Kebencian yang Mendalam Hilang
(Minghui.org)
Kebencian yang dihasilkan dari kemarahan, kekecewaan, dan jijik
adalah keterikatan yang harus dibuang oleh seorang
kultivator.
Akar dari
Kebencian
Saya membenci keluarga saya sejauh yang saya ingat. Ketika saya berumur enam tahun, kakek saya yang kesehatannya buruk menuntut seseorang untuk merawatnya.
Meskipun saya punya tiga saudara kandung, orang tua saya mengirim saya ke kakek. Saya harus melakukan banyak pekerjaan di rumahnya yang seharusnya tidak perlu untuk orang muda seperti saya selama enam tahun tinggal di rumah kakek..
Kakek adalah seorang pemarah dan ia memaki saya setiap kali dia tidak merasa baik. Akibatnya, saya mengembangkan kebencian dan berpikir bahwa orang tua saya telah meninggalkan saya. Untungnya, pada usia 12 tahun, bibi saya mengambil kakek saya ke rumahnya dan saya kembali ke orang tua saya.
Karena saya tidak diterima di sekolah tinggi, orang tua saya mengatakan kepada saya untuk mencari pekerjaan, meskipun saya belum berusia 18 tahun. Saya harus memberikan penghasilan saya kepada ibu, yang memberi saya beberapa yuan sebagai uang saku. Ini tidak cukup untuk berpakaian modis seperti rekan kerja saya. Keluarga saya tidak perlu penghasilan saya, sehingga kebencian saya tumbuh.
Ketika ayah saya yang sudah pensiun jatuh sakit, kami membutuhkan banyak uang untuk perawatannya. Dan tentu saya yang memanggul semua tanggung jawab tersebut. Kebencian saya tumbuh semakin besar.
Harapan Hancur
Pada tahun 1996 saya pindah ke Beijing dan bertemu suami. Dia memiliki temperamen yang sangat buruk, telah bercerai dua kali dan diabetes. Dia berjanji untuk membantu merawat orang tua saya, jadi saya setuju untuk menikah dengannya.
Namun, hidup saya setelah menikah tidak baik. Setelah orang tua saya datang ke Beijing, saudara saya juga pindah ke Beijing dan rumah saya seperti sebuah hotel. Suami dan saya berdua kelelahan. Jika saya tidak mengurus mereka, ibu saya berdebat dengan saya, dan marah kepada saya.
Orang tua saya membantu saudara perempuan saya dengan mas kawinnya dan saudara-saudara saya mendapat bantuan ketika mereka menikah. Namun, mereka tidak memberi saya satu sen ketika saya menikah. Sebaliknya, mereka menuntut kami mendukung mereka dan saudara saya. Kebencian saya terus berkembang.
Tentu, suami saya tidak senang dengan situasi itu. Hidupnya tidak mudah dan ia dalam kesehatan fisik yang buruk. Emosinya jadi memburuk dan saya harus menanggung beban kemarahannya.
Percaya akan Kebenaran
Setelah bertahun-tahun, saya mengunjungi bibi dan paman saya di kampung saya pada tahun 2008. Melihat mereka adalah kejutan, karena mereka sehat dan bisa menaiki tangga dan melakukan tugas-tugas dengan mudah. Saya ingat mereka dalam kesehatan yang buruk ketika saya sebelumnya melihat mereka. Perubahan mereka disebabkan Falun Dafa, sebuah latihan spiritual.
Paman saya memberi saya buku Zhuan Falun. Saya langsung duduk dan membaca buku itu. Semakin banyak saya membaca, semakin saya merasa bahwa buku itu masuk akal. Banyak pertanyaan yang saya miliki tentang kehidupan dijelaskan dengan sangat jelas oleh penulis, Guru Li Hongzhi.
Namun, pikiran saya dipenuhi dengan banyak pertanyaan, "Mengapa latihan yang baik ini dilarang? Mengapa mereka menganiaya praktisi? Berapa banyak uang yang bisa dihemat dari peningkatan kesehatan setelah berlatih Dafa? Betapa menyenangkan jika semua orang baik? Apa yang salah dengan negara ini?"
Paman saya dengan sabar menjawab banyak pertanyaan saya. Saya juga belajar bahwa peristiwa bakar diri di Tiananmen Square dipentaskan oleh pemerintah. Saya segera mengerti sifat dari Partai dan mengapa mereka menganiaya kultivasi ini.
Titik Balik
Saya tidak ragu untuk berlatih Falun Dafa dan memperbaiki diri dengan Fa. Akhirnya saya mengerti takdir pertemuan dengan orang tua saya. Saya melepaskan banyak keterikatan dan juga mulai melakukan banyak hal yang praktisi Falun Dafa seharusnya lakukan. Bagaimanapun kebencian adalah keterikatan saya yang sulit untuk dilepaskan.
Suami saya sangat pemarah, berpikiran sempit dan argumentatif atas hal-hal kecil. Dia tidak mendapatkan pekerjaan lain setelah ia diberhentikan lebih dari 20 tahun yang lalu dan saya adalah satu-satunya pendukung keluarga. Ketika ia dalam suasana hati yang baik dia menyiapkan makan malam bagi saya, tapi ketika dia dalam suasana hati yang buruk, ia hanya akan berbaringan.
Kebencian yang menumpuk selama bertahun-tahun memukul saya dengan kuat setelah saya mulai berlatih Dafa dan saya menangis di depan Guru.
Saya merasa segala sesuatu yang telah terjadi sejak masa kanak-kanak sangat salah. Saya ingin meninggalkan semuanya, tapi sebelum pikiran saya mewujud dalam tindakan, saya melihat foto Guru: Seolah-olah Guru sedang menatap saya dengan belas kasih yang besar.
Ini adalah titik balik. Saya tahu saya harus memperlakukan setiap orang di sekitar saya dengan kebaikan. Namun, tidak peduli apa, semua orang terus mengintimidasi saya.
Guru berkata:
Saya membenci keluarga saya sejauh yang saya ingat. Ketika saya berumur enam tahun, kakek saya yang kesehatannya buruk menuntut seseorang untuk merawatnya.
Meskipun saya punya tiga saudara kandung, orang tua saya mengirim saya ke kakek. Saya harus melakukan banyak pekerjaan di rumahnya yang seharusnya tidak perlu untuk orang muda seperti saya selama enam tahun tinggal di rumah kakek..
Kakek adalah seorang pemarah dan ia memaki saya setiap kali dia tidak merasa baik. Akibatnya, saya mengembangkan kebencian dan berpikir bahwa orang tua saya telah meninggalkan saya. Untungnya, pada usia 12 tahun, bibi saya mengambil kakek saya ke rumahnya dan saya kembali ke orang tua saya.
Karena saya tidak diterima di sekolah tinggi, orang tua saya mengatakan kepada saya untuk mencari pekerjaan, meskipun saya belum berusia 18 tahun. Saya harus memberikan penghasilan saya kepada ibu, yang memberi saya beberapa yuan sebagai uang saku. Ini tidak cukup untuk berpakaian modis seperti rekan kerja saya. Keluarga saya tidak perlu penghasilan saya, sehingga kebencian saya tumbuh.
Ketika ayah saya yang sudah pensiun jatuh sakit, kami membutuhkan banyak uang untuk perawatannya. Dan tentu saya yang memanggul semua tanggung jawab tersebut. Kebencian saya tumbuh semakin besar.
Harapan Hancur
Pada tahun 1996 saya pindah ke Beijing dan bertemu suami. Dia memiliki temperamen yang sangat buruk, telah bercerai dua kali dan diabetes. Dia berjanji untuk membantu merawat orang tua saya, jadi saya setuju untuk menikah dengannya.
Namun, hidup saya setelah menikah tidak baik. Setelah orang tua saya datang ke Beijing, saudara saya juga pindah ke Beijing dan rumah saya seperti sebuah hotel. Suami dan saya berdua kelelahan. Jika saya tidak mengurus mereka, ibu saya berdebat dengan saya, dan marah kepada saya.
Orang tua saya membantu saudara perempuan saya dengan mas kawinnya dan saudara-saudara saya mendapat bantuan ketika mereka menikah. Namun, mereka tidak memberi saya satu sen ketika saya menikah. Sebaliknya, mereka menuntut kami mendukung mereka dan saudara saya. Kebencian saya terus berkembang.
Tentu, suami saya tidak senang dengan situasi itu. Hidupnya tidak mudah dan ia dalam kesehatan fisik yang buruk. Emosinya jadi memburuk dan saya harus menanggung beban kemarahannya.
Percaya akan Kebenaran
Setelah bertahun-tahun, saya mengunjungi bibi dan paman saya di kampung saya pada tahun 2008. Melihat mereka adalah kejutan, karena mereka sehat dan bisa menaiki tangga dan melakukan tugas-tugas dengan mudah. Saya ingat mereka dalam kesehatan yang buruk ketika saya sebelumnya melihat mereka. Perubahan mereka disebabkan Falun Dafa, sebuah latihan spiritual.
Paman saya memberi saya buku Zhuan Falun. Saya langsung duduk dan membaca buku itu. Semakin banyak saya membaca, semakin saya merasa bahwa buku itu masuk akal. Banyak pertanyaan yang saya miliki tentang kehidupan dijelaskan dengan sangat jelas oleh penulis, Guru Li Hongzhi.
Namun, pikiran saya dipenuhi dengan banyak pertanyaan, "Mengapa latihan yang baik ini dilarang? Mengapa mereka menganiaya praktisi? Berapa banyak uang yang bisa dihemat dari peningkatan kesehatan setelah berlatih Dafa? Betapa menyenangkan jika semua orang baik? Apa yang salah dengan negara ini?"
Paman saya dengan sabar menjawab banyak pertanyaan saya. Saya juga belajar bahwa peristiwa bakar diri di Tiananmen Square dipentaskan oleh pemerintah. Saya segera mengerti sifat dari Partai dan mengapa mereka menganiaya kultivasi ini.
Titik Balik
Saya tidak ragu untuk berlatih Falun Dafa dan memperbaiki diri dengan Fa. Akhirnya saya mengerti takdir pertemuan dengan orang tua saya. Saya melepaskan banyak keterikatan dan juga mulai melakukan banyak hal yang praktisi Falun Dafa seharusnya lakukan. Bagaimanapun kebencian adalah keterikatan saya yang sulit untuk dilepaskan.
Suami saya sangat pemarah, berpikiran sempit dan argumentatif atas hal-hal kecil. Dia tidak mendapatkan pekerjaan lain setelah ia diberhentikan lebih dari 20 tahun yang lalu dan saya adalah satu-satunya pendukung keluarga. Ketika ia dalam suasana hati yang baik dia menyiapkan makan malam bagi saya, tapi ketika dia dalam suasana hati yang buruk, ia hanya akan berbaringan.
Kebencian yang menumpuk selama bertahun-tahun memukul saya dengan kuat setelah saya mulai berlatih Dafa dan saya menangis di depan Guru.
Saya merasa segala sesuatu yang telah terjadi sejak masa kanak-kanak sangat salah. Saya ingin meninggalkan semuanya, tapi sebelum pikiran saya mewujud dalam tindakan, saya melihat foto Guru: Seolah-olah Guru sedang menatap saya dengan belas kasih yang besar.
Ini adalah titik balik. Saya tahu saya harus memperlakukan setiap orang di sekitar saya dengan kebaikan. Namun, tidak peduli apa, semua orang terus mengintimidasi saya.
Guru berkata:
“Manusia di
dunia pada permukaannya adalah kulit manusia yang diciptakan Dewa,
sama seperti sehelai pakaian, sekarang yang mengenakan kulit
manusia ini adalah Dewa yang turun ke bawah, mayoritas adalah Dewa
yang datang dari atas langit. Maka manusia di dunia sekarang ini
tidaklah sederhana. Jadi kita jangan melihat berbagai usaha dan
profesi, beragam manusia serta bermacam-macam kondisi sosial yang
ada di tengah masyarakat umum. Walau bagaimanapun penampilan
seseorang, akan tetapi hakiki orang tersebut bagaimana, itu niscaya
sama sekali berbeda. Dewa datang ke dunia menjadi manusia, coba
anda sekalian pikirkan, sebagai Dewa apakah dia tidak tahu
bagaimana keadaan masyarakat manusia? Adalah bahaya dan menakutkan.
Dia berani melepaskan takhta Dewanya, terjun ke tengah manusia
menjadi manusia, atas dasar hal ini saja pengikut Dafa sudah
sepatutnya menyelamatkan mereka. Sebagai pengikut Dafa, sama
seperti kalian yang dapat datang ke sini, mengemban misi dan
kewajiban yang begitu penting, apakah kalian tidak tahu lingkungan
ini akan berubah bagaimana jadinya? Menyelamatkan manusia? Boleh
jadi diri sendiri malah hancur di dalamnya. Akan tetapi kalian
telah datang, mereka juga demikian, dan mereka telah datang. Yang
mereka pikirkan dalam hati adalah Fa ini pasti dapat menyelamatkan
mereka, dengan penuh keyakinan terhadap Dafa ini, mereka telah
datang. Semata-mata atas dasar hal ini apakah kita tidak sepatutnya
menyelamatkan mereka? Mutlak harus menyelamatkan mereka. Mereka
pada mulanya adalah Dewa yang sakral tiada taranya. Jika ingin
melakukan hal ini dengan baik, anda sekalian hanya dapat tiada
hentinya gigih maju di tengah Xiulian, tiada hentinya membekali
diri, dengan demikian baru dapat melakukan hal ini dengan baik.”
(“Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015”)
Substansi Seperti Batu
Menghilang
Saya kemudian mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya memandang rendah suami sesungguhnya ia sedang membantu menempa saya. Juga membantu menghilangkan kebencian saya.
Suami saya percaya pada Guru dan Dafa. Dia juga percaya bahwa sebagai seorang praktisi saya bisa menyelamatkannya. Saya berpikir bahwa ia datang dengan misi untuk membantu saya menghilangkan kebencian saya. Dengan demikian, ia melakukan apa yang seharusnya ia lakukan yaitu ia datang untuk saya.
Saya segera akan berusia 50 tahun dan kebencian di dalam hati saya berakar dalam. Saya harus berterima kasih kepada suami saya karena telah cukup berani datang dan membantu saya.
Sekali lagi saya memikirkan ajaran Guru:
Saya kemudian mencari ke dalam dan menyadari bahwa saya memandang rendah suami sesungguhnya ia sedang membantu menempa saya. Juga membantu menghilangkan kebencian saya.
Suami saya percaya pada Guru dan Dafa. Dia juga percaya bahwa sebagai seorang praktisi saya bisa menyelamatkannya. Saya berpikir bahwa ia datang dengan misi untuk membantu saya menghilangkan kebencian saya. Dengan demikian, ia melakukan apa yang seharusnya ia lakukan yaitu ia datang untuk saya.
Saya segera akan berusia 50 tahun dan kebencian di dalam hati saya berakar dalam. Saya harus berterima kasih kepada suami saya karena telah cukup berani datang dan membantu saya.
Sekali lagi saya memikirkan ajaran Guru:
"Anda bukan
saja tidak boleh marah kepada dia, di dalam hati anda masih harus
berterima kasih kepada dia, benar-benar harus berterima kasih
kepada dia." (Zhuan Falun)
Sudah bertahun-tahun sejak saya
mulai belajar Fa. Namun saya butuh waktu sampai sekarang untuk
memahami apa yang Guru ajarkan.
Saya akhirnya mengerti apa yang diminta dari saya. Dan karena saya tidak tahu tentang hal itu, saya telah mengembangkan sejumlah besar kebencian. Di masa depan saya harus memperlakukan semua anggota keluarga saya dengan kebaikan dan rasa syukur.
Ketika saya mendapat pemahaman baru atas Fa, substansi seperti batu di dada saya menghilang. Semua kebencian di dalam hati saya menghilang dan saya merasa ringan dan damai.
Saya akhirnya mengerti apa yang diminta dari saya. Dan karena saya tidak tahu tentang hal itu, saya telah mengembangkan sejumlah besar kebencian. Di masa depan saya harus memperlakukan semua anggota keluarga saya dengan kebaikan dan rasa syukur.
Ketika saya mendapat pemahaman baru atas Fa, substansi seperti batu di dada saya menghilang. Semua kebencian di dalam hati saya menghilang dan saya merasa ringan dan damai.
Chinese version click here
English version click here
Seluruh konten dilindungi oleh hak cipta © 2023 Minghui.org