(Minghui.org) Lebih dari 10.000 praktisi Falun Gong dari 58 negara berkumpul di Manhattan, Kota New York minggu lalu untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia ke 18 dengan rapat umum, pawai dan latihan bersama di berbagai tempat di seluruh kota. Selama beberapa hari, praktisi memperkenalkan latihan kultivasi ini ke masyarakat dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan berat terhadap Falun Gong di Tiongkok.

Pertemuan umum yang besar itu juga memberikan kesempatan bagi praktisi dari latar belakang ras dan kebudayaan yang berbeda berbagi cerita mereka. Walaupun berbeda-beda, cerita mereka mempunyai kesamaan yaitu penghargaan yang mendalam kepada pencipta Falun Gong, Guru Li Hongzhi, karena telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkultivasi.









Praktisi dari kebudayaan berbeda mengadakan pawai di Kota New York pada 12 Mei untuk merayakan Hari Falun Dafa Sedunia yang ke 18.

Praktisi Ukraina: Prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar Membimbing Saya

Alex Nimenko dari Ukraina dan istrinya Armina dari Rumania

Alex seorang manajer di sebuah perusahaan film di Ukraina. Ia gembira melihat Falun Dafa telah membawa kedamaian ke seluruh penjuru dunia.

“Saya dalam busana tradisional kami hari ini untuk merayakan hari besar ini,” kata Alex. “Saya sangat bangga menjadi praktisi Falun Dafa, dan mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam bisnis saya.”

“Saya berusaha untuk adil dan rendah hati dalam bisnis. Seiring peningkatan sifat saya, dan benar-benar peduli dan hormat kepada pegawai saya dan sekitar 4.000 aktor, mereka akhirnya semakin hormat dan percaya pada saya.”

Praktisi Argentina: Melihat Ke Dalam dan Kembali Ke Jati Diri Sendiri

Marten Czertok (kiri) dan Francisco La Russa (kanan).

Marten Czertok, seorang penjual di perusahaan media Argentina, dulu adalah seorang pecandu narkoba. Falun Dafa membantunya berhenti.

“Falun Dafa mengajarkan saya arti kehidupan. Lebih penting lagi, ia mengajarkan saya bahwa kita akan berubah jika kita melihat ke dalam untuk mencari kekurangan diri sendiri. Ada banyak perubahan dalam pikiran dan perilaku saya. Saya sekarang mengerti melihat ke dalam adalah cara untuk kembali ke jati diri sendiri.”

Francisco La Russa, 30, seorang musisi. Ia mulai berlatih pada tahun 2012.

“Saya beruntung dan bangga merayakan hari besar ini di New York,” kata Francisco. “Falun Dafa menunjukkan jalan ke impian hidup saya.”

Francisco menjelaskan, “Saya sudah lama mencari arti kehidupan. Setelah membaca Zhuan Falun pertama kali, saya mempunyai keinginan kuat untuk menjadi praktisi. Dalam mengultivasi hati saya sendiri, saya merasa perubahan besar terjadi pada diri saya dengan cepat. Saya menjadi lebih bijak, dan lebih bersemangat. Saya tidak ada pikiran yang tidak masuk akal sekarang dan pikiran saya menjadi semakin jernih. ini adalah kebahagian sejati.

“Saya dengan tulus berterima kasih kepada Guru Li untuk ajarannya dan kesempatan untuk berkultivasi.”

Praktisi Jerman: Falun Dafa Telah Mengubah Pandangan Saya pada Kehidupan

Nina Hamrle dan suaminya Alex Hamrle.

Nina Hamrle, seorang pengusaha dari Hamburg, Jerman, mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997. Ia berkata, “Falun Dafa telah mengubah total pandangan saya terhadap kehidupan.”

Sebelum mulai berlatih Falun Gong, Nina tidak mempercayai dunia materi ini. Ia mencari arti kehidupan dan memiliki banyak pertanyaan.

Nina mencoba yoga dan latihan spiritual lainnya, tetapi tidak ada yang bisa memberikan jawaban kepadanya. Namun, saat ia pertama kali belajar Falun Dafa, Ia sadar ini adalah apa yang ia cari selama ini.

“Apa yang Guru Li katakan di dalam buku Zhuan Falun sungguh nyata,” kata Nina. “Sejati-Baik-Sabar adalah apa yang saya butuhkan. Saya depresi menghadapi dunia materi ini, yang banyak dengan benda-benda buruk. Falun Dafa menunjukkan saya jalan terang. Mengikuti ajaran ini, saya telah menjadi orang yang lebih baik. Ini adalah titik balik dalam kehidupan saya. Tanpa Falun Dafa, saya tidak tahu saya akan berada di mana sekarang.”

Praktisi Peru: Berkultivasi Falun Dafa Membuat Saya Lebih Toleran Terhadap Orang Lain

Gujunio Bereyra (kanan) dan Elene Davis (kiri) dari Peru.

Gujunio Bereyra, seorang pensiunan pejabat pemerintah Peru, mulai berlatih Falun Dafa 11 tahun yang lalu.

Dia dulu beragama Katolik, dan kemudian menjadi atheis. Sekarang, ia percaya Falun Dafa.

“Saya percaya apa yang dikatakan Guru Li, bahwa makhluk hidup ada di tingkat berbeda di alam semesta ini. Hanya saja kita tidak bisa melihatnya dengan mata tubuh ini.

“Yang ingin saya katakan pada hari besar ini adalah Falun Dafa adalah baik, Sejati-Baik-Sabar adalah baik, dan Guru Li adalah baik!”

Elene Davis, seorang berkebangsaan Peru yang tinggal di Arkansas, telah berlatih Falun Dafa selama 10 tahun.

“Perubahan terbesar diri saya adalah saya menjadi lebih toleran dan lebih ramah kepada orang lain. Sebelumnya, saya merasa uang adalah yang paling penting dalam hidup ini, dan mengejar uang dan keuntungan materi dulu adalah tujuan hidup saya. Tetapi sekarang, tujuan hidup saya adalah untuk mengikuti prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan menjadi orang yang lebih baik.”

Elene memperkenalkan Falun Dafa kepada anak-anak dan suaminya, dan mereka telah ikut berlatih juga.

Praktisi Korea Selatan: Mencari Kecantikan Batin

Lee Chi'en dari Korea Selatan

Praktisi Korea Selatan Lee Chi’en dulu mengejar kecantikan tubuh. Tetapi Falun Dafa membuatnya sadar pentingnya kecantikan batin.

“Saya sering bertengkar dengan orang tua. Setiap saat setelah bertengkar dengan mereka, saya menyimpan kemarahan. Tetapi sekarang, saya menghormati mereka dari hati sanubari saya yang terdalam.”

Ibu Chi’en juga sangat berterima kasih kepada Guru Li.

“Chi’en menjadi bahagian, dan anda bisa sering melihat senyuman tulus di wajahnya,” kata ibu Chi’en.

Praktisi Prancis: Beruntung Menjadi Praktisi Falun Dafa

Arneta (kanan) dengan teman Tionghoanya Chen Manjiang (kiri).

Arneta, seorang pensiunan pejabat pemerintah Prancis, mengetahui Falun Dafa pada 2001, dan sejak saat itu telah berlatih.

“Saat pertama kali saya mulai berlatih, saya merasa ajaran Guru Li sangat nyata, dan saya tahu ini adalah apa yang saya inginkan,” kata Arneta. “Saya dulu merasa lelah sepanjang waktu, dan memakan berbagai jenis suplemen. Tetapi setelah berlatih Falun Dafa selama dua minggu, saya penuh dengan energi dan saya membuang semua suplemen itu.

“Saya sangat beruntung menjadi praktisi Falun Dafa. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai kriteria sebagai praktisi. Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya sangat berterima kasih kepada Guru Li.”