(Minghui.org) Saya telah berkultivasi Falun Dafa selama 21 tahun, tetapi baru sekarang saya mulai menghafalkan buku utamanya, Zhuan Falun setelah berbuat beberapa kesalahan pada bulan September tahun ini.

Saya sangat gembira setelah berbicara dengan seorang wanita tentang Falun Dafa, saya ingin memamerkan diri bahwa saya telah berusia 80 tahun, tetapi masih sekuat orang muda berkat latih Falun Dafa. Saya memanjat sebuah dinding rendah dan kemudian melompat ke bawah. Sebelum saya menyadarinya, saya merasa saya akan pingsan. Seorang pria yang melintas kaget dan bergegas membantu saya.

Saya tahu bahwa Guru yang menyelamatkan saya dan merasa malu karena mentalitas pamer saya menyebabkan masalah bagi saya.

Beberapa minggu kemudian saya mengadakan reuni dengan teman sekelas, saya melihat banyak dari mereka yang terlihat sangat tua dan beberapa ada yang berjalan menggunakan tongkat. Saya sangat-sangat gembira Falun Dafa memberikan saya tubuh yang sehat dan kuat.

Dalam perjalanan pulang saya terjatuh. Lutut saya berdarah. Ada banyak pasir di wajah saya. Saya menyadari bahwa keterikatan saya pada kegembiraan hati telah menguasai saya di pesta reuni itu.

Saya ingat apa yang Guru katakan dalam “Berkultivasi Nyata” (Hongyin):

Belajar Fa mendapatkan Fa
Banding belajar banding kultivasi
Cocokkan setiap masalah
Dapat melakukannya berarti berkultivasi

Saya belajar Fa kapan pun saya ada waktu, tetapi gagal mencocokkan diri sendiri dengan Fa? Saya belajar dari dua kejadian ini bahwa saya harus belajar Fa dengan tujuan untuk belajar Fa. Saya kadang-kadang bahkan merasa mengantuk saat belajar Fa atau bahkan tidak tahu apa yang sedang saya baca.

Ada lagi sebuah bagian dari ajaran Guru yang terlintas di pikiran saya:

“Maka saya mengatakan Dafa sedemikian baik, anda jangan melihat saya mengatakan baik, kita sekalian ketika mendengar bagaimana mencapai kesempurnaan lalu tepuk tangan. Sebaliknya, jika anda tidak bisa sungguh-sungguh berkultivasi, apa pun tidak akan anda peroleh. Anda tidak dapat memperlakukan diri sendiri sebagai praktisi Xiulian, juga tidak akan memperoleh apa pun. Peningkatan Xinxing, itu barulah peningkatan sesungguhnya. Dia setiap hari latihan Gong seperti melakukan senam, dapatkah tidak meninggal? Saya katakan itu adalah lelucon. Dia setiap hari latihan Gong, Xinxingnya tidak dapat meningkat, Gong yang dia latih, saya katakan sama saja seperti melakukan senam. Akan tetapi hanyalah selisih sedikit itu, sangat sulit bagi dia untuk berubah. Anda telah berubah, anda melepas konsep manusia biasa, seluruhnya sanggup anda kerjakan, anda adalah Dewa; anda tidak sanggup lakukan, adalah manusia. Lebih mudah untuk mengatakannya tetapi sanggupkah semuanya dikerjakan? Tanpa ada fondasi mentalitas yang terbentuk melalui sebuah proses Xiulian yang perlahan-lahan, anda memintanya melepas, dia tetap tidak mampu melepaskan.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Eropa)

Saya tahu bahwa satu-satunya cara bagi saya untuk sungguh-sungguh memperoleh Fa adalah dengan menghafalnya.

Tetapi saya masih khawatir, dengan usia saya yang sudah lanjut. Saya mempunyai daya ingat yang rata-rata. Berapa lama saya yang butuhkan untuk menghafal keseluruhan buku Zhuan Falun?

Saya menemukan artikel tentang praktisi Falun Dafa yang telah menghafal Fa. Saya mencoba beberapa metode dan ternyata cukup membantu.

Saya mengingatkan diri sendiri untuk jangan terlalu khawatir dengan hasilnya. Saya terus saja menghafalnya semampu saya.

Guru mengajarkan kita dalam Ceramah Enam, Zhuan Falun,

“Biasanya demi memperoleh sedikit manfaat pada nama dan kepentingan pribadi, lalu berpropaganda, berpamer diri: “Saya memiliki kemampuan dan saya ini hebat.”

Saya menyadari bahwa saya tidak akan berusaha untuk melompati dinding pada usia 80 tahun jika saya mulai menghafal Fa lebih awal. Itu adalah mentalitas pamer saya yang sedang berperan.

Saya menyesal saya tidak mulai menghafal Fa lebih awal, tetapi merasa beruntung karena Guru memberikan saya waktu untuk mengejar. Saya telah merasakan manfaatnya walaupun baru beberapa bulan menghafalkan Fa. Pikiran saya lebih tenang dan hati saya penuh dengan belas kasih. Keterikatan saya menjauh dari saya.

Saya berjanji kepada Guru bahwa saya akan terus berusaha untuk menghafalkan Fa.