(Minghui.org) Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren diadakan di Pulau Te Wero, sebuah tujuan wisata terkenal di Auckland, Selandia Baru, pada 21 dan 23 Oktober 2017. Banyak turis yang mengunjungi untuk melihat lukisan.

Lukisan itu menggambarkan keberanian dan belas kasih yang mendalam praktisi Falun Gong di hadapan penganiayaan Partai Komunis Tiongkok terhadap keyakinan mereka, yang telah berlangsung sejak tahun 1999.

Pameran Seni Internasional Zhen Shan Ren di Pulau Te Wero, Auckland, Selandia Baru

Gary dan istrinya dari Pulau Waiheke sangat tersentuh oleh karya seni itu. Ia berkata, “Mengambil organ untuk dijual dari orang-orang yang masih hidup adalah kejahatan terbesar yang pernah saya dengar!” Pasangan itu mengobrol secara mendalam dengan seorang praktisi.

Mereka terkesan dengan prinsip-prinsip Falun Gong, Sejati-Baik-Sabar, berkata, “Kita butuh dunia yang damai dan indah dan kita harus bekerja keras untuk itu. Begitu kita memiliki keyakinan pada Sejati-Baik-Sabar, kita bisa menyebarkannya dari mulut ke mulut.” Mereka mengambil materi pengenalan Falun Gong dan berencana untuk mempelajari latihan kultivasi tradisional ini.

Seorang komposer musik mengatakan bahwa ia tidak akan pernah tahu hal mengerikan ini sedang terjadi di Tiongkok jika ia tidak mengunjungi pameran. “Walaupun lukisan itu menggambarkan kisah yang gelap, kita bisa melihat cahaya sakral dalam praktisi Falun Gong di lukisan itu. Saya akan memasukan apa yang saya lihat hari ke dalam komposisi musik saya.”

Banyak orang yang berencana untuk mencari tahu tentang Falun Gong secara online dan belajar latihan. Seorang pengunjung menulis dalam buku tamu, “Sangat menyentuh. Saya merasakan kekuatan dan spirit yang besar melalui lukisan-lukisan ini. Sungguh menginspirasi.”