(Minghui.org) Orang dengan kualitas bawaan baik secara alami rendah hati dan toleran terhadap orang lain. Praktisi Falun Dafa mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari mereka, melihat ke dalam ketika menghadapi konflik dan membebaskan diri dari keterikatan manusia. Hanya dengan cara ini mereka dapat memenuhi misi mereka untuk membantu Guru Li selama masa pelurusan Fa.

Guru berkata,

"Sabar bukan sifat pengecut, lebih-lebih bukan bersikap pasrah terhadap perlakuan buruk." ("Bersabar Sampai Batas Akhir Kesabaran" dalam Petunjuk Penting untuk Gigih Maju II)

Ketika seseorang bijak dipermalukan atau diserang, pikiran pertamanya adalah memeriksa diri sendiri untuk mencari tahu penyebabnya, rendah hati, dan menganggapnya ringan. Dengan sikap seperti ini, dengan sendirinya ia terhindar dari bencana.

Orang yang terikat pada kesombongan dan menyelamatkan muka, biasanya takut dipergunjingkan. Mereka tidak akan menunjukkan kelemahannya ini di muka umum, mereka akan berhati-hati untuk tidak melakukan hal buruk di depan umum, untuk menjaga reputasi mereka.

Jika kita dapat menyingkirkan harga diri kita, selagi dipermalukan dan dapat mengevaluasi perilaku kita dari sudut pandang pihak lain, tingkatan kita pasti akan naik.

Xu Gan, seorang intelektual terkenal dari Dinasti Ming, pernah berkata, "Kebajikan seseorang adalah seperti sebuah wadah. Sebuah wadah yang kosong bisa diisi. Setelah penuh, tidak bisa menerima lagi. Dengan demikian, orang harus terbuka pikirannya dan terhormat. Dia harus menahan diri dari menjadi sombong dan tidak berpikir bahwa ia lebih baik dari orang lain. Dia harus memperhatikan kelebihan orang lain dan kekurangan dirinya sendiri. Dengan cara ini, orang lain akan menghormatinya dan bersedia untuk mengajarinya."

Hanya dengan menjadi sederhana dan tanpa pamrih orang baru dapat menjadi toleran terhadap orang lain dan mengembangkan keagungan kebajikannya. Jika tidak, orang akan tetap berpikiran sempit, cemburu dan sombong.

Guru berkata:

“Jika ingin meningkatkan taraf kondisi pikiran maka harus melewati cobaan berbagai penderitaan duniawi, dalam proses tersebut jika Xinxing anda benar-benar telah meningkat dan stabil, karma juga akan lenyap, penderitaan anda juga akan lewat, Gong juga telah tumbuh. Jika dalam cobaan Xinxing, dalam kesempatan itu anda tidak teguh menjaga Xinxing, dan berbuat salah, saat itu anda jangan patah semangat, harus aktif menyimpulkan pelajaran dan mencari kekurangan, mencurahkan usaha keras dalam hal “Zhen, Shan, Ren”. Sebuah masalah sulit yang menguji Xinxing mungkin segera datang menyusul lagi. Seiring meningkatnya daya Gong, penderitaan yang menguji Xinxing mungkin akan datang makin gencar, makin tidak terduga. Setiap kali anda lewat satu rintangan daya Gong akan tumbuh naik sedikit, jika rintangan tidak dapat dilewati Gong pun tersendat. Cobaan kecil untuk pertumbuhan kecil, cobaan besar untuk pertumbuhan besar. Setiap praktisi Gong harap siap mengalami kegetiran besar, harus punya kebulatan tekad dan ketabahan menghadapi kesulitan besar. Tanpa mencurahkan usaha tidak akan memperoleh Gong sejati. Adalah tidak masuk akal ingin memperoleh Gong dengan berenak-enak tanpa mencurahkan usaha, tanpa mengalami kegetiran. Tanpa memperbaiki Xinxing secara fundamental, membawa keterikatan hati pribadi apa pun, tidak akan sukses berkultivasi menjadi Sang Maha Sadar.” (“Xiulian Xinxing” dalam Falun Gong: Bab III)