampai ke akar terdalam pun, keterikatan yang tersembunyi harus secara bertahap diekspos dan dibuang melalui belajar Fa dan memperbaiki diri sendiri. Sudah waktunya untuk melepaskannya.
Keesokan paginya, saya seperti biasa melakukan latihan dan kegiatan sehari-hari. Saat sedang mencuci muka, saya perhatikan ruas jari yang terputus berubah menjadi hitam dan biru. Menurut ahli medis, ini disebabkan karena kekurangan oksigen untuk ruas jari yang terputus, dan ruas jari itu kemungkinan gagal menyambung kembali. Saya tidak mengkhawatirkannya. Saya tahu hanya Guru Li bisa memutuskan apa yang akan terjadi pada jari saya.
Setelah sarapan, saya menerima telepon dari kolega saya yang bertanya apakah saya bisa mengganti shift kerjanya. Jika bukan seorang praktisi Falun Dafa, saya akan menjalani operasi di rumah sakit, dan saya juga membutuhkan seseorang untuk mengganti saya di tempat kerja. Saya dengan yakin menyetujui untuk mengisi shift dia pada hari itu.
Keesokan paginya, ruas jari yang terputus berubah pucat dan tidak berdarah. Saya pikir ini berarti jari tidak mendapatkan suplai darah dan sangat kekurangan oksigen. Tampaknya sedikit harapan untuk menyambungkannya kembali. Saya tidak membiarkan hal ini mengkhawatirkan saya dan melanjutkan dengan kegiatan sehari-hari.
Saat bekerja di sore hari, saya tidak sengaja menyentuh jari telunjuk kiri saya dan terkejut mengetahui bahwa rasa di ujung jari saya telah kembali. Ketika melihat, bagian yang terpotong sekarang berwarna merah muda dan tampak ada penyembuhan. Pembuluh darah yang terpotong dan saraf tumbuh kembali, jari saya terselamatkan! Saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.
Obat modern tidak akan bisa mencapai hasil ini bahkan dengan teknologi yang paling canggih pada hari ini. Ini juga menjadi saksi atas fakta bahwa "Qigong adalah ilmu pengetahuan, dan adalah ilmu pengetahuan yang lebih tinggi." (Ceramah Enam, Zhuan Falun)
Saya biasanya bekerja secara mandiri di tempat kerja, dan jarang bertemu dengan kolega saya. Satu minggu kemudian, salah satu kolega saya melihat luka jari saya telah sembuh dan bertanya apa yang terjadi. Saya ceritakan seluruh peristiwa kepada mereka.
"Apakah Anda mendapatkan suntikan tetanus?" tanya seorang kolega, "Jika Anda mendapat tetanus atau infeksi tulang, Anda bisa kehilangan nyawa Anda!" Saya menjawab bahwa saya tidak pergi berobat, menjelaskan bagaimana Falun Gong telah menyembuhkan saya dari penyakit parah sebelumnya, dan membuktikan kekuatannya lagi dengan penyembuhan yang luar biasa pada jari saya yang terputus.
Kolega memeriksa jari saya dan melihat betapa bagus ruas jari itu tersambung dengan baik. Seseorang berseru: "Ini benar-benar keajaiban! Bahkan operasi mikro tidak akan mampu untuk mencapai seperti ini. Latihan Anda benar-benar hebat!" Banyak orang membuat komentar yang serupa.
Memang begitu. Terima kasih, Guru Li!
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org