(Minghui.org) Legenda mengatakan bahwa gerbang-gerbang banyak surga terletak di Tiongkok. Jin Keji, seorang warga Korea yang hidup pada abad ke-19, melakukan perjalanan ke Tiongkok dan meraih peringkat pertama dalam ujian kekaisaran. Akan tetapi, bukannya menjadi pejabat tinggi di pengadilan kekaisaran, suara hatinya membawa dia ke Gunung Zhongnan dimana ia menyelesaikan kultivasi Tao dan naik ke surga.

Pilihan Kehidupan Seseorang: Kultivasi Bukan Menjanjikan Karir

Jin berasal dari Silla, salah satu dari Tiga Kerajaan Korea. Dia melakukan perjalanan ke Tiongkok sebagai kunjungan pelajar pada masa Dinasti Tang. Tampan dan mulia, Jin mengikuti prinsip-prinsip Tao dan sangat disiplin. Dia hidup sederhana serta rutin bermeditasi.

Jin suka membaca dan sangat berpengetahuan. Tulisannya elegan dan jelas. Meskipun ditempatkan pertama di ujian kekaisaran, dia melepaskan kesempatan untuk menjadi pejabat pengadilan kaisar dan pindah ke sebuah pondok kecil di Desa Ziwu, Gunung Zhongnan.

Dia menanam banyak tanaman langka di tamannya, tempat dia bermeditasi. Ia juga membaca Dao Te Ching, sebuah buku dasar baik bagi praktisi filosofis maupun penganut Tao, juga sebagai literatur yang menjelaskan prinsip-prinsip Tao.

Sebagai seorang kultivator, dia bersikap ramah kepada semua orang dan tidak pernah menolak siapa pun yang membutuhkan bantuan.

Setelah tiga tahun fokus pada kultivasi, dia rindu pada kampung halamannya dan mengunjungi kampungnya. Ketika kembali ke Tiongkok, dia mengganti pakaiannya, mengenakan jubah Tao, dan kembali ke Gunung Zhongnan.

Mencapai Kesempurnaan

Saat masa pemerintahan Kaisar Xuanzong, Jin mengirim surat kepada penguasa, “Saya menerima dekrit yang dikeluarkan oleh Kaisar Langit. Saya ditugaskan untuk menjadi pejabat di pengadilan kerajaannya. Saya akan naik ke surga pada tanggal 25 Februari.”

Surat ini mendapat perhatian dari kaisar. Jadi, pelayannya mengantar surat yang meminta Jin untuk mengunjungi istana. Namun demikian, Jin menolak tawaran tersebut. Kaisar kemudian mengirim hadiah yang terdiri dari empat pelayan wanita, dua pelayan pria, dupa, rempah-rempah, emas, dan sutra.

Jin menjaga jarak dengan para pelayan dan kebanyakan tinggal di kamarnya. Akan tetapi, setiap malam, para pelayan mendengar para tamu berbicara dan tertawa di kamar Jin. Ketika mereka mengintip melalui jendela, mereka melihat bidadari langit dan pejabat pengadilan kerajaan Kaisar Langit sedang menaiki naga dan burung phoenix. Terdapat juga banyak penjaga langit. Semua orang sangat terhormat. Para pelayan tidak berani mengganggu mereka.

Pada tanggal 25 Februari, hari di musim semi yang indah dengan bunga bermekaran dimana-mana. Awan-awan berwarna-warni berkumpul di angkasa, dengan bangau, angsa putih dan burung phoenix berputar-putar di sekitarnya. Diiringi musik dari langit, sebuah kereta terbang ke tempat tinggal Jin. Ditonton oleh banyak makhluk surgawi dan pejabat langit, Jin masuk ke dalam kereta dan pelan-pelan naik ke surga.